Review Aset.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kas Chapter 7.
Advertisements

Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Siklus Penjualan /Piutang & Kas
Kas dan Setara Kas.
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PIUTANG DAGANG Pengertian Piutang
Bab 7 Pengendalian Internal dan Kas
Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud
Kas Chapter 7.
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Akuntansi untuk Bisnis Perdagangan
Piutang Chapter 8.
Persediaan Chapter 9.
PIUTANG Lenni Yovita, S.E., M.Si.
Persediaan.
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
Persediaan.
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
AKUNTANSI ASET TAKBERWUJUD DAN LIABILITAS
Sistem Pengendalian Internal dan Laporan Rekonsiliasi Bank
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BAB 8 AKUNTANSI PIUTANG Rita Tri Yusnita, SE., MM.
PIUTANG Power Notes MINGGU 5
Yuanita Levany, SE., Ak, M.Si
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
Bab 7 Pengendalian Internal dan Kas
Koperasi simpan pinjam
DEPARTEMEN KEUANGAN RI 2007
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
Chapter 9 Notes Receivable (Wesel Tagih)
Piutang.
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
PIUTANG AKUNTANSI PENGANTAR 2.
Penyesuaian akun-akun
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Pengendalian Internal dan Kas
Proses Akuntansi Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
BAB 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
BAB 4. Menyelesaikan Siklus Akuntansi
Menganalisis dan Mencatat Transaksi Bisnis
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Persediaan.
JURNAL PENYESUAIAN.
AKUNTANSI PAJAK ATAS ASET LANCAR (Current Asset)
Aktiva Tak lancar.
Akuntansi untuk Bisnis Perdagangan
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Cash Flow – PSAK 2.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA I
Persediaan Chapter 9.
Kas Chapter 7.
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Piutang Chapter 8.
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
Aktiva Tetap, Perolehan dan Depresiasi
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
1 Aset Tetap dan aset Tak Berwujud. 2 Tujuan Pembelajaran 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut:
Transcript presentasi:

Review Aset

Agenda 1 Kas Piutang 2 3 Persediaan Aset Tetap 2

Kas

Kontrol terhadap Kas Banyak perusahaan membutuhkan beberapa akun kas untuk mencatat kategori dan dana kas yang berbeda. Kebanyakan perusahaan mempunyai berbagai akun bank. Nama untuk setiap akun bank seharusnya: Kas di Bank—(Nama Bank). Kontrol pencegahan melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan. Kontrol deteksi dirancang untuk mendeteksi pencurian dan penyalahgunaan kas sekaligus dapat pula mencegahnya.

Sumber Penerimaan Kas pada Bisnis Ritel Catatan register Penerimaan Kas DEPARTEMEN KASIR DEPARTEMEN AKUNTANSI Penerimaan Surat Tiket Deposit 1 Bukti pelunasan (Remittance advices) Bank Penerimaan Deposit

Mengkontrol Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Kas Berlebih dan Kurang 8 00 Penjualan 3 150 00 Mencatat penjualan tunai dan kas di tangan (aktual). Total penjualan tunai 19 Maret sebesar $3,150.00 pada pita mesin cash register. Ternyata kas yang diterima hanya $3,142.00 di tangan.

Mengkontrol Penerimaan Kas Pegawai yang membuka surat pertama kali membandingkan jumlah kas yang diterima dengan jumlah yang tertera pada bukti pelunasan (remittance advice). Kemudian pegawai tersebut mencap cek dan poswesel “Hanya Untuk Disetor” dalam akun bank perusahaan. Semua kas dikirim ke Departemen Kasir dimana cek dan poswesel digabung dengan penerimaan dari penjualan tunai dan sebuah tiket deposit bank disiapkan. Bukti pelunasan beserta ikhtisar totalnya dikirim ke Departemen Akuntansi dimana pegawai mencatat transaksi penerimaan dan mempostingnya pada akun pelanggan. Salinan duplikat tiket deposit yang dicap dikembalikan ke Departemen Akuntansi dimana pegawai membandingkan penerimaan dengan jumlah total yang seharusnya disetor.

Kontrol Internal untuk Pembayaran Kas 1. Kontrol kas harus menjamin bahwa pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi yang disetujui (authorized). 2. Kontrol kas seharusnya dapat meyakinkan bahwa kas digunakan dengan efisien. 3. Sistem dengan tanda bukti (voucher system) menjamin bahwa apa yang dibayar sesuai dengan yang diminta, diterima, dan ditagih oleh pemasok.

Fitur Dasar Sistem Voucher Biasanya menggunakan voucher. Biasanya mempunyai file untuk voucher yang belum dibayar dan file untuk voucher yang telah dibayar. Biasanya dilakukan oleh Departemen Akuntansi setelah semua dokumen pendukung yang diperlukan diterima (permintaan pembelian, faktur pemasok, dan laporan penerimaan barang). Dalam membuat voucher, pegawai bagian piutang memverifikasi kuantitas, harga, dan keakuratan matematis dokumen pendukung dan menyimpan voucher yang telah dibayar.

Laporan yang diterima dari bank untuk semua transaksi rekening disebut laporan saldo rekening (statement of account). Rekonsiliasi bank merupakan sebuah daftar item beserta jumlahnya yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan pada laporan bank berbeda dengan saldo akun kas pada buku besar perusahaan.

