Membaca Dalam Perspektif ISLAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU DAN MENGHARGAI WAKTU
Advertisements

HADITS KEDUAPULUH TUJUH
JUDUL : QS. AL INSYIRAH SK/ KD Stretegi Peta Konsep Materi.
Oleh: Prof. Dr. M. Ghalib M., M.A
MU’JIZAT AL-QURAN.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
HADITS KEDUAPULUH DUA.
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
HADITS KEDUAPULUH LIMA
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
AL-QUR’AN DAN AL-HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
HUKUM MEMINTA-MINTA FATWA TARJIH.
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
Tugasnya sebagai khalifah di bumi
Mukmin Sejati Sesudah pertemuan itu saya sering bertanya pada diri sendiri, di mana sumber sifat-sifat Bung Hatta? Itulah yang sering menjadi renungan.
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
HADITS KEDUAPULUH SATU
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Islam Sebagai Way of Life Disusun oleh :  M. Asnun Munir  Ellyn  Zulfa Wafiroh  Disusun oleh :  M. Asnun Munir
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
BAB 2 AL QUR’AN Tentang ETOS KERJA HOME SK/KD PETA KONSEP MATERI
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Anak Didik dalam Islam Pendidkan Agama islam Disusun Oleh
PENILAIAN HARIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR.
AKIBAT BURUK MENJAUHI DAN MENINGGALKAN AL-QUR’AN
RENUNGAN.
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kewajiban Menuntut Ilmu
ETOS KERJA DALAM ISLAM Rian Hidayat, S.Pd.I.
Azaria Cahyarani Muhammad Dicky Niea Ardella Wahyu Sada
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN
Menghormati ulama dan majelis ilmu
BAB III ISLAM DAN PERADABAN
PEMAHAMAN AL-QUR’AN SK: Menjelaskan Surah Al-Mujadilah Ayat 11
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
BAB 2 PENCIPTAAN DUNIA DAN MANUSIA SERTA PERKARA TERPENTING
Surah Al-Alaq Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
Setiap umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan, wajib untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak boleh dengan.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
IMAN KEPADA MALAIKAT OLEH: ZAINUL ROHMAN. Pengertian malaikat Allah malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat.
Transcript presentasi:

Membaca Dalam Perspektif ISLAM Oleh: Eny Winaryati

Filosofi Membaca Manusia Manusia Tuhan Tuhan Manusia Manusia Manusia Hablum Minannas Manusia Manusia Tuhan Tuhan Tidak hanya ubudiyah (Hablum Minaallah ) saja   (Islam is a way of life) .  mengandung tuntunan hidup secara terperinci Manusia Manusia Manusia

(ter)tuntut berlomba-lomba mengembangkan potensi diri Potensi akal (ter)tuntut berlomba-lomba mengembangkan potensi diri  Keinginan aktualisasi scr nyata dlm kehidupan sosial.  dimintakan pertanggunjawaban atas semua usaha makhluk yang memiliki couricity (rasa ingin tahu) yg tinggi

Tuntutan Manusia membaca. Rasa ingin tahu Butuh jawaban Tuntutan Manusia membaca.

Mengetahui ciri sesuatu Membaca, baik teks tertulis maupun tidak. Firman Allah SWT yg pertama diterima Nabi Muhammad SAW di Gua Hira pd 17 Ramadhan ialah perintah membaca. Al-Qur'an ada pada Surah Al-Alaq ayat 1-5 IQRA’ Menyampaikan Menelaah Mendalami Meneliti Mengetahui ciri sesuatu Membaca, baik teks tertulis maupun tidak. Menurut Bahasa, Al-Quran berasal dari kata "qara'a - yaqra'u - qur'aanan" yang artinya bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang - ulang. Secara etimologis ‘  dari akar kata qara'a berarti 'menghimpun',  Tidak selalu diartikan 'membaca sebuah teks yang tertulis dengan aksara tertentu'.  Kata qara'a juga memiliki sekumpulan makna

Membaca tersebut dilandasi bismirabbika (atas nama Allah), Mengamati, meneliti, secara Ilmiah (Nutfah, segumpal darah, segumpal daging (Mudhghah). membaca di atas nama Allah yang menciptakan insan dari segumpal darah, diteruskan lagi menyuruhnya membaca di atas nama Tuhan. diajarkan-Nya kepada manusia berbagai ilmu, dibuka-Nya berbagai rahasia, diserahkan-Nya berbagai kunci untuk pembuka perbendaharaan Allah, yaitu dengan qalam. Dengan pena! Sesudah tahu mempergunakan qalam itu banyaklah ilmu pengetahuan diberikan oleh Allah kepadanya, sehingga ilmu yang baru didapat dengan qalam yang telah ada dalam tangannya:

SISTEMATIS ILMIAH Dialah yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah, lalu apa maknanya? Manusia diarahkan untuk meneliti, memahami, dan mendalami proses  penciptaan dirinya. MANUSIA SANGAT KECIL manusia diciptakan oleh Allah dari segumpal darah,  sesuatu yang menjijikkan nan hina, lalu berkembang hingga berbentuk sempurna  dan diberikan  kepadanya ruh.  KHOLIFAH FIL ARDI Itulah ajaran Allah yang Maha Agung untuk mMeninggikan derajat manusia sebagai khalifahnya di muka bumi. 

mengamati tulisan secara visual merupakan proses mekanis dalam membaca HAKEKAT MEMBACA Proses fisik mengamati tulisan secara visual merupakan proses mekanis dalam membaca Proses psikologis kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Dari koding yang nampak diidentifikasi, diuraikan, dan diberi makna. Proses decoding berlangsung dengan melibatkan Knowledge of The World sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam gudang ingatan. LITERASI MEMBACA DAN MENULIS

