MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL Kuliah Ke-4 – November 2016 Herda Sabriyah Dara Kospa, M.IL.,M.Sc. S1 Sosek FP Unsri, Inderalaya (2007) S2 Ilmu Lingkungan Unpad, Bandung (2012) S2 MEEM University of Twente, Belanda (2013)
Individu dan Masyarakat Individu berasal dari kata individuum (Bahasa Latin) : yang tak terbagi In & divided (Bahasa Inggris): tak & terbagi Unsur jasmani dan rohani, fisik dan psikis, raga dan jiwa Merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
Lanjutan Setiap individu itu unik Berbeda bentuk, ukuran, sifat, karakter, perangai, gaya, selera dan lain-lain Ciri individu : ciri fisik atau biologis Individu: perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe Kepribadian: karakteristik yang khas dari seseorang
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya jika mendapat rangsangan dari luar Kelompok sosial seperti keluarga, tetangga, masyarakat memiliki ciri/karakter yang berbeda-beda pula
Manusia sebagai Makhluk Sosial Adanya aturan Rule of The Game Manusia tidak lepas dari pengaruh masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan lainnya Perilaku manusia dipengaruhi orang lain
Mengapa disebut Makhluk Sosial? Perilaku manusia dipengaruhi orang lain Ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok Kebutuhan untuk mencari teman sering didasari kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing Tidak bisa hidup kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia lainnya
looking glass self terbentuk melalui 3 tahap: Lanjutan Cooley :looking glass self untuk melihat bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain. looking glass self terbentuk melalui 3 tahap: Pada tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahapan berikutnya seseorang mempunya persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu
Lanjutan Setiap anggota masyarakat harus mempelajari peranan-peranan yang ada Sosialisasi: proses dimana di dalamnya terjadi pengambilan peranan (role taking) Orang-orang penting dalam proses sosialisasi disebut significant others Interaksi terkadang tidak berjalan baik, terkadang menimbulkan hal-hal yang negatif, misalnya prasangka (prejudice)
Menurut Mead: play stage, game stage dan generalized other play stage seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang- orang yang berada di sekitarnya. Peranan orang dewasa lain dengan siapa ia sering berinteraksi. Game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Contoh dari Mead, ialah keadaan sebuah pertandingan. Pada tahap ketiga generalized others Sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peranan2 yg dijalankan orang lain dalam masyarakat mampu mengambil peranan.
Kesimpulan Alasan manusia disebut makhluk sosial Manusia tunduk pada aturan, norma sosial Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
Manusia sebagai Makhluk yang Berhubungan dengan Lingkungan Hidup Ratzel : populasi manusia dengan perkembangan kebudayaannya ditentukan oleh kondisi alam Huntington: iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia. Perkembangan seni, agama, pemerintahan dan segi-segi kebudayaan lain sangat bergantung pada iklim setempat Keluarga merupakan wadah pembinaan individu menjadi makhluk sosial Keluarga mempunyai fungsi majemuk
Masyarakat Masyarakat Desa Masyarakat Kota
Interaksi Sosial dan pelapisan sosial Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat
Terima Kasih