DASAR-DASAR STATISTIKA PADA PROGRAM S-1 FAKULTAS PETERNAKAN Oleh SOEKARDONO Laboratorium Sosial-Ekonomi Fakultas Peternakan
POKOK-POKOK BAHASAN PENDAHULUAN KONSEP DASAR STATISTIKA NILAI TENGAH DAN NILAI SIMPANGAN METODE SAMPLING PENATAAN DAN PENYAJIAN DATA PELUANG DAN DISTRIBUSI STATISTIK
PENDAHULUAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Keterangan: TATAP MUKA A B Keterangan: Tatap Muka: Penyampaian materi dengan komunikasi dua arah (diskusi/tanya-jawab) A dan B: Proses internalisasi terdiri atas kegiatan terstruktur dan mandiri 1 SKS terdiri atas 50 menit tatap muka, 50 menit kegiatan terstruktur, dan 50 menit mandiri. MENGUASAI MATERI KULIAH
PENDAHULUAN SEJARAH STATISTIKA PADA AWALNYA STATISTIKA HANYA MENGURUS DATA YANG DIPAKAI OLEH LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN, KEMUDIAN BERLANJUT PADA PENGUMPULAN DATA SECARA TERATUR MELALUI SENSUS KEPENDUDUKAN. STATISTIKA MERUPAKAN SUATU ILMU YANG PADA MULANYA BERAWAL DARI SUATU UPAYA PENGUMPULAN DATA DAN UPAYA PENYAJIANNYA MENJADI BENTUK YANG MUDAH DIMENGERTI AGAR BERSIFAT INFORMATIF. TIMBUL TEKNIK TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK GAMBAR DAN GRAFIK.
BAGIAN STATISTIKA YANG KHUSUS MEMBAHAS TEKNIK PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA MENGENAI SUATU KEADAAN AGAR DAPAT MENJELASKAN KARAKTER KEADAAN TERSEBUT DISEBUT STATISTIKA DESKRIPTIF. TAHAP SELANJUTNYA, TIMBUL UPAYA MENGEMBANGKAN TEKNIK PENGAMBILAN KESIMPULAN YANG DAPAT MENUNJUKKAN KEADAAN YANG SEDANG ATAU YANG AKAN TERJADI ATAS DASAR DATA YANG TELAH TERTKUMPUL, TERTATA, DAN TERSAJIKAN. BAGIAN STATISTIKA YANG KHUSUS MEMBAHAS TEKNIK ATAU METODE PERAMALAN DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN MENGENAI KARAKTER SUATU KEADAAN DISEBUT STATISTIKA INFERENSIAL.
PENGERTIAN STATISTIKA STATISTIKA ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI CARA-CARA PENENTUAN SUATU PENDUGA ATAU STATISTIK BAGI PARAMETER POPULASI DAN KEMUDIAN MEMBAHAS CARA-CARA PERAMALAN DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN TENTANG NILAI PARAMETER TERSEBUT ATAS DASAR STATISTIK YANG DIPEROLEH.
STATISTIKA ADALAH METODE GUNA MENGUMPULKAN , MENGOLAH, MENYAJIKAN, MENGANALISIS, DAN MENGINTERPRETASIKAN DATA YANG BERUJUD ANGKA-ANGKA (Croxton dan Cowden (1955) METODE STATISTIK: PROSEDUR-PROSEDUR YANG DIGUNAKAN DALAM PENGUMPULAN DATA, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PENAFSIRAN DATA (WALPORE, 1988)
KEGUNAAN STATISTIKA DALAM PENELITIAN: SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN HIPOTESIS, SAMPLING, PENGUMPULAN DATA, PENYAJIAN DATA, DAN ANALISIS DATA DALAM PEMERINTAHAN: PERENCANAAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DALAM BISNIS: PERENCANAAN DAN EVALUASI BISNIS. MISAL, DALAM ANALISIS ALOKASI INPUT YANG OPTIMAL.
KONSEP-KONSEP PENTING DALAM STATISTIKA POPULASI: KUMPULAN SELURUH OBYEK YANG DITELITI SAMPEL: BAGIAN DARI POPULASI YANG REPRESENTATIF SAMPLING: PENARIKAN/PEMILIHAN SAMPEL PARAMETER: INDEK PENENTU NILAI VARIABEL: KONSEP YANG MEMILIKI VARIASI NILAI DATA: KUMPULAN NILAI HASIL PENGUKURAN TERHADAP VARIABEL
KSTATISTIKA Asumsi Analisis Variabel JENIS STATISTIKA DESKRIPTIF PARAMETRIK DESKRIPTIF NON PARAMETRIK INFERENSIAL UNI DAN BIVARIATE Asumsi Analisis MULTIVARIATE Variabel
NOTASI DALAM STATISTIKA NOTASI TERDIRI DARI HURUF YUNANI DAN LATIN CONTOH: KITA MENIMBANG BOBOT BADAN 5 EKOR SAPI BAKALAN, MASING-MASING 300 KG, 250 KG, 200 KG, 350 KG, DAN 400 KG. JIKA BOBOT BADAN DIBERI NOTASI HURUF X, MAKA BOBOT BADAN 5 EKOR SAPI TERSEBUT DAPAT DIBERI NOTASI X1, X2, X3, X4, X5.
X1 = 300 KG X2 = 250 KG X3 = 200 KG X4 = 350 KG X5 = 400 KG. DATA DI ATAS DAPAT DITATA SEBAGAI BERIKUT: X1 = 300 KG X2 = 250 KG X3 = 200 KG X4 = 350 KG X5 = 400 KG. NOTASI YANG MEWAKILI SEMUA BOBOT BADAN SAPI BAKALAN ADALAH Xi (BOBOT BADAN SAPI KE-i). HURUF i MENUNJUKKAN SAPI KE-1 S/D KE-5, BAHKAN KE-n JIKA YANG DITIMBANG BANYAK SAPI.