Perbedaan Catatan Perusahaan dengan Laporan Bank? Cek Beredar Simpanan dalam Perjalanan Biaya Pelayanan Bank Penerimaan oleh Bank Cek kosong atau tidak cukup dananya Kesalahan

Tahap-Tahap Melakukan Rekonsiliasi Bank 1. Bandingkan setiap deposit pada laporan bank dengan deposit yang belum dicatat yang muncul pada rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan catatan penerimaan deposit yang lain. Tambahkan deposit yang belum dicatat oleh bank pada saldo menurut laporan bank. 2. Bandingkan cek yang dikeluarkan dengan cek beredar yang muncul pada rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan cek yang telah dicatat. Kurangkan cek beredar yang belum dibayar oleh bank dari saldo menurut laporan bank.

Tahap-Tahap Melakukan Rekonsiliasi Bank 3. Bandingkan kredit memo dari bank dengan catatan penerimaan kas. Tambahkan kredit memo yang belum dicatat pada saldo menurut catatan depositor. 4. Bandingkan debit memo dari bank dengan catatan pembayaran kas. Kurangi debit memo yang belum dicatat pada saldo menurut catatan depositor. 5. Jabarkan jika ada kesalahan yang ditemukan selama tahap-tahap sebelumnya.

Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Power Network melakukan rekonsiliasi pada laporan bank bulanan per 31 Juli 2006.

Deposit sebesar $816.20 tidak muncul pada laporan bank. Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 $4,175.98 Deposit sebesar $816.20 tidak muncul pada laporan bank.

Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 Ditambah wesel dan bunga yg diterima bank 408.00 $4,175.98 $2,957.99 The bank menerima pembayaran wesel tagih $400 beserta bunga $8 untuk Power Networking

A deposit of $637.02 did not appear on the bank statement. Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 Ditambah wesel dan bunga yg diterima bank 408.00 $4,175.98 $2,957.99 Dikurang cek beredar: No. 812 $1,061.00 No. 878 435.39 No. 883 48.60 1,544.99 Tiga buah cek yang dikeluarkan dalam periode ini tidak muncul pada laporan bank: #812, $1,061; #878, $435.39; #883, $48.60. A deposit of $637.02 did not appear on the bank statement.

Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 Ditambah wesel dan bunga yg diterima bank 408.00 $4,175.98 $2,957.99 Dikurang cek beredar: No. 812 $1,061.00 No. 878 435.39 No. 883 48.60 1,544.99 Dikurang cek yg dikembalikan karena tidak cukup dana $300.00 Bank mengembalikan cek dari salah seorang pelanggan, Thomas Ivey, karena tidak cukup dananya sebesar $300. Cek untuk pembayaran piutang.

Biaya pelayanan bank sebesar $18.00. Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 Ditambah wesel dan bunga yg diterima bank 408.00 $4,175.98 $2,957.99 Dikurang cek beredar: No. 812 $1,061.00 No. 878 435.39 No. 883 48.60 1,544.99 Dikurang cek yg dikembalikan karena tidak cukup dana $300.00 Biaya pelayanan bank 18.00 Biaya pelayanan bank sebesar $18.00.

Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 Ditambah wesel dan bunga yg diterima bank 408.00 $4,175.98 $2,957.99 Dikurang cek beredar: No. 812 $1,061.00 No. 878 435.39 No. 883 48.60 1,544.99 Dikurang cek yg dikembalikan karena tidak cukup dana $300.00 Biaya pelayanan bank 18.00 Salah mencatat Cek No. 879 9.00 327.00 Cek No. 879 sebesar $732.26 untuk pembayaran utang pada Taylor Co. salah catat di jurnal sebesar $723.26.

Catatan Depositor Catatan Bank Saldo Awal $3,359.78 Saldo Awal $2,549.99 Ditambah deposit yg tidak dicatat bank 816.20 Ditambah wesel dan bunga yg diterima bank 408.00 $4,175.98 $2,957.99 Dikurang cek beredar: No. 812 $1,061.00 No. 878 435.39 No. 883 48.60 1,544.99 Dikurang cek yg dikembalikan karena tidak cukup dana $300.00 Biaya pelayanan bank 18.00 Salah mencatat Cek No. 879 9.00 327 Saldo disesuaikan $2,630.99 Saldo disesuaikan $2,630.99

Power Networking Rekonsiliasi Bank 31 Juli 2006 Saldo menurut Laporan Bank $3,359.78 Ditambah: Deposit tidak dicatat bank 816.20 $4,175.98 Dikurang: Cek beredar No. 812 $1,061.00 No. 878 435.39 No. 883 48.60 1,544.99 Saldo Disesuaikan $2,630.99 Saldo menurut Catatan Depositor $2,549.99 Ditambah: Wesel dan Bunga Diterima Bank 408.00 $2,957.99 Dikurang: Cek yg dikembalikan (Thomas Ivey) $300.00 Biaya Pelayanan Bank 18.00 Salah Mencatat Cek No. 879 9.00 327.00

Ayat jurnal harus dibuat untuk penyesuaian-penyesuaian pada sisi depositor yang ada di rekonsiliasi bank.

Jurnal Terkait dengan Rekonsiliasi Bank Juli 31 Kas 408 00 Wesel diterima bank. Wesel Tagih 400 00 Piutang Bunga 8 00 30 Piutang Dagang—Thomas Ivey 300 00 Beban Adm. Lainnya 18 00 Utang Dagang—Taylor Co. 9 00 Kas 327 00 Cek dikembalikan, biaya pelayanan, dan salah pencatatan.

Kas Kecil

Ilustrasi Transaksi Penggunaan Kas Kecil 1 Agustus, mengeluarkan cek No. 511 sebesar $100 untuk pembuatan dana kas kecil. Agu. 1 Kas Kecil 100 00 Kas 100 00 Membuat dana kas kecil.

