Mata Kuliah : Grounding System Jumlah SKS : 1 (Satu)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
Advertisements

Pertemuan ke :2 Bab. II  Pokok bahasan : Proteksi dengan menggunakan relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam relay, fungsi.
Pertemuan ke :3 Lanjutan Bab.II  Mengulas materi pada pertemuan sebelumnya yaitu menayakan perbedaan jenis relay arus lebih sekitika ( moment-instantaneous),
Analisis Kesalahan Pada Sistem Tenaga.
Sistem Hubungan Netral TR
SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Gardu Induk dan Perlengkapannya
Pertemuan ke : 4 Bab. III  Pokok bahasan : Peralatan input relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam trafo tegangan, dan trafo.
DISAIN ELEKTRODA PENTANAHAN
Pertemuan ke : 10 Bab. IX Pokok bahasan : Perlindungan Sistem Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengerti tentang pola pengamanan sistem distribusi,
Pertemuan ke : 8 Bab. VII Pokok bahasan : Proteksi Motor Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui tentang faktor-faktor penyebab gangguan, proteksi.
TRANSFORMATOR DAN DISTRIBUSI DAYA
SISTEM DISTRIBUSI.
VIII. REGULASI TEGANGAN SISTEM 13ISTRIBUSI
TRAFO INSTRUMENT.
GENERATOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
ARUS BOLAK - BALIK Arus bolak balik.
KOORDINASI OCR DAN GFR PADA JARINGAN DISTRIBUSI
Mengoperasikan PLC pada sistem operasi unit generator pembangkit
Jenis Kabel Listrik.
MEMASANG PROTEKSI PEMBANGKIT
PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Gardu Induk dan Perlengkapannya
Memasang peralatan proteksi
TRANSFORMATOR (TRAFO)
INSTALASI INDUSTRI.
Motor 3 Fasa.
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
ARUS LISTRIK ARUS LISTRIK.
MACAM – MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANYA
ARUS DAN GERAK MUATAN LISTRIK.
V. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM SEKUNDER
PRINSIP DASAR PROTEKSI
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
TRANSFORMATOR Pertemuan 7-8
TEKNIK TENAGA LISTRIK.
INSTALASI TENAGA LISTRIK
IV. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM PRIMER
PRINSIP KERJA ALAT UKUR
VII. PEMAKAIAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI
Sistem Jaringan Dirstribusi Loop
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
Sistem Pentanahan (Grounding System)
LISTRIK DINAMIS NAME : HERMAWANTO, M.Pd NIP :
Beberapa jenis single line diagram yaitu :
TEGANGAN TINGGI.
Manfaat dan Bahaya Listrik
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
K1.3 Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi di Distribusi DEDE.SUPRIATNA.
Instalasi Listrik Pertemuan ke-9.
Disusun oleh: Annisa Wigati
PEMASANGAN DISTRIBUSI
ELCB Sebagai Pengaman Manusia Dari Listrik
Arus Listrik Arus Listrik adalah aliran partikel listrik bermuatan positif yang arahnya berlawanan arah arus elektron. Arus listrik hanya mengalir pada.
Instalasi Listrik Pertemuan Ke 4.
Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
TEORI LISTRIK TERAPAN. 1. RUGI TEGANGAN 1.1.PENDAHULUAN Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan.
POLA/sistem PEMBUMIAN
Arus Listrik.
SISTEM TENAGA LISTRIK.
SISTEM TENAGA LISTRIK.
KONSTRUKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENEGAH (SUTM).
KONSEP DASAR ANALISIS HUBUNG SINGKAT Pelatihan Analisis Sistem Tenaga.
Materi 1 SUTT SUTET SKTT PMT PMS GI Pemeliharaan Kelistrikan – Edi Nugraha Kustiwa.
Nama : Muhamad Firdaus Robbani kelas : Elektro Nim : Tugas : Analisis Sistem Grounding Pada Gardu Induk Transformator Distribusi 20 KV.
TEORI LISTRIK DIKLAT PENGOPERASIAN GARDU INDUK Meningkatkan Kompetensi Menawarkan Solusi Anton Suranto.
KONSEP DASAR JARINGAN DISTRIBUSI PERTEMUAN 1 CHAIRUL NAZALUL ANSHAR, S.Pd., M.PdT OLEH.
DISUSUN OLEH: NAMA : AL RASHID BIN MOH ARSYAD NIM : KELAS : 2B D3 TEKNIK LISTRIK.
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan Grounding System.
Apriyanto. 1. Bahaya listrik 2. Bahaya listrik bagi manusia 3. Bahaya kebakaran dan peledakan.
Transcript presentasi:

PERKULIAHAN PROGRAM D1 OPHAR GI & TRANSMISI CALON PEGAWAI PT PLN (Persero) Mata Kuliah : Grounding System Jumlah SKS : 1 (Satu) Semester/ Triwulan : II (Dua) Tempat Kuliah : Kampus PLN Unit Diklat Bogor Meningkatkan kompetensi menawarkan solusi Anton Suranto

Pokok Bahasan Netral Grounding System (Sistem Pentanahan/ Pembumian Titik Netral) 1.1. Umum/ Pendahuluan 1.2. Tujuan Pentanahan Titik Netral Sistem 1.3 Sistem yang tidak ditanahkan (Floating Grounding) 1.4. Metoda Pentanahan Titik Netral 1.5. Pentanahan Langsung 1.6. Pentanahan Netral dengan Tahanan 1.7. Batasan Operasi NGR 1.8. Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Petersen 1.9. Trafo Pentanahan 1.10. Penetapan Sistem Pentanahan di Indonesia Pentanahan Peralatan (Grounding Equipment) 2.1. Pengertian Pentanahan Peralatan 2.2. Tujuan pentanahan peralatan 2.3. Tahanan Pentanahan 2.4. Exposur Tegangan (Voltage Exposure) 2.5. Pengaruh tahanan pentanahan terhadap system tenaga listrik 2.6. Pengaruh Tahanan Pentanahan Yang Kecil Pada Sistem 2.7. Macam-Macam Elektroda Pentanahan 2.8. Metode/Cara Pentanahan 2.9. Tahanan Jenis Tanah 2.10. Pengukuran Tahanan Pentanahan

GROUNDING SYSTEM (SISTEM PENTANAHAN/ PEMBUMIAN) Netral Grounding System (Sistem Pentanahan/ Pembumian Titik Netral) Grounding Equipment (Pentanahan / Pembumian Peralatan)

NETRAL GROUNDING SYSTEM (SISTEM PENTANAHAN /PEMBUMIAN TITIK NETRAL)

TUJUAN PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM Menghilangkan gejala-gejala busur api pada suatu sistem. Membatasi tegangan-tegangan pada fasa yang tidak terganggu (pada fasa yang sehat). Meningkatkan keandalan (realibility) pelayanan dalam penyaluran tenaga listrik. Mengurangi/membatasi tegangan lebih transient yang disebabkan oleh penyalaan bunga api yang berulang-ulang (restrike ground fault). Memudahkan dalam menentukan sistem proteksi serta memudahkan dalam menentukan lokasi gangguan.

SISTEM YANG TIDAK DITANAHKAN (FLOATING GROUNDING) Suatu sistem dikatakan tidak diketanahkan (floating grounding) atau sistem delta. Jika tidak ada hubungan galvanis antara sistem itu dengan tanah. Contoh Sistem yang Tidak ditanahkan Sistem tegangan primer Trafo Sistem tegangan sekunder Tanah Tidak ada hubungan galvanis TRAFO TENAGA

Metoda Pentanahan Titik Netral Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding) Pentanahan melalui reaktor (reactor grounding) Pentanahan langsung (effective grounding) Pentanahan melalui reaktor yang impedansinya dapat berubah-ubah (resonant grounding) atau pentanahan dengan kumparan Petersen (Petersen Coil).

PENTANAHAN TITIK NETRAL TANPA IMPEDANSI (PENTANAHAN LANGSUNG/SOLID GROUNDING) Sistem pentanahan langsung adalah dimana titik netrral sistem dihubungkan langsung dengan tanah, tanpa memasukkan harga suatu impedansi. Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral Tanpa Impedansi (Pentanahan Langsung/Solid Grounding) R S T N ZR Zs ZT

PENTANAHAN TITIK NETRAL TANPA IMPEDANSI (PENTANAHAN LANGSUNG/SOLID GROUNDING) Keuntungan : Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak terganggu relatif kecil Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi gangguan dapat dipermudah, sehingga letak gangguan cepat diketahui Sederhana dan murah dari segi pemasangan Kerugian : Setiap gangguan phasa ke tanah selalu mengakibatkan terputusnya daya Arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan dapat membahayakan makhluk hidup didekatnya dan kerusakan peralatan listrik yang dilaluinya

PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE GROUNDING) Pentanahan titik netral melalui tahanan (resistance grounding) yang dimaksud adalah suatu sistem yang mempunyai titik netral dihubungkan dengan tanah melalui tahanan (resistor), sebagai contoh terlihat pada gambar dibawah ini Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral melalui Tahanan (Resistor) Grounding Resistor R S T

PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE GROUNDING) Secara umum harga tahanan yang ditetapkan pada hubung netral adalah dimana : R = Tahanan ( Ohm ) Ef = Tegangan fasa ke netral I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator. R = Ohm

Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai 1. jenis logam (metalic resistor), perhatikan gambar dibawah ini jenis logam (metalic resistor)

Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai 2. Jenis cairan (liquid resistor), perhatikan gambar dibawah ini Jenis cairan (liquid resistor)

PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE GROUNDING) - Keuntungan : Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus gangguan tanah kecil. Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus gangguan yang melaluinya. - Kerugian : Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan selama terjadinya gangguan fasa ke tanah. Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi gangguan tidak cepat diketahui.

PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE GROUNDING) Grounding Resistor R S T Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral melalui Tahanan (Resistor)

Secara umum harga tahanan yang ditetapkan pada hubungan netral adalah : R = Ohm dimana : R = Tahanan ( Ohm ) Ef = Tegangan fasa ke netral I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator.

Besarnya tahanan pentanahan NGR pada sistem tenaga listrik (contohnya di PLN P3B Jawa Bali Region Jabar), adalah sebagai berikut : Sistem 70 kV sebesar 62 Ohm Sistem 20 kV sebesar 12 Ohm atau 42 Ohm. Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai adalah jenis logam (metalic resistor) atau jenis cairan (liquid resistor),

NGR Jenis Metalic NGR Jenis Liquid

Pada gambar ini tunjukan mana yang dimaksud NGR ? PENTANAHAN TITIK NETRAL TRAFO TENAGA DENGAN NGR (Netral Grounding Resistor) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pada gambar ini tunjukan mana yang dimaksud NGR ?

Fungsi NGR : Untuk menghambat atau membatasi arus hubung singkat satu fasa ketanah, sehingga nilainya dibawah arus Nominal Trafo. BATASAN OPERASINYA BAGAIMANA ? NGR (Netral Grounding Resistor)

BATASAN OPERASI NGR Contoh : Trafo tenaga 150/70 kV, 100 MVA Tegangan : 70 kV Tahanan : 40-62 Ohm Arus Nominal : 650-1000 A Waktu : 30 Second Trafo tenaga 150/20 kV, 30-60 MVA Batasan Operasi NGR : Tegangan : 20 kV Tahanan : 12-42 Ohm Arus Nominal : 870-1150 A Waktu : 10 Second NGR (Netral Grounding Resistor)

Keuntungan & kerugian Pentanahan dengan NGR Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus gangguan tanah kecil. Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus gangguan yang melaluinya. Kerugian : Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan selama terjadinya gangguan fasa ke tanah. Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi gangguan tidak cepat diketahui.

Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Petersen Sistem pentanahan dengan kumparan Petersen adalah dimana titik netral dihubungkan ke tanah melalui kumparan Petersen (Petersen Coil). Kumparan Petersen ini mempunyai harga reaktansi (XL) yang dapat diatur dengan menggunakan Tap.

Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Petersen TRAFO TENAGA Sistem tegangan 70 kV Lamajan Sistem tegangan 30 kV Plengan-Lamajan RESISTOR Kumparan Petersen Contoh Pemasangan Pentanahan Titik Netral dengan Kumparan Petersen.

Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Petersen Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral dengan Kumparan Petersen

Keuntungan & Kerugian Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan Petersen Arus gangguan dapat dibuat kecil sehingga tidak berbahaya bagi mahluk hidup. Kerusakan peralatan sistem dimana arus gangguan mengalir dapat dihindari. Sistem dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fasa ke tanah. Gejala busur api dapat dihilangkan. - Kerugian : Rele gangguan tanah (ground fault relay) sukar dilaksanakan karena arus gangguan tanah relatif kecil. Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap (permanen) pada sistem. Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada perubahan pada sistem, kumparan Petersen harus disetel (tuning) kembali.

Transformator Pentanahan Bila pada suatu sistem tenaga listrik tidak terdapat titik netral, sedangkan sistem itu harus diketanahkan, maka sistem itu dapat ditanahkan dengan menambahkan “Transformator Pentanahan” (grounding transformer). Transformator pentanahan itu dapat terdiri dari transformator Zig-zag atau transformator bintang-segitiga (Y-Δ). Trafo pentanahan yang paling umum digunakan adalah transformator zig-zag tanpa belitan sekunder.

