Etika Bisnis dan Konsep Good Corporate Governance (GCG) Donald Picauly, S.E., M.M.
Tujuan instruksional khusus Setelah membaca dan mempelajari bab ini diharapkan para mahasiswa/i mampu memahami dengan baik tentang: Pengertian Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen perusahaan. Etika bisnis dan konsep Good Corporate Governance. Agency theory. Permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi dalam penerapan Good Corporate Governance. Mampu menjawab soal-soal yang diberikan dengan baik.
GCG bertujuan mengharapkan berbagai perusahaan yang berada di suatu negara mampu menjalankan aktivitas bisnis secara baik dan ikut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang beretika tinggi. Perhatian terhadap GCG semakin meningkat setelah terjadinya Kasus Enron Corporation dan World.com. (juga dibuat filmnya, Enron: The Smartest Guys in the Room Di Indonesia didirikan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
Definisi Good Corporate Governance Istilah Corporate Governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992 Corporate Governance is “refers to a group of people getting together as one united body with the task and responsibility to direct, control and role with authority. On a collective effort this body empowered to regulate, determine, restrain, urban exercise the authority given it
Shareholding theory: Perusahaan didirikan dan dijalankan untuk tujuan memaksimumkan kesejahteraan pemilik/pemegang saham sebagai akibat dari investasi yang dilakukannya Stakeholder theory: Perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder
Definisi Good Corporate Governance Definisi Good Corporate Governance menurut Cadburry Committee adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka
Definisi Good Corporate Governance Good Corporate Governance adalah suatu bentuk keputusan dengan memposisikan perusahaan secara jauh lebih tertata dan terstruktur, dengan mekanisme pekerjaan yang bersifat mematuhi aturan-aturan bisnis yang telah digariskan serta siap menerima sangsi jika aturan-aturan tersebut dilanggar.
Bagaimana mengurus perusahaan secara baik? Secara sederhana Good Corporate Governance adalah mengurus perusahaan secara baik Bagaimana mengurus perusahaan secara baik? Dengan prinsip Good Corporate Governance
Empat Prinsip Dasar Good Corporate Governance Fairness Accountability GCG Responsibility Transparency + Independensi, menurut KNKG Indonesia
1. Transparasi Yaitu mengelola perusahaan secara transparan dengan semua stake holder. Para pengelola perusahaan harus transparan kepada penanam saham, jujur apa adanya dalam membuat laporan usaha, tidak manipulatif.. Keterbukaan informasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang dianggap penting dan relevan. 2. Accountability Yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat job description yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi- fungsi dasar setiap bagian. Dari sini perusahaan akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan tanggung jawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan perusahaan. 3. Responsibility Yaitu menyadari bahwa ada bagian-bagian perusahaan yang membawa dampak pada lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Di sini perusahaan harus memperhatikan amdal, keamanan lingkungan, dan kesesuaian diri dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat. Perusahaan harus apresiatif dan proaktif terhadap setiap gejolak sosial masyarakat dan setiap yang berkembang di masyarakat. 4. Independensi Yaitu berjalan tegak dengan bergandengan bersama masyarakat. Perusahaan harus memiliki otonominya secara penuh sehingga pengambilan-pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan otoritas yang ada secara penuh. Perusahaan harus berjalan dengan menguntungkan supaya bisa memelihara keberlangsungan bisnisnya, namun demikian bukan keuntungan yang tanpa melihat orang lain yang juga harus untung. Semuanya harus untung dan tidak ada satu pun yang dirugikan. 5. Fairness Yaitu semacam kesetaraan atau perlakuan yang adil di dalam memenuhi hak dan kewajibannya terhadap stake holder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan harus membuat sistem yang solid untuk membuat pekerjaan semuanya seperti yang diharapkan. Dengan pekerjaan yang fair tersebut diharapkan semua peraturan yang ada ditaati guna melindungi semua orang yang punya kepentingan terhadap keberlangsungan bisnis kita.
Agency Theory Merupakan suatu kondisi yang terjadi pada suatu perusahaan dimana pihak manajemen sebagai pelaksana yang disebut lebih jauh sebagai agen dan pemilik modal (owner) sebagai principal membangun suatu kontrak kerjasama yang disebut dengan “nexus of contract”, kontrak kerjasama ini berisi kesepakatan-kesepakatan yang menjelaskan bahwa pihak manajemen perusahaan harus bekerja secara maksimal untuk memberi kepuasan yang maksimal seperti profit yang tinggi kepada pemilik modal (owner). Agen menguasai informasi, principal memiliki kekuasaan
Manajemen vs komisaris/pemilik/pemegang saham Menimbulkan agency cost/biaya keagenan: 1. Biaya monitoring oleh principal 2. Residual loss, penurunan tingkat kesejahteraan principal ataupun agen 3. Bonding cost, biaya yang dikeluarkan agen untuk menjamin bahwa agen tidak akan melakukan tindakan yang merugikan prinsipal
Etika Bisnis dan Good Corporate Governance Etika bisnis mendorong terwujudnya pelaksanaan Good Corporate Governance
Tugas Studi kasus Enron atau World.com. Bahas latar belakang kasus tersebut dan pelanggaran prinsip good corporate governance dan etika bisnis yang terjadi. Diketik dan dikumpul minggu depan