A. Pengantar Hampir mustahil untuk mengatakan bahwa suatu bentuk perusahaan adalah cocok untuk semua jenis bisnis yang akan dijalankan. Sebelum menentukan bagaimana mengorganisasikan suatu bisnis, seorang wirausaha harus mampu menentukan bentuk kelembagaan bisnis bagaimana yang sesuai dengan kebutuhan dari bisnis tersebut, umumnya suatu bentuk perusahaan didirikan setelah menganalisis dan mencermati faktor-faktor seperti : keinginan dari pendiri perusahaan, tujuan jangka pendek dan panjangnya serta jenis pajak yang berlaku harus dilaksanakan dengan cermat. Secara umum, dikenal tiga bentuk bisnis yaitu : Usaha pribadi (sole proprietorship), Persekutuan (Firma dan Komanditer/ CV), dan Perseroan Terbatas (PT). ketiga bentuk hokum bisnis ini di Indonesia juga dirinci untuk melihat pasal-pasal mana yang harus diperhatikan di dalam melakukan bisnis di Indonesia. Di samping itu, bentuk hukum bisnis lainnya yang umum di Indonesia seperti koperasi, yayasan, perusahaan milik Negara, dan yang lainnya juga diterangkan untuk member gambaran bagaimana khususnya bentuk usaha jenis ini serta kedudukannya di dalam tata hukum yang berlaku di Indonesia. B. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa : <!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Dapat mendeskripsikan dari tiap-tiap aspek penting dalam penyusunan proposal bisnis. <!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang unsur-unsur yang ada dalam proposal bisnis. <!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Memahami dan mengerti manfaat dari sebuah proposal bisnis. C. Manfaat pembelajaran Pemahaman mengenai pembuatan proposal ini sangat membantu dalam perkembangan usaha seorang wirausaha, karena dengan adanya proposal ini sangat membantu wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain, kemudian dengan adanya pemahaman pembuatan proposal ini dapat memberikan informasi potensi pasar dan prakiraan 1 http://www.mercubuana.ac.id
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik bagi seorang wirausaha dengan adanya rencana atau proposal bisnis yang dibuatny, diantaranya : <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Waktu, usaha, dan kedisiplinan yang diperlukan bersama untuk menyusun rencana bisnis formal, membantu wirausaha untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan digelutinya. <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Persaingan, faktor ekonomi, dan analisis finansial yang masuk dalam subyek rencana bisnis dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan usaha mereka. <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Membantu wirausaha untuk mengambangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain. <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata. Karena proposal bisnis mengkuatifisir tujuan dan rencana bisnis. <!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Proposal bisnis yang lengkap menyediakan alat komunikasi bagi wirausaha untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh. Manfaat lain dari proposal bisnis adalah makin jelasnya sumber-sumber finansial yang dapat dilihat. Hal ini dimungkinkan mengingat bahwa : <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Proposal bisnis memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih. <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Keseluruhan prospek finansial dan ilustrasi rencana bisnis dari usaha memberi gambaran akan kemampuan wirausaha untuk memenuhi kewajiban/hutang. <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Rencana dapat mengidentifikasikan adanya resiko kritis dan saat-saat penting sekali guna mengantisipasinya. <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Dengan tersedianya pandangan yang menyeluruh mengenai keseluruhan operasi, proposal memberikan sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang mengandung informasi penting untuk ketelitian bisnis dan evaluasi finansial. 3 http://www.mercubuana.ac.id
Penelitian, desain, waktu dan penjualan khusus harus dijabarkan dalam aspek ini. Investor perlu mengetahui status proyek dalam kaitannya dengan prototip, pengujian laboratorium,dan jadwal penundaan-penundaan. <!--[if !supportLists]-->f. <!--[endif]--> Aspek Pabrik Aspek ini biasanya diawali dengan penggambaran lokasi dari usaha yang baru. Kebutuhan produksi perlu dibicarakan pada bagian fasilitas yang dibutuhkan untuk kebutuhan usaha yang baru tersebut. Seperti pertamanan, gudang dan kantor. <!--[if !supportLists]-->g. <!--[endif]-->Aspek Manajemen Aspek ini memperkenalkan siapa-siapa profil tim, posisi, tanggung jawab mereka dan pengalaman kerjanya. Beberapa faktor lain yang ada dalam aspek ini yang juga harus diketahui oleh investor adalah : <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Struktur organisasi <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Tim manajemen <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Pengalaman dan kemampuan teknis tiap-tiap personel <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Struktur kepemilikan dan kompensasi perjanjian, dan <!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Susunan Direktur dan Konsultan serta penasihat dari luar. <!--[if !supportLists]-->h. <!--[endif]-->Aspek Resiko Kritis Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasikan, yaitu dampak dari trend yang menguntungkan dalam industry, biaya desain, maupun pabrik yang melebihi kalkulasi dan pesaing-pesaing baru yang belum diperhirungkan. <!--[if !supportLists]-->i. <!--[endif]--> Aspek Finansial Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, termasuk tiga proforma laporan keuangan dari neraca, rugi-laba dan cash flow. 5 http://www.mercubuana.ac.id