Penentuan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Eko Hartanto
Perencanaan Lokasi Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan lokasi perusahaan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi : 1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada 2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain 3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOKASI Secara umum perusahaan dalam melak-sanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Produktifitas Tenaga Kerja 2. Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang 3. Biaya 4. Sikap 5. Kedekatan dengan Pasar 6. Kedekatan dengan Suplier 7. Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)
Keputusan Pemilihan Lokasi Negara Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif pemerintah. Permasalahan budaya dan ekonomi Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsur tenaga kerja adalah sangat penting bagi perusahaan. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi Resiko nilai tukar mata uang
Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) a. Keinginan perusahaan b. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim) c. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja d. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum. e. Peraturan mengenai lingkungan hidup. f. Insentif dari pemerintah. g. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen. h. Biaya tanah dan pendirian bangunan.
Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) a. Ukuran dan biaya lokasi b. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupun jalur laut. c. Pembatasan daerah. d. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan. e. Permasalahan dampak lingkungan.
STRATEGI LOKASI USAHA SEKTOR JASA Perusahaan yang bergerak di sektor jasa dalam menentukan lokasi mendasarkan pada volume dan revenue yang mungkin didapatkan dengan memperhatikan komponen-komponen diantaranya adalah : Daya beli konsumen di area lokasi tersebut. Jasa dan citra yang cocok dengan kondisi demografis konsumen di area lokasi. Persaingan di area lokasi Kualitas Persaingan. Keunikan lokasi yang dimiliki perusahaan dengan pesaingnya. Kualitas fisik dari fasilitas dan bisnis sekitar area lokasi. Kebijakan operasional perusahaan. Kualitas manajemen
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : Membuat daftar faktor yang berhubungan yang sering disebut faktor kunci sukses (critical success factors – CSFs) Buat pembobotan untuk setiap faktor yang telah ditetapkan pada langkah 1 yang besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan. Buat skala penilaian untuk tiap faktor (contoh 1-10, atau 1-100) Menetapkan beberapa alternatif lokasi yang dinominasikan Beri penilaian untuk setiap alternatif lokasi pada setiap faktor dengan menggunakan skala penilaian pada langkah 3. Analisis tiap faktor dengan mengalikan bobot untuk tiap faktor dengan penilaian, dan jumlahkan hasilnya. Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan pada langkah 6.
Sebuah perusahaan yang beroperasi secara global mencoba menganalisis beberapa alternatif negara untuk dijadikan nominasi lokasi anak cabang perusahaannya di luar negeri. Adapun data dan perhitungannya adalah sebagai berikut : Critical Succes Factor Bobot Nilai (1-10) Nilai x Bobot Negara A B C Teknologi 0.15 8 7 6 1.2 1.05 0.9 Tingkat Pendidikan 0.20 1.4 1.6 Aspek Politik/Hukum Aspek Sosial Budaya 9 1.8 Aspek Ekonomi 0.30 2.1 2.4 Jumlah 6.2 7.15 7.35
BREAK EVEN ANALYSIS Tentukan semua biaya yang berkaitan dengan alternatif lokasi yang dijadikan nominasi baik berupa biaya tetap maupun biaya variabel Buat dalam bentuk grafis semua data biaya yang telah dikumpulkan pada langkah 1 menggunakan gambar dua dimensi dengan biaya pada sumbu vertikal dan volume pada sumbu horizontal. Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
Sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang memper-timbangkan tiga lokasi untuk didirikan pabrik baru. Studi yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut : Harga jual = Rp 120.000,- jumlah produksi paling ekonomis = 2.000 unit per tahun. Lokasi Biaya Tetap Biaya Variabel/Unit Biaya Total F V TC=F+V X Rp 30.000.000 Rp 75.000 30 jt + (75000x2000) = Rp 180.000.000 Y Rp 60.000.000 Rp 45.000 60 jt + (45000x2000) = Rp 150.000.000 Z Rp 110.000.000 Rp 25.000 110 jt + (25000x2000) = Rp 160.000.000
CENTER OF GRAVITATION METHOD Langkah menggunakan metode ini adalah sebagai berikut : Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi (yang akan dicari lokasinya) tiap periode tertentu Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0) Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dimiliki perusahaan pada suatu system koordinat dengan titik origin sebagai dasar. Tentukan koordinat gudang distribusi dengan rumus:
Σ dix Qi Koordinat x pusat gravitasi = ---------------- Σ Qi Σ diy Qi Koordinat y pusat gravitasi = ---------------- Dimana dix = koordinat x lokasi i diy = koordinat y lokasi i Qi = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Jumlah barang yg dikirim Perusahaan retailer mempunyai empat toko akan menentukan lokasi gudang distributornya dengan data sebagai berikut : Toko Koordinat Jumlah barang yg dikirim Per periode D (30,120) 2000 unit E (90,110) 1000 unit F (130,130) G (60,40)
Koordinat gudang distribusi Koordinat x pusat grafitasi = (30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000) = 66,7 2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000 Koordinat y pusat grafitasi = (120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000) = 93,3
F (130,130) D (30,120) E (90,110) G (60,40) Titik asal yang berubah X Pusat Grafitasi (66.7 ; 93.3) Titik asal yang berubah
MODEL TRANSPORTASI Langkah untuk menggunakan model transportasi adalah sebagai berikut : Buat baris untuk masing-masing pemasok dan kolom untuk masing masing pabrik (tujuan). Tambahkan baris untuk permintaan dan kolom untuk kapasitas kemudian isi nilainya Tiap sel masukkan biaya transportasi per unitnya. Buatlah penyelesaian dengan system coba-coba dengan mempertimbangkan data permintaan dan kapasitas.