Transformator Pentanahan TRAFO PENTANAHAN Sistem tegangan 70 kV RESISTOR TRAFO DAYA Contoh gambar pemasangan Trafo Pentanahan

Penetapan Sistem Pentanahan di Indonesia Sistem 150 KV Pentanahan netral sistem 150 KV beserta pengamannya ditetapkan sebagai berikut: Pentanahan netral untuk sistem ini adalah pentanahan efektif (Pentanahan langsung). Pengaman sistem dilaksanakan dengan pemutus cepat dan penutup cepat

Sistem 66 KV Pentanahan netral sistem ini beserta pengamannya ditetapkan sebagai berikut: Pentanahan netral untuk sistem ini adalah pentanahan dengan tahanan Pengamanan sistem dilaksanakan dengan pemutus cepat dan penutup cepat

Sistem 20 KV Pentanahan netral sistem 20 KV beserta pengamannya ditetapkan sebagai berikut : Pentanahan netral untuk sistem ini adalah pentanahan dengan tahanan. Pengaman Sistem Dilaksanakan Sebagai Berikut : Bagi saluran udara maupun saluran dalam tanah dipakai pemutus dengan rele arus lebih untuk gangguan hubung singkat fasa ke fasa dan rele tanah untuk gangguan hubung singkat fasa ke tanah. Pada gardu distribusi dipasang penunjuk gangguan. Bagi saluran udara dipakai pula penutup cepat atau lambat, sedang bagi saluran dalam tanah tidak dipakai penutup kembali.

Ketetapan SPLN 26:1980 mengenai besar tahanan pentanahan sebagai berikut : Tahanan rendah 12 ohm dan arus gangguan tanah maksimum 1000 ampere dipakai pada jaringan kabel tanah Tahanan rendah 40 ohm dan arus gangguan maksimum 300 ampere dipakai pada jaringan saluran udara dan campuran saluran udara dengan kabel tanah Tahanan tinggi 500 ohm dan arus gangguan maksimum 25 ampere dipakai pada saluran udara

Sistem 275 KV PT Inalum dan Sistem 500 KV Walaupun belum diatur dalam SPLN, tetapi pentanahan Sistem 275 KV PT Inalum di Asahan dan Sistem 500 KV di Pulau Jawa sudah dilakukan dengan sistem pentanahan Solid Grounding (pentanahan langsung).

II. GROUNDING EQUIPMENT (PENTANAHAN/PEMBUMIAN ERALATAN) Pengertian Pentanahan Peralatan Pentanahan peralatan adalah pentanahan yang menghubungkan body/ kerangka/ bagian dari peralatan listrik terhadap ground (tanah). Pentanahan ini yang pada kerja normal tidak dilalui arus. TRAFO DAYA Pentanahan Peralatan Contoh Pemasangan Pentanahan Peralatan

Tujuan pentanahan peralatan adalah sebagai berikut : Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya bagi manusia. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu baik besarnya maupun lamanya dalam keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran atau ledakan pada bangunan atau isinya. Untuk memperbaiki penampilan (performance) dari sistem.

Tahanan Pentanahan Adalah besarnya tahanan pada kontak/hubung antara masa (body) dengan tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pentanahan : Tahanan jenis tanah Panjang elektroda pentanahan Luas penampang elektroda pentanahan

Harga pentanahan makin kecil makin baik Harga pentanahan makin kecil makin baik. Untuk perlindungan personil dan peralatan perlu diusahakan tahanan pentanahan lebih kecil dari 1 Ohm. Untuk memahami mengapa tahanan pentanahan harus rendah, dapat digunakan hukum Ohm yaitu: dimana : E = tegangan (volt) I = Arus (ampere) R = Tahanan (ohm) E = I x R volt

Contoh/ Ilustrasi Gangguan pada tahanan pentanahan yang tinggi. Badan motor Gangguan Motor Listrik 20 ohm 4 ohm Sumber 415 volt, 240 volt terhadap tanah Bagian logam yang diketanahkan Tahanan ke tanah yang sebenarnya Contoh/ Ilustrasi Gangguan pada tahanan pentanahan yang tinggi.

Exposur Tegangan (Voltage Exposure) Jika ada kontak yang tidak disengaja antara bagian-bagian yang dilalui arus dengan kerangka metal dari peralatan, maka kerangka metal itu menjadi bertegangan yang sama dengan tegangan peralatan. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut yang berbahaya kerangka peralatan metal peralatan tersebut harus dihubungkan ke tanah melalui impedansi yang rendah.

