PROSES BLENDING
PENGERTIAN PROSES BLENDING adalah mencampur dua produk atau lebih ke dalam sutau sistem sehingga menghasilkan suatu produk yang memenuhi spesifikasi.
TUJUAN BLENDING Memperbaiki mutu produk yang rusak, yaitu produk-produk yang menyimpang dari spesifikasinya. Mengubah produk yang mempunyai mutu rendah menjadikan produk yang bermutu. Mendapatkan penggunaan baru dari suatu produk. Mendapatkan produk baru dari produk-produk yang ada.
MACAM BLENDING Blending SG Blending Sulphur Content Blending Viscositas Blending Vapour Pressure Blending Diesel Index Blending Conradson Carbon Residue
MACAM BLENDING Blending Ditilation - Volatility Blending Pour Point Blending Freeze Point Blending Octane Number Blending Flash Point Blending Color
PROSES BLENDING Blending dilakukan secara laboratorium dan hasilnya diaplikasikan di lapangan cara on line (lewat pipa) cara batch (menggunakan tangki)
1. BLENDING SPECIFIC GRAFITY (SG)
METODE ACUAN ASTMD-1298 Methode : Hydrometer Methode. Object : Crude Petroleum and Petroleum Products Parameter : Density, Relative Density (Secific Gravity), API Gravity
METODE ACUAN ASTMD-1657 Methode : Pressure Thermohydrometer Object : Liquid Hydrocarbons Parameter : Density, Relative Density (Secific Gravity),
METODE ACUAN ASTMD-941 Methode : Lipkin Bicapilary Pienometer Object : Liquid Hydrocarbons Parameter : Density, Relative Density (Secific Gravity),
TUJUAN Menghitung volume atau berat Crude oil dan produk Menentukan kualitas suatu crude atau produk, Konversi ke density, volume pada temperatur standard 15oC atau 60oF pada measurement Petroleum Tables ASTMD- 1250.
SPECIFIC GRAVITY (RELATIVE DENSITY) TERMINOLOGI SPECIFIC GRAVITY (RELATIVE DENSITY) adalah perbandingan antara berat sejumlah volume tertentu suatu zat cair pada 15oC (60oF) dan sejumlah volume yang sama dari air murni diukur pada temperatur yang sama.
adalah berat zat cair persatuan volume pada temperatur 15oC. TERMINOLOGI DENSITY adalah berat zat cair persatuan volume pada temperatur 15oC.
API Gravity, derajat = (141,5/sp.gr 60/60oF) - 131,5 TERMINOLOGI API GRAVITY adalah besaran khusus (Specific Fungsional) dari relative density (specific gravity 60/60oF) yang dinyatakan dengan rumusan : API Gravity, derajat = (141,5/sp.gr 60/60oF) - 131,5
RUMUSAN BLENDING SG Blending SG dihitung dari komposisi dan SG komponen yang hendak di blending. Volume hasil blending sangat bergantunng dari sifat produk yang diblending, yaitu menghasilkan volume konstraksi atau volume ekspansi (pengembangan)
RUMUSAN BLENDING SG Dirumuskan : dimana : w1, w2, w3….dst. = berat fraksi dari komponen 1,2,3….dst.
RUMUSAN BLENDING SG Blending 2 komponen :
RUMUSAN BLENDING SG Blending Volume dari 2 komponen
RUMUSAN BLENDING SG Blending berat dari 2 komponen
RUMUSAN BLENDING SG Blending berat dari 2 komponen
2. BLENDING SULPHUR CONTENT
METODE ACUAN ASTMD-1552 Standard Test Methode for Sulfur in Petroleum Products (High Temperature Methode) ASTMD-1266 Standard Test Methode for Sulfur in Liquefied Petroleum Gases (Oxygen Hydrogen Burner or Lamp).
TUJUAN Untuk memonitor tingkat kandungan Sulfur dari berbagai produk aditif. Untuk memprediksi unjuk kerja (performance), penanganan atau sifat- sifat suatu proses. Pada maksud tertentu, kandungan Sulfur digunakan untuk menentukan kualitas dari suatu crude atau produk-produknya.
RUMUSAN BLENDING SULPHUR Blending dapat dihitung langsung dari komposisi dan Sulfur content dari komponen. Umumnya SUlfur Content dinyatakan dalam satuan %wt, sehingga pada blending secara proporsional dilakukan dengan menggunakan berat (blending berat).
RUMUSAN BLENDING SULPHUR Dirumuskan : Sulfur blending = W1S1 + W2S2 + ………… WnSn Dimana : w1, w2, dst. Adalah berat fraksi komponen 1,2 dst. S1,S2 dst. Adalah Sulfur content komponen 1, 2 dst.
RUMUSAN BLENDING SULPHUR Blending Sulfur Content untuk 2 komponen
3. BLENDING VISCOSITAS
METODE ACUAN ASTMD-445 STandard Test Methode for Kinematic Viscosity of Transparent and Opaque Liquida (and Calculation of Dynamic Viscosity). ASTMD-2170 Standard Test Methode for Viscosity of Asphalt (Bitumens) ASTMD-2171 STandard Test Methode for Viscosity of Asphalt by Vacuum Capilary Viscometer.
