DESAIN PERCOBAAN
refreshing
Desain Percobaan → Semua proses yang diperlukan untuk merencanakan & melaksanakan percobaan → Suatu proses merencanakan eksperimen sebagai hasil yang diperoleh dapat memecahkan masalah yang dikaji secara memuaskan
Supaya percobaan yang dilakukan dapat berjalan lancar Fungsi desain percobaan: Supaya percobaan yang dilakukan dapat berjalan lancar Untuk memperoleh keterangan-keterangan yang maksimal tentang pelaksanaan percobaan
Ex: Pengaruh konsentrat protein terhadap kestabilan emolsi sosis. → Konsentrat protein yang digunakan (macam & jumlahnya) → Bagaimana cara mengukur stabilitas emulsinya → Parameter apa saja yang akan diamati → Faktor apa saja yang berpengaruh → Berapa kali percobaan akan dilakukan (ul. Percobaan & ul. Analisa A. Bahan D. Data yang dikumpulkan analisa B. Alat E. Rancob G. Biaya C. Cara Penelitian F. Tempat & Waktu (jadwal)
Ciri-ciri Desain yang bagus: Variabel-variabel/ kondisi yang diperlukan diamati secara ketat & terkontrol Variabel-variabel yang ingin diteliti dibandingkan dengan kontrol & dievaluasi Biasanya menggunakan analisa data (anava, analisis, regresi). \
Syarat desain percobaan → Harus valid (validitas tinggi) Validita ada 2: Validitas internal Suatu disain percobaan harus dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan yang diperlihatkan benar-benar disebabkan oleh perlakuan yang diberikan. Bukan karena faktor/ variabel diluar itu. b. Validitas external Hasil percobaan yang diperoleh dapat dipakai untuk keperluan umum/ digeneralisasi/ cukup representatif untuk mewakili populasi
Harus ada replikasi/ ulangan : Percobaan dan Analisa Prinsip-prinsip menyusun disain percobaan : Harus ada replikasi/ ulangan : Percobaan dan Analisa → Untuk mendapatkan derajad penyimpanan sekecil-kecilnya Jumlah ulangan tergantung pada: Variabilitas material percobaan Derajad ketelitian yang diinginkan Terjadinya material percobaan
2. Harus ada randomisasi/ pengacakan untuk: Menghilangkan bias Agar uji signifikan menjadi valid 3. Mengadakan kontrol internal Desain Experimental Semu: → Desain percobaan yang belum secukupnya mempunyai sifat-sifat suatu percobaan sebenarnya, mempunyai banyak kakurangan misal dalam randomisasi & replikasi. → Banyak dilakukan dalam penelitian sosial.
Disain percobaan Sebenarnya: → Disain dimana aturan untuk menenmpatkan perlakuan pada unit percobaan dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan membuat perbandingan antar kelompok dengan validitas tinggi & dapat mengontrol sumber-sumber pada percobaan tersebut. Complete blokc Design → Untuk percobaan sedrhana dengan beberapa perlakuan
b. Incomplete → Untuk percobaan dengan banyak perlakuan dimana semua perlakuan tidak ditempatkan pada blok yang homogen c. Split Plot Design → Biasa untuk percobaan faktorial - Banyak sekali perlakuan kombinasi yang dicoba - Perlakuan tertentu perlu plot > besar dapat yang lain
RAL (Rancangan Acalklengkap) RAL → perlakuan diatur dengan pengacakan secara lengkap sehingga satuan percobaan mempunyai peluang yang sama untuk mendapat setiap perlakuan
Untuk RAL setiap perbedaan di antara satuan percobaan yang mendapat perlakuan sama dinyatakan sebagai galat percobaan. RAL hanya cocok untuk percobaan dengan satuan percobaan yang homogen seperti percobaan di lab tempat pengaruh lingkungan lebih mudah dikendalikan ( jarang di pakai untuk percobaan di lapangan) Keuntungan → fleksibel → yaitu kita dapat menentukan banyknya ulangan & perlakuan → Analisis statistik relatif mudah, meskipun terjadi data hilang (missing data). Kelemahan: → Tidak ada kepastian bahwa perlakuan akan terdistribusi merata pada plot yang tersedia/ pengaruh faktor yang tidak diuji akan tidak terbagi merata keseluruhan perlakuan sehingga pada RAL kita tidak dapat memperkirakan pengaruh faktor yang tidak diuji jika faktor tersebut ada. Rancangan kelompok lengkap teracak. Randomized Completely Blok Design Rancangan Acak Blok Lengkap Tujuan pengelompokan: mengurangi galat percobaan dengan mengesampingkan tunjangan sebagai keragaman yang dikethaui diantara satuan percobaan. Hal ini dilakuakn dengan mengelompokkan satuan percobaan dalam kelompk sehingga keragaman dalam setiap kelompok dibuat min & keragaman antar kelompok dibuat max.
