Pengantar Semiotika Satya Hermawan
Sejarah ilmu semiotika Semiotika lahir dari konsep dan pemikiran seorang linguistis dari Swiss, bernama Ferdinand-Mongin de Saussure (1857-1913). Pada tahun 1916 beliau mengeluarkan karya, “Cours de linguistique gènèrale”. Karya ini merupakan dasar dari pemikiran linguistik modern, dan melahirkan aliran strukturalisme pada kajian linguistik.
Akan tetapi, karya tersebut selain mengembangkan kajian linguistik, ternyata pemikirannya menjadi cikal bakal pengembangan ilmu semiologi. Hal yang menjadi landasan berpikir beliau adalah sebuah konsep baru bagaimana si penutur, melalui pengucapan bunyi tertentu, dapat menggambarkan sebuah ilustrasi tertentu di pikiran. Bagaimana kedua hal tersebut berkaitan?
Dalam pemikirannya itu ia mengatakan bahwa unit yang menjadi keterkaitan antara hal yang terpikirkan dan bunyi pengucapan di sebut dengan tanda linguistik (linguistic sign). Sehingga beliau mengeluarkan konsep : Signifiant (sound patern) dan signifié (concept) untuk menjawab hal tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar penelitian dalam kajian semiologi.
Makna Semiotika Semiologi Jangan terlalu bingung dengan istilah ini dengan semantik atau semiotik, walaupun kenyataannya lambat laun istilah ini dipergunakan secara bebas sebagai sinonim dari semiologi. Semiologi berasal dari bahasa Perancis sèmiologie yang digagas oleh Saussure dan didisain sebagai ilmu yang mempelajari “tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial.”
Semiosis Adalah istilah yang diberikan untuk memperlihatkan aksi dari tanda. Sehingga dalam kasus ini Semiotika dapat berarti satu ilmu yang mempelajari semiosis, atau sebagai metasemiosis yaitu yang memproduksi tanda-tanda tentang tanda. Semiotika Jadi semiotika dapat dimengerti sebagai Penegasan dari semiosis manusia. Ilmu umum tentang tanda.
Konsep tanda dari Charles Sanders Peirce’s Konsep tanda dari Peirce’s didukung tiga komponen: Representamen Object Interpretant
Selain tiga komponen tersebut terdapat tiga tanda yang dikemukakan oleh Peirce’s. Icon merupakan karakterisasi oleh keterkaitan persamaan antara tanda dengan objeknya. 2. Indices (Index) tanda yang menunjukkan bahwa objek tersebut mempunyai hubungan persinggungan, sebabakibat, atau oleh beberapa orang disebut dengan koneksi fisikal. Beberapa tipe indeks termasuk:
a. gejala: kesehatan, psikological, fenomena yang alami. b a. gejala: kesehatan, psikological, fenomena yang alami. b. clues (petunjuk) : tingkahlaku, kecenderungan. c. jejak : fisik dan mental. 3. Symbol tanda sebagai akibat dari sebuah kebiasaan (walaupun terkadang dipergunakan untuk hal-hal yang diluar kebiasaan).
Tokoh Lainnya Roland Barthes (1951-1980) Ilmuwan semiotika dari Perancis. Mengembangkan teori semiotika dalam wacana. Jean Baudrillard (1929) Ilmuwan teori sosial dari Perancis. Dalam karyanya ia menggabungkan semiologi dari Saussure dengan teori Marx, sebagai kritik terhadap kapitalis. Ia menyebutnya kritik ekonomi politik dari tanda.
Umberto Eco Peneliti Semiotik, ahli dalam estetika, ahli dalam meneliti media massa dan fenomena budaya. Eco mengatakan bahwa semiotika bukanlah sebuah disiplin ilmu atau sebuah teori belaka, tetapi merupakan wilayah interdisiplin dan dalam prosesnya berdasarkan kognisi analisanya terintervensi oleh pengalaman pribadi dan ensiklopedia yang berkesuaian. Claude Lévi-Strauss Seorang strukturalis, dan antropologh.
Menyatakan bahwa manusia secara mental dan budaya adalah terikat, berkait, universal, dan proses simbolik. Henry G Widdowson Ahli dalam pengajaran sastra. Mengembangkan interpretasi sastra dalam analisa wacana dan bagaimana karya sastra tersebut mengkomunikasikan sebuah pesan. Menggabungkan antara interpretasi sastra, komunikasi sastra, dan stilistika.