PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNGSI HATI & ANALISIS BILIRUBIN
Advertisements

Yetti Wira Citerawati Sy
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Sistem Pencernaan Pada Manusia
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
Sistem Ekskrsei (Hati)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Drg Agustin Wulan Suci D
PEMERIKSAAN FAESES Pemeriksaan feses ( tinja ) adalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang telah lama dikenal untuk membantu klinisi menegakkan diagnosis.
dr. Tri Lestari Bagian Patologi Klinik Jurusan Kedokteran UNSOED
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
Peredaran darah manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Oleh: Noeroel Widajati.  Alat yg dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kimia darah dengan cara cepat, mudah, dan akurat  Menggunakan reaksi kimia.
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
EKSRESI HATI FUNGSI HASIL EKSKRESI KELAINAN EXIT CARA MENGATASI
SUMBER MEDIKA HEPATITIS - Pengertian secara umum hepatitis
METABOLISME BILIRUBIN PORFIRIN BILIRUBIN
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Sri Dewi Sulastri (RKM )
Biokimia Pengasaman Urin.
TRANSUDAT - EKSUDAT UNIMUS 2017.
Hepatitis Fatty Liver.
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
ENZIM PANKREAS.
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
JENIS-JENIS VITAMIN DAN FUNGSINYA
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Hepatitis A Nurmayanti.
FAAL HEPAR & SISTEM EMPEDU
URINALISIS FESES TRANSUDAT EKSUDAT RETIKULOSIT
Pemeriksaan kimia darah
BAB: 5 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
MANIFESTASI ORAL PADA PASIEN HEPATITIS C
Tentang materi : ‘ALBUMIN’
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
Metabolisme BILIRUBIN
Wahyu Siswandari Bagian Patologi Klinik PPD UNSOED
ASKEP COLITIS ULSERATIF
PENATALAKSANAAN DISLIPIDEMIA
PANEL HATI PARAHITA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
FAAL HEPAR & SISTEM EMPEDU
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
Transcript presentasi:

PEMERIKSAAN LABORATORIUM GASTRO INTESTINAL Dr. JONI T. PARINDING, Sp.PK RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak

Gastro Intestinal Esophagus Stomach Liver Pankreas Small Intestine Large Intestine

Gejala pada sistim GI Perdarahan Mual dan muntah Diare Konstipasi Nyeri abdomen Anoreksia

Perdarahan Hematemesis Melena

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan feses rutin Retikulosit Golongan darah

Lokasi perdarahan GI Upper gastrointestinal tract Middle gastrointestinal tract Lower gastrointestinal Lokasi perdarahan GI

Pemeriksaan H.pylori Elisa  antibodi terhadap H.pylori UBT (urea breath test)

Diare Peningkatan volueme, keenceran dan frekuensi defekasi dibandingkan dengan pola defekasi normal. Peningkatan frekuensi pasase abnormal cairan atau tinja yang belum terbentuk

Ekskresi tinja > 200 g / hari  diare Diare akut  < 2 minggu Bayi mengekskresikan tinja 5 g / kg BB setiap hari dan meningkat sampai 200 g / hari pada org dewasa. Ekskresi tinja > 200 g / hari  diare Diare akut  < 2 minggu Diare persisten  2 – 4 minggu Diare kronik  > 4 minggu

Diare... Diare osmotik Diare sekretorik Diare hipermotilitas

Diare hipermotilitas Irritable bowel syndrome (IBS)  perubahan motilitas usus . Hipermotilitas Motilitas lambat (konstipasi) Akibat gangguan fungsional saraf dan otot usus sangat sensitif

Pemeriksaan Laboratorium Diare Pemeriksaan feses Pemeriksaan darah rutin Urin rutin

Mual dan Muntah Pemeriksaan laboratorium Hematologi Urin Ureum, kretainin Uji Faal hati Elektrolit serum

Nyeri abdomen Pemeriksaan laboratorium Hematologi Faal hati Ureum, Kreatinin Elektrolit

Ikterus (Jaundice) Ikterus hemolitik Ikterus hepatoseluler Ikterus obstruktif

Pemeriksaan laboratorium Faal hati Bilirubin Urin

Feses Sisa hasil pencernaan 100 – 200 gr feses / hari  dewasa

Komposisi Feses Sisa bahan makanan yg tidak dicerna Empedu Sekresi usus Air dan elektrolit Sel epitel Sejumlah bakteri Bahan anorganik (kalsium dan fosfat)