HUKUM-HUKUM PENJUMLAHAN JUMLAH DIBERI NOTASI HURUF YUNANI ∑ DIBACA SIGMA JUMLAH BOBOT BADAN 5 EKOR SAPI BAKALAN DI ATAS DIBERI NOTASI:
CONTOH
SECARA UMUM DIBERI NOTASI : HURUF n DI ATAS SIGMA DAN ANGKA 1 DI BAWAH SIGMA DAPAT DIGANTI DENGAN ANGKA SESUAI DENGAN TUJUAN PENJUMLAHAN
TIPE PENJUMLAHAN LAINNYA: ------- 1) ------- 2) ------- 3) ------- 4)
POPULASI TERNAK BESAR DI NTB TAHUN 2013 SOAL LATIHAN POPULASI TERNAK BESAR DI NTB TAHUN 2013 KABUPATEN/ KOTA SAPI (XI) KERBAU (YI ) KUDA (ZI ) JUMLAH (XI + YI+ ZI) KSB 59.507 13.275 5.783 Sumbawa 215.675 50.857 38.282 Dompu 105.250 22.078 9.580 Bima 162.012 20.483 7.969 Kota Bima 14.870 461 966 Mataram 2.181 26 665 Lombok Barat 88.485 6.634 3.819 Lombok Utara 83.239 415 623 Lombok Tengah 150.099 19.083 2.365 Lombok Timur 121.413 5.081 5.241
PERTANYAAN TENTUKAN NILAI-NILAI BERIKUT: 1. 2. 3. 4. 5. Buat notasi statistika jumlah ternak besar di Pulau Lombok atau Pulau Sumbawa
NOTASI PERKALIAN Contoh: Jika terdapat 4 pengamatan yaitu: X1 =2, X2=3, X3=2, dan X4=4 maka
Hitunglah dengan rumus di atas data pada Tabel ini Yi Xi 1 2,3 1,2 2 3,4 3 4,5 2,4 4 5,5 5 6,2 0,9
DATA DATA ADALAH KUMPULAN ANGKA, FAKTA, ATAU KONDISI YANG MERUPAKAN HASIL PENGAMATAN, PENGUKURAN, ATAU PENCACAHAN TERHADAP VARIABEL DARI OBYEK PENELITIAN. PENGGOLONGAN DATA: A. MENURUT SIFAT KEKONTINYUANNYA, DIBAGI MENJADI DUA: DATA DISKRIT: NILAINYA BERUPA ANGKA BULAT, HANYA MENEMPATI TITIK-TITIK TERTENTU PADA SUATU GARIS. CONTOH: JUMLAH SAPI, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH MAHASISWA, DSB. 2. DATA KONTINYU: NILAINYA DAPAT BERUPA ANGKA TENGAH- AN, DAPAT MENEMPATI SEMUA TITIK YANG ADA PADA SUATU GARIS. CONTOH: BOBOT BADAN SAPI, TINGGI GUMBA, PENDAPATAN PETERNAK, DSB
B. MENURUT SKALA UKURNYA DIBAGI MENJADI EMPAT MACAM: 1. NOMINAL: UKURAN YANG HANYA SEKEDAR UNTUK PENAMAAN ATAU SIMBOL, TIDAK MEMILIKI ARTI MATEMATIS. Contoh: pemberian nilai untuk jenis kelamin sapi, jantan = 2 dan betina =1 atau dibalik jantan = 1 dan betina = 2. 2. ORDINAL: UKURAN SELAIN MENGANDUNG UNSUR PENAMAAN ATAU SIMBOL JUGA MENUNJUKKAN URUTAN (ORDER). Contoh: pemberian nilai untuk tingkat pendidikan, lulus SD = 1, lulus SLTP = 2, lulus SLTA = 3, lulus PT = 4. Dalam hal ini, angka 4 bermakna >3, 3>2, dan 2>1.
3. INTERVAL: NILAI SELAIN MENGANDUNG UN- SUR PENAMAAN DAN URUTAN JUGA MEMILIKI SIFAT INTERVAL YANG BERMAKNA. DALAM UKURAN INI ANGKA 0 (NOL) TIDAK BERSIFAT MUTLAK. Contoh: IP mahasiswa: 0, 1, 2, 3, 4. IP =0, dapat berarti < 30. 4. RASIO: NILAI YANG MEMILIKI UNSUR PENA- MAAN, URUTAN, INTERVALNYA MEMILIKI MAKNA, DAN ANGKA NOL-NYA MUTLAK. Contoh: Bobot badan sapi, 200 kg, 200,5 kg, 300 kg, 350,8 kg, dsb.
C. DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF 1. DATA KUANTITATIF ADALAH HASIL OBSERVASI ATAU PENGU-KURAN YANG DINYATAKAN DALAM BENTUK ANGKA-ANGKA. KUMPULAN ANGKA-ANGKA TERSEBUT DINAMAKAN DATA KUANTITATIF. Contoh: Nilai ujian statistika 5 mahasiswa, masing-masing: 65, 70, 80, 75, dan 85. 2. DATA KUALITATIF ADALAH HASIL OBSERVASI YANG DINYATAKAN DALAM UKURAN KUALITATIF, BUKAN DALAM BENTUK ANGKA. Contoh: 1). Pengaruh jenis kelamin ternak terhadap berat karkas. Jantan diberi notasi 1 dan betina = 2. 2). Pengaruh pendidikan terhadap pendapatan rumah tangga. Lulus SD = 1, lulus SLTP = 2, lulus SLTA = 3; dan semacamnya.