Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr., PhD. FAKULTAS KEHUTANAN UGM (S1) MATA KULIAH PENGELOLAAN LANSKAP Pertemuan 6 Bab IV DESAIN LANSKAP HUTAN: DASAR-DASAR DAN KOMPONEN DESAIN LANSKAP HUTAN Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr., PhD.
Alam mempunyai kemampuan untuk membuat dan merancang dirinya sendiri, tetapi sekarang manusia dapat mempengaruhi setiap sistem alam, mengambil apa yang kita butuhkan dari beberapa ekosistem, meningkatkan beberapa hal, menyalahgunakan yang lain dan sisanya mengganggu sistem alam. Kita memerlukan desain untuk memulihkan kembali keseimbangan antara keinginan manusia dan proses alam melalui desain ekologi.
Lanskap merupakan daerah yang heterogen yang disusun oleh interaksi mosaik ekosistem berbagai ukuran; ekosistem adalah komunitas kehidupan organisme di suatu tempat. Hutan adalah ekosistem yang dicirikan oleh pohon--- definisi ini cukup untuk memasukan kebun pohon dan perkebunan/hutan tanaman sebagai jenis hutan khusus. Desain adalah proyek manusia seperti dinyatakan oleh Oliver Lucas ‘penampakan /visual dan bagian fisik yang dirakit/disusun supaya hasilnya mencapai sesuatu yang khusus. Desain ekologi merupakan modifikasi ekosistem secara kreatif untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan dalam mengorganisir dirinya (ekologi) dan memelihara kompleksitas dan keragamannya.
Desain lanskap hutantergantung dari apresiasi dari enam kunci prinsip desain yakni: bentuk, skala, keragaman, kekuatan visual, kesatuan, dan ‘spirit of place/semangat tempat’. Elemen-elemen ini dapat diperluas dan dihubungkan dengan desain ekologi (Forman dan Godron dan Mollison, tetapi ada sedikit tamabahn yang baru)
Ada beberapa elemen dasar desain geometrik, dari tiga dimensi (volume) ke dua dimensi (bidang), 1 (garis), dan 0 (titik) dimensi. Beberapa elemen yang berbeda dalam banyak cara yakni melalui nomor, posisi, arah, ukuran, bentuk, interval, tekstur, warna dan waktu. Dengan demikian, elemen dapat diorgainisir kedalam kategori yakni berdasarkan kedekatannya, kesamaannya, dan perbedaanya; berdasarkan strukturnya yakni ritme, tekanan, keseimbangan dan skala dan akhirnya berdasarkan kekuatan sensor dan ‘spirit of place’/semangan tempat. Semua elemen berinteraksi secara komplek dan tidak dapat diprediksi caranya. ‘Spirit of place’ adalah prinsip yang paling penting untuk dilestarikan atau ditingkatkan.
Elemen Hanya ada tiga elemen dasar yang merefleksikan tiga dimensi yakni titik, garis dan volume. Titik mungkin dimana saja. Garis mungkin horizontal, vertikal atau diagonal. Volume adalah tiga dimensi.
Variasi Ada sembilan variasi dasar (atau sumber variasi): 1. Jumlah mencerminkan kuantitas/jumlah perubahan, sumber semua perubahan kualitatif. 2. Posisi. Garis diagonal adalah yang paling memuaskan; garis di sudut kanan terhadap kontur adalah jarang memuaskan karena lanskap merupakan horisontal yang luas; bentuk geometrika kelihatan buatan (bahkan ketika mereka alami); bentuk alam, mungkin fractal dipertimbangkan lebih alami dan lebih menarik. Garis diagonal, seperti berlawanan terhadap horizontal dan vertikal, bukit adalah dinamis dan memuaskan perasaaan manusia.
3. Arahan (pergerakan). Hal diatas menyukai menyamping atau atau turun bawah. Garis diagonal memberikan kesan terhadap energi dan pergerakan, yang cukup benar sebagai bukit yang menjadi bentuk ekologi oleh erosi dan angin. Mata wisatawan menggambarkan satu lereng turun dibawah dan berikutnya naik, sepanjang seri kelerengan. Ketika respon orang terhadap satu elemen dan yang lainnya, elemen-elemen tersebut dirasakan sebagai bagian dari keseluruhan yang utuh. Sinous alur jalan melalui koridor menggambarkan mata terhadap ujung koridor. Kurva bidang bereaksi terhadap bukit. Garis kaki langit membuat lebih menarik melalui bentuk bukit.