Ilustrasi Transaksi Penggunaan Kas Kecil Akhir Agustus, kas kecil telah digunakan untuk pengeluaran berikut: perlengkapan kantor, $28, materai (perlengkapan kantor), $22; perlengkapan toko, $35, dan biaya administratif lain-lain, $3. Agu. 31 Perlengkapan Kantor 50 00 Perlengkapan Toko 35 00 Beban Adm. Lainnya 3 00 Kas 88 00 Pengisian kembali dana kas kecil.

Analisis dan Interpretasi Keuangan Solvabilitas (solvency) adalah kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitasnya (debt) . Analisis Solvabilitas fokus terhadap kemampuan perusahaan membayar atau paling tidak mencukupi liabilitas lancar dan jangka panjangnya. Kemampuan ini biasanya dinilai dengan menguji hubungan neraca.

Analisis dan Interpretasi Keuangan Doomsday Ratio Laettner Co. Oakley Co. A. Kas dan Setara Kas $100,000 $ 120,000 B. liabilitas Lancar 400,000 1,500,000 Doomsday ratio A / B 0.25 0.08 Kegunaan: untuk melihat kemampuan perusahaan memenuhi liabilitasnya kepada kreditor dengan asumsi dalam kondisi yang terburuk. How are these ratios used?

Kontrol internal terhadap kas: Summary Kontrol internal terhadap kas: Kontrol pencegahan Kontrol deteksi Kontrol internal terhadap penerimaan kas: Dari penjualan tunai Dari surat Kontrol internal terhadap pembayaran kas. Penggunaan voucher system beserta fitur-fiturnya.

Summary Rekonsiliasi bank: Cek Beredar Simpanan dalam Perjalanan Biaya Pelayanan Bank Penerimaan oleh Bank Cek kosong atau tidak cukup dananya Kesalahan Jurnal rekonsiliasi bank untuk sisi depositor. Penggunaan kas kecil (petty cash) untuk transaksi-transaksi kecil. Menggunakan doomsday ratio untuk menilai solvabilitas perusahaan.

Piutang

Klasifikasi Piutang Piutang dagang (Accounts Receivable)—digunakan saat menjual barang atau jasa dengan kredit, dan biasanya diperkirakan dapat ditagih dalam waktu yang singkat. Wesel Tagih (Notes Receivable)—digunakan saat memberikan kredit dalam bentuk yang formal secara tertulis, disebut promissory note. Piutang Lainnya—termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari karyawan.

Pemisahan Tanggung Jawab yang Terkait dengan Piutang Customer Credit Info. Persetujuan Kredit Penerimaan Kas Penjualan Acctg. Info Barang dan jasa Invoice Acctg. Info. Akuntansi

Metode Pencadangan (Allowance Method) Piutang Tak Tertagih Metode Pencadangan (Allowance Method) Metode ini konsisten dengan matching principle. Manajemen membuat estimasi setiap tahun berapa bagian piutang yang tidak dapat tertagih. Beban Piutang Tak Tertagih (Uncollectible Accounts Expense) didebit dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Allowance for Doubtful Accounts) dikredit. Piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih didebit ke akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan dikredit ke akun Piutang Dagang.

Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Pencadangan) 31 Desember, Cynthia Richards mengestimasi $4,000 dari $105,000 saldo piutang dagang di perusahaannya kemungkinan tak dapat tertagih. Ayat Penyesuaian Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih 4 000 00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 4 000 00

Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value) Jumlah piutang usaha bersih yang diperkirakan dapat tertagih, $101,000 ($105,000 – $4,000), disebut nilai realisasi bersih. Jurnal penyesuaian mengurangi piutang menjadi nilai realisasi bersih dan mencocokkan beban piutang tak tertagih dengan pendapatan.

Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Pencadangan) Jan. 21 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 610 00 Piutang Dagang—John Parker 610 00 Untuk menghapus piutang tak tertagih. 21 Januari, piutang John Parker sebesar $610 dianggap benar-benar tidak dapat tertagih.

On June 10, the written-off account is collected. Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Pencadangan) Jun. 10 Piutang Dagang—John Parker 610 00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 610 00 Untuk mengembalikan lagi piutang yang telah dihapus tanggal 21 Januari. Melakukan pencatatan kembali piutang John Parker yang telah dihapus karena ternyata piutang tersebut dapat ditagih. On June 10, the written-off account is collected.

Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang John Parker. Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Pencadangan) Jun. 10 Kas 610 00 Piutang Dagang—John Parker 610 00 Untuk mencatat penagihan piutang dagang. Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang John Parker.

Mengestimasi Piutang Tak Tertagih Metode pencadangan menggunakan dua cara untuk mengestimasi besarnya Beban Piutang Tak Tertagih. 1. Estimasi berdasarkan persentase dari penjualan. Penjualan kredit untuk periode ini sebesar $300,000 dan diestimasi 1% akan tidak dapat tertagih, sehingga beban piutang tak tertagih sebesar $3,000. Ayat Penyesuaian Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih 3 000 00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 3 000 00

Mengestimasi Piutang Tak Tertagih Metode pencadangan menggunakan dua cara untuk mengestimasi besarnya Beban Piutang Tak Tertagih. 2. Estimasi berdasarkan analisis piutang. Diestimasi $3,390 dari piutang akan tidak dapat tertagih dan saldo penyisihan piutang tak tertagih sekarang sebesar $510. Beban piutang tak tertagih menjadi $2,880 ($3,390 – $510). Adjusting Entry Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih 2 880 00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2 880 00

Daftar Umur Piutang (Aging Schedule) Belum Jumlah hari lewat Lewat lebih Pelanggan Saldo Tempo 1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 365 Ashby & Co. $ 150 $ 150 B. T. Barr 610 $ 350 $260 Brock Co. 470 $ 470 Saxon Woods 160 160 Total $86,300 $75,000 $4,000 $3,100 $1,900 $1,200 $800 $300 Piutang tak tertagih Total piutang dagang disajikan berdasarkan umurnya. dalam PERSEN 2% 5% 10% 20% 30% 50% 80% Persentase piutang tak tertagih berdasarkan pengalaman dan rerata industri. JUMLAH $3,390 = $1,500 $200 $310 $380 $360 $400 $240

