HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU MAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN Skripsi diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam pada program studi Pendidikan Agama Islam Disusun oleh : AWFAN SEPTIAWAN NIM. 07 01 01 01 028 JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KENDARI 2012
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam proses pendidikan, “guru memiliki fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis”. Akan tetapi, kinerja guru yang sangat penting ini selalu menunjukkan kondisi yang tidak stabil, pada suatu saat menurun dan pada suatu saat guru menunjukkan kinerja yang maksimal. Hal ini tentu disebabkan oleh faktor ekstern dan intern. Faktor ekstern adalah yang bersumber dari luar diri guru itu sendiri seperti adanya intensif, tunjangan, kondisi hubungan dan adanya sangsi yang tegas. Sedangkan faktor internal, adalah yang bersumber dari dalam diri guru itu sendiri yang menyangkut kondisi jiwa, motivasi, dan loyalitas terhadap tugas. Kondisi intern ini cenderung dapat mempengaruhi kinerja guru lebih besar. Berdaskan hal tersebut hal petama dan palin utama yang dapat menopang kinerja seorang guru adalah sikap dan persepsi guru terhadap pekerjaanya itu sendiri. Persepsi guru tentang pekerjaanya itu disebut dengan kepuasan dalam bekerja. Banyak diantara guru yang rendah kinerjanya karena dipengaruhi rasa puas terhadap profesinya. Berdasarkan asumsi tersebut maka peneliti beranggapan penilitian tentang hubungan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan menarik untuk dilakukan. Rumusan masalah Bagaimanakah gambaran kepuasan kerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan ? Bagaimanakah gambaran kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan? Apakah ada hubungan kepuasan kerja dengan kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan ?
Untuk mengetahui kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan. Lanjutan . . . . . . . . Tujuan penelitian Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan Untuk mengetahui kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan. Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan. E. Hipotesis Peneliti dapat menentukan dugaan sementara terhadap hasil penelitian ini, yaitu “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan”.
A. Hakekat Kepuasan Kerja Guru Pengertian Kepuasan Kerja BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Kepuasan Kerja Guru Pengertian Kepuasan Kerja Pengertian Guru Pengertian Kepuasan Kerja Guru Teori Tentang Kepuasan Kerja Guru Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru B. Hakekat Kinerja Guru Pengertian Kinerja Guru Pelaksanaan Kerja Guru
BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pola analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan data yang diperoleh melalui distribusi tabel frekuensi dan grafik. Dan statistik inferensial digunakan untuk mengukur besarnya hubungan antar variabel Penelitian ini akan dilaksanakan di MAN Konda, Dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2011. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : Variabel Y (variabel terikat/dependen) yaitu kinerja guru Variabel X (variabel bebas/independen) yaitu kepuasan kerja guru Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru MAN Konda yang berjumlah 30 orang. Peneliti mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini di dominasi oleh angket sebagai metodenya dan didukung oleh metode lain seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum MAN Konda Analisis deskriptif Analisis inferensial Pembahasan hasil penelitian
Gambaran umum MAN Konda Keadaan geografis MAN Konda Berada di ujung kecamatan konda Dekat dengan area pegunungan Sejarah berdirinya Tahun 1999 berdiri tahun 2001 pindah lokasi Tahun 2003/2004 berstatus negeri Keadaan sarana/prasarana Masih terbatas hanya 6 ruangan belajar dan 208 kursi Keadaan personal siswa berjumlah 245. 38,36% siswa dan 61,63% siswi. guru berjumlah 30 orang. 10% diantaranya S2, 23,3% GTT.
ANALISIS DESKRIPTIF Gambaran kepuasan kerja guru di MAN Konda a. Berdasarkan teori facet satisfaction (telah merasa puas karena kenyataan telah sesuai dengan harapan) Berdasarkan grasfik tersebut dapat diketahui bahwa berdasarkan teori facet satisfaction (puas jika keyataan sesuai dengan harapan), beberapa guru telah menyatakan sangat puas dan puas. Hal ini beraerti bahwa sebanyak 3 (10 %) guru yang merasa sangat puas dengan keadaannya saat ini, 27 (90 %) guru merasa puas.
b. Berdasarkan teori need statis faction (merasa puas jika kebutuhannya telah terpenuhi) Berdasarkan teori need statis faction guru MAN Konda telah memiliki kepuasan kerja yang puas karena sebagian besar guru meyatakan puas (16,66 %) dan cukup puas (83,34 %).
