Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ilmu produksi aneka ternak Kelompok 2
Advertisements

Nama : M.Syamsul Huda Kelas : E NIM :
JENIS-JENIS SAPI POTONG
PENGERTIAN DASAR Prof.Dr. Kusriningrum
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
Oleh : Prof. Dr. Ir. Pollung H, Siagian. MS Parsaoran Silalahi S.Pt
METODA SELEKSI.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
BUDIDAYA ITIK Populasi itik dunia : 700 juta, 88% terdapat di Asia. Cina : 73% : 463 juta ekor, Indonesia : 28 juta ekor. Di Indonesia dikenal beberapa.
Kiston Simanihuruk dan Juniar Sirait
MANAJEMEN TERNAK BABI.
Manajemen Broiler Breeder Periode Grower
Sinurat AP, Hidayat C, Haryati T, Wardhani T, Sartika T
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
KAJIAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT
NILAI TENGAH Nilai rata-rata (mean) adalah nilai yang dianggap cukup representatif untuk menggambarkan nilai-nilai yang terdapat dalam suatu data. Nilai.
Dr. Ir. Atien Priyanti SP, M.Sc
Herawati T.1, Priyanto D1 1Balai Penelitian Ternak, Ciawi, PO Box 221, Bogor Penelusuran Jalur Peubah Eksogen Terhadap Tingkat Adopsi Teknologi Pakan.
KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF KAMBING LOKAL DI KABUPATEN BENGKALIS
PEMULIAAN PADA SAPI PERAH
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU Morinda cirtifolia L
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (Semnas TPV)
“PERAN UNGGAS LOKAL DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PERUNGGASAN NASIONAL”
MENYUSUN RANSUM BROILER
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
PEMBIBITAN SAPI POTONG
DASAR PEMULIAAN TERNAK (2 sks) Oleh Fahrul Ilham, S.Pt, M.Si
SIFAT KUANTITATIF BY SETYO UTOMO.
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
Deteksi larva cacing nematoda sebelum dan sesudah pengobatan pada beberapa bangsa domba (Detection of nematodes larval before and after treatment.
Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dimulai pada saat terjadinya pembuahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses hiperplasia (peningkatan jumlah sel jaringan)
MANAJEMEN BREEDING LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS
Penelitian pendukung :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Tata Laksakna Pengawinan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Parameter Genetik Dan Fenotipik
BUDIDAYA ANEKA TERNAK (2/1)
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
FISIOLOGI PERTUMBUHAN (GROWTH)
PEMELIHARAAN ANAK AYAM TIPE PETELUR
Menyusun program pemuliaan
AYAM BROILER.
Restricted feeding “Pembatasan Makanan”
BUDIDAYA ITIK Populasi itik dunia : 700 juta, 88% terdapat di Asia. Cina : 73% : 463 juta ekor, Indonesia : 28 juta ekor. Di Indonesia dikenal beberapa.
Beternak Itik Secara Intensif
KEBUTUHAN ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK SERTA EFEKNYA BAGI TERNAK UNGGAS
PEMULIAAN PADA SAPI PERAH
Yosi safitry Pendidikan Biologi B.  Sering kurva dapat dijelaskan dengan matematika yang lebih sederhana, misalnya garis lurus atau kurva berbentuk.
TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER
PRODUKTIVITAS KARKAS KELINCI HYLA, HYCOLE DAN NEW ZEALAND WHITE
SELEKSI Alam Buatan ?.
Manajemen Broiler Breeder Periode Grower
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
? ? SELEKSI Disingkirkan/diculling dipelihara Alam Buatan
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
BIOLOGI POPULASI Populasi : sekumpulan individu yang berada di suatu tempat  Biologi Populasi : ilmu yang mempelajari sekumpulan individu dengan sifat-sifat.
Parameter Genetik Dan Fenotipik
FENOTIP, GENOTIP DAN LINGKUNGAN
Menyusun program pemuliaan
PEMELIHARAAN ANAK AYAM TIPE PETELUR
Seleksi dapat dibedakan
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
MANAJEMEN USAHA UNGGAS
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
Transcript presentasi:

Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz Susanti T, Purba M Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002 triana_susie@yahoo.com

PENDAHULUAN Entog lokal dengan warna bulu bervariasi hitam dan putih Entog lokal khusus berwarna bulu putih Seleksi Entog dikenal sebagai ternak penghasil daging, karena bobot badannya yang relatif besar dibandingkan dengan unggas air lainnya. Entog berwarna bulu putih memiliki nilai ekonomis relatif tinggi dalam menghasilkan daging yang putih bersih sesuai permintaan konsumen. Pemotongan ternak entog sebagai penghasil daging dilakukan tanpa ada program pengembangannya, sehingga populasinya semakin menurun. Oleh karena itu, perlu upaya pelestarian terhadap ternak entog.

