Arlinah i.r arlinah@petra.ac.id History of the Library Arlinah i.r arlinah@petra.ac.id
Sejarah perpustakaan 1 Manusia purba : batu-batuan, lempengan tanah liat, papyrus (rumput), daun lontar, parkamen, vellum ( kulit binatang) Sumeria dan Babylonia Perpustakaan kerajaan ( rekening, jaudal kegiatan, IP ) Lempengan tanah liat ( pictograph -> cuneiform) Raja Ashurbanipal dari Assyria ( 668-626 SM) – ibukota Nineveh Sistem subyek dan tanda pengenal pada tempat penyimpanan Terbuka untuk anggota kerajaan Mesir Rumput papirus Kuil karena hanya pendeta yang mengerti tulisan hieroglyph ( pengumuman resmi, agama, filsafat, sejarah, IP) Raja Khufu, Khafre, Rameses II (1200 SM) Perpustakaan raja Rameses II : Sekitar 20.000 buku
Sejarah perpustakaan 2 Yunani Roma Byzantium Cikal bakal alphabet Perpustakaan berkembang di masa Raja Pericles ( 5 SM) Aristoteles orang I -> pustakawan Alexander Agung -> Perpustakaan I : Alexandria – Mesir : 200.000 > 700.000 gulungan papyrus ( pustakawan : ilmuwan ulung) Pergamun di Asia Kecil : 100.000 gulungan papyrus, parchmen/parkamen Roma Perpustakaan pribadi -> untuk umum Codex ( kumpulan parkamen) Roma jatuh -> tinggal perpustakaan biara Byzantium Perpustakaan kerajaan, perpustakaan gereja
Sejarah perpustakaan 3 Arab: ( penyebaran agama islam) Renaissance Baghdad : perpustakaan mesjid dan lembaga pendidikan Kota Shiraz : katalog berdasarkan tempat Renaissance Perpustakaan biara dan universitas
Sejarah perpustakaan di Indonesia 1 Zaman kerajaan lokal Tidak jelas hanya berdasarkan asumsi (budaya lisan) Zaman Hindia Belanda Perpustakaan tertua: perpustakaan gereja di Batavia thn 1624 -> perawat rumah sakit 1778: perpustakaan khusus Bataviaasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen ( mengeluarkan katalog buku) Berubah menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen 1950-> Lembaga Kebudayaan Indonesia 1962 -> Perpustakaan Museum Pusat -> Museum Nasional 1980 -> Pusat Pembinaan Perpustakaan 1989 -> Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Perpustakaan khusus lain ( perkebunan dsb.) Perpustakaan rakyat : volksbibliotheek -> murid, guru , rakyat setempat 1910: OPENBARE LEESZALEN ( swasta/gereja katolik) : ruang baca umum, cuman-cuma Perpustakaan sekolah tinggi: Stovia, Teechnische hoogeschool, Bandung dll Huurbibliotheek : perpustakaan sewa Perpustakaan kraton Mangkunegoro, perpustakaan Radyo Pustoko: naskah kuno, baca ditempat.
Sejarah perpustakaan Indonesia 2 Zaman Jepang Perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum ditutup Zaman Republik Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi mendapat perhatian dari Dikti -> Satgas Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Library Automation Digital Library