2. gambaran kinerja guru MAN Konda Grafik tersebut menggambarkan bahwa sebanyak 14 (46,66 %) guru menganggap bahwa guru MAN Konda telah menunjukkan kinerja yang sangat baik, sedangkan 16 (53,34 %) guru menganggap bahwa guru MAN Konda telah menunjukkan kinerja yang baik.
Analisis inferensial dan pembahasan hasil penelitian Berdasarkan hasil perhitungan koefesien korelasi tersebut, diperoleh bahwa nilai r hitung adalah 0,478. Berdasarkan hasil perhitungan ini maka ia terletak pada nilai koefesien (-1 sd/ +1), dengan demikian nilai hubunganya dapat dijelaskan dengan memadukan nilai r hitung dengan tabel nilai koefesien hubungan (lampiran 3). Jika nilai r hitung adalah 0,478 maka ia terletak pada interval +0,30 - +0,49, yang artinya mempunyai hubungan positif yang sedang. Selain itu, nilai r hitung tersebut lebih besar dari pada nilai r tabel yaitu 0,361 (pada N : 30 dan derajat kepercayaan 95 % atau α = 0,05). Berdasarkan nilai r tersebut dapat diketahui : KD = r2 x 100 % = (0,478)2 x 100 % = 0,2284 x 100 % = 22,84 % Hasil tersebut memiliki arti bahwa kepuasan kerja yang dimiliki oelh guru MAN Konda mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru MAN Konda sebanyak 22,84 %. Hal ini berarti terdapat 77,16 % yang merupakan kontribusi dari factor lain yang tidak diketahui oelh peneliti secara pasti.
B erdasarkan uji-T dapat diketahui bahwa nilai t hitung adalah 2,87, jika dibandingkan dengan nilai ttabel dengan df = n-2 (30-2 = 28) pada nilai α = 0,05 adalah 2,048. Artinya nilai t hitung lebih besar dari nilai ttabel. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa : Hipotesis nihil (H0) yaitu tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru MAN Konda ditolak. Hipotesis alternatif (Ha) yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konsel diterima.
Kesimpulan Guru MAN Konda telah merasa puas terhadap profesinya sebagai guru, karena berdasarkan teori facet satisfaction (guru mearas puas jika kenyataan sesuai dengan kenyataan) guru MAN Konda telah memiliki kepuasan kerja yang puas karena sebagian besar guru meyatakan puas (90 %) dan sangat puas (10 %). Sedangkan berdasarkan teori need statis faction (guru merasa puas jika kebutuhannya terpenuhi) guru MAN Konda telah memiliki kepuasan kerja yang puas karena sebagian besar guru meyatakan puas (16,66 %) dan cukup puas (83,34 %) Kinerja Guru MAN Konda yang puas, karena sebanyak 14 (46,66 %) guru menganggap bahwa guru MAN Konda telah menunjukkan kinerja yang sangat puas, sedangkan 16 (53,34 %) guru menganggap bahwa guru MAN Konda telah menunjukkan kinerja yang puas. 69 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru MAN Konda Kabupaten Konawe selatan. Sesuai dengan uji hipotesis bahwa nilai t hitung (2,84) lebih besar dari t tabel dengan df= 28 dan α = 0,05 adalah 2,048.
Saran Bagi para guru pada umumnya dan guru MAN Konda pada khusunya agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibanya secara proporsional dan profesional. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kinerja seorang guru, oleh sebab itu, guru harus mampu meningkatkan kinerjanya. Para guru pula hendaknya lebih meningkatkan perannya pada saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas, untuk berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi siswa, seperti menciptakan suasana gembira, memberi motivasi dan menciptakan ketenangan dan kenyamanan dalam belajar. Profesi guru telah dianggap setara dengan profesi lainnya, oleh sebab itu guru harus membangun sikap optimis bahwa profesi guru yang dimiliki adalah profesi yang layak untuk dihargai.
Terima Kasih