STRUKTUR ORGANISASI PROYEK P R I N S I P : Organisasi proyek bertanggung jawab utk menyelesaikan /mencapai suatu tujuan yang ditugaskan sesuai dgn : waktu, biaya dan kualitas/kuantitas yang telah ditentukan Organisasi proyek harus bisa mengambil keputusan dengan cepat, lain dgn organisasi rutin/fungsional yang biasanya lebih lambat karena berperannya unsur birokrasi
STRUKTUR ORGANISASI MK 1. KMK sbg pengawas pembangunan PP = Pemilik Proyek KP = Konsultan Perencana Kontak KMK = Konsultan MK SK = Sub Kontraktor Konsuktasi = Kontak = Konsultatif Perintah = Tugas/ Perintah PP KP KMK KU SK SK SK
2 PP KP KMK KU KS KS SK SK SK SK
BENTUK/STRUKTUR ORGANISASI PROYEK YG LAIN SBB: Dikenal 4 bentuk / struktur org. proyek : INDIVIDUAL PROJECT ORGANIZATION STAFF PROJECT ORGANIZATION INTERMIX PROJECT ORGANIZATION AGGREGATE PROJECT ORGANIZATION
2. INDIVIDUAL PROJECT ORGANIZATION Pada jenis ini masing-2 “project manager” bertg jwb ke “general manager” Pengendalian dilakukan pada tiap-2 fungsi, dan tiap-2 fungsi bertanggung jawab langsung ke “general manager” General manager Project Manager A Project Manager B
2. STAFF PROJECT ORGANIZATION Pada jenis ini masing-2 “ project manager” diberikan staf utk pengendalian proyek. Unit-2 fungsional essensial masih melakukan tugas utama yg bertanggung jawab langsung pd general manager General manager Project Manager A Project Manager B
3. INTERMIX PROJECT ORGANIZATION INI mrpk modifikasi jenis 2, sebagian besar unit-2 fungsional dibawah langsung “ project manager” walau ada unit fungsional tertentu yg dianggap essensial, tetap langsung dibawah “general manager”. General manager Project Manager A Project Manager B
4. AGGREGATE PROJECT ORGANIZATION Pada jenis ini semua fungsi dan kegiatan yang diperlukan utk penyelesaian proyek langsung dibawah tg jawab “ project manager” selanjutnya “project manager” bertanggung-jawab ke “general manager” General manager Project Manager A Project Manager B
HUBUNGAN KERJA ANTAR UNSUR-UNSUR PELAKSANA PEMBANGUNAN Pemberi tugas / principal / “owner” / “Bouwheer” Perencana / Konsultan Perencana / “Designer” Pengawas / Konsultan Pengawas / “Supervisor” / “Director” / Direksi Pemborong / kontraktor / “Contractor” / “tanemer”
Hubungan Kerja Tahap Perencanaan Pemberi Tugas dengan Perencana Tahap Pelaksanaan Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pemberi Tugas dengan Pengawas Pengawas dengan Kontraktor Perencana dengan Pengawas
Menurut Keppres No. 80 tahun 2003 Pengguna Jasa : Pemberi Tugas Penyedia Jasa : Perencana, Pengawas, Kontraktor
Menurut PP No. 30 Tahun 2000 (Bab II Pasal 4) Penyedia Jasa : Usaha orang perorangan Badan Usaha yang berbadan hukum ataupun yang bukan berbadan hukum Pengguna Jasa : Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Orang perorangan