Penyesuaian Akhir Tahun Piutang Tak Tertagih Buku Besar Umum Neraca Piutang Dagang Piutang Usaha $86,300 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 3,390 Nilai realisasi bersih $82,910 A 86,300 C Penyisihan Piutang Tak Tertagih 510 A 2,880 B Saldo sebelum penyesuaian A 3,390 C Beban Piutang Tak Tertagih Penyesuaian akhir tahun: $3,390 – $510 = $2,880 B 2,880 B Saldo setelah penyesuaian C

Akuntansi Piutang Tak Tertagih Metode Penghapusan Langsung Metode ini tidak konsisten dengan matching principle. Piutang yang terbukti tak dapat tertagih dan dihapus tahun tersebut menjadi tak berharga. Beban Piutang Tak Tertagih didebit dan Piutang Dagang dikredit setiap transaksi penghapusan.

Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Penghapusan Langsung) Mei 10 Beban Piutang Tak Tertagih 420 00 Piutang Dagang—D. L. Ross 420 00 Untuk menghapus piutang tak tertagih. 10 Mei, piutang D. L. Ross ditetapkan tidak dapat tertagih. Saldo sebesar $420 dihapus dari pencatatan.

Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Penghapusan Langsung) Nov. 1 Piutang Dagang—D. L. Ross 420 00 Beban Piutang Tak Tertagih 420 00 Untuk mengembalikan piutang yang dihapus tanggal 10 Mei. Jurnal Pertama 1 November, D. L. Ross memberi cek sebesar $420 untuk pembayaran piutangnya.

Pencacatan atas kas yang diterima dari pelunasan piutang D. L. Ross. Ilustrasi Transaksi Piutang Tak Tertagih (Metode Penghapusan Langsung) Nov. 1 Kas 420 00 Piutang Dagang—D. L. Ross 420 00 Untuk mencatat pelunasan piutang. Jurnal Kedua Pencacatan atas kas yang diterima dari pelunasan piutang D. L. Ross.

sejumlah uang tertentu (pokok pinjaman) kepada pihak tertentu Wesel Tagih Wesel tagih merupakan dokumen tertulis berisi perjanjian untuk membayar: sejumlah uang tertentu (pokok pinjaman) kepada pihak tertentu di tempat tertentu pada tanggal tertentu atau sesuai permintaan ditambah bunga pada persentase tertentu dari pokok pinjaman per tahun

Jawab: 14 Juni Tanggal Jatuh Tempo Wesel Tagih Tanggal kapan wesel dilunasi disebut tanggal jatuh tempo. Tanggal berapa wesel 90 hari tertanggal 16 Maret jatuh tempo? Jumlah hari wesel 90 hari Jumlah hari bulan Maret 31 Tanggal terbit wesel Maret 16 Sisa hari bulan Maret –15 hari 75 hari Jumlah hari bulan April –30 hari 45 hari Jumlah hari bulan Mei –31 hari Sisa hari pada bulan Juni 14 hari Jawab: 14 Juni

Nilai Jatuh Tempo Wesel Tagih Jumlah terutang saat jatuh tempo disebut nilai jatuh tempo. Menerima $6,000, 12%, 30 hari wesel tertanggal 21 November 2006 untuk penyelesaian piutang W. A Bunn Co. Perhitungan bunga Pokok x Tingkat Bunga x Waktu = Bunga $6,000 x 12% x 30/360 = $60.00 Perhitungan nilai jatuh tempo Pokok + Bunga = Nilai Jatuh Tempo $6,000 + $60.00 = $6,060.00

Ilustrasi Transaksi Wesel Tagih Nov. 21 Wesel Tagih 6 000 00 Penjualan 6 000 00 Menerima 30 hari, 12% wesel tertanggal 21 November 2006. Wesel senilai $6,000 30-day, 12% tertanggal 21 November diterima dari W. A Bunn Company untuk penjualan barang.

Ilustrasi Transaksi Wesel Tagih Des. 21 Kas 6 060 00 Wesel Tagih 6 000 00 Pendapatan Bunga 60 00 Menerima pokok dan bunga dari wesel yang jatuh tempo. 21 Desember, saat wesel jatuh tempo, perusahaan menerima $6060 dari W. A. Bunn Company ($6,000 ditambah $60 bunga).

Ilustrasi Transaksi Wesel Tagih Des. 21 Piutang Dagang—Bunn Co. 6 060 00 Wesel Tagih 6 000 00 Pendapatan Bunga 60 00 Untuk mencatat wesel beserta bunganya yang tidak dibayar. Jika W. A. Bunn Company gagal membayar wesel pada tanggal jatuh tempo, dianggap sebagai dishonored note receivable. Wesel beserta bunganya ditransfer ke piutang pelanggan.

Neraca Crabtree Co. 31 Desember 2006 Penyajian Piutang pada Neraca Neraca Crabtree Co. 31 Desember 2006 aset aset Lancar: Kas $119,500 Wesel tagih 250,000 Piutang dagang $445,000 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 15,000 430,000 Piutang bunga 14,500 Persediaan barang dagangan 714,000

Summary Klasifikasi piutang: Piutang dagang Wesel tagih Piutang lainnya Pemisahan tanggung jawab yang terkait dengan piutang demi terciptanya kontrol internal yang baik. Metode pencacatan piutang tak tertagih: Metode pencadangan Metode penghapusan langsung Mengestimasi piutang tak tertagih pada metode pencadangan: Persentase penjualan Analisis piutang dengan daftar umur piutang Akuntansi Wesel Tagih Rasio perputaran piutang dan jumlah hari rata-rata piutang

Persediaan

Mengapa Kontrol Persediaan Penting? Persediaan adalah aset yang signifikan dan untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset yang terbesar. Persediaan merupakan pusat aktivitas utama dari perusahaan dagang dan manufaktur. Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan bisa menimbulkan kesalahan pada laporan keuangan. Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penipuan internal oleh pegawai.