4. Ukuran. Ukuran satu elemen menentukan ukuran dan hubungan satu dengan yang lainnnya. 5. Bentuk. Inventarisasi lengkap dari elemen dalam sungai kecil mulai dari bentuk fitur/corak di suatu daerah. Volume yang luas disekitar dan bukit alam; bahkan bukti pertanian hampir alami, itu adalah, dari pinggir jalan bukan dari udara, bidang tidak nampak persegi, tiga sudut, atau lingkaran; sejumlah kecil bentuk geometrik ada dalam membangun melalui jalan, tetapi karena skala mereka tidak terlalu mengganggu. Meskipun jalannya rata, tidak lurus sempurna dan bukan konflik dengan kurva bidang lereng bukit. Bentuk luasan menentukan bagaimana kita melihat disekililing kita. Bentuk mendominasi faktor desain yang lain, sehingga kesesuaian bentuk adalah yang penting/kritis. Skala yang sesuai atau keragaman tidak dapat disimpan sebagai desain jika bentuknya salah. Pikiran dapat menentukan ketidakpantasan dan kualitas geometri buatan. Kesesuaian bentuk adalah penting untuk kesatuan lanskap. Persepsi bentuk dipengaruhi oleh keseluruhan proporsi, pandangan posisi, dan arahan, dan batas tepi eksternal alam.
6. Interval. Hubungan antar objek dalam ruang atau waktu 6. Interval. Hubungan antar objek dalam ruang atau waktu. Ini mungkin teratur atau tidak teratur. 7. Tekstur. Graininess sistem. Kualitas sebagai hasil dari elemen interval. 8. Warna. Jumlah di alam tak tentu. Hutan mempunyai palet yang lebih kecil. Sebagai hasil dari refleksi atau penyerapan energi cahaya.
Kelompok Kelompok dapat dijelaskan oleh 4 parameter yakni: 1. Kedekatan. Hubungan spasial elemen. 2. Kesamaan. Identitas elemen. 3. Kepadatan (konektivitas). Banyaknya per unit spasial. Ketertutupan. 4. Keragaman (perbedaan). Keragaman adalah banyaknya perbedaan dalam suatu kerangka kerja.
Struktur (paths dan patches) 1. Strutktur dapat dijelaskan dengan empat parameter. 2. Ritme. Pengulangan elemen yang sama dalam suatu dinamika yang utuh. Unit waktu mungkin meliputi cakupan dari milidetik ke ribuan tahun, meskipun kebanyakan akan dilihat secara harian, musiman atau lama (tahunan). Menghasilkan ketertarikan/minat. 3. Tegangan. Interaksi antar elemen tanpa resolusi. 4. Keseimbangan. Status stasis yang nyata. Pergerakan elemen yang stabil di sekitar pusat (atau atraksi) dalam keseimbangan dinamis.
4. Skala. Skala merupakan kontras yang relatif dan ukuran yang mutlak 4. Skala. Skala merupakan kontras yang relatif dan ukuran yang mutlak. Skala juga ditentukan untuk beberapa hal yang luas oleh persepsi. Skala hutan dapat mencerminkan skala lanskap, tetapi, sejak skala tergantung dari persepsi manusia, ketika tergantung pada perspektif, hal ini sulit untuk menjala skala untuk semua perspektif. Skala lanskap meningkat dengan jarak dan lebar horison dan ketinggian. Skala lanskap puncak gunung lebih besar dari lembah gunung.
Pola (jaringan) Proses diaplikasikan terhadap komponen hasil pola. Alam disusun oleh berbagai pola. Organisme mempunya pola karakteristik, seperti percabangan pohon atau bentuk awan pada puncak pohon. Sejenis lumut mempunyai keping/cuping, butir kayu dibawah tekanan mempunyai pilinan/spiral. Kerusakan dalam kulit pohon dari jaringan. Pola lingkaran melalui waktu dapat dikenali sebagai spiral/pilinan (orbit bumi sebagai contoh). Pola memungkinkan untuk mengejutkan dan tidak kontinyu; ini dapat dilakukan jika hal itu fleksibel. Desain hutan peka terhadap kejutan sebab alam tidak bisa diprediksi dan ilmu tidak pasti (oleh definisi) tentang pola perubahan dalam hutan.
Keutuhan Lebih banyak kualifikasi yang lain yang menjelaskan tempat sebagai keutuhan, kesatuan dan spirit. Keutuhan mungkin juga mempunyai kekuatan sensorik yang bukan proses elemen tunggal.