Percobaan Dua Faktor (faktorial) 2 faktor dikatakan berinetraksi bila pengaruh suatu faktor berubah pada saat taraf faktor lainnya berubah. Percobaan faktorial: suatu percobaan dimana perlakuan didalamnya terdiri dari semua kemungkinan kombinasi taraf terpilih untuk 2 faltor/ lebih. Banyaknya perlakuan dalam suatu percobaan faktorial merupakan hasil kali taraf faktor misal faktorial-faktorial banyakmya perlakuan 2 x 2= 4 Faktorial 23= 2 x 2 x 2= 8 Rancangan Perak Terbagi/ Terbelah Dasar: perlu menujukkan faktor perlakuan yang diterapkan di perak utama kemudian plot utama dibagi menjadi beberapa sub plot. Faktor kedua yang diinginkan lebih teliti diacak pada sub plot. Keuntungan: Jika kita mempunyai perlakuan yang levelnya tidak sama, dimana perlakuan yang dianggap kurang penting masuk kepetak utama yang lebih penting masuk ke sub petak. Ex: petak utama: cara pemupukan sub petak/ plot: macam pupuk.
Judul: Pengaruh Lama Perendaman & inkubasi terhadap sifat fisik, kimia & tingkat kesukaan bubuk kacang hijau. RANCOB: RABL faktorial 2 faktor, masing-masing mempunyai 3 level yaitu: Lama perendaman: 0, 4, 8 jam Lama inkubasi: 12, 24, 36 Penelitian dilkaukan 2x ulangan analisa & 2 kali ulangan percobaan. Data yang diperoleh dihitung secara statistik dengan anava jika ada beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT. Kemudian perlakuan dapat dilihat pada tabel 0 Tabel 0 kombinasi perlakuan Lama inkubasi (jam) Lama perendaman (jam) 4 8 12 24 36
Sb keragaman db Jk F hitung F tabel 5% 1% Ul 3 5, 74** 2,83 4,29 Contoh: Tabel sidik ragam percobaan faktorial Sb keragaman db Jk F hitung F tabel 5% 1% Ul 3 5, 74** 2,83 4,29 Perlakuan 14 21,09** 1,94 2.54 Var (A) 2 3,48* 3,22 5,19 Nitr (B) 4 68,26** 2,92 3,80 Ax B 8 1,89th 2,17 2,96 Galat 42 Umum 59
Source DF SS MS F Value Pr > F Batch 1 0,25 0,6383 Perlakuan 5 85,80 0,0001 Suhu 2 67,69 0,0002 Blanch 256,00 t*Blanch 18,81 0,0007 Error Pr > F > 0,05 tidak beda nyata
Variabel: Bermacam-macam yang bisa dinyatakan dalam satu Suatu kondisi/ benda yang mempunyai nilai yang bisa mempengaruhi jalannya penelitian Konsep yang mempunyai bermacam nilai konsep sesuatu yang bisa dicirikan Faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa/ gejala yang diamati peneliti Variabel dalam penelitianbiasanya diberi simbol x & y y= f (x1, x2,…,x3) Variabel tak bebas Variabel tergantung variabel akibat dependent variabel x berubah Variabel bebas Variabel tergantung variabel akibat dependent variabel y berubah Variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai sebab kemunculan variabel terikat, yang dipandang/ diduga sebagai akibat. Variabel bebas adalah anteseden, variabel terikat adalah konsekuensi. Dalam eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanupalsikan (dimainkan) oleh pembuat eksperimen/ peneliti.
Dalam penelitian yang tidak bersifat eksperimental, bila tidak ada kemungkinan untuk melakukan manipulasi eksperimental, variabel bebasnya adalah secara logis menimbulkan akibat tertentu terhadap suatu variabel terikat. Contoh: dalam penelitian tentang merokok & kanker paru-paru, merokok (yang menang dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang meramalkan, sedangkan Variabel terikat (y) adalah akibat yang diprodugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan/ variasi variabel bebas (x) Relasi antara x & y dapat dipahami secara lebih jelasjika kita menempatkan 2 aksis secara saling tegak lurus. Sumbu yang satu mewakili variabel bebas & suatu yang lain variabel terikat (jika 2 sumbu saling tegak lurus keduanya disebut sumbu orthogonol). Dengan mengikuti tat cara matematika, x (variabel bebas) adalah sumbu horizontal, y (variabel terikat) adalah sumbu vertikal. Cara melihat suatu relasi adalah dengan memplotkan harga xy. Contoh penelitian tentang perkembangan anak kita punya 2 himpunan yaitu x mangukur usia kronologis/ chronological age/ CA dengan usia kemampuan baca/ reading age/ RA contoh: x (CA) y (RA) bulan 72 48 84 62 96 69 108 71 120 100 132 112
Variabel kualitatif= kemakmuran v.nominal v. diskrit (diskontinyu) v.kategorik Hanya dapat dikategorikan tapi tidak ada nilai absolut misal: pria-wanita Variabel v. diskrit dikotani (2 nilai) v. diskrit politomi (nilai > 2) Variabel kuantitatif (var yang dapat diukur nya) v. k. ordinal v.kontinyu v. k. interval v. k. ratio
Variabel yang dimanipulasi disebut variabel aktif & variabel yang diukur diebut variabel atribut. Manipulasi pada hakikatnya melakukan berbagai hal terhadap kel. subyek/ melakukan satu hal terhadap satu kel & melakukan hal yang berbeda terhadap kel yang lain seperti: -intruksi yang berbeda -metode yang berbeda Variabel atribut mustahil/ sekurang-kurangnya sangat sulit dimanipulasi. Semua variabel yang merupakan ciri manusia: intelegensi,bakat, jenis kelamin adalah variabel atribut. Subyek-subyek kita telah membawa atribut ini: Variabel laten (latent variables) adalah suatu utuhan obyek (entity) tak teramati yang diduga melandasi variabel-variabel amatan Contoh: motivasi Motivasi tidak dapat diukur secara langsung karena merupakan variabel-variabel yang hanya diotak. Peneliti harus menukur hal-hal yang diduga sebagai petunjuk motivasi & bukan mengukur motivasi itu sendiri dengan kata lain peneliti harus mengukur suatu jenis perilaku tertentu: ucapan, gerak.
