SENYAWA HIDRO KARBON Kimia Kesehatan Kelas XI Semester 3 dan 4 Evy Endah Purwandani,S.Si,Apt.
Isi dengan Judul Halaman Terkait TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat : Menjelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik Menjelaskan karakteristik khas dari atom karbon Menentukan atom karbon primer, sekunder, tersier, kuartener Memberi nama pada senyawa organik hidrokarbon Menentukan isomer dari senyawa organik Menjelaskan sifat dari setiap golongan senyawa organik Menjelaskan kegunaan senyawa organik dalam kehidupan manusia Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Standar kompetensi dan kompetensi dasar Mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon dan kegunaannya Kompetensi dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa hidrokarbon Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan turunannya Mendeskripsikan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan manusia Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait K A R B O N C A R B O N Sejarah Perkembangan Senyawa Organik Friedrich Wohler,1828 Mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik NH4OCN → NH2CONH2 Ammonium sianat UREA Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait Senyawa karbon dapat disintesis dari senyawa anorganik di samping dapat berasal dari makhluk hidup atau senyawa organik lainnya. Penemuan Wohler Senyawa organik lainnya Makhluk Hidup Senyawa anorganik Senyawa organik Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik Titik didih dan titik lelehnya relatif rendah Sedikit larut dalam air atau pelarut polar dan mudah larut dalam pelarut nonpolar SENYAWA ANORGANIK Titik didih dan titik lelehnya relatif tinggi Lebih mudah larut dalam air atau pelarut polar dari pada dalam pelarut non polar Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik Mudah terbakar Kurang reaktif Ikatannya kovalen SENYAWA ANORGANIK sukar terbakar lebih reaktif umumnya ikatannya ion Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait
SENYAWA ORGANIK ADALAH SENYAWA KARBON Istilah yang sekarang dikenal ? SENYAWA KARBON Sebab setiap senyawa organik selalu mengandung Karbon (C) sebagai unsur utama, di samping unsur yang lainnya seperti H, N, O, S, P dan sebagainya.Dan senyawa organik jika dibakar selalu menghasilkan arang (sebagai bukti adanya karbon) Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait
KARAKTERISTIK KHAS ATOM KARBON Unsur kimia dengan lambang C Nomor atomnya Z = 6 Golongan IV A Konfigurasi elektron 2 4 atau 1s2 2s2 2p2 Elektron valensinya = 4 Dapat membentuk isotop. C-12, C-13, C-14 Dapat membentuk 4 ikatan kovalen Dapat membentuk rantai karbon Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait
CONTOH IKATAN YANG DAPAT DIBENTUK KARBON Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait
JENIS ATOM KARBON DALAM RANTAI KARBON KARBON PRIMER KARBON SEKUNDER KARBON TERSIER KARBON KUARTENER Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait KARBON PRIMER Adalah karbon yang terikat pada satu atom karbon yang lain. CH3 CH3 CH2 CH2 Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait KARBON SEKUNDER Atom karbon yang terikat oleh dua atom karbon yang lain CH2 CH2 CH3 CH3 Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait KARBON TERTIER Atom karbon yang terikat pada tiga atom karbon yang lain. CH CH CH3 CH3 CH3 CH3 Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ATOM KARBON KUARTENER Atom karbon yang terikat pada empat atom karbon yang lain. CH3 CH3 C C CH3 CH3 CH3 CH3 Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Pembagian Senyawa Karbon Alifatik (rantai terbuka) Siklik (rantai tertutup) Senyawa Turunan hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon Karbo siklik Hetero siklik Poli siklik Jenuh, ikatan tunggal ALKANA Tidak jenuh Ikatan rangkap dua ALKENA Ikatan rangkap tiga ALKUNA ALKOHOL ETER ALDEHID KETON ASAM KARBOKSILAT ESTER AMIDA AMIN ASAM AMINO HALO ALKANA Ali siklik Aromatik Benzena dan turunannya Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ALKANA Adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Rumus umum alkana CnH2n+2 Deret Homolog (Deret sepancaran) Alkana Suatu kelompok senyawa hidrokarbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang bermiripan Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait DERET HOMOLOG ALKANA Jumlah Atom C Rumus Molekul Nama 1 CH4 METANA 2 C2H6 ETANA 3 C3H8 PROPANA 4 C4H10 BUTANA 5 C5H12 PENTANA 6 C6H14 HEKSANA 7 C7H16 HEPTANA 8 C8H18 OKTANA 9 C9H20 NONANA 10 C10H22 DEKANA Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait CONTOH SENYAWA ALKANA C4H10 atau BUTANA dapat dituliskan Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait
PENAMAAN ALKANA Berdasar IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) Nama IUPAC untuk alkana bercabang terdiri dari 2 bagian yaitu : Nama cabang dan nama rantai induk Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang dalam molekul Cabang diberi nama alkil, misalnya CH3- adalah metil Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka. Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Lanjutan Penamaan Alkana Penomoran rantai induk dimulai dari salah satu ujung sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya. Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang ditulis sesuai urutan abjad. Misal Etil lebih dulu daripada metil. Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Contoh Penamaan Alkana Nama senyawa : 2,4-dimetil-pentana Pada senyawa di atas ada percabangan di nomor 2 dan 4 yaitu keduanya adalah metil, rantai induknya berjumlah 5 (Pentana) Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Sumber dan Kegunaan Alkana Alkana merupakan komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, solar Pelarut berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleumetet dan nafta Sumber Hidrogen misalnya untuk industri amonia dan pupuk Pelumas, adalah alkana suku tinggi Bahan baku senyawa organik lain, misalnya untuk sintesis alkohol, asam cuka, dan lain-lain Bahan baku industri, seperti plastik, detergen, karet sintesis, minyak rambut, obat gosok dan lain-lain. Dengan halogen dapat membentuk haloalkana misalnya metil klorida, kloroform, karbontetraklorida, yang bermanfaat sebagai pelarut. Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait
CONTOH SENYAWA HALOALKANA Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ISOMER Senyawa-senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul yang sama disebut ISOMER Isomerisasi dapat dikelompokkan ke dalam isomer struktur atau rangka dan isomer geometris/ ruang. Contoh isomer pada alkana. C5 H12 dapat mempunyai tiga bentuk struktur 1. n-pentana 2. CH3 - CH - CH2 – CH3 2-metil-butana CH3 3. CH3 - C – CH3 2,2-dimetil-propana Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ALKENA Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap – C = C- Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap disebut alkadiena, alkatriena,dan seterusnya. Rumus umum alkena CnH2n Rumus Molekul Nama C2H4 etena (etilena) C3H6 propena (propilena) C4H8 butena C5H10 pentena Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait
PENAMAAN SENYAWA ALKENA Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai jumlah atom karbonnya dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu nomor dari atom karbon yang berikatan rangkap yang paling kecil nomornya. Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT ALKENA Sifat sifat fisika wujud zatnya, alkena dengan rantai panjang (C lebih dari 15) berupa zat padat. Titik didih alkena meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah atom karbonnya. titik didih alkena lebih rendah dari pada alkana sesuku Alkena tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan alkohol. Alkena mudah larut dalam senyawa non polar seperti triklorometana (kloroform), etoksietana, benzena, dan lain lain. Sifat kimia alkena Reaktifitas senyawa alkena sangat ditentukan oleh sifat ikatan rangkapnya. secara umum relatif stabil dan ikatan antar atom karbonnya lebih kuat dibandingkan dengan ikatan tunggal pada alkana. Reaksi khas pada alkena adalah reaksi adisi dengan hidrogen,halogen, asam halogen dan sebagainya. Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait
CONTOH REAKSI PADA ALKENA Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait
KONFIGURASI STEREOISOMER ALKENA Ikatan rangkap dua terbentuk dari atom karbon yang terhibridisasi sp2. Masing-masing atom Karbon memiliki dua jenis orbital atom yaitu orbital sigma (σ) dan orbital phi (π) Orbital sp2 membentuk sudut 120oC, membentuk segitiga datar. Sehingga gugus yang ada memiliki rotasi yang terbatas, Molekul etilena berbentuk segi datar. Ikatan π memiliki energi ikat yang cukup besar yaitu 60 kkal/mol, sehingga bentuk segi tiga datar cukup stabil dan menyebabkan alkena hanyamemiliki isomer akibat gugus yang sejajar (cis) atau yang berseberangan atau (trans). Bentuk orbital sp2,dengan segitiga datar Trans- cis- Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKENA Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis, yaitu dengan proses perengkahan atau cracking Alkena khususnya suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat plastik, karet sintetik, dan alkohol. Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ALKUNA Adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga – C C – Rumus umumnya CnH2n-2 Alkuna yang paling sederhana adalah etuna/ asetilena C2H2 atau CH ≡CH SIFAT-SIFAT ALKUNA ≡ Sifat fisika alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti: 1. Tidak larut dalam air 2. Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah atom C sedang berwujud cair, dan dengan jumlah atom C banyak berwujud padat. 3. Berupa gas tak berwarna dan baunya khas 4. mudah teroksidasi atau mudah meledak. 5. Alkuna umumnya bereaksi adisi misal dengan Hidrogen, Asam halida, Air, dan sebagainya. Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait
CONTOH REAKSI ADISI PADA ALKUNA Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait PENAMAAN ALKUNA Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran -ana menjadi –una Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk, penomoran dan cara penulisan, sama seperti pada alkena. Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Sumber dan kegunaan alkuna Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis yang penting hanyalah etuna (C2H2). Nama lainnya Asetilena. Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempurna 4 CH4 (g) + 3 O2 (g)---> 2 C2H2(g) + 6 H2O (g) Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air CaC2 + 2 H2O ---> Ca(OH)2 + C2H2 Gas karbid ini digunakan untuk las karbid, penerangan, untuk bahan baku senyawa organik lain. Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ALKOHOL/ ALKANOL Berasal dari alkana dengan satu atom hidrogen digantikan oleh gugus fungsi-OH Rumus umum alkanol CnH2n+1OH atau R-OH Penamaan Alkanol Nama IUPAC alkohol diambil dari alkana induknya,dengan mengganti akhiran –ana menjadi-ol. CH3CH2OH -- > etanol tentukan rantai C terpanjang termasuk di dalamnya rantai C yang mengikat –OH Beri nomor rantai induk dari atom C yang terdekat dengan gugus-OH Periksa jenis, jumlah dan nomor rantai cabang Susun nama secara alphabet. CH3-CH(CH3)-CH2-OH 2-metil-1-Propanol CH3-CHOH-CH3 2-propanol CH2OH-CH2-CHOH-CH3 1,3-butandiol Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait Klasifikasi alkohol Berdasar kedudukan gugus OH pada rantai karbon Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier Berdasar jumlah gugus OH Alkohol monovalen Alkohol bivalen Alkohol trivalen Alkohol polivalen Hal.: 37 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT-SIFAT ALKOHOl Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi seperti: Reaksi Oksidasi, Reaksi Pembakaran, Reaksi dengan Asam Alkanoat, Reaksi dengan logam dan lain-lain. Hal.: 38 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait REAKSI ALKOHOL Reaksi dengan logam Natrium alkohol + Na Na-alkanolat CH3OH + Na CH3ONa (na-metanolat) Reaksi dengan asam alkanoat (esterifikasi) alkohol + asam ester CH3OH + CH3COOH CH3COOCH3 (metiletanoat) Reaksi Oksidasi alkohol primer + O aldehid CH3CH2OH + O CH3CHO (etanal/asetaldehid) alkohol sekunder + O keton