MENENTUKAN VARIABEL Pengertian Menurut Sutrisno Hadi, variabel sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, berat badan, dsb. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek peneltian yang bervariasi. Klasifikasi Variabel 1. Variabel kuantitatif Contohnya : umur, luasnya kota, banyaknya jam dalam sehari, dsb.
Variabel kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. 1 Variabel kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1.1. Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel katagorik, karena hanya dikatagorikan atas 2 kutub yang berlawanan, yakni “ya” dan “tidak”. Misalnya : “ya” wanita, “tidak” wanita atau dengan kata lain “wanita-Pria”, “hadir-tidak hadir”, “atas-bawah”.
Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini untuk menghitung, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir, dsb. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi. 2. Variabel kontinu, dipisahkan menjadi 3 (tiga) variabel kecil, yaitu : a. Variabel ordinal, yaitu variabel yg menunjukkan tingkat-tingkatan misalnya: panjang, kurang panjang, pendek. Untuk sebutan lain adalah variabel “lebih kurang” karena yang satu mempu- nyai kelebihan dibandingkan yang lain. Contoh : Ani terpandai, Nana tidak pandai.
b. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya : suhu udara di luar 310C, suhu tubuh kita 370C, maka selisih suhu adalah 60C. Jarak Palembang-Prabumulih 100 km. c. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Contoh : Berat Pak Karto 70 kg, sedangkan anaknya 35 kg. Pak karto beratnya dua kali anaknya.
Variabel dan Data Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik suatu perhatian. Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik beru-pa fakta maupun angka. Menurut SK Menteri P dan K tahun 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat di- jadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
Sesuai dengan macam atau jenis variabel, maka data atau hasil pencatatannya juga mempunyai jenis sebanyak variabelnya : - Data dari variabel diskrit disebut data diskrit, berupa frekuensi. - Data dari variabel kontinu disebut data kontinu, berupa tingkatan angka berjarak atau ukuran. Bagi peneliti yg menginginkan mengolah data dengan metode statistika, maka datanya hrs data kuantitatif, berupa angka-angka.
Variabel sebagai Objek Penelitian Apabila seorang peneliti ingin menyelidiki apa-kah susu menyebabkan badan menjadi gemuk, maka yang menjadi objek penelitiannya adalah susu dan berat badan orang. Susu dan berat badan merupakan variabel penelitian. Memahami Variabel bermakna Kegiatan penelitian memerlukan pengorbanan dari penelitian berupa dana, tenaga, dan waktu. Oleh karena itu, hasil penelitian harus memiliki kemanfaatan yg besar, agar imbang dengan pengorbanannya.
Bermanfaat tidaknya penelitian merupa-kan bahan pertimbangan penting bagi perlu tidaknya penelitian yg tersebut dilakukan. Bermanfaat tidaknya hasil penelitian dapat diketahui antara lain dari variabel yang ditentukan oleh peneliti. Sifat Variabel Variabel penelitian dibedakan : a. Variabel statis : var yg tidak dpt diubah keberadaannya.
ekonomi, tempat tinggal, dll. Misalnya : jenis kelamin, status sosial ekonomi, tempat tinggal, dll. Var statis disebut juga var “tidak berdaya”. b. Variabel dinamis : var yg dapat diubah keberadaannya berupa pengubahan, peningkatan atau penurunan. Contoh : kedisiplinan, motivasi kepedulian, pengaturan dsb.
Melihat satu variabel dalam hubungannya dgn variabel lain. Contoh : Status Variabel Melihat satu variabel dalam hubungannya dgn variabel lain. Contoh : a. Kebiasaan hidup sehari-hari Motivasi berprestasi. b. Motivasi berprestasi Etos kerja. c. Etos kerja keberhasilan kerja.
