RBL (Research Based Learning) dalam Perspektif SCL (Student Centered Learning) Suratno Desember, 2015
Langkah-langkah sajian Bagian 1 (RBL) Pemaparan materi Tanya jawab Bagian 2 (Desain RBL) Pembagian lembar kerja Bekerja dalam kelompok Pemaparan di depan kelas oleh perwakilan kelompok
Research-Based Learning Wildt (2010): Concepts of Active Learning* Research-based Learning + Theory + Empirical Base Case-oriented Learning + Context Problem-oriented Learning + Relevance Explorative Learning + Method Action-based Learning + Planning Experien-tial Learning + Self-organi-sation
Healey’s Matrix: The Research- Teaching Nexus Emphasis on research content Emphasis on research processes Research-tutored Research-based Students are active students are analysing, discussing and writing papers inquiry-based learning Research-led Research-oriented Students are passive students are taught subject content students are taught processes of knowledge construction (Source: Healey, 2005)
The Matrix Extended: Research and Teaching in the Curriculum Learning objective/ Students activities emphasis on research results emphasis on research methods emphasis on research cycle students are researching students synthesize research results to answer a research question students use research methods students answer a research question performing a full research cycle students are utilizing/applying students actively engage in research results (e.g. discussion) students practice research methods students develop or discuss research designs students are getting introduced students are taught research results (subject content) students are taught research methods students are taught processes of knowledge construction Source: Gess, Ruess and Deicke (2012), adapted from Healey, 2005
The Promise and the Challenges of Research-Based Learning Aim: acquisition of in-depth ‘knowledge’ and the skills required for its production Content: self-determined, (ideally) with concrete links to the learner’s interests Teacher-Student Relationship: (more) symetrical all participants are active researchers teachers use experience to act as mentors Motivation: intrinsical, (own)epistemological interests Traditional Teaching Methods Aim: successful (demonstrable) transfer of knowledge Content: pre-determined, structured, abstract (curricular structure, type and nature of exams) Teacher-Student Relationship: asymetrical teacher: active, knowing, teaching, grading student: passive, receptive, reproducing Motivation: external (compulsory school attendance), instrumental (grades, professional exams) Sources: adapted from Huber, 2010; Wildt, 2011
Case Study Quantitative Research Methods After: Compulsory Module Before: Compulsory Taught Methods Module Theoretical input delivered Work with ‘set examples’/’case studies’ Low interest/low student performance Compulsory Module Starts with students choosing/observing a real ‘problem’ Problem-solving approach Demand-based delivery Claim: greater interest/improved performances 20% increase in empirically based MA Theses (after one year) Presentation by Naeveke, S & Müller-Naeveke, C. (2013)
landasan student-centered learning (SCL) yang diberlakukan di Universitas Jember. diilhami oleh “Patrap Triloka” yang dimunculkan oleh Ki Hadjar Dewantoro sebagai nilai kearifan lokal. “Patrap Triloka” (Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri andayani), “ di depan menjadi contoh, di tengah memotivasi, dan di belakang memberi dukungan
kegiatan pembelajaran yang bersifat kolaboratif, interaktif, dan kontekstual untuk membawa mahasiswa dan dosen dalam suatu hubungan/suasana akademik yang lebih erat dan serasi. dosen dapat meningkatkan pembelajaran lebih intensif dan efektif. Dengan demikian, terbangun atmosfer akademik yang kondusif sehingga menghasilkan mahasiswa yang mandiri, kreatif, dan inovatif serta dosen lebih peduli terhadap pertumbuhan akademik mahasiswa .
Tujuan Pembelajaran Berbasis Riset Pembelajaran Berbasis Riset bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengarah aktivitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan kemampuan peserta didik dan dosen dalam hal asimilasi dan aplikasi pengetahuan.
Manfaat Pembelajaran Berbasis Riset Manfaat PBR dikenal sejak beberapa dasawarsa yang lalu, beberapa literatur menyetarakan dengan project-based learning karena hampir tidak ada proyek yang tidak melibatkan penelitian.
Syarat Pembelajaran Berbasis Riset Kebijakan akademik dan riset universitas dan fakultas Ketersediaan Learning resources (kurikulum, sarana dan prasarana) Pengembangan staf untuk pelaksanaan PBR a. Dosen menguasai metode penelitian. b. Dosen berpengalaman melakukan kegiatan penelitian c. Dosen berpengalaman melakukan praktek nyata/kerja di lapangan Materi pembelajaran berbasis evidence atau bukti ilmiah
5. Mahasiswa memiliki motivasi mengembangkan pola pikir ilmiah 6. Menghubungkan antara penelitian dan proses belajar. 7. Pembelajaran bersifat aktif, yaitu aktivitas pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam mengerjakan berbagai hal dan berpikir tentang apa yang sedang mereka kerjakan Pembelajaran aktif dapat berlangsung ketika mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih berinteraksi dengan teman sesama mahasiswa maupun dengan dosen perihal pokok yang sedang dihadapinya, mengembangkan pengetahuan dan bukan sekedar menerima informasi dari dosen. Dosen berperan sebagai fasilitator
Filosofi Pembelajaran Berbasis Riset Pembelajaran berbasis riset didasari filosofi konstruktivisme yang mencakup 4 (empat) aspek yaitu: pembelajaran yang membangun pemahaman mahasiswa, pembelajaran dengan mengembangkan prior knowledge, pembelajaran yang merupakan proses interaksi sosial dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata.
Komponen riset latar belakang, prosedur, pelaksanaan, hasil riset dan pembahasan serta publikasi hasil riset.
