TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL SELAMA INI BANYAK ISTILAH YANG KITA PELAJARI DALAM SYSTEM PENGELOMPOKAN FUNGSI BANGUNAN, DAN SEKARANG KITA JUMPAI ADANYA ISTILAH “ BANGUNAN KOMERSIAL” SEBUAH BANGUNAN DENGAN LUAS LANTAI LEBIH DARI 50% YANG DIPERGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS KOMERSIL. BANGUNAN KOMERSIL TERMASUK, TIDAK TERBATAS KEPADA GUDANG, KANTOR, SEKOLAH, GEREJA, GIMNASIUM, PERPUSTAKAAN, MUSIUM, RUMAH SAKIT, KLINIK DAN PENJARA. BANGUNAN PEMERINTAH TERMASUK KECUALI BANGUNAN KANTOR MILITER ATAU RESERVASI.
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL ISTILAH TERSEBUT BERKONOTASI AKAN ADANYA KAITAN DENGAN SEGI-SEGI EKONOMI. DIMANA BANGUNAN DIKATEGORIKAN SEBAGAI BARANG MODAL YANG MEMILIKI NILAI EKONOMI , PRODUKSI YANG PADA SUATU SAAT BISA MEMBERI KEUNTUNGAN PADA PEMILIK MODAL SECARA SINGKAT DAPAT DISEBUTKAN BAHWA PADA BANGUNAN KOMERSIAL TERDAPAT BEBERAPA KEPENTINGAN YANG SALING TERKAIT
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL DALAM MEMPERSIAPKAN KONSEP PERANCANGAN DESAIN INTERIOR YANG HARUS DIPERHITUNGKAN OLEH DESAINER ADALAH : KEPENTINGAN PEMILIK ( OWNER NEEDS ) KEPENTINGAN PENYEWA (TENANT NEEDS ) KEPENTINGAN KONSUMEN ( CUSTOMER NEEDS ) KEPENTINGAN ASURANSI (INSURANCE NEEDS ) KEPENTINGAN PEMERINTAH ( PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN. LAW ENFORCEMENT) KEPENTINGAN PERAWATAN GEDUNG ( BUILDING MAINTENANCE) KEPENTINGAN LINGKUNGAN FISIK DAN NON FISIK
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL KESEMUANYA HARUS TERTAMPUNG DAN TERINTEGRASI / TERORGANISASI TETAPI TETAP DAPAT MEMPERLIHATKAN KESEJAMANAN DAN JATI DIRI.
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL CIRI KHAS INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL BISA DILIHAT PADA TAPAK YANG SPESIFIK, EKSPRESIF, PENUH GERAK MENGALUN. SEMUANYA ITU MERUPAKAN MANIFESTASI DARI KEBEBASAN KARYA-KARYA YANG DICIPTAKAN, SEBAGAI KOMITMEN YANG TAK TERGOYAHKAN.
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL
SECARA UMUM DAPAT DISIMPULKAN KEMAMPUAN MENGHAYATI TAPAK KEMUDIAN MENERAPKANNYA KEDALAM DISAIN SECARA EKSTERNAL DAN INTERNAL IKUT MEMBANTU TERWUJUDNYA GAGASAN DAN SEMPURNANYA KARYA
MINGGU KE-7: PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BARU YANG LEBIH BERARTI, DAPAT DILIHAT PADA PENATAAN INTERIOR BANGUNAN PUSAT PERTOKOAN, MALL DAN PLAZA YANG MEMBERI KESEMPATAN PADA MANUSIA UNTUK MENIKMATI KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK DAN FUNGSIONAL.
BENTUK LUAR (EXTERIOR) BANGUNAN KOMERSIAL HARUS LANGSUNG BISA MENUNJUKAN KEPADA PENGUNJUNG KEGIATAN YANG TERJADI DIDALAMNYA. OLEH KARENA ITU INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL PUN TIDAK TERLEPAS DARI BENTUK EKSTERIORNYA (FORM FOLLOWS FUNCTION) DAN HARUS MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG UTUH.
MINGGU KE-7: BENTUK DISETIAP SUDUT RUANG DIPERHITUNGKAN DENGAN MENGIKUTI BENTUK BANGUNAN UTAMA DALAM MENYIAPKAN SUATU KONSEP, ARSITEK DITUNTUT MEMPUNYAI SPIRIT, IMAJINASI YANG INOVATIF DAN MEMBERI DAYA HIDUP BAGI MASYARAKAT YANG LEBIH MAPAN, AGAR MEMUASKAN DARI SEGI KENYAMANAN, KETENTRAMAN, KESELAMATAN, KEMUDAHAN (EFFICIENCY) SERTA KEINDAHAN YANG MENYATU DENGAN ALAM LINGKUNGAN. ELEMEN LUAR DIMASUKKAN KEDALAM GEDUNG SEHINGGA IKUT MENINGKATKAN STATUS SERTA WIBAWA PENGUNJUNG.
