Diferensiasi Diferensiasi Sosial Sosial
PENGANTAR DISKUSI Semakin maju atau berkembang masyarakat, maka struktur sosial semakin bervariasi dan kompleks pengelompokannya, bukan saja secara kuantitatif (jumlah) tetapi juga kualitatif (mutu/ kualitas)
Konsep – Realitas Sosial Dinamika Konsep – Realitas Sosial
Diferensiasi Sosial Mobilitas Sosial Stratifikasi Sosial
1 Perbedaan rasial dan agama dalam kaitan dengan status sosial merupakan faktor penting terciptanya sistem stratifikasi tertutup atau kasta, sehingga hampir tidak memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal, misalnya sistem kasta di India dan Amerika Selatan
2 Diskriminasi kelas dalam sistem stratifikasi terbuka dapat juga menjadi rintangan terjadinya mobiltas ke atas, seperti terbukti melalui pembatasan keanggotaan dari organisasi tertentu
3 Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat berpengaruh pada prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan untuk meningkat. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan mobilitas ke atas. Dalam masyarakat, pria dipandang lebih tinggi dan cenderung lebih tepat bergerak daripada wanita.
Hasil penelitian dari Jan Breman dan Gunawan Wiradi (2004) yang telah dibukukan dengan judul ’Masa Cerah dan Masa Suram di Pedesaan Jawa: Studi Kasus Dinamika Sosio-Ekonomi di Dua Desa Menjelang Akhir Abad Ke-20’
Pangsa sarana hidup internal dan/atau eksternal Klasifikasi Rumah Tangga di Cirebon Timur Menurut Tingkat Kesejahteraan Tahun 1989 – 1998/ 1999 Kelas Sosial Pangsa proporsional Pangsa sarana hidup internal dan/atau eksternal 1989 1998/1999 Atas 17% 13% 45% 50% Menengah 33% 20% 35% 30% Bawah 67% Di antaranya: Hampir miskin Sampai miskin 43% 16% Sangat miskin 15% 24% 4%
1 Seorang lelaki yang bekerja sebagai guru olah raga pada beberapa sekolah di kecamatan memutuskan untuk melepaskan pekerjaannya dan memilih bekerja di Korea sebagai buruh. Ia berkeyakinan bahwa tabungannya dari Korea kelak akan mampu mengubah status keluarganya menjadi lebih terpandang di masyarakat. Dengan uang bulanan yang dikirimkan kepada keluarganya, harapannya pun terwujud.
2 Sekdes – salah seorang aparat desa terpenting – mengundurkan diri dari jabatan hanya untuk menjadi buruh kontrak di Brunei. Perjalanannya merupakan kegagalan total, sebab segera setelah ia tiba, bisnis majikannya bangkrut, dan karena kehilangan izin kerja, ia harus pulang ke Subang Utara tanpa uang satu sen pun
3 Istri kepala desa telah menandatangani kontrak untuk pergi ke Jepang di mana ia akan bekerja sebagai penari Sunda di sebuah hotel. Pekerjaan yang sopan, demikian kantor rekrutmen meyakinkan suaminya, tapi tidak semua orang di desa itu mau mempercayainya. Setiap keraguan pasangan itu tampak hilang, karena sangat tingginya upah yang akan diterima oleh perempuan itu
CATATAN PENUTUP Berdasarkan contoh yang dikemukakan di atas, ternyata tidak semuanya usaha yang dilakukan untuk mengubah status sosial individu maupun keluarga dapat berhasil.