PENGUATAN SOFT SKILLS TINGKAT TINGGI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PPM) SEBAGAI UPAYA PENEGUHAN KARAKTER PEKERJA BIDANG BOGA Siti Hamidah FT-UNY
Permasalahan Kebutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya menguasai skills teknik namun juga penguasaan soft skills. penguasaan soft skills yang jelek maka skill teknik yang dikuasai menjadi tidak bernilai dinamika perubahan dunia kerja akibat tekanan perubahan tatanan dunia, internasionalitas evolusi kompetensi kerja baik pengusaan kompetensi hard skill maupun soft skill
Wagner (2008:14) menekankan tujuh survival skills, penting di era abad 21 salah satunya berpikir kritis dan pemecahan masalah Soft skills berpikir tingkat tinggi adalah soft skills yang mengembangkan strategi berpikir, pemecahan masalah, kreatifitas, kemampuan untuk terus belajar, dan bekerja keras untuk mencapai sukses Bidang boga merupakan bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Tuntutan inovasi, mutu, kehalalan, tampilan kesempurnaan produk yang sejalan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Soft skills berpikir tingkat tinggi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembelajaran
Keuntungan dimilikinya Kemampuan Soft Skills Berpikir Tingkat Tinggi Soft skills sangat penting untuk semua aspek dari usaha termasuk didalamnya mengatasi pekerjaan yang sukar ataupun mengandung resiko. Soft skills dapat memberi energi dan kohesi yang sangat besar pada setiap usaha Dinyatakan bahwa soft skills adalah komplemen hard skills seperti halnya IQ yang melekat sebagai bagian yang tak terpisahkan
Makna Pembelajaran Pemecahan Masalah (PPM) bagi Pembentukan Soft Sklls Tingkat Tinggi PPM memungkinkan subyek belajar secara aktif terlibat pengalaman belajar. PPM pengembangan pola-pola berpikir syntetik, berfikir keilmuan, latihan yang membutuhkan soft skills berfikir tingkat tinggi. PPM, subyek belajar mampu menggunakan secara efektif pengetahuan, fakta-fakta ataupun data-data untuk memecahkan permasalahan. Dengan cara ini memungkinkan subyek belajar menemukan fakta, membuktikan problem, menemukan ide dan solusi dan membuat rancangan kegiatan.
Pembelajaran soft skills tingkat tinggi terintegrasi pola integrasi memungkinkan topik-topik masalah menyatu dengan soft skills dan terlihat sebagai perilaku yang terintegrasi Pola integrasi menggunakan pendekatan webbed model (tematik), threaded model (metakuikulum), immersed model (mengkonstruk). subyek belajar dapat mengontrol skills dan strategi berfikir serta belajar bagaimana belajar. memudahkan untuk melihat bagaimana aktivitas dan ide yang berbeda dihubungkan. memperluas, membuat variasi materi, menyatukan keterampilan, konsep, dan sikap kerja secara baik dan koneksi ini terjadi secara otomatis..
Tugas Pendidik Tuntutan peran pendidik sebagai organisator pembelajaran, fasilitator, helper atau orang yang siap membantu dan memberi bantuan yang tepat, memberi tantangan, penuntun dan sumber belajar. Pendidik dituntut mampu membantu menemukan kebutuhan belajar subyek belajar, terlibat dalam penetapan topik dan aktivitas, mendorong kemampuan kognitifnya serta pengembangan fungsi sosial
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran: pengalaman dalam prespektif yang lebih luas baik menyangkut permasalahan - permasalahan kemampuan – kemampuan berfikir kritis, kreatif, memecahkan masalah, pengembangan personal, komunikasi. mengembangkan rasa ingin tahu. Strategi pembelajaran melibatkan penilaian dan interpretasi, mengkonstruksi formulasi baru, mencari makna, kompleks, bersifat nonalgoritmik, berfikir pada pemecahan dengan berbagai strategi, mandiri dan penuh semangat
Mekanisme pembelajaran STK berbasis masalah
Simpulan Pembelajaran soft skills tingkat tinggi mengembangkan kemampuan kunci untuk sukses dan terus dapat berkarya, seiring dengan dinamika dunia kerja dan pengembangan karir. Pembelajaran soft skills tingkat tinggi berbasis masalah memiliki fungsi mengembangkan strategi berfikir, pemecahan masalah, kemampuan untuk terus belajar, kreativitas dan usaha kerja keras untuk mencapai sukses. Selain itu berfungsi menumbuhkan potensi untuk terus belajar, menemukan sesuatu yang memberi keuntungan bagi aktivitas belajarnya ataupun bagi pengembangan diri. Pembelajaran soft skills tingkat tinggi berbasis masalah dikemas dengan pendekatan integrasi webbed model, threaded model, immersed model yang memungkinkan subyek belajar membangun pengetahuan secara holistik melalui pengalaman belajar dan lebih peka terhadap keadaan dunia kerja. Pembelajaran soft skills tingkat tinggi berbasis masalah terintegrasi menuntun pendidik memainkan multi peran. Pendidik harus mampu membantu menemukan kebutuhan belajar mendorong kemampuan kognitifnya serta pengembangan fungsi sosial.