Tujuan pemeriksaan feses Deteksi kelainan traktus GI Perdarahan gastro intestinal Ulkus peptikum Infeksi bakteri dan parasit Sindroma malabsorpsi

Syarat sampel feses Feses segar Defikasi spontan Tidak ada kontaminan dgn urin Harus diperiksa dalam 2 – 3 jam setelah defikasi

Pengambilan sampel Pot plastik mulut lebar bersih dan tertutup rapat Tidak mengenai bagian luar wadah Volume secukupnya Beri label

Pemeriksaan makroskopis Warna Normal : colkat karena urobilin Hijau : sayuran Kuning : jagung dan susu Merah : darah dari saluran cerna bagian bawah Hitam : darah dari saluran cerna bagian atas

Bau Normal : indol, skatol, asam butirat Tidak begitu berbauh : diet sayuran Agak tajam : diet daging Amis : kolera Asam/tengik : normal pada bayi Busuk : protein tdk dicerna dan dirombak oleh bakteri

Konsistensi Normal : agak lunak dan berbentuk silindris Keras : konstipasi Lunak : peningkatan cairan dalam tinja. Berair : diare, pemberian pencahar. Seperti air cucian beras : kolera Lengket : banyak mengandung lemak  steatorrhea. Cair + darah + lendir : amubiasis

Lendir Normal : tidak ada Lendir (+) : ada peradangan usus Bercampur rata dgn feses  peradangan usus bagian atas Bagian luar tinja  peradangan usus bagian bawah Ada darah  disentri

Pemeriksaan mikroskopis 1.Leukosit Normal : tidak ada Lekukosit > 3/LPB : inflamasi, kolitis ulseratif, disentri, TBC usus 2. Eritrosit Ditemukan eritrosit bila ada lesi di colon dan rektum

Pemeriksaan mikroskopis... Lemak Dalam tinja : trigliseride dan asam lemak tampak globul berwarna orange – merah Makrofag Sel berinti satu Memiliki daya fagosit Mirif amuba

Pemeriksaan mikroskopis... 5. Serat sisa makanan Normal serat daging tidak ada Serat tumbuhan 1 – 4 / LPB Epitel Normal sel epitel dinding usus bagian distal Jumlah meningkat : peradangan usus Kristal Sel ragi Amuba Telur cacing

Globul Lemak

Pemeriksaan kimia pH (7 – 9) Uji reduksi Urobilin

Tes darah samar Tujuan Mendeteksi adanya perdarahan kecil pada traktus gastrointestinal Tes skrining untuk karsinoma kolorektal Evaluasi penyebab anemi Untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab nyeri abdomen

Apt test Tujuan Untuk menentukan darah pada feses neonatus apakah dari ibu atau dari saluran cerna neonatus

Positif palsu pada ibu dgn Thalasemia

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENYAKIT HEPATOPANKREATOBILIAR

Indikasi Pemeriksaan Fungsi hati Menentukan adanya kelainan hati Diagnosis  memastikan penyebab penyakit hati Prognosis  mengetahui derajat beratnya kelainan hati. Evaluasi mengikuti perjalanan penyakit hati, membuat penilaian hasil pengobatan

Gejala yang timbul Ikterus Asites

Ikterus Pigmentasi kuning pada kulit, sklera mata dan mukosa karena hiperbilirubinemia  kadar bilirubin mencapai 3,5 – 3 mg/dl.

Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Hati 1. Enzim a. Transaminase : aspartate aminotransferase(AST) , serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT), Alanine aminotransferase (ALT) atau serum glutamic pyrupic transaminase (SGPT) b. Alkalin Phosphatase (ALP) c. Gamma glutamil transferase (GGT)

Pemeriksaan Fungsi Hati... 2. Protein (Albumin dan Globulin) 3. Bilirubin Total dan bilirubin Direk 4. Antigen dan antibodi virus hepatitis 5. Urine

Aspartate Aminotransferase (AST) Terdapat dalam mitokondria dan sitoplasma sel-sel otot : 1. Jantung 2. Hati 3. Skelet 4. Ginjal 5. Pankreas Kadar akan meningkat dalam 12 jam dan tetap menetap 5 hari

Alanine Amino Transferase (ALT) Terdapat dalam sitoplasma jaringan : 1. Hati 2. Jantung 3. Otot skelet 4. Ginjal ALT lebih spesifik drp AST pada penyakit hati