Pengaruh Tahanan Pentanahan yang Besar Terhadap Sistem Tenaga Listrik Makin besar tahanan pentanahan, tegangan sentuh makin besar Makin besar tahanan pentanahan pada tiang transmisi, makin besar tegangan puncak tiang Makin besar tahanan pentanahan pada tiang tranmisi, makin banyak jumlah Isolator yang harus dipasang (jumlah isolator makin panjang). Tahanan pentanahan mempengaruhi penampilan saluran (line Performance).

Pengaruh Tahanan Pentanahan Yang Kecil Pada Sistem Tenaga Listrik Mengurangi tegangan pada puncak tiang Mengurangi tegangan pada kawat penghantar Mengurangi tegangan pada isolator Mengurangi gangguan sampai beberapa gawang Mengurangi waktu berlangsungnya tegangan merusak (Break Down voltage).

Macam-Macam Elektroda Pentanahan Pada dasarnya terdapat tiga macam elektroda pentanahan yaitu : Elektroda Pita, berupa pita atau kawat berpenampang bulat yang ditanam di dalam tanah umumnya penanamannya tidak terlalu dalam. (0,5 --- 1 meter) dan caranya ada bermacam-macam. Bentuk Radial Bentuk Grid Bentuk Lingkaran Macam-macam penanaman elektroda pita

Elektroda Batang, berupa batang yang ditanam tegak lurus dalam tanah Cara penanaman Elektroda batang. Untuk membuat agar tahanan pentanahan cukup kecil elektroda batang tersebut ditanam lebih dalam atau menggunakan beberapa batang elektroda.

Elektroda pelat, berupa pelat yang ditanam tegak lurus dalam tanah seperti pada gambar Cara Penanaman elektroda pelat

Metode/Cara Pentanahan Pentanahan dengan Driven Ground. Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara menancapkan batang elektroda ke tanah. Pentanahan dengan Driven Ground

Pentanahan Dengan Counter Poise Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara menanam kawat elektroda sejajar atau radial, beberapa cm di bawah tanah (30 cm - 90 cm). Pentanahan menara dengan counterpoise

Pentanahan menara dengan counterpoise Pentanahan dengan counter poise biasanya digunakan apabila tahanan tanah terlalu tinggi dan tidak dapat di kurangi dengan cara pentanahan driven ground, biasanya karena tahanan jenis tanah terlalu tinggi. Radial Paralel Pentanahan menara dengan counterpoise

Pentanahan Dengan Mesh atau Jala Adalah cara pentanahan dengan jalan memasang kawat elektroda membujur dan melintang di bawah tanah, yang satu sama lain dihubungkan di setiap tempat sehingga membentuk jala (Mesh). Sistem pentanahan Mesh biasanya dipasang di gardu induk dengan tujuan untuk menda­patkan harga tahanan tanah yang sangat kecil (kurang dari 1 ohm). Gambar Pentanahan dengan mesh atau jala

Tahanan Jenis Tanah Nilai tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang terbatas tergantung dari beberapa faktor, yaitu : Jenis tanah = tanah liat, berpasir, berbatu, dll Lapisan tanah = berlapis-lapis dengan tahanan jenis berlainan atau uniform. Kelembaban tanah Temperatur. Nilai tahanan jenis selalu bervariasi sesuai dengan keadaan pada saat pengukuran. Makin tinggi suhu makin tinggi tahanan jenisnya. Sebaliknya makin lembab tanah itu makin rendah tahanan jenisnya.

TAHANAN JENIS TANAH (OHM M) TANAH RAWA 30 TANAH LIAT DAN TANAH LADANG 100 PASIR BASAH 200 KERIKIL BASAH 500 PASIR DAN KERIKIL KERING 1,000 TANAH BERBATU 3,000

Pengukuran Tahanan Pentanahan Untuk mengukur tahanan pentanahan digunakan alat ukur megger tanah (Earth Resistance Tester). Cara penggunaan "Earth Resistance Tester" akan dijelaskan lebih lanjut pada materi yang lain

Pengukuran Tahanan Pentanahan OK Lamp Function Switch Buttons Ohm Range Switch Buttons Terminals Scale Plate Panel Pengukuran Tahanan Pentanahan

TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA Meningkatkan kompetensi menawarkan solusi Anton Suranto