Persediaan Chapter 9.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persediaan Chapter 9.
Advertisements

Analisis Persediaan – (Inventory Analysis / Valuation)
PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI
PERSEDIAAN BARANG DAGANG (PENETAPAN HARGA POKOK)
1 Pertemuan 20 Arus Biaya Persediaan Matakuliah: J0254/Akuntansi Dasar Tahun: 2005 Versi: 01/00.
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
ASALLAMU’ALAIKUM WR.WB
P E R S E D I A A N.
(Jangka Pendek & Jangka Panjang) Accounting, Horngren & Harrison
Penilaian Sediaan: Pendekatan Kos
Akuntansi untuk Bisnis Perdagangan
Piutang Chapter 8.
Review Aset.
AKUNTANSI PERSEDIAAN.
Persediaan Barang Dagangan Materi 6
Persediaan.
Persediaan.
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
NERACA (LAPORAN POSISI KEUANGAN) (KAS/BANK, PIUTANG DAN PERSEDIAAN)
PERSEDIAAN.
Akuntansi Persediaan BAB 6 Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
PERTEMUAN XII BAB IV MERCHANDISE INVENTORY
PERSEDIAAN (MERCHANDISE INVENTORY)
PSAK 14 PERSEDIAAN.
PSAK 14 PERSEDIAAN.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
ASSET LANCAR PERSEDIAAN.
Definisi Persediaan: Adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus.
Accounting, edisi 21, Warren Reeve Fess
PERSEDIAAN Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, barang dalam proses yang dimiliki koperasi dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih.
AKUNTANSI KOPERASI JUNAIDI, SE
PERSEDIAAN.
DEPARTEMEN KEUANGAN RI 2007
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
Oleh Moh. Amin Fe Unisma/Akuntansi
PERSEDIAAN / INVENTORY
Prepared by Tim Dosen FE UEU
Akuntansi Perusahaan Dagang
PERSEDIAAN PSAK
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Budi Prijanto, SE., MMSI Fakultas Ekonomi Univ. Gunadarma, Jakarta
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
BAB 4 PERSEDIAAN.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Persediaan.
PERSEDIAAN (INVENTORY)
PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA
HAJAR CHERRY PUSPALILAH, S.AB.,M.AB
By: Hajar Cherry Puspalillah
Pengendalian Internal Persediaan Metode Pencatatan Persediaan dalam Sistem persediaan perpectual dan periodik.
Akuntansi untuk Bisnis Perdagangan
AKUNTANSI PERSEDIAAN.
PERSEDIAAN. Dasar-Dasar Persediaan Persediaan Barang Dagang Perusahaan Dagang Barang Jadi Barang Dalam Proses Bahan Baku Perusahaan Manufaktur Klasifikasi.
Bab 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
P E R S E D I A A N Lenni Yovita, S.E., M.Si.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Persediaan Chapter 9.
ACCOUNTING PRINCIPLES.
Transaksi Persediaan Antar Perusahaan
PENGANTAR AKUNTANSI 1 Berbasis IFRS
Piutang Chapter 8.
AKUNTANSI 2 Persediaan Oleh : Herlambang Pudjo Santosa.
8 KELOMPOK Risca Rio Aditya Nugroho
Bab 5 Konsolidasi pada Anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh.
Arus biaya persediaan Perusahaan menggunakan satu sampai dua tipe system untuk mempertahankan catatan persediaan yang akurat untuk biaya tersebut, yaitu.
Inventory. PERSEDIAAN Aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional atau barang-barang.
Transcript presentasi:

Persediaan Chapter 9

Tujuan Pembelajaran Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang salah pada laporan keuangan. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaiman pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan neraca. Menghitung biaya persediaan dengan sistem persediaan perpetual dan periodik, menggunakan metode biaya berikut: first-in, first-out; last-in, first-out; dan average cost. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode biaya tersebut. Menghitung penilaian persediaan dengan dasar selain biaya, menggunakan konsep biaya atau harga pasar yang mana yang lebih rendah (lower of cost or market) dan nilai realisasi bersih. Menyajikan persediaan barang dagangan dalam neraca. Mengestimasi persediaan dengan metode ritel dan laba kotor. Menghitung rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.