Pendahuluan Salah satu upaya pelestarian terhadap ternak entog adalah karakterisasi untuk menentukan ciri-ciri khasnya. Pertumbuhan merupakan salah satu ciri dasar dari sistem biologi yang dialami oleh semua makhluk hidup dan juga sebagai karakteristik penting yang mampu mencerminkan potensi genetik suatu individu. Pertumbuhan terdiri atas dua fase yaitu fase akselerasi atau percepatan dan fase retardasi atau perlambatan. Kedua fase dibatasi oleh titik infleksi yaitu suatu kondisi pertumbuhan akselerasi terhenti dan dimulainya pertumbuhan retardasi. Penentuan titik infleksi secara biologis sulit untuk ditentukan namun dengan bantuan kurva pertumbuhan non linear masalah tersebut dapat dipecahkan (Inounu et al. 2007). Salah satu model pertumbuhan adalah model Gompertz yang memiliki akurasi paling tinggi dan mempunyai interpretasi biologis yang baik dalam menjelaskan fenomena biologis, terutama dalam menduga terjadinya titik infleksi dan bobot infleksi.

Tujuan untuk menentukan titik infleksi sebagai peubah pertumbuhan entog putih lokal, sehingga mempermudah penyusunan program pengembangan selanjutnya yaitu program pemuliaan dan sistem budidayanya.

MATERI DAN METODE Materi : entog putih lokal sebanyak 168 ekor (unsex) Kandang brooder digunakan untuk entog umur DOD - 4 minggu. Sejak umur 4 minggu sampai dewasa (produksi telur) ditempatkan dalam kandang litter berukuran 1,5 x 2,5 m yang beralaskan sekam. Entog dipelihara secara terkurung dalam kandang dan diberi pakan yang sama di Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor.

MATERI DAN METODE Pengamatan dan analisis dilakukan terhadap bobot badan entog periode pertumbuhan starter dan grower. Data bobot badan diperoleh dengan penimbangan per individu entog yang dilakukan setiap minggu pada masa starter dan setiap 2 minggu pada masa grower. Analisis data dilakukan terhadap umur dan bobot badan entog. Persamaan model Gompertzs sebagai berikut : Y = A*Exp[-B*Exp(-kt)] Keterangan : A = bobot badan tubuh (asimtot), yaitu pada nilai t mendekati tak terhingga. exp = logaritme dasar (2,71828) k = rataan laju pertumbuhan hingga ternak mencapai dewasa tubuh. Y = ukuran bobot badan ternak pada waktu t t = satuan waktu (umur ternak dalam hari) Pendugaaan titik umur infleksi adalah ti = lnB/k Pendugaan bobot badan infleksi adalah yi = A e-1

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Nilai asimtot (A), B dan k sebagai peubah pertumbuhan entog putih lokal Peubah Nilai Asimtot (A) 2591,30 ± 75,0330 B 3,8636 ± 0,1537 k 0,0272 ± 0,00133 Persamaan Y=2591,3*exp(-3,8636*exp-0,0272*t)

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Bobot infleksi, waktu infleksi dan laju pertumbuhan entog lokal putih Peubah Nilai Bobot infleksi (g) 953,29 Umur infleksi (hari) 50,00 Laju pertumbuhan (g/e/h) 19,07

HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai determinasi (R2) : 0,91079. Gambar 1. Laju pertumbuhan bobot hidup entog putih lokal berdasarkan model Gompertz dan data riil hasil penimbangan Nilai determinasi (R2) : 0,91079.

KESIMPULAN Model Gompertz mampu menggambarkan pertumbuhan yang sebenarnya dari entog lokal putih yang diamati. Hal ini ditunjukkan dengan nilai determinasi (R2) yang relative tinggi yaitu 0,91079. Pertumbuhan entog putih lokal relatif lambat, namun bobot badannya sangat berat. Hal ini ditunjukkan dengan titik infleksi yang terjadi pada umur 50 hari dengan bobot 953,29 g, sehingga laju pertumbuhannya hanya 19,07 g/hari. Sedangkan pertambahan bobot badan maksimal yang bisa dicapai adalah 2591,30 g . Pengembangan entog putih lokal sebagai ternak penghasil daging adalah persilangan dengan unggas lain yang memiliki pertumbuhan relatif cepat, meskipun bobot badannya relatif kecil.  

TERIMA KASIH TERIMA KASIH