Dampak formulasi permasalahan, penyelesaian permasalahan, dan mengkomunikasikan manfaat hasil penelitian. Hal tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu pembelajaran. authentic learning, problem-solving, cooperative learning, contextual (hands on & minds on, dan inquiry discovery approach yang dipandu oleh filosofi konstruktivisme
RBL membuka peluang learning by doing yang mengembangkan pembaharuan pembelajaran (pengayaan kurikulum) dengan mengintegrasikan hasil riset, partisipasi aktif mahasiswa di dalam pelaksanaan riset, pembelajaran dengan menggunakan instrumen riset, dan pengembangan konteks riset secara inklusif (mahasiswa mempelajari prosedur dan hasil riset untuk memahami seluk-beluk sintesis).
agar pelaksanaan RBL efektif dalam memadukan pembelajaran dan riset Memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen Menggunakan temuan-temuan penelitian mutakhir dan melacak sejarah ditemukannya perkembangan mutakhir tersebut Memperkaya kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer Mengajarkan materi metodologi penelitian di dalam proses pembelajaran
5. Memperkaya proses pembelajaran dengan kegiatan penelitian dalam skala kecil 6. Memperkaya proses pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian institusi 7. Memperkaya proses pembelajaran dengan mendorong peserta didik agar merasa menjadi bagian dari budaya penelitian di fakultas/jurusan 8. Memperkaya proses pembelajaran dengan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti
Memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen Dosen dapat memaparkan hasil penelitiannya sebagai contoh nyata dalam perkuliahan, yang diharapkan dapat berfungsi membantu peserta didik dalam memahami ide, konsep, dan teori penelitian. nilai, etika, dan praktik penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu yang diajarkan dapat disampaikan untuk memberikan inspirasi kepada peserta didik. Bagi peserta didik pascasarjana dapat diterapkan diskusi yang komprehensif tentang penelitian yang sedang dikerjakan oleh dosen.
Menggunakan temuan-temuan penelitian mutakhir Temuan-temuan penelitian mutakhir yang diperoleh dari pustaka didiskusikan untuk mendukung materi bahan kajian yang sesuai. Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan disampaikan di dalam perkuliahan. Dengan demikian peserta didik dapat memiliki pemahaman bahwa kebijakan dan praktik yang ada pada saat ini, dapat dilakukan dan dikembangkan
Memperkaya kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer Dengan membandingkan laporan hasil penelitian dan laporan pemberitaan yang terjadi di masyarakat. Melakukan analisis tentang metodologi penelitian serta argumentasi yang berkaitan dengan temuan penelitian tersebut yang dikemukakan dalam jurnal penelitian. Melakukan studi literatur tentang perkembangan pengetahuan terkini yang sesuai dengan bahan kajian
Mengajarkan materi metodologi penelitian di dalam proses pembelajaran Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang metodologi penelitian. Merancang materi ajar dengan menyertakan metodologi penelitian pada pokok bahasan tersebut, sehingga peserta didik dapat menerapkannya untuk menyelesaikan problem penelitian yang nyata. Merancang materi ajar dengan berbagai metodologi penelitian yang berkaitan dengan beberapa isu penelitian mutakhir, sehingga peserta didik dapat belajar melakukan evaluasi terhadap isu penelitian tersebut.
Memperkaya proses pembelajaran dengan kegiatan penelitian dalam skala kecil Pada proses pembelajaran ini, kelompok peserta didik diberi tugas melakukan penelitian bersama. Dengan demikian peserta didik dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan. Dengan kegiatan ini budaya penelitian dapat lebih terbangun dibandingkan dengan bila penelitian tersebut diselenggarakan secara individual.
Kegiatan yang dapat dikembangkan Peserta didik diminta untuk melakukan analisis data dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Dosen memberikan beberapa pertanyaan sehingga peserta didik perlu melakukan studi literatur, menentukan metodologi penelitian, mengumpulkan data, menuliskan hasil analisa, dan mengemukakan kesimpulan dari dari suatu kegiatan penelitian
proses pembelajaran melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian institusi Peserta didik diberi tugas penelitian yang merupakan bagian dari penelitian besar yang dilakukan oleh institusi. Mengorganisasikan peserta didik sebagai asisten penelitian bagi peserta didik pada jenjang yang lebih tinggi atau dosen. Melakukan kunjungan ke pusat-pusat penelitian.
proses pembelajaran mendorong peserta didik merasa menjadi bagian dari budaya penelitian di fakultas/jurusan Memberikan informasi pada peserta didik tentang kegiatan penelitian dan keunggulan penelitian dosen di jurusan atau fakultas yang bersangkutan. Mengadakan kuliah umum oleh pakar atau staf dari institusi lain, untuk menyampaikan capaian penelitiannya sebagai referensi langsung bagi peserta didik. Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi pada kegiatan seminar penelitian baik sebagai peserta, penyaji makalah, ataupun sebagai penyelengara seminar tersebut.
Memperkaya proses pembelajaran dengan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti objektivitas, penghargaan akan temuan penelitian, respek pada pandangan lain, toleransi terhadap ketidakpastian, dan kemampuan analisis
Penyampaian nilai-nilai tersebut dapat dilakukan dengan: Mencerminkan nilai-nilai seorang peneliti dalam interaksi kelas. Menyampaikan proses perjalanan seorang peneliti sebelum pekerjaannya dipublikasi termasuk beberapa kali revisi yang dilakukan. Memberikan pemaparan terstruktur yang menginspirasi peserta didik tentang beberapa nilai misalnya: menyampaikan artikel penelitian yang mengandung argumentasi yang berbeda pada topik yang sama kemudian menanyakan peserta didik tentang validitasnya serta menyampaikan kesimpulan.