KEBERHASILAN DESAIN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL TERGANTUNG SEPENUHNYA PADA PENERIMAAN DAN KESADARAN MASYARAKAT KONSUMEN APAKAH KARYA TERSEBUT BISA DITERIMA, DITOLAK ATAUKAH DIDUKUNG. SEORANG ARSITEK MERUPAKAN SUBSISTEM DARI MASYARAKAT YANG SECARA SADAR MEMENUHI PANGGILAN TUGAS. DENGAN MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI PEMIKIRAN DAN GAMBAR KARYA. SEHINGGA DISAIN YANG DIWUJUDKAN MEMPUNYAI PENUH ARTI DAN BISA DIMENGERTI (MEANINGFUL AND INTELLIGIBLE) OLEH MASYARAKAT PENGGUNANYA.
MINGGU KE-7: PENYUSUNAN TATA LETAK KOMODITAS PADA ETALASE ATAU WINDOW DISPLAY PERLU MEMPERHATIKAN " MUSIM" CONTOH DISAIN INTERIOR SHOPPING MALL BUKAN UNTUK MENCIPTAKAN TOKO YANG INDAH TETAPI UNTUK MENCIPTAKAN KENYAMANAN DAN KEMUDAHAN BERBELANJA, DESAIN INTERIOR AKAN TERUS DIUBAH DAN DIGUBAH SUPAYA TIDAK MEMBOSANKAN PENGUNJUNG. BAHKAN HARUS TERCIPTA PENYEGARAN BARU DAN ORISINIL AGAR TIDAK MEMBOSANKAN, SEHINGGA MENARIK BAGI PENGUNJUNG, TERUTAMA PADA SAAT-SAAT LIBURAN SEPERTI NATAL.TAHUN BARU, DLL
MINGGU KE-7: PENYUSUNAN TATA LETAK KOMODITAS PADA ETALASE ATAU WINDOW DISPLAY PERLU MEMPERHATIKAN " MUSIM" DISAIN INTERIOR BANGUNAN KOMERSIAL HARUS BISA MEMAHAMI KEBUTUHAN DAN KEPENTINGAN MASING-MASING KELOMPOK YANG TERKAIT. APA YANG MEREKA BUTUHKAN. UNSUR APA YANG MENARIK DAN MENGGAIRAHKAN MASYARAKAT KONSUMAN. KEMUDIAN DIKEMBANGKAN SAMPAI PADA RINCIAN TERKECIL, MISALNYA PEMASANGAN LAMPU-LAMPU KECIL PADA TANGGA ELEVATOR, LIFT, DINDING-DINDING KACA TRANSPARAN DENGAN CARA MEMASUKKAN DAN MENGHARGAI UNSUR-UNSUR DEKORASI SEBAGAI DAYA TARIK PENGUNJUNG. SEMUA BAGIAN DARI GEDUNG TIDAK BOLEH LUPUT DARI PERHATIAN PERANCANG. MULAI DARI BENTUK ANAK TANGGA. BALUSTRADE, TIANG BALOK, KOLOM-KOLOM, CEILING, MODUL, LIFT, BANGKU. RUANG PENGHUBUNGA ATRIUM. KOLAM. BOX TELPON. TEMPAT SAMPAH. TERMASUK BENTUK DAN JENIS TANAMAN YANG SESUAI DAN PROPORSIONAL TERHADAP DIMENSI RUANG.
BENTUK CEILING, SYSTEM PENCAHAYAAN, PENGELOMPOKAN DAN PENONJOLAN BARANG TIDAK MUNGKIN UNTUK DIBAHAS SATU PERSATU SAMPAI DETAIL, OLEH KARENA FACTOR STRATEGI KEBIJAKSANAAN DAGANG DITENTUKAN SIPEMILIK, SEDANGKAN KEINGINAN KONSUMEN DISETIAP TEMPAT BERBEDA. OLEH KARENA ITU HARUS SELALU DIUSAHAKAN TERCIPTANYA SUASANA YANG GEMBIRA DAN CERAH DENGAN MEMFOKUSKAN SYSTEM PENCAHAYAAN LANGSUNG PADA OBYEK, AGAR OBYEK MUDAH DILIHAT DALAM WARNA ASLINYA.
MINGGU KE-7: TERANG CAHAYA SUATU PENERANGAN DITENTUKAN OLEH FACTOR KONDISI RUANG (TERTUTUP ATAU BUKAAN ) LETAK PENEMPATAN LAMPU JENIS DAN DAYA LAMPU JENIS PERMUKAAN BENDA-BENDA DALAM RUANGAN (MEMANTULKAN ATAU MENYERAP) WARNA-WARNA DINDING ( GELAP ATAU TERANG ) UDARA DALAM RUANG ( ASAP ROKOK. DAPUR DSB ) POLA DIAGRAM DARI TIAP LAMPU.
MINGGU KE-7: KESIMPULAN SATU HAL YANG SANGAT PENTING UNTUK MENILAI APAKAH IDE DISAIN BISA DITERIMA SECARA NALAR, ADALAH APABILA SECARA SIMBIOTIK DISAIN TERSEBUT BISA MELAYANI KEBUTUHAN MANUSIA YANG BERSIFAT KOMERSIAL DENGAN TINGKAH LAKUNYA YANG MANUSIAWI.