TUJUAN PENGUJIAN sebagai indikasi mutu suatu minyak pelumas karena salah satu ciri minyak pelumas yang baik adalah mempunyai viskositas yang tinggi. Dalam fuel oil, sangat erat hubungannya dengan sifat alirnya.
TERMINOLOGI Kinematic Viscosity adalah ukuran ketahanan mutu cairan di bawah gravity dan tekanan berbanding langsung dengan densitynya () dirumuskan : Kinematik viscosity, = / dimana = Kinematic viscosity cairan = density cairan = dynamic viscosity coeficient
TERMINOLOGI Dynamic viscosity adalah hasil perkalian antara viscosity dengan density cairan pada temperatur yang sama.
Kinematic viscosity coefficient TERMINOLOGI Kinematic viscosity coefficient mempunyai dimensi L2/T, dimana L =panjang T = time (waktu) unit cgs = 1 cm2/s (1 stokes =1St) 1 cSt = 10-2 St = 1 mm2 / s
TERMINOLOGI Density adalah berat per unit volume cairan. Dimensi density M/L3, dimana M = berat unit cgs, density =1 gram / mm3 unit SI, density = 1 Kg/m3
TERMINOLOGI Dynamic viscosity coefficient adalah perbandingan antara tegangan dan kecepatan merupakan ukuran tahanan aliran dari suatu zat cair. Dimensi dynamic viscosity coefficient adalah M/LT = FT/L2
dynamic viscosity (unit cgs) TERMINOLOGI dynamic viscosity (unit cgs) 1 gram air per centimeter per detik 1 dyne-detik per centimeter kuadrat disebut 1 poise (simbol P). satuan umum = centipoise (simbol cP) dimana 1 cP = 10 -12 P.
dynamic viscosity (unit SI) adalah 1 pascal-detik (simbol Pa-s). TERMINOLOGI dynamic viscosity (unit SI) adalah 1 pascal-detik (simbol Pa-s). Umumnya digunakan satuan milipascal (simbol mPa-s) dimana 1 mPa-s = 10 -2 P).
V-value-blending = w1V1 + w2V2 + ….wnVn RUMUSAN V-value-blending = w1V1 + w2V2 + ….wnVn Dimana : w1,w2,dst adalah berat fraksi komponen 1, 2, dst. V1,V2,dst adalah “V-value” yaitu menunjukkan viscosity komponen
RUMUSAN Untuk 2 komponen, dirumuskan :
RUMUSAN Contoh Diblending 2000 “fuel oil dengan 33” gas oil untuk menghasilkan 100 ton 600 “fuel oil (viscosity dalam RI 100 oF). Jawab (100 – X) tons 2000 “(V=31,7) + Xtons 33” (V=9,5)=100 tons 600 “(V=28,6) (100-X)31,7 + 9,5X = 100 x 28,6 3170-31,7X + 9,5X = 2860 310 = 22,2X X = 14,0
4. BLENDING VAPOR PRESSURE
METODE ACUAN ASTMD-323 Standard Test Method for Vapor Pressure of Petroleum Product (Reid Method) ASTMD-1267 Standard Test Method for Vapor Pressure of Liquefied Petroleum (LP) Gases (LP-Gas Method) ASTMD-4953 Standard Test Method for Vapor Pressure of Gasoline and Gasoline oxygenate Blend (Dry Method)
TUJUAN PENGUJIAN dimaksudkan untuk menetapkan vapor pressure pada 37,8oC (100oF) suatu minyak bumi dan produk- produknya dengan initial boiling point (IBP) pada 0oC (32oF) merupakan sifat sangat kritis pada Automotif gasoline dan Aviation gasoline
TUJUAN PENGUJIAN pada crude oil sangat penting untuk proses pengolahannya, sebagai pengukuran secara tidak langsung dari kecepatan penguapan bagi solvent minyak bumi yang volatil (mudah menguap).
Vap. Pres. blend = V1R1 + V2R2 + …. VnRn RUMUSAN Vap. Pres. blend = V1R1 + V2R2 + …. VnRn Dimana : V1, V2, dan seterusnya adalah volume fraksi komponen 1, 2, dan seterusnya. R1, R2, dan seterusnya adalah Vapor pressure komponen 1, 2 dan seterusnya.
RUMUSAN Untuk 2 komponen, dirumuskan :
5. BLENDING DIESEL INDEX
Blending Diesel Index dapat dilakukan dari komposisi dan harga Diesel Index dari masing- masing komponen yang hendak di belnding. Blending dapat dilakukan baik untuk blending volume maupun blending berat.
