MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
KEBIJAKAN DALAM PENANGANAN BENCANA
Kontinjensi dalam Pengurangan Risiko
PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN.
ADMINISTRASI PUSKESMAS
DATA KETENAGAAN DALAM KOMUNIKASI ON LINE
SPGDT SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KESEHATAN (PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT)
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
MENULIS BERITA BENCANA
Alur Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS / Dokter Keluarga
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. ENDE Kebijakan Umum Sistem Rujukan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Maternal Perinatal.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KORBAN BENCANA H. Rauf Harmiady, S. Kep, Ns, M
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Kebutuhan Jumlah Pegawai
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT.
Dalam Penanggulangan Bencana
Manajemen Disaster PERAWATAN KORBAN DI LAPANGAN
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
BNPB PERAN BPBD DALAM UPAYA PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA DENGAN MELIBATKAN RELAWAN DAN MASYARAKAT DESA TANGGUH Disampaikan.
KEJADIAN LUAR BIASA Putri Ayu Utami S. Kep, Ns..
VISI MENJADI RUMAH SAKIT KEBANGGAAN
FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDMK BERDASRKAN PERMENKES RI NOMOR 33 tahun 2015 tentang pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA BENCANA Fery Mendrofa
FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
Proses Manajemen Bencana
PELAYANAN DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSCM
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
SDM KESEHATAN PENANGGULANGAN BENCANA
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Sistem Kesehatan Negara Kuba
PRINSIP DASAR MANAJEMEN BENCANA
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Dalam Penanggulangan Bencana
DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU
Ns Chandra W SKp MKep Sp Mat
MANAJEMEN PENANGANAN KORBAN BENCANA MASSAL. PRINSIP PENANGANAN PENANGANAN BENCANA PERLU PEMAHAMAN TENTANG TAHAPAN PADA SIKLUS PENANGANAN BENCANA TAHAP.
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
HAK DAN KEWAJIBAN PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN KESEHATAN
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SELAMAT DATANG TIM KOMISI IV DPRD KAB.WONOGIRI DI OGAN ILIR 25 APRIL 2018 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
MMIK STANDAR PENILAIAN
Materi 8: SISTIM KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
Kebutuhan Jumlah Pegawai
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
SURVEILANS KETIKA BENCANA
MANAJEMEN KORBAN MASSAL
PEDOMAN SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2008.
PROSES MANAJEMEN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
ADMINISTRASI DAN UPAYA KESEHATAN. PENGERTIAN = tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes masy (UKM) dan upaya kes perorangan (UKP) secara terpadu & saling.
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A.
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN PROVINSI BANTEN
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Pengantar Manajemen Pelayanan RS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DR.YAN RAFIQ Pusrengun

LATAR BELAKANG MENGINGAT BERAGAMNYA BENCANA YANG TERJADI DAN SEMAKIN KOMPLEKSNYA PERMASALAHAN DITAMBAH KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN YANG TIDAK MERATA, MAKA PERLU DISUSUN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA. SDM KESEHATAN SEBAGAI UNSUR PENTING DALAM PENANGGULANGAN BENCANA, SERING DIABAIKAN. MOBILISASI TENAGA TERLAMBAT, TENAGA TIDAK SIAP, PEMANFAATAN YANG TIDAK EFISIEN, PELAKSANAAN PELATIHAN TIDAK KONTINU, KOORDINASI TIDAK ADA. Pusrengun

Pengertian SDM KESEHATAN : SESEORANG YG BEKERJA SECARA AKTIF DI BIDANG KESEHATAN BAIK YG MEMILIKI PENDIDIKAN FORMAL KESEHATAN MAUPUN TDK YG UTK JENIS TERTENTU MEMERLUKAN KEWENANGAN DLM MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN : SERANGKAIAN KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA YG BEKERJA SECARA AKTIF DI BIDANG KESEHATAN DLM MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN

TUJUAN UMUM MENINGKATNYA PENGELOLAAN SDM KESEHATAN DALAM PENANGANAN BENCANA (MANAJEMEN) Pusrengun

TUJUAN (PERENCANAAN) KHUSUS TERSUSUNNYA PEDOMAN PERENCANAAN SDM KESEHATAN TERSEDIANYA SDM KESEHATAN YANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN DALAM PENANGANAN BENCANA MENINGKATNYA KUALITAS SDM KESEHATAN Pusrengun

PERMASALAHAN SDM KESEHATAN TERBATASNYA INFORMASI PETA KEKUATAN TENAGA KESEHATAN TERBATASNYA KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA DI DAERAH RAWAN BENCANA BELUM MERATANYA PENYEBARAN TENAGA KESEHATAN, KHUSUSNYA DI DAERAH YANG RAWAN BENCANA TERBATASNYA KEMAMPUAN SDM KESEHATAN DALAM MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA. Pusrengun

PERMASALAHAN SDM KESEHATAN BELUM SEMUA DAERAH MEMPUNYAI TIM REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA BELUM SEMUA DAERAH MENYELENGGARAKAN PELATIHAN/GLADI Pusrengun

UPAYA PENANGGULANGAN Pra Bencana (Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan) Penyusunan peta rawan bencana Penyusunan standar ketenagaan, sarana dan pembiayaan Penempatan tenaga kesehatan disesuaikan dengan situasi wilayah setempat (kerawanan terhadap bencana) Pemberdayaan tenaga kesehatan di sarana kesehatan khususnya puskesmas dan RS, terutama di daerah rawan bencana Pembentukan Tim Reaksi Cepat (BSB / Brigade Siaga Bencana) Pelatihan-pelatihan dan gladi Pusrengun

UPAYA PENANGGULANGAN Pada Saat Bencana (Tanggap Darurat) Mobilisasi sdm kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Pengorganisasian sdm kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan Koordinasi pengiriman tenaga sesuai dengan kebutuhan Pusrengun

UPAYA PENANGGULANGAN 3. Pasca Bencana (Pemulihan/Rehabilitasi & Rekonstruksi) Upaya pemulihan SDM Kesehatan melalui pendampingan pelayanan kesehatan Rekruitmen SDM Kesehatan untuk peningkatan upaya penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana pada masa yang akan datang. Pusrengun

MANAJEMEN SDM KESEHATAN MELIPUTI : PERENCANAAN KETENAGAAN BAIK PADA TAHAP PRA BENCANA, SAAT BENCANA DAN PASCA BENCANA. KOORDINASI MOBILISASI TENAGA PADA SAAT BENCANA (DALAM ATAU LUAR NEGERI) INVENTARISASI KEBUTUHAN SDM KESEHATAN PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN TENAGA PENANGGULANGAN BENCANA Pusrengun

PERENCANAAN SDM KEBUTUHAN TENAGA UNTUK TIM GERAK CEPAT KEBUTUHAN TENAGA UNTUK TIM BANTUAN KESEHATAN (MENENTUKAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI) MEMPERKUAT SDM PADA SAAT PERSIAPAN DAN MITIGASI PERENCANAAN MOBILISASI TENAGA KESEHATAN PERENCANAAN PEMBIAYAAN Pusrengun

INVENTARISASI KEBUTUHAN MERUPAKAN UPAYA MENENTUKAN KEBUTUHAN TENAGA PASCA BENCANA. BERBENTUK SUATU RENCANA YANG BERTAHAP SESUAI KEADAAN MENJAMIN TERPENUHINYA KEBUTUHAN SDM. DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN. Pusrengun

Epidemiolog/Sanitarian TIM GERAK CEPAT TIM YANG DIHARAPKAN DAPAT SEGERA BERGERAK DALAM WAKTU 0-24 JAM SETELAH ADA INFORMASI KEJADIAN BENCANA PELAYANAN MEDIK: Dokter Umum/BSB Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Anastesi Perawat Mahir (Bedah/Gawat Darurat) Tenaga D III/IV Apoteker / Ass. Apoteker Sopir Ambulans SURVEILANS Epidemiolog/Sanitarian PETUGAS KOMUNIKASI Pusrengun

TIM YANG BISA DIBERANGKATKAN BERSAMAAN DENGAN TIM GERAK CEPAT TIM RHA TIM YANG BISA DIBERANGKATKAN BERSAMAAN DENGAN TIM GERAK CEPAT DOKTER UMUM EPIDEMIOLOG SANITARIAN RAPID HEALTH ASSESMENT Pusrengun

TIM BANTUAN KESEHATAN TIM YANG DIBERANGKATKAN BERDASARKAN KEBUTUHAN SETELAH TIM GERAK CEPAT DAN TIM RHA KEMBALI DENGAN LAPORAN HASIL KEGIATAN MEREKA DI LAPANGAN DOKTER SPESIALIS DOKTER UMUM APOTEKER & ASISTEN APOTEKER PERAWAT MAHIR BIDAN (D3 KEBIDANAN) SANITARIAN (SKM/D3 KESLING) AHLI GIZI (D3/D4 GIZI/SKM) TENAGA SURVEILANS (D III/IV KESEHATAN/SKM) ENTOMOLOG (D III/IV KESEHATAN/SKM/SARJANA BIOLOGI) Pusrengun

CONTOH KASUS (LEDAKAN BOM/ KECELAKAAN INDUSTRI) Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga Jumlah Dokter Spesialis Bedah Umum & Orthopedi Sesuai Kebutuhan / Rekomendasi Tim RHA Penyakit Dalam Anaestesi DVI Forensik Kesehatan Jiwa Bedah Plastik Dental Forensik D3 Perawat Mahir Anaestesi & Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) Dasar & Lanjutan serta Perawat Mahir Jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen Sarjana Kimia/ Teknik Lingkungan Ahli Kimia/ Toksikologi Pusrengun

TIM BANTUAN KESEHATAN (diberangkatkan sesuai kebutuhan setelah ada lap TIM BANTUAN KESEHATAN (diberangkatkan sesuai kebutuhan setelah ada lap. Dari Tim pendahulu) No Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga 1 Dokter Umum PPGD/ GELS/ATLS/ACLS 2 Apoteker dan Asisten Apoteker Pengelolaan obat dan alkes 3 Perawat (D III/Sarjana Keperawatan) Emergencynursing/PPGD/BTLS/ PONED/ PONEK/ICU 4 Perawat Mahir Anestesi/Emergency nursing 5 Bidan (D3 Kebidanan) APN dan PONED 6 Sanitarian (D3 Kesling/Sarjana Kesmas) Penanganan kualitas air bersih dan kesling 7 Ahli Gizi (D3/D4 Gizi/Sarjana Kesmas) Penanganan Gizi Darurat 8 Tenaga Surveilens (D3/D4Kesehatan/ Sarjana Kesmas) Surveilens Penyakit 9 Entomolog (D3/D4 Kesehatan/ Sarjana Kesmas/Sarjana Biologi) Pengendalian Vektor

TAMBAHAN TENAGA BANTUAN KESEHATAN MENURUT JENIS BENCANA Gempa Bumi Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anak Obsgyn Bedah plastik Anaestesi DVI Forensik Dental Forensik Kesehatan Jiwa D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anak TSUNAMI Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anak Bedah plastik Anaestesi DVI Pulmonologi Forensik Dental Forensik Kesehatan Jiwa D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

BANJIR BANDANG/TANAH LONGSOR Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anak Obsgyn Bedah plastik Anaestesi DVI Pulmonologi Forensik Dental Forensik Kesehatan Jiwa D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

GUNUNG MELETUS Dokter Spesialis Bedah umum Penyakit dalam Anestesi dan ahli intensive care Bedah plastik Forensik Dental Forensik Kesehatan Jiwa D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

LEDAKAN BOM/KECELAKAAN INDUSTRI Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Bedah plastik Anaestesi DVI Forensik Dental Forensik Kesehatan Jiwa D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen Sarjana Kimia/Teknik Lingkungan Ahli kimia/Toksikologi

KERUSUHAN MASSAL Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anaestesi DVI Forensik Kesehatan Jiwa D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

KECELAKAAN TRANSPORTASI Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Bedah plastik Anaestesi DVI Forensik Dental Forensik D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

KEBAKARAN HUTAN Dokter Spesialis Pulmonologi Penyakit dalam Radiografer Rontgen

JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES DI LAPANGAN UTK JML PENDUDUK/ PENGUNGSI 10 JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES DI LAPANGAN UTK JML PENDUDUK/ PENGUNGSI 10.000 – 20.000 ORANG Dokter Umum  4 orang Perawat  10 - 20 orang Bidan  8 – 16 orang Apoteker  2 orang Asisten Apoteker  4 orang Pranata Laboratorium  2 orang Epidemiolog  2 orang Entomolog  2 orang Sanitarian  4 – 8 orang

TRIASE Hijau Kuning AREA TRIASE Hitam Merah EVAKUASI

POS MEDIS LANJUTAN STANDAR TRIASE GAWAT DARURAT SEORANG DOKTER YANG TELAH BERPENGALAMAN (DIANJURKAN DOKTER YANG BEKERJA DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT, AHLI ANESTESI ATAU AHLI BEDAH). PERAWAT, TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT, ATAU TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA. PETUGAS ADMINISTRASI YANG BERTUGAS UNTUK MEREGISTRASI KORBAN.

TRIASE NON GAWAT DARURAT PERAWAT YANG BERPENGALAMAN, PARAMEDIS ATAU TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT. DIBANTU TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA. PETUGAS ADMINISTRASI (DIAMBIL DARI TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA).

TEMPAT PERAWATAN GAWAT DARURAT PENANGGUNG JAWAB DOKTER SPESIALIS, KONSULTAN ATAU DOKTER TERLATIH. PENANGGUNG JAWAB MENJAMIN SUPLAI KE POS MEDIS LANJUTAN, MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN BAGIAN LAIN DALAM POS MEDIS LANJUTAN, MENGATUR PEMBUANGAN ALAT DAN BAHAN YANG TELAH DIPAKAI DAN KOMUNIKASI RADIO. BERFUNGSI SEBAGAI MANAJER BAGI POS MEDIS LANJUTAN TERSEBUT.

TEMPAT PERAWATAN MERAH TERDIRI DARI : KETUA TIM, MERUPAKAN SEORANG AHLI ANESTESI, DOKTER UNIT GAWAT DARURAT ATAU SEORANG PERAWAT YANG BERPENGALAMAN. PERAWAT / PENATA ANESTESI DAN / ATAU PERAWAT DARI UNIT GAWAT DARURAT. TENAGA BANTUAN : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT ATAU TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA. TENAGA PENGANGKUT TANDU

TEMPAT PERAWATAN KUNING TERDIRI DARI : KETUA TIM : PERAWAT (PENATA ANESTESI ATAU PERAWAT DARI UNIT GAWAT DARURAT) ATAU SEORANG PARAMEDIS. TENAGA BANTUAN : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT ATAU PARA TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA. TENAGA PENGANGKUT TANDU

TIM PERAWATAN AREA HIJAU KETUA TIM : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT YANG BERPENGALAMAN TENAGA BANTUAN : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT ATAU PARA TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA. TENAGA PENGANGKUT TANDU

FORMULASI UNTUK MENGHITUNG JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES FASILITAS RUJUKAN/ RS KEBUTUHAN DOKTER UMUM = (JML PASIEN / 40) – JML DOKTER UMUM YG ADA DI TEMPAT KEBUTUHAN DOKTER BEDAH = {(JML PASIEN DOKTER BEDAH / 5)} – JML DR BEDAH DI 5 TEMPAT KEBUTUHAN DOKTER ANESTESI = {(JML PASIEN BEDAH / 15)} – JML DOKTER ANESTESI 5 DITEMPAT

UNTUK PELAYANAN KESEHATAN PENGUNGSI S.D. 5.000 ORG (DIANJURKAN) PELAYANAN 24 JAM, KEBUTUHAN TENAGA YANG DIUSULKAN SEBAGAI BERIKUT: DOKTER 2 ORANG, PERAWAT 6 ORANG, BIDAN 2 ORANG, SANITARIAN 1 ORANG, GIZI 1 ORANG, ASISTEN APOTEKER 2 ORANG DAN ADMINISTRASI 1 ORANG. PELAYANAN 8 JAM, KEBUTUHAN TENAGA YANG DIUSULKAN SEBAGAI BERIKUT: DOKTER 1 ORANG, PERAWAT 2 ORANG, BIDAN 1 ORANG, SANITARIAN 1 ORANG, DAN GIZI 1 ORANG.

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI FASILITAS RUJUKAN/RS (DOKTER UMUM) DOKTER UMUM = (JML PASIEN/40) – JML DR UMUM YG ADA DITEMPAT CONTOH PERHITUNGAN: ANDAIKAN JUMLAH PASIEN YANG PERLU MENDAPATKAN PENANGANAN DOKTER UMUM ADALAH 80 ORANG/HARI, SEMENTARA JUMLAH DOKTER UMUM YANG ADA DI RUMAH SAKIT TERSEBUT ADALAH 1 ORANG, MAKA JUMLAH DOKTER UMUM YANG MASIH DIBUTUHKAN ADALAH: (80/40) – 1 = 2 - 1 = 1 ORANG

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI FASILITAS RUJUKAN/RS (DR. SP. BEDAH) DOKTER BEDAH = {(JML PSN DR.SPB/5)} - JML DR.SPB YG ADA 5 DIASUMSIKAN LAMA DOKTER BEDAH YANG BERTUGAS ADALAH SELAMA 5 HARI BARU BERGANTI SHIFT DENGAN PENGGANTINYA, RATA-RATA JUMLAH PASIEN BEDAH SELAMA 5 HARI ADALAH 75 PASIEN, DAN JUMLAH DOKTER BEDAH YANG BERADA DI DAERAH TERSEBUT BERJUMLAH 1 ORANG. MAKA JUMLAH DOKTER BEDAH YANG MASIH DIBUTUHKAN ADALAH : 75/5 -1 = 3 – 1 = 2 ORANG DOKTER BEDAH

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI FASILITAS RUJUKAN/RS (DR. SP KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI FASILITAS RUJUKAN/RS (DR. SP. ANESTESI) Dokter anestesi = {(jml psn Dr.SpB/15)} - jml Dr.SpAn yg ada 5 Diasumsikan lama Dokter Anestesi yg bertugas adalah selama 5 hari baru berganti shift dengan penggantinya, rata-rata jumlah pasien bedah selama 5 hari adalah 75 pasien, dan jumlah dokter anestesi yang berada di daerah tersebut tidak ada. Maka jumlah dokter anestesi yang masih dibutuhkan adalah : 75/15 -0 = 1 orang dokter Anestesi

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI FASILITAS RUJUKAN/RS (NAKES LAIN) PERAWAT DI UGD RASIO KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT MAHIR DI UGD PADA SAAT BENCANA ADALAH 1:1 (1 PERAWAT MENANGANI 1 PASIEN) PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP = JUMLAH JAM PERAWATAN TOTAL UNTUK SEMUA JENIS PASIEN/JUMLAH JAM EFEKTIF PER HARI PER SHIFT (7 JAM) TENAGA FISIOTERAPI = RASIO KEBUTUHAN TENAGA FISIOTERAPI UNTUK PENANGANAN KORBAN SELAMAT ADALAH 1:30 (1 FISIOTERAPIS MENANGANI 30 PASIEN) APOTEKER 1 ORANG DAN ASISTEN APOTEKER 2 ORANG. TENAGA GIZI ADALAH 2 ORANG PEMBANTU UMUM ADALAH 5-10 ORANG

Mobilisasi pada saat bencana Dilakukan sesuai kebutuhan dengan memperhatikan alat transportasi, bantuan hidup dan peralatan. Mampu bergerak cepat menghantar SDM ke lokasi dan menyediakan logistik untuk SDM Koordinasi bantuan sesuai kualifikasi dan kebutuhan (baik LN maupun DN) Menyusun sistem pergantian (tour of duty)

Pengembangan dan pelatihan Pelatihan (standar kebutuhan) Pertemuan ilmiah (analisis kebutuhan) Kegiatan supervisi dan bimbingan teknis (alert system) Pertukaran pengalaman (penyegaran) Simulasi penanggulangan

TERIMA KASIH Atas Perhatiannya