LILI SOLIHAH, M.Si D3 ANALIS KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR ANTI MIKROBA
Advertisements

DIAGNOSIS HEMATOSEROLOGIS PADA INFEKSI
SUMBANGKAN DARAH SELAMATKAN JIWA.
HEMOSTASIS DAN TROMBOSIS
HIPERSENSITIVITAS Oleh : Netti Suharti.
The Composition of Blood
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
Peredaran darah manusia
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
SISTEM PEREDARAN DARAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
ANEMIA MEGALOBLASTIK.
PEREDARAN DARAH (SISTEM SIRKULASI)
Materi Pengertian dan Tujuan Transfusi Golongan Darah Tes Combs
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
GLOMERULONEFRITIS AKUT POST STREPTOKOKUS
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Transfusi darah.
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
Asrina rahman
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
BAB 5 SISTEM SIRKULASI.
Farmakoterapi Gagal Ginjal
2 Cisauk Junior high School
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Ns.M.Shodikin,Sp.Kep,MB.CWCS.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
SISTEM PEREDARAN DARAH
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
Disseminted Intrvascular Coagulation (D I C)
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Syok.
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
TRANSFUSI DARAH Sistem Penggolongan Darah 1. Sistem ABO 2. Sistem RH
Sistem Perdaran Darah.
R Corneawaty Chanira I B
Sindrom Guillain–Barré
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
ANEMIA OLEH : Ardhiles WK.
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
SEPSIS NEONATORUM.
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
PERAN TRANSFUSI KOMPONEN DARAH DALAM TATA LAKSANA HEMOFILIA
KEGAWATDARURATAN POSTPARTUM 2
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
OLEH : Ardhiles WK. - sindroma klinik - ditandai oleh : - penurunan PCV - penurunan kadar Hb - penurunan jumlah Ery.
Transfusi Darah dan Golongan Darah
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
Dermania Mergiani Epidemiologi Demam Berdarah Dengue 1 Virus Dengue termasuk dalam kelompok B arthropode-borne virus (arbovirus) dan sekarang.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

LILI SOLIHAH, M.Si D3 ANALIS KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS REAKSI TRANSFUSI LILI SOLIHAH, M.Si D3 ANALIS KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

DARAH ERITROSIT  PRC, WE, DFRC LEUKOSIT TROMBOSIT PLASMA  KRIOPRESIPITAT  KONSENTRAT Fc VIII  KRIOSUPERNATAN  ALBUMIN, IMUNOGLOBULIN

KOMPONEN DARAH Darah Lengkap ( WB ) KOMPONEN DARAH Darah Lengkap ( WB ) * Perdarahan akut ( > 20 %)  Hb < 10 Gr %, PCV < 30 % * Total blood exchange ( neonatus ) Pack Red Cell * Anemia kronik * Pre operative  Hb < 10 gr % Washed Red Cell * Alergi terhadap protein plasma * Hemodialisis Deep Freezing Red Cell * Alergi terhadap plasma, lekosit, trombosit

Lekosit * Netrofil < 200 / mm3 dengan bukti infeksi bakteri / jamur yang tak terkendali dengan AB selama 48 – 72 jam Trombosit * Trombositopenia dengan perdarahan : < 100000 / mm3 * Trombositopenia : < 40000 / mm3 * Preoperative dengan trombosit : < 100000 / mm3 Plasma * Defisiensi fc II, V, VII, IX, X, XII, XIII * Perdarahan akibat antikoagulan warfarin * Transfusi darah masif yang disertai koagulopati

DONOR DARAH 1. SEHAT  DOKTER 2. SUKARELA 3. USIA 18 – 65 TAHUN 4 DONOR DARAH 1. SEHAT  DOKTER 2. SUKARELA 3. USIA 18 – 65 TAHUN 4. FREKWENSI 2- 3 KALI SETAHUN 5. VOLUME  MAKS. 13 %

Cross - Matching * ABO O A B AB Antigen Eritrosit ( - ) A + B Antibodi Serum Anti-AB Anti-B Anti-A Rh + / - Screening antibodi

Uji Saring Untuk Pendonoran Darah Mutlak di Inggris Antigen permukaan hepatitis B Antibodi terhadap HIV-1 dan HIV-2 Antibodi terhadap Treponemapallidium (sifilis) Antibodi terhadap virus hepatitis C Relatif (resipien tertentu) : Antibodi terhadap sitomegalovirus Indonesia HVB, HVC, HIV, VDRL

REAKSI TRANSFUSI Definisi : Komplikasi / efek samping yang terjadi akibat pemberian transfusi Klasifikasi Imunologi : Produksi anti bodi terhadap aloantigen pada eritrosit, leukosit, trombosit atau protein plasma darah Non Imunologik : Berhubungan dengan bahan fisika/kimia komponen darah atau kontaminan

Klasifikasi Lain Rx transfusi cepat Rx demam Rx alergi  urtikaria, anafilaktik Rx hemolitik cepat Bakterimia / septik Rx transfusi lambat ( > 48 jam ) Rx hemolitik lambat, purpura post transfusi, GVHD Circulatory overload Penularan penyakit

Reaksi Imunologik Pada Transfusi Darah Komponen Penyakit Persentase Eritrosit Rx Hemolitik Segera Lambat 0.02 % 0.2 % Leukosit Rx Demam Edema Paru akut non kardiogenik 5 – 10 % < 0.01 % Trombosit Purpura pasca transfusi Protein plasma Natif Tertelan Anafilaktik Urtikaria 1.3 %

