Daur/Rotasi /Periode Produksi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN
Advertisements

MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
EKONOMI TEKNIK Alat pengambilan keputusan untuk memilih metode yang paling ekonomis Alternatif  berhubungan dengan biaya pembelian (first cost), umur.
Merancang jaringan SUPPLY CHAIN
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
MG-8 PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL HUTAN
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
PEMILIHAN JENIS POHON.
Perencanaan Bisnis Perikanan dan Kelautan
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Lanjutan bab 6 ……. Pertemuan 13.
Pertemuan 18 ANALISIS COST-BENEFIT
USAHA TANI SERTA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
6-7. Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
Soal Latihan & Tugas Pertemuan 12
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
MG-5 MANAJEMEN HUTAN LESTARI
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
ASPEK-ASPEK DALAM PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROYEK
ANALISIS INVESTASI PUBLIK
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
KONSEP EKONOMI LAHAN HUTAN, MODAL DAN TENAGA KERJA KEHUTANAN
ETAT Pengertian Menghitung Etat Etat Luas Etat Volume
MG-8 PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL HUTAN
5 TEORI MANFAAT DAN KEUNTUNGAN
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0)
SISTEM SILVIKULTUR DAN METODE REPRODUKSI
PENGANTAR SILVIKULTUR
Laboratorium Silvikultur dan Agroforestri Fak. Kehutanan UGM 2013
SILVIKULTUR INTENSIF TEKNIK Laboratorium Silvikultur&Agroforestry
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN
Studi Kelayakan Bisnis
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MG-7 ANALISIS MARJINAL PEMANENAN KAYU
PERKEMBANGAN PARADIGMA PENGELOLAAN HUTAN (TE, TM, SF)
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Kehutanan serta ilmu-ilmu dasar kehutanan
Konsep Kelestarian Hutan
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Bambu untuk Mengahadapi Pemanasan Global
PENGEMBANGAN KEHUTANAN LANSKAP
Pengembangan Sumber Daya Air
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
Maksimasi Laba dan Penawaran
Identifikasi Biaya-biaya
III. KERUGIAN AKIBAT PENYAKIT
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
SUMBER DAYA HUTAN.
TEORI PRODUKSI.
Konsep Elastisitas.
MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)
Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)
PEMULIAAN POHON HUTAN III. Seleksi Pohon Plus
Kelompok 5 : Dedi A. Panjaitan Efraim M Sembiring Elsa Meirin R.S Farhan Shabiru Ratna W Situmorang BAB 6 ANALISIS NILAI TAHUNAN.
HUTAN NORMAL Pengertian Hutan normal untuk hutan seumur
Analisis Kelayakan Proyek Tunggal
PERTEMUAN X TEORI PRODUKSI.
FUNGSI PRODUKSI.
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

Daur/Rotasi /Periode Produksi Ada dua faktor khas berkaitan dengan rotasi kehutanan Sistem Permudaan Standar masak tebang Rotasi hutan seumur Rotasi hutan tidak seumur. menghasilkan beberapa macam daur

Pertimbangan pemanenan Pertimbangan pemanenan kayu pada hutan tidak seumur yang utama umumnya adalah ukuran pohon (korelai dengan kualitas) sesuai permintaan pasar atau teknologi pengolahan. Pertimbangan ukuran pohon dan kualitas kayu pada hutan seumur dapat didekati dari umurnya. Lihat kembali pengertian hutan seumur dan hutan tidak seumur

Pengertian Daur Rotasi pada hutan seumur Interval waktu antara pembentukan tegakan muda (alami/penanaman) dengan pemanenan akhir (Osmaston, 1968). Jumlah tahun yang direncanakan antara penanaman dan penebangan dari suatu tegakan (BCFT, 1953) Rotasi pada hutan tidak seumur (siklus tebangan) Interval waktu antara pemanenan pertama pada suatu lokasi sampai pemanenan berikutnya pada lokasi yang sama.

Panjang Daur Faktor-faktor yang mempengaruhi panjang daur : Rata-rata pertumbuhan bervariasi sesuai jenis, tempat tumbuh, intensitas penjarangan. Karakteristik suatu jenis dalam hal umur hidup pohon, umur produksi biji, umur ketika mencapai kualitas kayu tertentu Respon tanah seperti kemunduran atau perubahan karakter setelah beberapa kali dipanen Faktor ekonomi  biaya dan pendapatan.