Kontrol Internal terhadap Persediaan Laporan Penerimaan Barang Pesanan Pembelian SETUJU SETUJU SETUJU Faktur JURNAL Post. Ref. Tanggal Keterangan Nov. 9 Persediaan 1 222 00 Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00 Membeli barang dagangan secara kredit.

Pengaruh Salah Catat Persediaan pada Laporan Keuangan liabilitas Persediaan Barang Dagangan aset EKUITAS Laba Bersih Harga Pokok Penjualan BIAYA & BEBAN PENDAPATAN Jika Persediaan Barang Dagangan… Harga Pokok Penjualan . . . . . . Laba Kotor dan Bersih . . . Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . . kelebihan kekecilan

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk terlebih dahulu, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang belakangan masuk. FIFO Barang dijual

LIFO Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dijual Barang dibeli Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan) merupakan arus biaya yang masuk belakangan, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang terebih dahulu masuk. LIFO

Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang terjadi Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Barang dijual Average Cost Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang terjadi

Biaya Persediaan Perpetual Data biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Item 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold

Persediaan dengan Perpetual FIFO Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Jan. 1 10 20 200 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Total 18 $388 13 $263 15 $325

Persediaan dengan Perpetual LIFO Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 Total 18 $388 13 $266 15 $322

Persediaan dengan Periodik Fifo Barang Tersedia Untuk Dijual Harga Pokok Penjualan Barang Tersedia Untuk Dijual Pembelian $1,800 200 unit @ $9 Jan. 1 200 unit @ $9 $1,800 $3,000 300 unit @ $10 Mar. 10 300 unit @ $10 $3,000 $2,200 200 unit @ $11 Sep. 21 400 unit @ $11 700 unit terjual $7,000 $4,400 Pesediaan Barang Nov. 18 100 unit @ $12 $1,200 $2,200 200 unit @ $11 1,000 unit $10,400 $1,200 100 unit @ $12 300 unit tersisa $3,400

Barang Tersedia Untuk Dijual Persediaan dengan Periodik Lifo Harga Pokok Penjualan Barang Tersedia Untuk Dijual Pembelian $1,800 200 unit @ $9 $1,800 Jan. 1 200 unit @ $9 $1,000 100 unit @ $10 $1,800 300 unit tersisa $2,800 Mar. 10 300 unit @ $10 $3,000 Cost of Merchandise Sold Sep. 21 400 unit @ $11 $4,400 $2,000 200 unit @ $10 Nov. 18 100 unit @ $12 $1,200 $4,400 400 unit @ $11 1,000 unit $10,400 $1,200 100 unit @ $12 700 unit terjual $7,600

Biaya Rata-Rata Periodik 200 unit @ $9 Jan. 1 Persediaan awal 300 unit @ $10 Mar. 10 Pembelian 400 unit @ $11 Sept. 21 Pembelian 100 unit @ $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 unit tersedia untuk dijual Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa.

Biaya Rata-Rata Periodik 200 unit @ $9 = $ 1,800 300 unit @ $10 = $ 3,000 400 unit @ $11 = $ 4,400 100 unit @ $11 = $ 1,200 1,000 unit tersedia untuk dijual $10,400 Biaya barang yang tersedia untuk dijual

Biaya Rata-Rata Periodik Biaya barang yang tersedia untuk dijual = Rata-rata biaya per unit unit tersedia untuk dijual $10,400 1,000 Unit = $10.40 per Unit Biaya barang yang teredia untuk dijual $10,400 Dikurangi persediaan akhir ($10.40 x 300) 3,120 Harga pokok penjualan $ 7,280 Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual dengan $10.40, menghasilkan jumlah yang sama $7,280.

Penilaian Persediaan pada Biaya atau Harga Pasar yang Mana Yang Lebih Kecil Kuantitas Biaya Pasar Total Total Lebih kecil Item Persediaan /unit /unit Biaya Pasar B atau P $ 3,800 2,700 4,650 3,920 Total $15,520 $15,472 $15,070 A 400 $10.25 $ 9.50 $ 4,100 $ 3,800 B 120 22.50 24.10 2,700 2,892 C 600 8.00 7.75 4,800 4,650 D 280 14.00 14.75 3,920 4,130

Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 Penyajian Persediaan Barang Dagangan pada Neraca Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 aset aset Lancar: Kas $ 19 400 00 Piutang Dagang $80 000 00 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00 Persediaan Barang Dagangan pada biaya (first-in, first-out method) atau pasar 216 300 00

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Metode ritel didasarkan pada hubungan antara biaya barang tersedia untuk dijual dan harga ritel. Harga ritel dari semua barang dagangan harus diakumulasi dan ditotal. Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel barang yang tersedia untuk dijual dikurangi penjualan bersih pada ritel. Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan harga ritel. Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama dengan jumlah persediaan yang diestimasi.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Biaya Ritel Persediaan barang dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000 $62,000 $100,000 Rasio biaya pada harga ritel = = 62% Tahap 1: Menentukan rasio biaya pada harga ritel.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Cost Retail Persediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000 Penjualan di Januari (bersih) 70,000 Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000 Tahap 2: Menentukan persediaan akhir pada ritel.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel Cost Retail Persediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000 Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000 Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000 Penjualan di Januari (bersih) 70,000 Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000 Persediaan barang 31 Januari pada biaya ($30,000 x 62%) $18,600 Tahap 3: Hitung persediaan yang diestimasi pada biaya.

