KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
Learning Outcomes 1) Kebijakan perdagangan di negara berkembang Industrialisasi substitusi impor Industrialisasi berorientasi ekspor Masalah perekonomian dualistik 2) Kebijakan perdagangan di negara maju Persaingan antar negara Penerapan kebijakan strategis
Next… Bank Dunia mengelompokkan negara-negara di dunia ke dalam empat kelompok pendapatan. Kelompok ini diatur setiap tahun pada tanggal 1 Juli. Ekonomi yang terbagi menurut pendapatan nasional per kapita 2008 menggunakan tingkatan pendapatan berikut: Negara pendapatan rendah memiliki PN per kapita US$975 atau kurang. Negara pendapatan menengah bawah memiliki PN per kapita antara US$976 dan US$3.855. Negara pendapatan menengah atas memiliki PN per kapita antara US$3.856 dan US$11.905. Negara pendapatan tinggi memiliki PN per kapita lebih dari US$11.906.
Next… Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang. Perdagangan menjadi cara sebuah negara untuk membangun negaranya, dan tentunya kebijakan-kebijakan di dalamnya sangat memiliki pengaruh terhadap jalannya perdagangan tersebut serta dampaknya bagi negara.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA BERKEMBANG
Strategi Substitusi Impor (Inward Looking) Bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestik (nasional) yang dapat menggantikan produk impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah Korea & Taiwan. Pertimbangan menggunakan strategi ini: Sumber daya alam & Faktor produksi cukup tersedia Potensi permintaan dalam negeri memadai Sebagai pendorong perkembangan industri manufaktur dalam negeri Kesempatan kerja menjadi luas Pengurangan ketergantungan impor, shg defisit berkurang
Strategi Promosi Ekspor (Outward Looking) Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri yang memiliki keunggulan bersaing. Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil: Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar yang merefleksikan kelangkaan barang ybs baik pasar input maupun output Tingkat proteksi impor harus rendah Nilai tukar harus realistis Ada insentif untuk peningkatan ekspor
Masalah Perekonomian Dualistik Dualisme perekonomian menunjukkan adanya perbedaan antara bangsa-bangsa kaya (NM) dan miskin (NSB) dan perbedaan antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. Teori Dualisme Sosial Boeke: “dualisme yang terjadi di NSB disebabkan oleh bentroknya sistem sosial yang diimpor dengan sistem sosial asli yang jenisnya berbeda” Dualisme Teknologi, Higgins: “terjadinya perbedaan teknologi antara sektor modern (kota) yang bersifat labour saving (menghemat TK) dengan sektor tradisional (desa) yang bersifat labour intensive (padat karya)”
Next… Mekanisme pasar tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dan ketidaksempurnaan mekanisme pasar selanjutnya akan mengakibatkan sumberdaya-sumberdaya yang tersedia tidak dapat digunakan secara efisien. Penggunaan teknologi yang cenderung tinggi di sektor modern akan memperbesar jurang pendapatan antara sektor modern dengan tradisional.
Permasalahan Kebijakan Perdagangan di Negara Berkembang Lemahnya kualitas SDM, Keterbatasan teknologi, Keterbatasan dana pihak industri & pemerintah, Upah buruh yang tinggi, Kurangnya sinergitas antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan & penelitian, Minimnya insentif industri padat karya, Daya beli masyarakat masih rendah, Infrastruktur kurang memadai (misal: kurangnya pasokan gas dan bahan baku)
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA MAJU
Persaingan Antar Negara Bela Balassa menuturkan bahwa negara maju akan melakukan kebijakan proteksi yang berupa penarikan biaya atau tarif barang impor, pembatasan kuota barang impor, pemberian subsidi pada perusahaan dalam negeri untuk mendorong kegiatan ekspor, dan menanamkan investasi pada negara berkembang (Balassa, 1984). Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi yang membatasi perdagangan antarnegara melalui cara tata niaga, pemberlakuan tarif bea masuk impor (tariff protection), jalan pembatasan kuota (non-tariff protection), sistem kenaikan tarif dan aturan berbagai upaya menekan impor bahkan larangan impor. Apa pun ancaman terhadap produk lokal harus diminimalkan. Namun, proteksionisme ini bertentangan dengan prinsip pasar bebas.
Penerapan Kebijakan Strategis di Negara Maju Negara maju lebih memilih pengadaan impor barang mentah atau barang setengah jadi. Negara-negara maju biasanya juga melakukan spesialisasi pada sektor-sektor yang menurutnya lebih unggul dibanding negara lainnya. Negara-negara maju juga seringkali memberikan bantuan subsidi kepada negara lain dengan harapan negara tersebut mampu bersaing di kancah perdagangan internasional, dan secara khusus untuk dengan mudah mendapatkan barang tersebut dengan keuntungan yang berlipat ganda. Negara maju berfokus pada produksi barang manufaktur yang akan dikerjakan oleh negara berkembang (Larry, 1968).
Pemasalahan Ekonomi Negara Maju Kekurangan Tenaga Kerja Investor Pindah ke Negara Berkembang Produk Negara Berkembang Beredar di Pasar Kerusakan Alam Sistem Perdagangan yang Tidak Aman