Variabel moderator: variabel yang berpengaruh terhadap variabel tergantung tapi bukan pengaruh utama Variabel kendali: variabel yang berpengaruh terhadap variabel tergantung tapi dibuat netral oleh peneliti Contoh: perubahan kadar tokoferol selama perkecambahan tapi dibuat hijau y= v tergantung kadar tokoferol x= v yang bergantung terhadap kadar tokoferol x1= waktu perkecambahan x2= cara/ metode perkecambahan x3= intensitas cahaya x4= intensitas penyiraman x5= jenis kacang hijau x6= suhu x7= kelembaban
→ proses pengadaan data primeruntuk keperluan penelitian PENGUMPULAN DATA Data: -hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta ataupun angka -segala fakta & angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi Informasi: hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan Pengumpulan data: → proses pengadaan data primeruntuk keperluan penelitian Data → untuk menguji hipotesa -primer: diambil langsung oleh peneliti dari sumber utama -sekunder: diambil dari dokumen Kualitas data: -penyimpanan sampel/ penanganan -penarikan/ pengambilan sampel -alat pengambil data -peneliti -prosedur analisa → prosedur ideal
Teknik pengambilan data: Teknik observasi langsung Yaitu: pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan & pencatatangejala-gejala yang nampak pada obyek yang pelaksanaannya langsung ditempat obyek pada situasi yang ada. Pengamatan digolongkan sebagai teknik pengumpulan data jika memenuhi kriteria: Pengamatan digunakan untuk penelitian & telah direncanakan secara sistematis Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis Pengataman dapat dicek & dikontrol validitas & reabilitasnya B. Teknik observasi tidak langsung Yaitu: teknik pengumpulan & pengambilan data yang dilakukan mellaui pengamatan & pencatatan pada obyek data yang pengamatannya tidak secara langsung data bisa diperoleh dari instansi
C. Teknik komunikasi secara langsung Peneliti harus mengadakan kontak secara langsung secara lisan/ tatp muka pada sumber datanya (wawancara).sumber data: subyek dari mana data dapat diperoleh. D. Teknik komunikasi tidak langsung Adalah cara mengambil data dilakukan dengan hubungan tidak langsung, dengan perantaraan alat, misal: kuesioner, ex: uji sensoris Kuesioner/ schedule: Sebuah set pertanyaan yang secara lagi: berhubungan dengan masalah penelitian tiap pertanyaan mampunyai jawaban yang bermakna dalam menguji hipotesa disebut schedule jika yang menulis isinya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam suatu tatap muka, pencatat yang mengadakan wawancara sesuia dengan daftar pertanyaan: Enumerator. E. Teknik studi dokumenter Mengumpulkan data dengan bahan-bahan tertulis F. Teknik pengukuran Cara mengumpulkan data, biasanya bersifat kuantitatif untuk mengetahui derajat aspek tertentu tang dibandingkan.
Cara pengambilan sampel: Sampel random/ acak Dalam pengambilan sampelnya peneliti ”mencampur” subyek-subyek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Pangan demikian peneliti memberi hak yang sama pada tiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. 2 sampel yang diambil tergantung: Kemampuan peneliti (waktu, tenaga & dana) Luas sempitnya wilayah pengamatan dari tiap subyek Besarkecilnya resiko yang ditanggung peneliti Pada populasi homogen (larutan gula, larutan garam) & sampel tidak berpengaruh terhadap hasil (penambahan jumlah sampel tidakakan memperjelas kesimpulan). B. Sampel berstrata/ stratified sample Jika peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkat/ strata maka strata ini tidak boleh diabaikan & tiap strata harus terwakili. Sampel berstrata digunakan jika kita berpendapat bahwa ada perbedaan ari. Karakteristik antar strata & perbedaan tersebut mempengaruhi variabel.