Mengapa Kontrol Persediaan Penting? Persediaan adalah aset yang signifikan dan untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset yang terbesar. Persediaan merupakan pusat aktivitas utama dari perusahaan dagang dan manufaktur. Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan bisa menimbulkan kesalahan pada laporan keuangan. Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penipuan internal oleh pegawai.

Kontrol Internal terhadap Persediaan Laporan Penerimaan Barang Pesanan Pembelian SETUJU SETUJU SETUJU Faktur JURNAL Post. Ref. Tanggal Keterangan Nov. 9 Persediaan 1 222 00 Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00 Membeli barang dagangan secara kredit.

Pengaruh Salah Catat Persediaan pada Laporan Keuangan KEWAJIBAN Persediaan Barang Dagangan AKTIVA EKUITAS Laba Bersih Harga Pokok Penjualan BIAYA & BEBAN PENDAPATAN Jika Persediaan Barang Dagangan… Harga Pokok Penjualan . . . . . . Laba Kotor dan Bersih . . . Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . . kelebihan kekecilan

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk terlebih dahulu, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang belakangan masuk. FIFO Barang dijual

LIFO Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dijual Barang dibeli Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk belakangan, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang terebih dahulu masuk. LIFO

Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang terjadi Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Barang dijual Average Cost Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang terjadi

Biaya Persediaan Perpetual Data biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Item 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold

Persediaan dengan Perpetual FIFO Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Jan. 1 10 20 200 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Total 18 $388 13 $263 15 $325

Persediaan dengan Perpetual LIFO Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 Total 18 $388 13 $266 15 $322

Persediaan dengan Periodik Fifo Barang Tersedia Untuk Dijual Harga Pokok Penjualan Barang Tersedia Untuk Dijual Pembelian $1,800 200 unit @ $9 Jan. 1 200 unit @ $9 $1,800 $3,000 300 unit @ $10 Mar. 10 300 unit @ $10 $3,000 $2,200 200 unit @ $11 Sep. 21 400 unit @ $11 700 unit terjual $7,000 $4,400 Pesediaan Barang Nov. 18 100 unit @ $12 $1,200 $2,200 200 unit @ $11 1,000 unit $10,400 $1,200 100 unit @ $12 300 unit tersisa $3,400

Barang Tersedia Untuk Dijual Persediaan dengan Periodik Lifo Harga Pokok Penjualan Barang Tersedia Untuk Dijual Pembelian $1,800 200 unit @ $9 $1,800 Jan. 1 200 unit @ $9 $1,000 100 unit @ $10 $1,800 300 unit tersisa $2,800 Mar. 10 300 unit @ $10 $3,000 Cost of Merchandise Sold Sep. 21 400 unit @ $11 $4,400 $2,000 200 unit @ $10 Nov. 18 100 unit @ $12 $1,200 $4,400 400 unit @ $11 1,000 unit $10,400 $1,200 100 unit @ $12 700 unit terjual $7,600

Biaya Rata-Rata Periodik 200 unit @ $9 Jan. 1 Persediaan awal 300 unit @ $10 Mar. 10 Pembelian 400 unit @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 unit @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 unit tersedia untuk dijual Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa.

Biaya Rata-Rata Periodik 200 unit @ $9 = $ 1,800 300 unit @ $10 = $ 3,000 400 unit @ $11 = $ 4,400 100 unit @ $11 = $ 1,200 1,000 unit tersedia untuk dijual $10,400 Biaya barang yang tersedia untuk dijual

Biaya Rata-Rata Periodik Biaya barang yang tersedia untuk dijual = Rata-rata biaya per unit unit tersedia untuk dijual $10,400 1,000 Unit = $10.40 per Unit Biaya barang yang teredia untuk dijual $10,400 Dikurangi persediaan akhir ($10.40 x 300) 3,120 Harga pokok penjualan $ 7,280 Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual dengan $10.40, menghasilkan jumlah yang sama $7,280.