PERENCANAAN TATA LETAK (LAY OUT) Beberapa hal yang dapat membantu dalam perencanaan Lay Out: a. Atap cukup tinggi, hal ini akan memudahkan perusahaan di dalam mengatur penerangan dan sirkulasi udara. b. Gang-gang cukup lebar, akan memudahkan arus barang dan manusia, dan juga memudahkan perawatan fasilitas perusahaan c. Daya tahan lantai & bangunan, sangat berguna apabila perusahaan memilih bangunan berlantai lebih dari satu (bangunan bertingkat). Penting juga bila perusahaan menggunakan mesin atau fasilitas lain yang berat d. Dudukan mesin yang fleksibel, penting untuk memudahkan perawatan dan pergantian mesin e. Fleksibel untuk kondisi ‘Emergency’, Dll
Tujuan Perencanaan Tata Letak 1. Pemanfaatan fasilitas & peralatan dengan optimal, terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki lahan atau bangunan yang luas 2. Aliran manusia & material menjadi lancar 3. Pemakaian ruang dengan efisien, dalam arti memudahkan pergerakan bahan dan manusia 4. Memberi ruang gerak yang cukup, untuk kelancaran dan kenyamanan operasional perusahaan 5. Biaya investasi & produksi yang rendah, 6. Fleksibilitas untuk perubahan 7. Keselamatan kerja 8. Suasana kerja yang baik 9. Penggunaan tenaga kerja & persediaan yang efisien
Jenis-jenis Tata Letak Dalam merencanakan tata letak, perusahaan dapat memilih beberapa tipe tata letak seperti berikut ini, tentunya dengan tidak menge-sampingkan tipe dan karakteristik aktivitas dan operasional perusahaan masing-masing. Dengan kata lain, tipe tata letak yang cocok dan tetap bagi sebuah perusahaan, belum tentu cocok dan tepat bagi perusahaan lainnya.
Tata letak proses/tata letak fungsional Penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada bagian yang sama contoh: - Perusahaan pembuat roti - Perusahaan mebel - Bengkel
Tata Letak (Layout) Produk Tata letak ini Untuk proses produksi standar & masal. Contoh perusahaan yang menggunakan tata letak produk ini adalah : a. Perusahaan mie instan b. Perusahaan pemintalan c. Perusahaan surat kabar d. Perusahaan semen e. Perusahaan minuman, dll.
Layout Kelompok Contoh: Universitas, Tempat hiburan
Layout Posisi Tetap Jika dalam layout-layout lain, produk yang bergerak sesuai tahapan produksinya, maka pada tata letak jenis ini, justru produk tidak bergerak, bahan baku dan alat produksi-lah yang mendatangi produk. Contoh: Bengkel Industri pesawat, kapal, kereta, dll Perusahaan memilih tata letak ini diantaranya adalah : a. Karakteristik produk yang tak bisa dipindahkan b. Risiko pemindahan c. Perlu ketelitian
Perencanaan Layout dengan Metode Line Balancing Suatu perusahaan menghasilkan barang melalui suatu departemen perakitan. Hasil produksi setiap jamnya 10 unit per jam. Data-data lainnya adalah :
Metode Line Balancing Langkah 1: Mencari pekerjaan, dan mendata elemen-elemen kerja yang ada ( lihat tabel di atas ) dan Mencari waktu setiap elemen kerja ( lihat tabel di atas ) Langkah 2 : Menyusun precedence diagram 1 2 3 4 5 7 6 10 12 9 8 11 13
Metode Line Balancing Langkah 3 : Menghitung cyrcle time (c) yakni waktu maksimum mengerjakan satu unit produk di suatu work station ) c = (1/r) 3.600 sekon = (1/10) 3.600 sekon = 360 detik = 6 menit Langkah 4 : Menghitung jumlah work station TM (theoritical minimum) = n = t/c = 27,6 menit / 6 menit = 4,6 dibulatkan 5 stations
Metode Line Balancing Langkah 5 : Mencari alternatif alternatif anggota stations Langkah 6 : Menghitung waktu komulatif setiap alternatif (lihat tabel)
Metode Line Balancing Langkah 7 : Menentukan pilihan wark stations, yang waktu komulatifnya tidak melebihi cyrcle time dan paling mendekati cyrcle time. (lihat tabel) 1 2 3 4 5 7 6 10 12 9 8 11 13
Metode Line Balancing Langkah 8 : Menghitung tingkat pengangguran dan tingkat efisiensi Jumlah pengangguran komulatif tiap station ( i ) = 0 + 0,4 + 0,2 + 1,2 + 0,6 = 2,4 menit Tingkat pengangguran = i / (n.c). 100 % = 2,4 / (5 x 6). 100 % = 8 % Tingkat efisiensi = t / (n.c). 100 % = 27,6 / (5 x 6). 100 % = 92 % Jadi, dengan cara ini operasional perusahaan 92% telah dilakukan secara efisien. Semakin besar % efisiensi yang dicapai, semakin optimal perusahaan tersebut.