Menambah hidayah serta membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Menjelaskan kebenaran dari kebatilan, menjelaskan Nama-Nama Allah, sifat-sifat-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya, hukum-hukum dan berita yang datang dari-Nya, serta memerintahkan untuk melakukan segala apa yang bermanfaat bagi hati, ruh, dan jasad. ILMU Menambah hidayah serta membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

1 DG ILMU Oleh karenanya, maka Keislaman seseorang adl: Memahami Islam Melaksanakan DG ILMU Oleh karenanya, maka 1 Menuntut Ilmu Bagi Setiap Muslim Dan Muslimah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ. “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.”[3] Menuntut ilmu merupakan jalan menuju KEBAHAGIAAN YANG ABADI.

MEMUDAHKAN JALAN MENUJU SURGA 2 MEMUDAHKAN JALAN MENUJU SURGA Setiap Muslim dan Muslimah ingin masuk Surga. Maka, jalan untuk masuk Surga adalah dengan menuntut ilmu syar’i. Sebab Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْـمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَـمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.”

Juga dalam sebuah hadits panjang yang berkaitan tentang ilmu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda. مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْـجَنَّةِ وَإِنَّ الْـمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِـمِ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ حَتَّى الْـحِيْتَانُ فِى الْـمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِـمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ. إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ لَـمْ يَرِثُوا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.”

MAJELIS-MAJELIS ILMU ADALAH TAMAN-TAMAN SURGA 3 MAJELIS-MAJELIS ILMU ADALAH TAMAN-TAMAN SURGA Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْـجَنَّةِ فَارْتَعُوْا، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا رِيَاضُ الْـجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ. “Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir.” Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu).”

Al-Qur’an Sumber Aktivitas Intelektual dan Lahirnya Ilmu Aktivitas menelaah, memahami, meneliti dan lainnya MEMBUTUHKAN KETERLIBATAN SEGALA SUMBER ILMU, yakni indera, akal, hati dan Wahyu itu sendiri. Ativitas pendidikan dan menuntut ilmu harus senantiasa disandarkan kepada Allah swt. Sebab DIA ADALAH SUMBER DARI SEGALA ILMU, DAN HANYA ATAS IZIN-NYALAH SESEORANG MUNGKIN MEMILIKI ILMU Setiap orang yang MENGAITKAN SEGALA SESUATU KEPADA ALLAH SWT, niscaya ia akan menjadi orang yang berpaham teguh, mengetahui kebenaran dan hakikat. Aktivitas meneliti, membaca, memahami, dan segala hal yang berkaitan dengan keilmuan harus DILAKUKAN SECARA KONTINUE. dI isyaratkan dg pengulangan kata Iqra’ pd ayat ketiga (sebagai penguatan) setelah penyebutan pada ayat yang pertama.

6 SYARAT MENUNTUT ILMU

Kitab “Ta’lim al-Muta’allim” Sebuah Syair Kitab “Ta’lim al-Muta’allim” Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 syarat. Saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci. Yaitu: Kecerdasan,  kemauan (rakus akan ilmu),  sabar,  biaya (pengorbanan materi/ waktu), petunjuk (bimbingan) guru dan dalam tempo waktu yang lama."

1. Dzakaa-un (Kecerdasan Ulama membagi kecerdasan menjadi dua yaitu: muhibatun minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah). Contoh, Seseorang yang memiliki hafalan yang kuat. kecerdasan yang didapat dengan usaha (muktasab) misalnya dengan cara mencatat, mengulang materi yang diajarkan, berdiskusi dll.

2. Hirsun (Tamak/ Rakus akan Ilmu) Ketamakan akan ilmu artinya TIDAK ADA PERASAAN PUAS dalam mencari beragam pengetahuan, baik agama maupun pengetahuan umum. Yaitu perhatian dan semangat dengan apa yang disampaikan gurunya. Sekaligus berupaya mengulang pelajarannya

3. Kesabaran. Dalam menuntut ilmu dibutuhkan al himmatul ‘aliyah yaitu semangat atau cita-cita yang tinggi. Seseorang hendaknya memaksa diri untuk mencari ilmu dengan semangat mewujudkan cita-cita demi agamanya. Sebagaimana pepatah arab mengatakan : "Man jadda wajada" "Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil".

4. Biaya (Pengorbanan Materi/ Waktu). Dalam menuntut ilmu tentu butuh biaya (bekal), tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya (bekal). Contoh para imam, Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut ilmu. Imam Ahmad melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu. Beliau janji kepada Imam Syafi’i untuk bertemu di Mesir akan tetapi beliau tidak bisa ke Mesir karena tidak ada bekal. Seseorang untuk mendapat ilmu harus berkorban waktu, harta bahkan terkadang nyawa.

Seseorang harus duduk dalam majelis ilmu BERSAMA USTADZ. TIDAK MENJADIKAN buku sebagai satu-satunya guru. Dalam mempelajari sebuah buku kita MEMBUTUHKAN BIMBINGAN GURU. Hendaknya menggabungkan antara bermajelis ilmu BERSAMA SEORANG GURU, JUGA BANYAK MEMBACA BUKU. 5. Petunjuk Guru

6. Waktu yang Panjang Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin didapatkan seorang da’i/ulama hanya beberapa bulan saja. Al-Baihaqi berkata:”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”. Al Qadhi iyadh ditanya: sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu? Beliau menjawab: ”Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur.”