Penilaian Persediaan pada Biaya atau Harga Pasar yang Mana Yang Lebih Kecil Kuantitas Biaya Pasar Total Total Lebih kecil Item Persediaan /unit /unit Biaya Pasar B atau P $ 3,800 2,700 4,650 3,920 Total $15,520 $15,472 $15,070 A 400 $10.25 $ 9.50 $ 4,100 $ 3,800 B 120 22.50 24.10 2,700 2,892 C 600 8.00 7.75 4,800 4,650 D 280 14.00 14.75 3,920 4,130

Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 Penyajian Persediaan Barang Dagangan pada Neraca Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 Aktiva Aktiva Lancar: Kas $ 19 400 00 Piutang Dagang $80 000 00 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00 Persediaan Barang Dagangan pada biaya (first-in, first-out method) atau pasar 216 300 00

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Metode ritel didasarkan pada hubungan antara biaya barang tersedia untuk dijual dan harga ritel. Harga ritel dari semua barang dagangan harus diakumulasi dan ditotal. Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel barang yang tersedia untuk dijual dikurangi penjualan bersih pada ritel. Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan harga ritel. Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama dengan jumlah persediaan yang diestimasi.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Biaya Ritel Persediaan barang dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000 $62,000 $100,000 Rasio biaya pada harga ritel = = 62% Tahap 1: Menentukan rasio biaya pada harga ritel.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Cost Retail Persediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000 Penjualan di Januari (bersih) 70,000 Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000 Tahap 2: Menentukan persediaan akhir pada ritel.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Cost Retail Persediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000 Penjualan di Januari (bersih) 70,000 Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000 Persediaan barang 31 Januari pada biaya ($30,000 x 62%) $18,600 Tahap 3: Hitung persediaan yang diestimasi pada biaya.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Laba Kotor 1. Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan perubahan yang diketahui. 2. Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat laba kotor estimasi dengan penjualan bersih aktual. 3. Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan mengurangi laba kotor dari penjualan aktual. 4. Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari barang tersedia untuk dijual aktual untuk menentukan persediaan barang estimasi.

Metode Laba Kotor Persediaan 1 Januari $ 57,000 Pembelian di Januari (bersih) 180,000 Barang tersedia untuk dijual Penjualan di Januari (bersih) $250,000 Dikurangi: Laba Kotor Estimasi Harga Pokok Penjualan Estimasi Persediaan Estimasi 31 Januari $237,000 ($250,000 x 30%) 75,000 175,000 $ 62,000 Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi persediaan pada laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik.

Perputaran Persediaan SUPERVALU Zale Harga Pokok Penjualan $15,620,127,000 $ 737,188,000 Persediaan: Awal $1,115,529,000 $478,467,000 Akhir 1,067,837,000 571,669,000 Total $2,183,366,000 $1,050,136,000 Rata-rata $1,091,683,000 $525,068,000 Perputaran persediaan 14.3 kali 1.4 kali Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang disimpan selama periode berjalan.

Jumlah Hari Rata-Rata Persediaan SUPERVALU Zale Rerata harga pokok penjualan harian: $15,620,127,000/365 $42,794,868 $737,188,000/365 $2,019,693 Persediaan akhir $1,067,837,000 $571,669,000 Rerata periode penjualan 25 hari 283 hari Kegunaan: untuk mengukur efisiensi manajemen persediaan

Summary Kontrol internal terhadap persediaan. Kesalahan pencatatan persediaan dapat menyebabkan kesalahan pada laporan keuangan. Sistem pencatatan persediaan: Sistem Perpetual Sistem Periodik Metode arus biaya persediaan: First In, First Out Last In, First Out Average Cost Penilaian persediaan pada biaya atau harga pasar yang mana yang lebih kecil. Metode estimasi persediaan: Metode Ritel Metode Laba Kotor Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.