CH3-CHOH-CH3 + O CH3-CO-CH3 alkohol tersier + O tidak dapat bereaksi Reaksi dengan Halida menghasilkan alkil halida Hal.: 39 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT ALKOHOL Metanol (CH3OH)/ Alkohol kayu digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, tapi berbahaya dapat merusak syaraf mata. Etanol (C2H5OH) digunakan sebagai pelarut, antiseptik(alkohol 70%), bahan dasar minuman keras, bahan baku senyawa organik lain seperti asetaldehid, asam cuka, dsb Fenol (alkohol aromatik) C6H5OH digunakan sebagai antiseptik. Turunan fenol seperti eugenol, timol, dalam cengkih dan vanila sebagai bumbu masakan. Gliserol (1,2,3-propantriol) CH2OH-CHOH-CH2OH digunakan untuk pemanis, pelarut, pembasah pada sediaan farmasi Hal.: 40 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ETER/ ALKOKSI ALKANA Eter merupakan isomer fungsi dari alkohol Eter merupakan turunan alkana yang salah satu hidrogennya diganti dengan –OR (alkoksi) Rumus umum eter CnH2n+2O atau R-O-R Penamaan Eter Dengan sistem trivial : alkil-eter contoh : CH3-O-C2H5 ialah etil metil eter Dengan cara IUPAC : Alkoksi alkana contoh : CH3-O-C2H5 ialah metoksi etana alkil yang lebih sederhana menjadi alkoksi. Hal.: 41 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT-SIFAT ETER titik didih relatif rendah dibandingkan dengan isomerinya alkohol sulit membentuk ikatan hidrogen. Kelarutan eter dalam air sangat kecil (±1,5%), Eter pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air. Eter mudah terbakar membentuk CO2 dan uap air, Eter terurai oleh asam halida terutama oleh HI. Reaksi dengan senyawa PX3 (Posfor trihalida) misalnya (PCl3, PBr3 dan PI3) dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter.Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa PX3, sedangkan senyawa eter tidak bereaksi. Hal.: 42 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT ETER Eter yang paling banyak digunakan adalah dietil eter atau etoksi etana. Eter digunakan sebagai pelarut senyawa karbon, zat disinfektan (pembunuh kuman), zat anastesi senyawa aditif pada bahan bakar untuk menaikan bilangan oktan. Hal.: 43 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ALDEHID ALDEHID/ ALKANAL RUMUS UMUM CnH2nO ATAU R-CHO MEMILIKI GUGUS KARBONIL –CO- BERISOMER DENGAN KETON, DIMANA SALAH SATU R- (ALKIL) DARI KETON DIGANTI DENGAN H(HIDROGEN) KETON ALDEHID Hal.: 44 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait PENAMAAN ALDEHID Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi formil (-CHO) Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang terdekat dengan gugus fungsi. Sebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanalnya (dengan mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –al pada aldehida). Hal.: 45 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT ALDEHID Formaldehida banyak digunakan sebagai bahan pengawet spesimen biologi maupun mayat (formalin adalah larutan formaldehid 30-40%) Formaldehid sebagai insektisida. Etanal juga dipergunakan sebagai bahan baku karet buatan, untuk bahan pembuatan asam cuka, kloralhidrat, kloroform,iodoform. senyawa transsinamaldehida dalam kayumanis digunakan sebagai penambah aroma masakan. Hal.: 46 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait REAKSI ALDEHID Reaksi Hidrogenasi aldehida menggunakan katalis Pt/Ni menghasilkan alkohol primer, Reaksi oksidasi aldehida menggunakan oksidator KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam suasana asam akan menghasilkan suatu asam karboksilat. Hal.: 47 Isi dengan Judul Halaman Terkait
REAKSI MEMBEDAKAN ALDEHID DAN KETON Kemudahan aldehida untuk teroksidasi oleh oksidator (bahkan oleh oksidator lemah) dimanfaatkan untuk membedakan aldehida dengan keton. Pereaksi Tollens (Ag2O) dengan aldehid akan menghasilkan endapan perak pereaksi Fehling (CuO) dengan aldehid membentuk endapan merah Hal.: 48 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait PEMBUATAN ALDEHID Aldehida dapat dibuat melalui oksidasi lemah alkohol primer menggunakan oksidator K2Cr2O7 dalam suasana asam. Pada produk aldehida komersial,khususnya formaldehida dibuat dengan cara mereaksikan alkohol primer dan udara menggunakan katalis tembaga dan pemanasan. Hal.: 49 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait KETON/ ALKANON senyawa turunan alkana yang memiliki gugus karbonil mempunyai dua gugus alkil atau aril (senyawa lingkar atau siklik) yang terikat pada karbon karbonil Banyak terdapat dalam makhluk hidup seperti gula ribosa (gula dengan atom C sebanyak lima buah) Keton yang lebih kompleks dijumpai pada hormon betina progesteron Hal.: 50 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait PENAMAAN KETON Dengan aturan trivial : alkil-keton Contoh : CH3-CO-C2H5 : etil metil keton Dengan Aturan IUPAC 1. Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus karbonil, 2. Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang terdekat ke gugus fungsi (karbonil) 3. Sebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanon dengan mengganti akhiran -a pada alkana dengan –on. Contoh : CH3-CO-C2H5 : propanon Hal.: 51 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT FISIKA KETON Keberadaan gugus pada senyawa alkanon membentuk orbital hibrida sp2 yang memiliki bentuk segi tiga datar dengan sudut ikatan kira-kira 120°. senyawa ini cukup sulit membentuk ikatan hidrogen. titik didih dan titik leleh alkanon yang lebih rendah dibandingkan senyawa alkanal yang dapat membentuk ikatan hidrogen. Hal.: 52 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait REAKSI KETON Perbedaan aldehida dengan keton adalah pada kerektifannya. Aldehida lebih reaktif dan mudah dioksidasi maupun direduksi. Reduksi senyawa aldehid menghasilkan alkkohol primer reduksi senyawa alkanon adalah alkohol sekunder. Hal.: 53 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT KETON Propanon (dimetil keton = Aseton = (CH3)2CO), merupakan cairan tak berwarna, mudah menguap,Senyawa ini sering digunakan sebagai pelarut Asetofenon (metil fenil keton = C7H8CO) merupakan cairan tak berwarna dan berhablur. Senyawa ini sering digunakan sebagai hipnotik, sedangkan turunannya yaitu senyawa kloroasetofenon banyak dipergunakan sebagai gas air mata. Hal.: 54 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ASAM ALKANOAT Asam alkanoat atau lebih populer sebagai asam karboksilat asam organik yang memiliki gugus fungsional karboksilat (COOH), gugus karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil dan hidroksi, rumus umum CnH2nO. adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas proton (H+). Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam karboksilat dengan dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat (alkanadioat), jika tiga disebut asam trikarboksilat (alkanatrioat), dan seterusnya. Hal.: 55 Isi dengan Judul Halaman Terkait
PENAMAAN ASAM KARBOKSILAT Aturan IUPAC menetapkan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi karboksilat. memberi nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang mengikat gugus karboksilat menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai utama yang diawali dengan kata “asam”, akhiri dengan nama alkanoatnya (posisi gugus fungsi tidak perlu diberi nomor). cara lain yaitu mengganti nomor dengan simbol α, β, γ dan seterusnya. Dengan α merupakan posisi atom C yang terikat pada gugus karboksilat Hal.: 56 Isi dengan Judul Halaman Terkait
SIFAT FISIKA ASAM KARBOKSILAT asam karboksilat dengan: atom C < 10, wujud zatnya cair pada suhu kamar. C =10/ C > 10 berwujud padat. Asam karboksilat dengan : Atom C =1- 4 larut sempurna dalam air, =5 -6 sedikit larut dalam air > 6 tidak larut dalam air Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter, alkohol dan benzena). Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan Ka= ±1×10-5. Hal.: 57 Isi dengan Judul Halaman Terkait
REAKSI KIMIA ASAM KARBOKSILAT Reaksi dengan Basa Kuat membentuk garam dan air. Garam karboksilat hasil reaksi merupakan sabun. Reaksi ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan, Reaksi dehidrasi (penghilangan molekul H2O) menghasilkan anhidrida asam karboksilat, Hal.: 58 Isi dengan Judul Halaman Terkait
REAKSI KIMIA ASAM KARBOKSILAT Reaksi substitusi reaksi dengan halida (PX3, PX5 dan SOX2) menghasilkan suatu asilhalida reaksi dengan alkohol akan menghasilkan suatu ester dan H2O. Hal.: 59 Isi dengan Judul Halaman Terkait
MANFAAT ASAM KARBOKSILAT Asam format digunakan dalam industri kecil penyamakan kulit dan menggumpal bubur kertas atau karet. Asam asetat atau yang lebih populer sebagai asam cuka digunakan sebagai cuka makan dengan kandungan asam asetat 20-25%. Asam stearat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lilin. Asam Sitrat untuk zat tambahan pada sirup, sari buah-buahan Asam Oksalat untuk pembakuan pada titrasi. Hal.: 60 Isi dengan Judul Halaman Terkait
ESTER (ALKIL ALKANOAT) Alkil alkanoat atau ester turunan dari senyawa alkanoat dengan mengganti atom hidrogen pada gugus karboksilat dengan gugus alkil (R’). rumus struktur = asam alkanoat gugus fungsi RCOOR’. Ester merupakan senyawa yang sangat berguna karena dapat diubah menjadi aneka ragam senyawa lain. Hal.: 61 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait PENAMAAN ESTER Nama suatu aster terdiri dari dua kata.yaitu 1. gugus alkil yang terikat pada oksigen ester. 2. asam karboksilatnyadengan membuang kata asam. rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengikat gugus karboksilat, penomoran pada alkil dimulai dari C yang mengikat gugus karboksil. diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai alkil diikuti dengan nama rantai alkil dan diakhiri dengan nama rantai utamanya dengan menghilangkan kata ‘asam’ dari nama alkanoat (posisi gugus fungsi tidak perlu diberi nomor). Hal.: 62 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT-SIFAT ESTER Ester dengan jumlah atom Karbon sedikit atau rantaiyang pendek memiliki sifat mudah menguap danberwujud cair. ester dengan rantai yang panjang ditemukan pada minyak (berwujud cair) dan lemak (padat) yang merupakan senyawa triester. Minyak dan lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam benzena, eter dan CS2. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol, reaksi ini berlangsungdalam suasana asam, Reaksi esterifikasi merupakan reaksi yang dapat balik.Sehingga ester dapat dihidrolisis oleh air pada suasana asam. Hasil reaksi ini adalah asam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis dari ester dalam suasana basa, menghasilkan sabun dan alkohol Hal.: 63 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT ESTER Ester yang beraroma buah-buahan (seperti isopentil asetat yang beraroma pisang) banyak digunakan sebagai penambah aroma (essen) pada makanan dan minuman. Hal.: 64 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT ESTER Dalam bidang farmasi, beberapa obat merupakansenyawa ester yang paling populer adalah obat penghilang rasa sakit serta pelemas otot. Senyawasenyawa tersebut adalah turunan asam salisilat seperti aspirin dan minyak gosok, Minyak merupakan senyawa triester dari senyawa asam karboksilat dengan gliserol, Minyak dimanfaatkan untuk menggoreng produk makanan. Minyak dan lemak juga merupakan bahan baku pembuatan sabun. Ester dari alkohol rantai panjang dengan asam karboksilat rantai panjang merupakan bahan pembuatan lilin nonparafin. Hal.: 65 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait ALKIL AMIN senyawa turunan dari alkana,dimana salah satu atom hidrogennya digantikan dengan gugus amina (‐NH2). Amin diklasifikasikan ke dalam Amin primer R-NH2 Amin sekunder R-NH-R Amin tersier (R)3-N Hal.: 66 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait TATA NAMA AMIN IUPAC, Tetapkan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengikat gugus amina pemberian nomor dan nama cabang Menyebutkan nomor, gugus cabang, rantai alkananya dan menambahkan kata amin Contoh : CH3‐CH2‐NH2 : etanamin CH3‐CHNH2‐CH3 : 2‐propanamin CH3‐CH2‐CH2‐NH‐CH3 : N‐metil‐2‐propanamin Hal.: 67 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT FISIKA AMIN Sifat‐sifat fisik, bau yang khas, sedikit pesing. Untuk senyawa dengan jumlah atom C = 1‐2 berupa gas. Untuk tiga atom C dengan kedudukan gugus amina primer sudah berupa cairan pada suhu kamar. Alkil amina memiliki atom N yang polar, namun tidak sekuat oksigen pada alkohol, sehingga titik didih alkilamin lebih rendah dibandingkan alkohol, Hal.: 68 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIFAT KIMIA AMIN Cukup reaktif, karena adanya ikatan hidrogen Alkilamina tersier tidak terjadi ikatan hidrogen, karena atom N sudah tidak mengikat atom H lagi. Alkilamin larut dalam air. Dengan asam terjadi reaksi penggaraman, CH3‐NH2 + HCl → CH3‐NH3 + Cl– metilamin metilamonium klorida garam amina berbentuk padatan dalam suhu kamar, larutan dalam cairan tubuh, sehingga bentuk garam amina ini merupakan pilihan yang tepat untuk membuat obat. Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait CONTOH SENYAWA AMIN Hal.: 70 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait SIKLOALKANA senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki sekurang‐kurangnya 1 cincin atom karbon, rumus umum umum CnH2n. paling sederhana adalah siklopropana dengan 3 atom C (konformasi berbentuk planar). Jika jumlah atom C penyusun cincin > 3 berbentuk tidak planar dan melekuk, konformasinya paling stabil (memiliki energi paling rendah), Contoh : molekul gula yang berbentuk segi enam, berupa pelana kuda dan bentuk kursi adalah bentuk yang stabil. Hal.: 71 Isi dengan Judul Halaman Terkait
CONTOH SENYAWA SIKLOALKANA Hal.: 72 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait Penamaan Sikloalkana menambahkan awalan ‘siklo’ di depan nama alkana Sikloalkana yang memiliki substituen atau gugus pengganti lebih dari 1 pada cincin karbonnya, penamaan dilakukan dengan cara memberi nomor 1 pada atom C yang mengikat salah satu substituen dan yang lain diatur agar memiliki nomor yang rendah. Penamaan senyawa sikloalkana, kita mulai dari yang mudah yaitu metilsiklopentana, hal ini mengindikasikan bahwa molekul tersebut berbentuk segi lima dan mengandung satu gugus metil. Sedikit yang lebih kompleks yaitu 1,2‐dimetilsiklopentana, dimana terdapat dua gugus metil yang berposisi pada atom C 1 dan C 2 pada siklopentana. Hal yang sama juga kita lakukan untuk senyawa siklo dengan enam atom C, misalnya 1,2,4‐trimetilsikloheksana, terdapat tiga gugus metil pada sikloheksana, Hal.: 73 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait Senyawa Sikloalkana Hal.: 74 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait BENZENA merupakan sikloheksena senyawa siklik yang memiliki ikatan rangkap dua aromatik dengan rumus struktur C-H. Benzena dilambangkan dalam C6H6. dua bentuk, 1. struktur Kekulé 2. heksagon untuk menggambarkan adanya resonansi ikatan atau distribusi elektron yang tersebar merata didalam cincin benzena. Adanya ikatan rangkap dua pada senyawa sikloheksena ini menunjukkan bahwa benzena termasuk hidrokarbon tidak jenuh, namun pada umumnya benzena tidak berperilaku seperti senyawa tak jenuh. Hal.: 75 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait MANFAAT BENZENA Bahan baku yang dapat dipergunakan menjadi bahan lain. sebagai pelarut organik, untuk zat yang memiliki sifat non‐polar. Fenol (fenil alkohol) dipergunakan sebagai zat antiseptik. Toluena (metil benzena) digunakan sebagai: - bahan baku membuat asam benzoat - bahan b6aku untuk trinitro toluene (TNT) yaitu bahan peledak. Stirena (CH5-CH=CH2) digunakan sebagai bahan polimer polistirena Asam salisilat juga merupakan turunan benzena yang dipergunakan untuk membuat obat penghilang rasa sakit dan saat ini juga dipergunakan untuk pengencer darah yaitu aspirin. Isi dengan Judul Halaman Terkait
REAKSI YANG TERJADI PADA BENZENA Benzena umumnya lebih mudah mengalami reaksi subtitusi Contoh reaksi subtitusi benzena: Nitrasi reaksi dengan asam nitrat dalam suasana asam sulfat pekat (memasukan gugus-nitro) Alkilasi Reaksi dengan alkil halida (memasukan gugus R-/ alkil) Sulfonasi Reaksi dengan asam sulfat pekat berasap Halogenasi Reaksi dengan halogen Hal.: 77 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Isi dengan Judul Halaman Terkait TERIMAKASIH Hal.: 78 Isi dengan Judul Halaman Terkait