Kesatuan (kesederhaan/karakter) Kesatuan adalah tujuan dasar dari desain lanskap. Kesatuan merupakan cara/jalan elemen termasuk bentuk dan skala dari suatu lanskap yang dikombinasikan. Secara visual, hutan biasanya mendominasi lanskap. Dari jarak, keseimbangan umur hutan mempunyai pengaruh yang sama, warna, bentuk dan skalam seperti hutan yang tidak seimabgn. Keragaman menjadi lebih penting secara visual pada skala kecil. Bentuk alam pada hutan merupakan penyatuan dengan lanskap sebab batasnya tidak seimbang dan ruang terbuka dalam hutan merupakan bagian dari mosaik yang disebabkan oleh kelahiran dan kematian individu atau kelompok tumbuhan.
Spirit of Place Spirit of place tiap tempat adalah khas (Norberg-Schulz 1980). Tempat bukan hanya tulokasi; ini merupakan penjumlah total dari objek dalam lanskap yang dikombinasikan kedalam kekhasan yang utuh. Identitas tempat sering menjadi petunjuk bagi identitas manusia, seperti itu manusia menamakan dirinya melalui nama tempat. Kekhasan yang lebih dari tempat leih kuat gabungan emosi penduduk. Setiap tempat mempunyai karakteristik tertentu yang menguatkan spirit tempat, sebagai contoh, definisi kekuatan tempat atau indikator umur tua (pohon atau batu), atau dimana tempat menyaring inti lanskap yang luas. Hal terkait ‘keliaran’ dan air juga berkotribusi besar terhadap spirit of place. Sprit DAS Gunung Grove di Oregon, sebagai cotnoh, mempunyai perubahan besar dalam 50 tahun terakhir, tetapi masih mudah didefinisikan dengan kelerengan, lembah, dan pohon. DAS merupakan tempat yang dekat, lebih sedikit dramatis dari Sungai Kolumbia Gorge. Spirit of place merupakan petunjuk terbaik dalam desain.
Kekuatan Sensorik Semua elemen desain dapat dikombinasikan dalam sebuah gambar. Setiap organisme menciptakan citra tempatnya dari apa yang bermakna untuk itu. . Pengisap dan caddisworms memiliki gambar sederhana; coyote dan manusia memiliki kompleksitas yang tinggi.
Coyote The coyote, also known as the American jackal, brush wolf, or the prairie wolf, is a species of canine found throughout North and Central America, ranging from Panama in the south, north through Mexico, the United States, and Canada. Wikipedia
Kekuatan visual adalah sebuah interpretasi psikologis kekuasaan yang dirasakan dalam lanskap. Sebagai sebuah prinsip, akan diwujudkan dalam psikologi, seni desain, grafis dan arsitektur. Pikiran manusia menanggapi kekuatan visual dalam cara diprediksi dan dinamis, misalnya kekuatan visual dalam lanskap menarik mata ke bawah lereng cembung dan cekung yang naik - kekuatan tergantung pada skala dan ketidakteraturan bentuk lahan tersebut. Desainer diperintahkan untuk memiliki bentuk hutan mengikuti kekuatan dalam bentuk lahan untuk membuat mereka terlihat "alami" bahkan jika lanskap alam sepenuhnya hutan.
Tahapan dan Level Desain Desain ekologi dapat diaplikasikan dalam lima tahap: 1. Pertama, melihat situasi, mengamati pola pergerakan, perubahan populasi, penggunaan lahan, bangunan dan pengembangan, batas, dan kehidupan. Melakukan analisis ekologi dan fungsional.
2. Kemudian mencatat semua sumber daya, dari sumberdaya fisik sampai sumberdaya budaya. Survei daerah dan membuat peta dasar dari peta geologi sampai peta zoologi. 3. Selanjutnya, mengevaluasi interaksi dampak, kebutuhan, tujuan, dan batas. Menilai seluruh sistem dan membuat serangkaian rencana, dari rencana lokasi sampai rencana nilai.
4. Memulai desain, merupakan proses masyarakat yang membutuhkan partisipasi semua orang (termasuk orang tua, cacat, dan miskin yang tidak bisa menyuarakan suara mereka). Mensintesis simulasi dan model (konseptual, kemampuan, dan kesesuaian). Membuat serangkaian rencana yang lain dari rencana lanskap sampai rencana kebijakan dalam master desain.
Akhirnya, menerapkan desain bersama- sama dan mulai untuk mempertahankannya. Gunakan langkah yang tepat dan teknik, menekankan spesies asli selama periode waktu yang cukup untuk memastikan proses transformasi yang stabil. Menyediakan layanan untuk kontinuitas dan manajemen.
Hutan Sumatera yang perlu didesain http://news.mongabay.com/2012/0523-kfc-app.html