Macam-macam Daur Daur Fisik  daur yang didasarkan pada umur hidup alami suatu jenis. Daur ini penting untuk pengelolaan taman, hutan lindung, atau hutan wisata. Daur silvikultur  daur yang didasarkan pada umur alami suatu jenis untuk mempertahankan pertumbubuhan dan reproduksi serta mempertahankan kondisi untuk regenerasi Daur Teknik  daur yang didasarkan pada umur suatu jenis mencapai ukuran tertentu untuk penggunaan tertentu. Daur volume produksi (riap) maksimum  Daur yang didasarkan pada umur suatu tegakan memberikan volume produksi paling tinggi. Panjang daur ini bertepatan dengan rata-rata pertumbuhan atau riap volume tahunan mencapai maksimum

Daur volume produksi maksimum Lihat Kembali Pengertian Riap Volume CAI : Riap tahunan berjalan  pertambahan volume selama setahun PMAI : Rata-rata pertambahan volume selama periode tertentu (tahun) MAI : Rata-rata pertambahan volume tahunan sampai umur tertentu MAI merupakan rata-rata seluruh CAI sampai umur tertentu. CAI diperoleh dengan melakukan pengukuran setiap tahun, tetapi dapat juga didekati dari PMAI dengan periode yang pendek misal 5 atau 10 tahun yang diasumsikan sama dengan CAI Yr = Volume tebangan akhir daur Tr = Jumlah volume penjarangan R = Umur daur MAI = (Yr+ ∑Tr)/R

Ilustrasi Tentang Riap (increment) Umur (thn) Vol CAI PMAI MAI 1 V1 V1/1 2 V2 V2-V1 V2/2 3 V3 V3-V2 V3/3 4 V4 V4-V3 V4/4 5 V5 V5-V4 V5/5 …. 10 V10 V10-V9 (V10-V5)/5 V10/10 ….. 15 V15 V15-V14 (V15-V10)/5 V15/15

Riap Volume Umur ketika MAI=CAI  Daur volume produksi (riap) maksimum CAI  lambat pada saat muda, kemudian naik dengan cepat, kemudian melambat sampai CAI mencapai puncak, dan setelah itu menurun. Kalau dalam tegakan tersebut ada yang mati maka CAI tegakan dapat negatif. MAI pada awal pertumbuhan akan terus naik mengikuti CAI dan akan selalu di bawah CAI sampai MAI = CAI. Setelah itu MAI juga menurun tetapi tidak pernah sampai nol. Ketika MAI=CAI  MAI mencapai maksimum Umur ketika MAI=CAI  Daur volume produksi (riap) maksimum

Ilustrasi Tentang Riap (increment)

60 587 9.80 Umur (th) Vol (m3/ha) CAI MAI 30 191 6.37 35 264 14.60   6.37 35 264 14.60 7.54 40 338 14.80 8.45 45 412 9.16 50 479 13.40 9.58 55 538 11.80 9.78 60 587 9.80 65 632 9.00 9.72 70 671 7.80 9.59 75 703 6.40 9.37 80 733 6.00

Riap (m3/th) MAI = CAI Umur (th)

Macam-macam Daur Daur Pendapatan Tertinggi  Daur yang didasarkan pada umur dimana suatu tegakan mencapai rata-rata pendapatan bersih tertinggi. Rata-rata net annual income atau rental (Fr) dari suatu tegakan diperoleh dengan rumus : Fr = (Yr + ∑Tr - C - ∑e ) / R Yr = Pendapatan dari tebangan akhir ∑Tr = Total pendapatan dari penjarangan C = Total biaya pembuatan tenaman e = biaya administrasi tahunan selama daur R = Daur

Macam-macam Daur 6. Daur Finansial  Ditetapkan berdasarkan pertimbangan finansial --> menghasilkan tingkat bunga tertinggi. Salah satu pendekatannya dengan menghitung Nilai harapan lahan Daur Finansial  dicapai pada saat Le mencapai maksimal untuk tingkat bunga tertentu (maksimum Net Discounted Revenue -NDR).

Yr + Ta (1+i) r-a – C (1+i) –Sa (1+i)r-a e Le =————————————————— - — Nilai harapan lahan  pendapatan bersih yang dapat diperoleh dari sebidang lahan yang dihitung untuk tingkat bunga tertentu Rumus Faustmann : Yr + Ta (1+i) r-a – C (1+i) –Sa (1+i)r-a e Le =————————————————— - — (1+i)r-1 i Untuk : Le : Nilai harapan lahan (Rp/ha) Yr : Hasil kayu pada tebangan akhir daur (m3/ha) Ta : Hasil penjarangan pada tahun ke-a (m3/ha) C : Biaya penanaman (Rp/ha) Sa : Biaya pemeliharaan pada tahun ke-a (Rp/ha) e : Biaya tahunan pajak, administrasi, dsb (Rp/ha) r : Panjang daur (tahun) i : Tingkat bunga (dalam decimal) a : Tahun kegiatan

Memilih Tipe Daur Daur untuk mengontrol supply jasa tertentu  daur silvikultur dan fisik Daur untuk mengontrol output berupa barang dari hutan (kayu) dg bentuk atau jumlah tertentu  daur teknik dan volume maksimum Daur untuk mengontrol pengembalian investasi  maximum net income dan financial rotation