Mengestimasi Persediaan dengan Metode Laba Kotor 1. Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan perubahan yang diketahui. 2. Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat laba kotor estimasi dengan penjualan bersih aktual. 3. Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan mengurangi laba kotor dari penjualan aktual. 4. Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari barang tersedia untuk dijual aktual untuk menentukan persediaan barang estimasi.

Metode Laba Kotor Persediaan 1 Januari $ 57,000 Pembelian di Januari (bersih) 180,000 Barang tersedia untuk dijual Penjualan di Januari (bersih) $250,000 Dikurangi: Laba Kotor Estimasi Harga Pokok Penjualan Estimasi Persediaan Estimasi 31 Januari $237,000 ($250,000 x 30%) 75,000 175,000 $ 62,000 Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi persediaan pada laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik.

Perputaran Persediaan SUPERVALU Zale Harga Pokok Penjualan $15,620,127,000 $ 737,188,000 Persediaan: Awal $1,115,529,000 $478,467,000 Akhir 1,067,837,000 571,669,000 Total $2,183,366,000 $1,050,136,000 Rata-rata $1,091,683,000 $525,068,000 Perputaran persediaan 14.3 kali 1.4 kali Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang disimpan selama periode berjalan.

Jumlah Hari Rata-Rata Persediaan SUPERVALU Zale Rerata harga pokok penjualan harian: $15,620,127,000/365 $42,794,868 $737,188,000/365 $2,019,693 Persediaan akhir $1,067,837,000 $571,669,000 Rerata periode penjualan 25 hari 283 hari Kegunaan: untuk mengukur efisiensi manajemen persediaan

Summary Kontrol internal terhadap persediaan. Kesalahan pencatatan persediaan dapat menyebabkan kesalahan pada laporan keuangan. Sistem pencatatan persediaan: Sistem Perpetual Sistem Periodik Metode arus biaya persediaan: First In, First Out Last In, First Out Average Cost Penilaian persediaan pada biaya atau harga pasar yang mana yang lebih kecil. Metode estimasi persediaan: Metode Ritel Metode Laba Kotor Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.

Aset Tetap

Sifat Dasar Aset Tetap Ya tidak Ya tidak Yang dibeli berumur panjang? Aset tetap mempunyai umur yang panjang atau permanen. KlasifikasiBiaya Ya tidak Aset tetap berwujud karena mempunyai bentuk fisik. Beban Apa aset itu digunakan untuk tujuan produktif? Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasi onal. Ya tidak Aset Tetap Investasi

Sifat Dasar Depresiasi Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi ini diakui sebagai Beban Depresiasi. Depresiasi  alokasi biaya perolehan Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena cuaca. Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang diharapkan. - Biaya Perolehan Nilai Sisa = Biaya didepresiasi Masa Manfaat 1 Beban Depresiasi Periodik 2 3 4 5 Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi

Data Biaya Awal.....………….. $24,000 Masa manfaat dalam tahun….. 5 tahun Masa manfaat dalam jam….. 10,000 Nilai sisa... $2,000

Metode Penyusutan Garis Lurus Biaya – Nilai Sisa = depresiasi tahunan Masa Manfaat $24,000 – $2,000 = $4,400 depresiasi tahunan 5 tahun $4,400 = 18.3% Tingkat depresiasi garis lurus $24,000

Metode Garis Lurus Beban Biaya ($24,000) – Nilai Sisa ($2,000) Akum. Depr. Nilai Buku Nilai buku pada awal pada awal Beban pada akhir Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun 1 $24,000 $24,000 $4,400 $19,600 2 24,000 $ 4,400 19,600 4,400 15,200 3 24,000 8,800 15,200 4,400 10,800 4 24,000 13,200 10,800 4,400 6,400 5 24,000 17,600 6,400 4,400 2,000 Beban Depresiasi tahunan ($4,400) Biaya ($24,000) – Nilai Sisa ($2,000) = Estimasi Masa Manfaat (5 years)

Biaya – Estimasi nilai sisa = Depresiasi per unit, jam, dsb. Metode Unit Produksi Biaya – Estimasi nilai sisa = Depresiasi per unit, jam, dsb. Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb. $24,000 – $2,000 = $2.20 per jam. 10,000 jam Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus saat jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun.

$24,000 – $2,000 Tahap 1 Tahap 2 Metode Saldo Menurun = $4,800 5 tahun Mengabaikan nilai sisa, menghitung tingkat garis lurus $4,800 $24,000 = 20% Tahap 2 Cara mudahnya dengan membagi satu dengan jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20). Tingkat garis lurus dikali dua. .20 x 2 = .40 Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan .40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan .40.

Nilai Buku akhir yang diinginkan Tahap 3 Gambar Tabel. Nilai Buku Akum. Awal Depre. Depre. Nilai Buku Tahun Tahun Tingkat Tahunan akhir tahun akhir tahun 1 $24,000 40% $9,600 $9,600 $14,400 2 14,400 40% 5,760 15,360 8,640 1 $24,000 40% $9,600 2 14,400 40% 5,760 3 8,640 40% 3,456 18,816 5,184 4 5,184 40% 2,074 20,890 3,110 5 3,110 --- 1,110 5 3,110 --- 1,110 22,000 2,000 $3,110 – $2,000 Nilai Buku akhir yang diinginkan