Pola Dasar Hubungan Kerja BAGAN Pola Dasar Hubungan Kerja Antara Unsur-unsur Pelaksana Pembangunan P E M E R I N T A H UU PP Pemberi Tugas Perencana Pemborong Kontraktor Persyaratan Peraturan Pelaksanaan Realisasi Catatan : Nama istilah menurut Keppres No. 80 tahun 2003 Pengguna Jasa : Pemberi Tugas Penyedia Jasa : Perencana, Pengawas, Kontraktor
BAGAN Pola Hubungan Kerja Pemimpin Proyek – Tim BTP Pengawasan – Perencana – Kosultan Antara Unsur-unsur Pelaksana Pembangunan Keterangan : BTP : Bimbingan Teknik Pembangunan Pengawas : Direksi Berlaku s/d Pelita III Th. Ke-3 (Th. Anggaran 1981/82)
Pedoman Penyelenggaraan Proyek Gedung Pemerintah dan Perumahan Dinas Tahun Anggaran 1982/1983 DEPARTEMEN/ LEMBAGA PEMEGANG MATA ANGGARAN DITJEN CIPTA KARYA MELALUI DIREKTORAT TATA BANGUNAN PENGELOLA PROYEK Tanggung Jawab Pengelola Teknis Proyek Pengelola Adm. & Keu. Proyek Unsur Dep. PU Ditjen Cipta Karya cq Direktorat Tata Bangunan Pemp. Proyek Bend. Proyek Staf Proyek Fungsi Membantu BEP & Lembaga Fungsi Membantu BEP & Lembaga Tahap Persiapan Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pemanfaatan Lampiran (A) : Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, Departemen PU NO. 104/KPTS/CK/1982 Tanggal 2 Juli 1982
Work Breakdown Structure (WBS) WBS adalah merupakan kegiatan untuk memecah sebuah proyek menjadi aktivitas-aktivitas tertentu secara sistematis, shg rencana pelaks setiap aktivitas dapat dibuat. Dengan bantuan WBS, proyek yg komplek dpt diuraikan menjadi komponen-komponen yg sederhana. WBS dpt dibagi dlm 3 bentuk : 1. Komponen 2. Elemen 3. Kegiatan Jadi dgn WBS proyek dpt diuraikan menjadi komponen-komponen, komponen dpt diuraikan menjadi elemen-elemen dan elemen dpt diuraikan menjadi kegiatan-kegiatan Proyek Komp Komp Elemen Elemen Kegiatan Kegiatan
Contoh WBS : PABRIK STRUKTUR SALURAN LISTRIK PONDASI RANGKA DINDING PENGECATAN GAL. TNH PLAT TPAK TIMB. KEM PEMBESIAN PENGECRN Batasan pemecahan kegiatan dilakukan sampai kita dpt mempersiapkan durasi suatu aktivitas.
WBS PEMBANGUNAN PROYEK Proyek Perencanaan Pelaksanaan Uji/pemakaian Perencanaan Pengadaan Persiapan Waktu Uji Perencanaan Konstruksi Pelaksanaan Biaya Perencanaa Pengendalian Tenaga Waktu Pengendalian Biaya
WBS A LOKASI BIAYA PROYEK Total Biaya Proyek $ 500.000 Desain 20 % $ 100.000 Program 30 % $ 150.000 Pengujian 40 % $ 200.000 Dokumen 5 % $ 25.000 Buku dihasilkan 5 % $ 25.000 D1 10 % $ 50.000 D2 10 % $ 50.000 P2 20 % $ 100.000 P2 5 % $ 25..000 P3 5 % $ 25..000 Buku 1 5 % $ 25..000 T1 10 % $ 50..000 T2 10 % $ 50..000 T3 20 % $ 100..000 D 1 2 % $ 10..000 D 2 3 % $ 15..000
Organization Breakdown Structure (OBS) Merupakan suatu struktur yg menunjukan bagaimana pihak-pihak yg terkait akan melaksanakan pekerjaan. Tujuannya adalah utk menetapkan penanggung jawab bagi setiap unit pekerjaan. PIMPRO KONT. A KONT. B KONT. C A1 A1 A1 A1 A1 A1 PJK KONT. JLN KONT. JEMB KONT. PENG
BAGAN WBS DAN OBS WBS OBS PROYEK JEMBATAN JALAN PEK. TNH DRAINASE PERS. STRUKT.BWH KON I PEK TNH PIM PRO PEK. JLN KON II PEK JEMB OBS