Pengertian dan macam variabel Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian Misalnya : jenis kelamin laki-laki berat badan 40 kg, 50 kg kesadaran insyaf Variabel ada 2 macam : 1. kuantitatif misalnya : luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari 2. kualitatif misalnya : kemakmuran, kepandaian, bagus, jelek
Variabel kuantitatif di klasifikasikan menjadi 2 kelompok Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik, karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan misalnya : ya dan tidak pria dan wanita hadir dan tidak hadir atas dan bawah Frekuensi : adalah angka yang digunakan dalam variabel dikrit untuk menghitung misal : 3 orang wanita 19 orang yang hadir
2. Variabel kontinum, dipisahkan menjadi 3 variabel kecil : Variabel ordinal / lebih kurang yaitu variabel yang menunjukkan tingkat-tingkatan misal : panjang, kurang panjang, pendek contoh : Ani terpandai, Siti pandai, Tono tidak pandai b. Variabel interval yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain misal : suhu udara di luar 31 C, suhu tubuh kita 37 C maka selisih suhu 6 C c. Variabel ratio yaitu variabel perbandingan atau sekian kali misal : berat pak Karto 70 kg, sedangkan anaknya 35 kg maka berat pak Karto 2 kali anaknya
Nomor telepon termasuk variabel diskrit tidak menunjukkan lebih-kurang, jarak atau sekian kali Untuk memudahkan mengingat-ingat : - Variabel diskrit diberi simbol laki-laki, perempuan dan gambar telepon - Variabel ordinal diberi simbol gambar 3 orang yang berbeda tingginya - Variabel interval diberi simbol gambar thermometer - Variabel ratio diberi simbol gambar kayu penggaris
misalnya nilai rata-rata angka di atas rata-rata diberi “ya” Variabel kontinum dapat diubah menjadi variabel diskrit Cara : Menentukan batas misalnya nilai rata-rata angka di atas rata-rata diberi “ya” rata-rata kebawah diberi “tidak” 2. Mengambil satu nilai diberi “ya” dan selain nilai itu diberi “tidak”
Variabel dan data Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan Informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan dari SK Menteri P dan K no 0259/U/1977 Data dari var. diskrit data diskrit, berupa frekuensi Data dari var. kontinum data kontinum berupa tingkatan, angka berjarak atau ukuran
Bila peneliti ingin mengolah data dengan metoda statistik, maka datanya harus berupa data kuantitatif, yaitu berupa angka-angka Contoh : Sangat bagus 5 Bagus 4 Cukup 3 Jelek 2 Jelek sekali 1 5, 4, 3, 2, 1 hanya simbol yang menunjukkan urutan tingkatan karena datanya berupa data ordinal Mengubah data menjadi data diskrit (menjadi 2 kutub) Misalnya : sangat bagus diberi simbol 1 yang lain (tidak perlu diberi tingkatan nya) diberi simbol 0
Variabel sebagai objek penelitian Susu menyebabkan badan menjadi gemuk Susu dan berat badan objek penelitian Variabel penelitian Penelitian menggunakan pendekatan eksperimen Kelompok eksperimen : orabg-orang yang minum susu susu ditakar dengan ukuran liter (var. kontinum) Kelompok kontrol : tidak diberi susu Tambah-tidaknya berat badan diukur dengan ukuran kilogram var. kontinum (ratio)
Besarnya kesadaran bermasyarakat bagi orang-orang yang mendapat penataran P4 Nilai penataran P4 dan kesadaran bermasyarakat dapat diukur, digambarkan dalam bentuk angka dan dikategorikan sebagai variabel interval Melihat pengaruh suatu treatment Variabel yang mempengaruhi disebut var. penyebab, var. bebas independent variable (X) Variabel akibat disebut var. tidak bebas, var. terikat, var. tergantung dependent variable (Y)
Contoh Independent variable (X) lebih dari satu : Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar murid Di rumah Di sekolah Di masyarakat atau pergaulan Contoh Dependent variable (Y) lebih dari satu : Pengaruh frekuensi mengikuti praktikum terhadap kemampuan mengajar Kemampuan membuat persiapan Kemampuan mengajar di depan kelas : membuka pelajaran mengajarkan materi dalam inti mengajar menutup pelajaran mengelola kelas menggunakan alat mengevaluasi murid, dsb
Pentingnya memahami variabel Syarat mutlak bagi setiap peneliti adalah memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasi setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub-variabel) Kategorisasi yaitu memecah variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti Sebagai indikator variabel Sedikit sub variabel / kategori, akan menghasilkan kesimpulan yang besar (jika variabelnya terlalu luas) dan sempit (jika variabelnya sedikit tetapi kecil-kecil) Sedikit variabel tetapi besar-besar data kasar Terperinci nya variabel data semakin luas dan gambaran hasil penelitian semakin menjadi teliti
Contoh penjabaran (kategorisasi) variabel yang dilengkapi dengan cara memperoleh datanya Pengaruh kualitas guru terhadap prestasi belajar murid Variabel bebas Variabel terikat Intervening variable (variabel pengganggu) Kesalahan yang sering terjadi pada waktu mengidentifikasi sub-variabel Tujuan kategorisasi variabel adalah agar peneliti memahami dengan jelas permasalahan yang sedang diteliti
Memahami variabel yang bermakna Kegiatan penelitian memerlukan pengorbanan berupa - dana - tenaga - waktu Oleh karena itu hasil penelitian harus memiliki kemanfaatan yang besar Sifat variabel Variabel statis adalah variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya, misalnya : jenis kelamin, status sosial ekonomi, tempat tinggal variabel tidak berdaya Penelitian tentang perbedaan keberhasilan berdagang antara laki-laki dengan perempuan
Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh b. Variabel dinamis adalah variabel yang dpat diubah keberadaannya, berupa pengubahan peningkatan atau penurunan misalnya : kedisiplinan, motivasi kepedulian, pengaturan variabel terubah Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa Contoh : (pilih dan berikan peringkat berdasarkan sifat variabel) Kondisi sosial ekonomi mahasiswa Kepedulian orang tua mahasiswa Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen Tersedianya dan pengaturan buku di perpustakaan Jurusan yang dipilih mahasiswa
Kebiasaan hidup sehari-hari motivasi berprestasi Status variabel Dapat dilihat dari hubungan antara variabel yang satu dengan lainnya Kebiasaan hidup sehari-hari motivasi berprestasi Motivasi berprestasi etos kerja Etos kerja keberhasilan kerja penyebab Variabel pertama berstatus sebagai sesuatu yang akan dilihat peranannya terhadap variabel yang kedua Apa yang dapat dilakukan dan Apa yang dapat disarankan sehingga Penelitian mempunyai manfaat yang cukup besar