I. Reaksi Terhadap Eritrosit yang Tak Cocok Eritrosit Darah + Antibodi Resipien Aktivasi Komponen C3a C5a KID Hemolisis Deposit Fibrin Deplesi Faktor koagulasi dan Trombosit Vasodilatasi Hemoglobin Hipotensi Hemoglobinuria Gagal Ginjal Perdarahan

Rx Segera ( Hemolisis intravascular )  Penyebab Inkompatibilitas ABO ( 86% )  Tu gol. O Kontaminasi darah donor Suhu penyimpanan terlalu rendah / tinggi  Tahapan Fase Syok Hemolitik Demam, menggigil, nyeri kepala/punggung/dada/ekstremitas/ flushing, sesak, mual muntah, takikardi, syok. Fase Pasca Syok ( 12 jam ) Anemia, leukositosis, ikterik Fase Oliguri ( 6 – 12 hari ) Fase Diuretik ( Beberapa hari )

Rx Lambat ( Hemolisis Extravascular ) Antibodi eritrosit yang tak terdeteksi  anti JK, anti Rh, Anti K, Anti Fy Rx imun sekunder Eritrosit yang diselimuti IgG akan dimakan makrofag Demam, ikterus, hemoglobinuria

Penatalaksanaan Rx Hemolitik Segera Hentikan transfusi Pertahankan status hidrasi Pertahankan produksi urine 100 ml/jam, dapat diberikan furosemid 80 – 120 mg IV Obat vasoaktif : dopamin Bila didapatkan koagulopati : heparin, transfusi komponen (FFP, Kriopresipitat, trombosit) Terapi gagal ginjal ; restriksi cairan, keseimbangan elektrolit, dialisis

Penatalaksanaan Rx Hemolitik Lambat Tidak ada terapi spesifik Pada reaksi berat terapi sama dg Rx hemolitik segera Evaluasi : - hemolisis : bilirubin,heptoglobin - aloantibodi - KID fungsi ginjal - pseudohemolytic transfusion reaction

II. Rx Terhadap Leukosit yang Tak Cocok 1. Rx Demam ( 56 % dari RX transfusi ) Leukosit Asing + Antibodi Leukosit Ditelan Monosit Resipien Pembebasan Pirogen Demam  Juga terhadap trombosit, plasma Thy/ = Stop Transfusi = Antipiretik, Kortikosteroid = Evaluasi Hemolisis, Kontaminasi Bakteri/toksin

2. Edema Paru non Kardiogenik Antibodi Plasma Donor VS – HLA, antigen granulosit Spesifik Aglutinasi Granulosit Aktivasi Komplemen Kerusakan Endotel Kapiler Paru Transudasi Cairan di Alveoli Thy/ - Suportif - Monitor Hemodinamik - Steroid Dosis Tinggi - Evaluasi Plasma Darah

III. Rx Terhadap Trombosit yang Tak Cocok Purpura Pasca Transfusi Rx aloantibodi terhadap antigen trombosit ( HPA – 1 = Human platelet antigen ) 2 – 10 hari pasca transfusi TERAPI Ig G dosis tinggi dan atau plasma exchange Kortikosteroid

IV. Reaksi Terhadap Plasma Antigen Protein Plasma VS Ig E Resipien Urtikaria Antigen Protein Plasma Vs Ig A Resipien Reaksi Anafilaktik Thy/ Ringan – Transfusi dilambatkan, antihisatamin Berat – Transfusi dihentikan, Thy Rx anafilaktik

1. Bakteridan Parasit yang Dapat Ditularkan Melalui Transfusi Darah pseudomonas,salmonella Bruselosis Spilis Parasit Plasmodium (malaria) Trypanosoma cruzi (penyakit cagas) Endemik di Amerika Latin. Toxoplasma gondii Babesia microti (demam nantucket) Resiko potensial di Amerika Utara Virus HVB, HVC, HIV, HTLV-1, CMV, EBV

Rx Bakteremia / Sepsis Darah tercemar bakteri  E. Coli, Proteus, P Aeruginosa, K Pneumonia Gejala sudah timbul saat darah masuk 50 cc  Demam tinggi, menggigil  TD menurun, syok  Mual, muntah, nyeri seluruh tubuh  DIC  Dx pasti : Kultur darah sisa Penatalaksanaan  Stop transfusi, selainnya sesuai syok sepsis

2. Volume Overload Gagal jantung akut Risiko tinggi - Anemia kronis - orang tua - kelainan jantung/paru/ginjal Pencegahan - PRC / 2 jam - Pre Furosemid 1 ampul Thy - Sesuai gagal jantung akut

3. Transfusi Masif * Pemberian lebih dari 1 volume darah dalam waktu < 24 jam * Perdarahan hebat  kecelakaan, operasi, obgyn Hiperkalemia, hipokalsemi, hipotermi Trombositopeni, koagulopati Thy/ Substitusi (belum ada kesepakatan)

4. Hemosiderosis 1 unit darah → 0.2 gr Fe  Menumpuk di Jaringan Gangguan pertumbuhan Disfungsi miokard / hepar Diabetes Hiperpigmentasi Thy/ Iron chelating: desferoxamin 20 mg/Kg BB 8 – 12 jam SC 5 hari

5. Mikro Agregat / Mikro Emboli Paru, serebral, retina, renal 6. Emboli Udara Masuknya udara kedalam vena melalui tube transfusi.

KESIMPULAN Transfusi darah  transfusi komponen darah dari donor  resipien Reaksi transfusi adalah komplikasi / efek samping yang terjadi akibat pemberian transfusi Reaksi transfusi dapat melalui proses imunologik / non imunologik Reaksi imunologi dapat terjadi cepat / lambat Manifestasi reaksi transfusi dapat menjadi fatal SARAN Kenali / waspadai adanya kemungkinan reaksi transfusi

TERIMA KASIH