Merevisi Estimasi Depresiasi Nilai aset $130,000 Akm Depr (4,000*10) (40,000) Nilai buku akhir 90,000 tahun 10 Sebuah mesin dibeli dengan $130,000 awalnya diestimasi masa manfaatnya 30 tahun dan nilai sisa $10,000. Mesin ini telah didepresiasi selama 10 tahun dengan metode garis lurus sebesar $4,000 per tahun. Nilai buku – nilai sisa revisi Estimasi sisa manfaat revisi Pada awal tahun 11 masa manfaat diestimasi masih tersisa 25 tahun (awalnya 20 tahun) dan nilai sisa sebesar $5,000 (awalnya $10,000). $90,000 – $5,000 25 tahun $3,400 depresiasi tahunan revisi =

Capital Expenditure dan Revenue Expenditure Meningkatkan masa manfaat? Tdk Revenue Expenditure (Debit akun beban untuk perawatan dan perbaikan biasa) Tdk Meningkatkan efisiensi atau kapasitas operasi? Memiliki manfaat ekonomi di masa depan Capital Expenditure (Debit akun aset tetap) Ya Revenue Expenditure (Debit akun akumulasi depresiasi) Ya

Capital Expenditure dan Revenue Expenditure PEMBELANJAAN MODAL liabilitas 1. Biaya awal 2. Penambahan 3. Betterments 4. Perbaikan luar biasa aset EKUITAS Laba bersih BEBAN PEMBELANJAAN PENDAPATAN PENDAPATAN Perawatan dan perbaikan normal atau biasa

Akuntansi Penghentian Aset Tetap Saat aset tetap kehilangan manfaatnya dapat dihentikan dengan cara berikut: 1. dibuang, 2. dijual, or 3. ditukar untuk aset yang serupa. Jurnal yang dibutuhkan bervariasi sesuai tipe penghentian dan keadaannya, tetapi ayat berikut selalu dibutuhkan: Akun aset harus dikredit untuk mengeluarkan aset dari buku besar, dan akumulasi depresiasi terkait harus didebit untuk mengeluarkan saldonya dari buku besar.

Penghapusan Aset Tetap Sebuah peralatan senilai $25,000 telah terdepresiasi penuh. Pada 14 Februari, peralatan itu dihabiskan. Feb. 14 Akumulasi Depr.—Peralatan 25 000 00 Peralatan 25 000 00 Menghapus peralatan yang telah terdepresiasi penuh.

Penghapusan aset tetap Peralatan senilai $6,000 didepresiasi secara garis lurus dengan tingkat 10% per tahun. Saldo awal tahun Akumulasi Depresiasi Peralatan tersebut $4,750. Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret. Mar. 24 Beban Depresiasi—Peralatan 150 00 $600 x 3/12 Akumulasi Depresiasi—Peralatan 150 00 Untuk mencatat depresiasi dari awal tahun sampai tanggal penghapusan. Mar. 24 Akumulasi Depr.—Peralatan 4 900 00 Kerugian Penghapusan Aset Tetap 1 100 00 Peralatan 6 000 00 Untuk menghapus peralatan yang dibuang.

Penjualan aset tetap Saat aset tetap dijual, pemilik bisa untung, rugi, atau impas. 1. Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi (impas). 2. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, menderita rugi sebesar selisihnya. 3. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, mendapat untung sebesar selisihnya. Untung dan rugi akan dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai pendapatan atau kerugian lainnya.

Asumsi 1: Tidak untung atau rugi Penjualan aset tetap Peralatan senilai $10,000 didepresiasi 10% secara garis lurus. Peralatan tersebut dijual tunai tanggal 12 Oktober. Saldo awal tahun akumulasi depresiasi sebesar $7,000. Okt. 12 Beban Depresiasi—Peralatan 750 00 Akumulasi Depr.—Peralatan 750 00 $10,000 x ¾ x10% Untuk mencatat depresiasi dari awal tahun sampai penjualan. Okt. 12 Kas 2 250 00 Akumulasi Depr.—Peralatan 7 750 00 Peralatan 10 000 00 Peralatan dijual $2,250. Asumsi 1: Tidak untung atau rugi

Penjualan aset tetap Okt. 12 Kas 1 000 00 Asumsi 2: Peralatan dijual seharga $1,000, sehingga menderita rugi $1,250. Okt. 12 Kas 1 000 00 Akumulasi Depr.—Peralatan 7 750 00 Kerugian Penjualan aset tetap 1 250 00 Peralatan 10 000 00 Menjual peralatan. Asumsi 3: Peralatan dijual seharga $2,800, sehingga mendapat untung $550. Okt. 12 Kas 2 800 00 Akumulasi Depr.—Peralatan 7 750 00 Peralatan 10 000 00 Laba Penjualan aset tetap 550 00 Menjual peralatan.

Pertukaran aset Tetap * Pertukaran tidak membedakan serupa atau tidak serupa semua menggunakna nilai wajar aset kecuali Pertukaran yang tidak memiliki substansi komersial atau Pertukaran yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal. Menggunakan nilai wajar aset yang diterima

Pertukaran aset tetap Nilai Tukar – nilai aset lama yang disepakai untuk ditukar dengan yang baru. Boot – saldo terutang pada peralatan baru setelah dikurangi nilai tukar aset lama = kas yang akan diterima atau dibayarkan. Nilai Tukar > Nilai buku = Untung Nilai Tukar < Nilai buku = Rugi Untung dan rugi diakui (dicatat) jika pertukaran menggunakan nilai wajar. Untung dan rugi tidak diakui (dicatat) jika pertukaran menggunakan nilai buku.