Alkaline Phosphatase (ALP) Enzim yang berasal dari : Tulang Hati Plasenta Usus Enzim bekerja baik pada pH 9

GGT Terutama terdapat di : Hati Ginjal Pankreas Menentukan disfungsi sel hati dan induksi alkohol

Antibodi ANA (antinuclear antibodies) SMA (anti smooth muscle antibody) Untuk mendiagnosis hepatitis autoimun body

Alfa Fetoprotein (AFP) Protein normal pd janin 6 minggu Kadar AFP meningkat ringan pada hepatitis akut, kronis dan sirosis Pada kasus karsinoma hepatoseluler kadar sangat tinggi >1000 ng/mL

Kolinesterase (CHE) Disintesis dalam hati Kadar CHE menurun pada penyakit hati kronik, malnutrisi dan hipoalbuminemia

Penanda Virus Hepatitis HAV : anti HAV (total, IgM, IgG) HBV : HBsAg, Anti HBs. HBeAg, Anti Hbe, Anti HBc, HBV-DNA HCV : Anti HCV

Pemeriksaan urine Jenis spesimen : Urine pagi Urine sewaktu Urine berdasarkan waktu Teknik pengumpulan spesimen : Pancar tengah/midstream Kateterisasi Aspirasi suprapubik

Pemeriksaan Urine Penampungan urine Wadah kaca atau plastik Wadah harus : Bermulut lebar Bersih Kering Bertutup ulir Steril  untuk biakan urin Volume : minimal 12 ml

Wadah penampungan urine

Pemeriksaan rutin urine Untuk pemeriksaan rutin dipakai urine sewaktu Urine yang ditampung aliran tengah (midstrem urine)

Pemeriksaan Urobilinogen Produk dari metabolisme bilirubin. Bersifat tidak berwarna dan labil. Hasil oksidasinya akan memberikan warna kuning oranye yang akan mewarnai urin.

Kadarnya meningkat pada : Hepatitis virus. Urobilinogen... Kadarnya meningkat pada : Hepatitis virus. Hepatitis toksik akibat obat. Sirosis.

Urobilinogen... Kadarnya rendah : Obstruksi total aliran empedu ke usus. Penggunaan antibiotik spektrum luas. Metode pemeriksaan : Erlich. Carik celup.

Pemeriksaan Bilirubin Merupakan hasil akhir dari pemecahan hemoglobin oleh sel retikuloendotelial dari limpa, hati . Kadar meningkat menunjukkan produksi bilirubin terkonjugasi yang berlebihan dalam aliran darah. Metode pemeriksaan : Harrison Carik celup.

Asites Penimbunan cairan secara abnormal di dalam rongga perut. Transudat Eksudat.

Transudat Terjadi akibat proses bukan radang tapi oleh karena gangguan keseimbangan cairan tubuh.

Ciri-ciri Tarnsudat Jernih, kuning muda, encer. Tidak mengandung fibrinogen BJ < 1.018 Kadar protein < 2.5 g / dl Kadar glukose ~ glukose darah Jumlah sel sedikit Steril Tes Rivalta ( - ) atau ( + ) lemah

Eksudat Terjadi karena peradangan : Infeksi bakteri, virus, jamur. Trauma : hematoma, luka bakar. Keganasan

Ciri-ciri Eksudat 1.Keruh, kental, hemoragik, chylous. 2.Berbau  keganasan 3.Lemak : > 0.35 g / ml  keganasan < 0.35 g / ml  sirosis. 4. Mengandung fibrinogen 5. BJ > 1,018

6. Kadar protein > 4 g / dl 7. Kadar glukose < kadar glukose Ciri-ciri Eksudat... 6. Kadar protein > 4 g / dl 7. Kadar glukose < kadar glukose darah. 8. Jumlah sel banyak 9. Terdapat bakteri 10.Tes Rivalta ( + )

PANKREAS

Pankreatitis Akut Reaksi peradangan pankreas. Ditandai nyeri perut yang akut dengan kenaikan enzim pankreas dalam darah dan urin.

Pemeriksaan Laboratorium Serum amilase : Meningkat 3 x normal Kembali normal dalam waktu 48 – 72 jam. Serum lipase: Meningkat paralel dengan amilase

TUMOR PANKREAS Berdasar fungsi pankreas dikenal 2 macam tumor : Tumor eksokrin pankreas Tumor endokrin pankreas

Pemeriksaan Laboratorium Serum amilase, lipase Glukose darah Penanda tumor : CA 19-9 Feses Urin.

TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR