MODUL VI UPAH perdebatan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EVALUASI JABATAN DAN KOMPENSASI
Advertisements

Pengadaan Kompensasi Pemeliharaan Pembauran Pemisahan
EVALUASI JABATAN Proses yang dilakukan dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia yang bertujuan menentukan nilai relatif dalam arti berat ringannya.
SISTEM PEMBERIAN IMBALAN DAN EVALUASI JABATAN
Pertemuan 9 Kompensasi Tujuan Instruksional
KOMUNIKASI DALAM BISNIS (ORGANISASI)
Kompensasi.
Compensation By: Kinanti Rasini S.P 2008.
XI . PEMBAHASAN MJN KOMPENSASI
X. Manajemen Gaji dan Upah
Keseimbangan, Penekanan, Kesatuan
MODUL VIII UPAH STRATEGI & KEBIJAKAN PENINJAUAN (KENAIKAN) UPAH & GAJI
ESTABLISHING STRATEGIC PAY PLANS
ANALISIS & EVALUASI JABATAN
MODUL XIV UPAH PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PEMBERHENTIAN
Metode Penelitian Ilmiah
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
MODUL II KEBIJAKAN UPAH & GAJI Upah (UU no. 13 thn 2003)
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
MODUL 12 DERIVATIF DAN MANAJEMEN RISIKO
MODUL V PERJANJIAN KERJA DASAR HUKUM PKB (PERJANJIAN KERJA BERSAMA)
PERANCANGAN SISTEM IMBALAN SDM
PERENCANAAN PAJAK MODUL 1 Universitas Mercu Buana JAKARTA 2012 Muti’ah
MODUL I PENDAHULUAN & KETENAGAKERJAAN Manajemen Perburuhan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kompensasi.
BAB I MANAJEMEN KEUANGAN
10 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI
Modul Pengantar Akuntansi 1 MODUL KE 3
MODUL XI UPAH STRATEGI MENGAITKAN IMBALAN DENGAN PENINGKATAN
APLIKASI BISNIS TI.
MODUL IX UPAH STRATEGI & KEBIJAKAN PENINJAUAN (KENAIKAN) UPAH & GAJI
BAB 4 LINGKUNGAN KEUANGAN: PASAR, LEMBAGA KEUANGAN, DAN SUKU BUNGA
Tunjangan/ Allowance adalah segala pembayarantambahan oleh pengusaha
BAB 9 DASAR-DASAR PENGANGGARAN MODAL TUJUAN
MODUL XV UPAH EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP AND GAINSHARING
BAB 2 LAPORAN KEUANGAN, ARUS KAS, DAN PAJAK TUJUAN
Kompensasi.
7 UNIVERSITAS MERCU BUANA MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN
6 MODUL UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGELOLAAN SDM : DESAIN KERJA & ANALISIS JABATAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Dr. Mustika Lukman Arief, SE., MM.
PENGELOLAAN SDM : DESAIN KERJA & ANALISIS JABATAN
Perencanaan SDM.
PENERAPAN FUNGSI LINIER
Pertemuan 9 Kompensasi Tujuan Instruksional
BAB 7 OBLIGASI DAN PENILAIANNYA TUJUAN
11 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI
4 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI
MODUL VII UPAH BENCHMARKING IMBALAN
STATISTIKA Dosen: Enny K. Sinaga, M.Si
STRATEGI KEBIOJAKAN DAN PENINJAUAN UPAH
Skala Pengukuran Variabel
Pengelolaan SDM di Perusahaan
BAB perusahaan, PERAMALAN KEUANGAN Proyeksi Penjualan
9 MODUL MANAJEMEN PENGUPAHAN DAN PERBURUHAN FAKULTAS EKONOMI
BAB 3 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TUJUAN BAB 3
BAB 5 RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN TUJUAN BAB 5
PENGANTAR MANAJEMEN By. NETTY LAURA,SE,MM
Mahasisa dapat memahami pentingnya masalah pengambilan
Skala Pengukuran Variabel
TATAP MUKA 8 SUMBER DAYA MANUSIA Bahan Kajian Perencanaan SDM
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Skala Pengukuran Variabel
Manajemen Kompensasi dan PenyusunanSalary Grade
Manajemen Sumber Daya Manusia
Skala Pengukuran Variabel
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
Transcript presentasi:

MODUL VI UPAH perdebatan. Penetapan Gaji, Patokan Gaji untuk Grade, dan Job Class Evaluasi Jabatan (EJ) Sebuah proses yang dilakukan dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia yang bertujuan menentukan nilai relative dalam arti berat ringannya suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan2 yang lain dalam sebuah organisasi. Ada beberapa metode untuk melakukan EJ yaitu ; 1. Metode Informal/ Non Analitis Metode yang sederhana, dan bersifat informal dengan pendekatan non analytical dan lebih bersifat kualitatif. Sederhana/ non analytical karena tidak memerlukan proses analisa jabatan dan pengukurannya. Misal :  Metode “ Hierarki dalam skema organisasi” Metode Forced Ranking Motode Klasifikasi Jabatan Metode factors comparison Metode yang digunakan oleh PNS dan TNI  Penggunaan metode ini sangat efisien namun bersifat sangat obyektif dari penilai/pembuatnya. Dalam proses pembuatannya akan banyak terjadi perdebatan. 2. Metode Non Analitis 3. Metode Analitis atau semi ilmiah. Metode yang menggunakan dasar analisa/analytical dalam prosesnya, lebih bersifat kuantitatif, dengan penngunaan banyak data/ tolak ukur dalam pembuatannya. Metode ini lebih obyekti. Manajemen Pengupahan dan Perburuhan Irwan Harahap M. SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 1

Metode Points/ Factors rating Langkah2 dalam metode ini : 1. Pembentukan Panitia Penilaian Jabatan 2. Pemilihan & Menyetujui factor yang akan diukur. 3. Membuat Definisi untuk setiap factor yang dipilih 4. Membuat level atau gradasi dari setiap factor, definisi dan points (skor untuk setiap level) 5. Pelaksanaan Analisa Jabatan 6. Pelaksanaan Evaluasi Jabatan 7. Pengkonversian Points (skor) hasil evaluasi jabatan menjadi struktur golongan (peringkat) jabatan. Hambatan/ kesulitan dalam penyusunanan EJ : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jika terjadi kebocoran sebelum proses EJ, maka dapat menimbulkan kekisruhan/ kecurigaan/ kekhawatiran akan jabatan mereka. Dapat terjadi penafsiran yang berbeda-beda shg muncul perbedaan persepsi dan penafsiran. kesulitan individu tentang subyektivitas, perlu diingat bahwa yang dinilai adalah jabatan bukan orang yang menduduki jabatan tersebut. Hasil evaluasi jabatan belum tentu mencerminkan harga pasar Ada pekerjaan2 yang tidak menarik Perbedaan persepsi Hasil evaluasi jabatan berdampak pada budaya korporasi. Manajemen Pengupahan dan Perburuhan Irwan Harahap M. SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 3

b. Teknik Orang Awam Teknik ini dibuat oleh manajer/ pihak pembuat Imbalan dalam suatu perushaan dengan cara memposisikan/ plotting gaji/ upah yang riel (benar2 dibayarkan) terhadap point mereka dalam bentuk “diagram acak”. Nilai uang (gaji) digambarkan oleh garis vertikal di sebelah kiri. Nilai terendah ada dibawah dan nilai tertinggi diatas. Nilai uang (gaji) digambarkan oleh garis dasar/ horizontal dengan skor terendah diujung kiri (mulai angka 0) dan berakhir dengan skor tertinggi yang diperoleh dalam evaluasi. Faktor2 yang mempengaruhi tingkat “ patokan gaji” perusahaan 1. Ketetapan Pemerintah Banyak perusahaan berpegang pada ketentuan pemerintah tentang UMR & UMSR sebagai pegangan. Tentunya patokan ini digunakan untuk jabatan pelaksana terendah 2. Tingkat upah/ gaji di pasaran Pers dapat mengacu besaran upah yang dibayar perusahaan sejenis lain untuk posisi pekerjaan yang sama. 3. Kemampuan perusahaan Kemampuan financial perusahaan untuk membayar juga penting, karena keinginan hrs diimbangi dgn kemampuan pers. 4. Kualifikasi SDM yang digunakan Kualifikasi SDM suatu pers sangat ditentukan teknologi yg digunakan & segmentasi pasar pers tersebut. 5. Kemauan Perusahaan Dalam hal ini, pers tidak peduli pada harga pasar/ faktor2 lai tetapi hanya berpegang pada apa yang menurut mereka wajar. Manajemen Pengupahan dan Perburuhan Irwan Harahap M. SE. M.Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 5