Pertukaran aset tetap – nilai buku Harga peralatan baru yang diterima $5,000 Biaya aset lama $4,000 Akumulasi depr. per tanggal pertukaran 3,200 Nilai buku per tanggal pertukaran $ 800 Kasus 1 (Untung): Nilai tukar, $1,100 Kas dibayar, $3,900 ($5,000 – $1,100) Nilai Tukar > Nilai Buku = Untung $1,100 – $800 = $300 Boot + Nilai Buku = Biaya aset baru $3,900 + $800 = $4,700 Untung diakui jika menggunakan nilai wajar dan tidak diakui kalau menggunakan nilai buku

Pertukaran aset tetap – nilai buku 19 Juni, peralatan ditukar dengan untung $300. Juni 19 Akumulasi Depr.—Peralatan 3 200 00 Peralatan (baru) 4 700 00 Peralatan (lama) 4 000 00 Kas 3 900 00

Pertukaran aset tetap – nilai wajar 19 Juni, peralatan ditukar dengan untung $300. Juni 19 Akumulasi Depr.—Peralatan 3 200 00 Peralatan (baru) 5 000 00 Peralatan (lama) 4 000 00 Kas 3 900 00 Keuntungan pertukaran peralatan 300 00

Pertukaran aset tetap – nilai buku Harga peralatan baru yang diterima $10,000 Biaya aset lama $7,000 Akumulasi depr. per tanggal pertukaran 4,600 Nilai buku per tanggal pertukaran $2,400 Kasus 2 (Rugi): Nilai tukar, $2,000 Kas dibayar, $8,000 ($10,000 – $2,000) Nilai Tukar<Nilai Buku = Rugi $2,000 – $2,400 = $400 Rugi diakui untuk pelaporan keuangan.

Pertukaran aset tetap – nilai buku 7 September, peralatan ditukar dengan rugi $400. Sept. 7 Akumulasi Depr.—Peralatan 4 600 00 Peralatan (baru) 10 400 00 Peralatan (lama) 7 000 00 Kas 8 000 00

Pertukaran aset tetap – nilai wajar 7 September, peralatan ditukar dengan rugi $400. Sept. 7 Akumulasi Depr.—Peralatan 4 600 00 Peralatan (baru) 10 000 00 Rugi pertukaran peralatan 400 00 Peralatan (lama) 7 000 00 Kas 8 000 00

Perubahan PSAK 16 (2007)* Termasuk dalam harga perolehan adalah dismantling cost (biaya untuk memindahkan aset di akhir masa manfaat) Aset tetap disajikan di neraca sebesar harga perolehan atau nilai revaluasi dikurang akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai Nilai revaluasi adalah nilai wajar aset pada tanggal pelaporan. Keuntungan revaluasi diakui sebagai laba komprehensif  ekuitas Penurunan nilai adalah selisih nilai tercatat aset dengan nilai dapat diperoleh kembali / recoverable amount (nilai tertinggi antara harga nilai wajar dikurangi biaya penjualan atau nilai pakai aset)

Sumber Daya Alam dan Deplesi Deplesi adalah proses mentransfer biaya sumber daya alam pada akun beban. Perusahaan membayar $400,000 untuk hak tambang yang diperkirakan sebanyak 1,000,000 ton. Tingkat deplesi sebesar $0.40 per ton ($400,000 ÷ 1,000,000 ton). Tahun ini, 90,000 ton telah ditambang. Deplesi untuk periode ini $36,000 (90,000 ton x $0.40). Ayat Penyesuaian Des. 31 Beban Deplesi 36 000 00 Akumulasi Deplesi 36 000 00

Aset Tak Berwujud dan Amortisasi Amortisasi adalah alokasi secara periodik biaya perolehan aset tidak berwujud. Aset tak berwujud yang tidak diperjualbelikan (paten, copyrights, dan goodwill). Tanggal Uraian Debit Kredit Des. 31 Beban Amortisasi 20,000 Paten 20,000 Membayar $100,000 untuk hak paten. Umur paten 11 tahun dan dikeluarkan 6 tahun sebelum pembelian. 11 tahun – 6 tahun = 5-tahun ($100,000 / 5 tahun) = $20,000 per tahun

Discovery Mining Co. Neraca Parsial 31 December 2006 Akum. Nilai aset Tetap: Biaya Depr. Buku Tanah $ 30,000 $ 30,000 Gedung 110,000 $ 26,000 84,000 Peralatan Pabrik 650,000 192,000 458,000 Peralatan Kantor 120,000 13,000 107,000 $910,000 $231,000 $ 679,000 Akum. Nilai Sumber Mineral: Biaya Depr. Buku Alaska $1,200,000 $ 800,000 $400,000 Wyoming 750,000 200,000 550,000 $1,950,000 $1,000,000 950,000 Total aset Tetap $1,629,000 aset Tak Berwujud: Paten $ 75,000 Goodwill 50,000 Total aset Tak Berwujud $ 125,000

Rasio aset Tetap pada Utang Jangka Panjang (dalam jutaan) 2002 2001 Procter & Gamble aset Tetap (bersih) $13,349 $13,095 Utnag Jangka Panjang $11,201 $9,792 Rasio aset Tetap pada Utang Jangka Panjang 1.2 1.3 Kegunaan: Untuk melihat batas keamanan bagi kreditor

Summary Aset tetap: aset yang berumur panjang dan didepresiasikan selama masa manfaatnya. Metode penyusutan: Metode Garis Lurus Metode Unit Produksi Metode Saldo Menurun Pembelanjaan Modal dan Pembelanjaan Pendapatan. Penyelesaian aset Tetap: Dibuang Dijual Ditukar dengan aset serupa Sumber Daya Alam dan Deplesi aset Tak Berwujud dan Amortisasi Rasio aset Tetap terhadap Utang Jangka Panjang

martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com Akuntan Profesi untuk Mengabdi pada Negeri TERIMA KASIH Dwi Martani 081318227080 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/