RUMUSAN Diesel Index Blending = w1D1 + W2D2 + ….wnDn Dimana : W1, w2 dan seterusnya adalah berat fraksi komponen 1, 2, dan seterusnya D1,D2, dan seterusnya adalah Diesel Index komponen 1, 2, dan seterusnya
RUMUSAN Untuk 2 komponen, dirumuskan :
6. BLENDING CONRADSON CARBON RESIDUE (CCR)
METODE ACUAN ASTMD-189 Standard Test Method for Conradson Carbon Residue of Petroleum Products ASTMD-482 Standard Test Methode for Ash from Petroleum Products ASTMD-524 Standard Test Method for Ramsbottom Carbon Residue of Petroleum Products. ASTMD-4530 Standard Test Method for Micro Carbon Residue of Petroleum Products.
TUJUAN kecenderungan fuel untuk membentuk deposit di dalam burner Petunjuk deposit karbonat dari aditif. Menentukan sumber reisdue
RUMUSAN Conradson Carbon Residue adalah sejumlah residu karbon yang tinggal setelah minyak diuapkan dalam suatu kondisi khusus. Umumnya blending dilakukan terhadap minyak diesel (diesel oil) dan gas oil yaitu dengan cara blending berat dari komponen yang diblending.
RUMUSAN CCR blending = w1C1 + W2C2 + …..+ WnCn-0,2 Dimana : w1, w2, dst adalah berat fraksi komponen 1, 2, dst. C1, C2 dst adalah CCR komponen 1, 2, dst.
RUMUSAN Blending CCR untuk 2 komponen w1C1 + W2c2 = C + 0,2 dimana C1 = C + 0,2 w1C1 + (1 – w1)C2 = C + 0,2 = C1
7. BLENDING DISTILLATION - VOLATILITY
METODE ACUAN ASTMD-86 Standard Test Method for Distillation of Petroleum Products ASTMD-850 Standard Test Method for Distillation on Industrial Aromatics Hydrocarbons and Related Materials. ASTMD-1078 Standard Test Method for Distillation Range of Volatile Organics Liquids ASTMD-2892 Standard Test Methods for Distillation of Crude Petroleum.
TUJUAN Menentukan volatility dan performance Menentukan kecepatan penguapan
TERMINOLOGI Initial Boiling Point (IBP) Adalah pembacaan termometer pada sat tetesan kondensat pertama jatuh yang terlihat pada ujung tabung kondensor. Percent evaporated Adalah jumlah persen antara cairan yang diperoleh (percent recovery) dan persen yang hilang (percent loss)
TERMINOLOGI Percent Lost Adalah seratus dikurangi jumlah kondensat yang diperoleh (percent total recovery) Percent Recovered Adalah volume dalam ml dari kondensat yang diperoleh dalam gelas ukur penerima (receiving graduate) yang dihubungkan dengan pembacaan termometer
TERMINOLOGI Percent Recovery Adalah persen maksimum yang diperoleh dari suatu distilasi, terbaca pada gelas ukur Percent Residue Adalah volume residue dari suatu distilasi yang tidak teruapkan sampai tidak terdapat tetesan kondensat.
TERMINOLOGI Percent total recovery Adalah gabungan persen yang diperoleh (percent recovery) dan persen residu (percent residue) dalam tabung distilasi. End point atau Final Boiling Point (FBP) Adalah pembacaan temperatur maksimum selama distilasi berlangsung. Ini terjadi setelah cairan dalam tabung distilasi teruapkan semua. Juga disebut temperatur maksimum.
RUMUSAN Blending % Evap. To 100oC = v1E1 + v2E2 + ….etc Dimana V1,V2, etc = volume fraksi komponen E1, E2, etc = persen terevaporasi sampai 100oC
Blending volume untuk 2 komponen RUMUSAN Blending volume untuk 2 komponen
8. BLENDING POUR POINT
METODE ACUAN ASTMD-97 Standard Test Method for Pour Point of Petroleum Oils ASTMD-1659 Standard Test Method for Maximum Fluidity Temperature of Residual Fuel Oil ASTMD-2500 Standard Test Method for Cloud Point of Petroleum Oils ASTMD-3245 Standard Test Method for Pumpabiliy of Industrial Fuel Oils.
TUJUAN Pour Point suatu Petroleum il merupakan sebuah indeks temperatur yang paling rendah dalam penggunaan tertentu,
RUMUSAN Untuk distilate / distilate dan residuum /residuum (No interaction) Dimana subscript 1,2 menunjukkan komponen yang berbeda yang hendak diblending.
RUMUSAN Untuk distilate/residuum (Interaction) Blending 2 komponen Dimana ADR = Interaction coefficient untuk tiap komponen C1, C2 dari distilat dan residu D,R = subscript untuk Distilat dan Residu
9. BLENDING FREEZE POINT
DATA Sebuah chart blending freeze point index untuk plotting freeze point dan temperatur ASTM 50%D+L
KULIFIKASI Metode ini belum teruji secara luas dan diuji cobakan untuk tiga jenis jet fuel, memberikan hasil yang memuaskan.
METODE Lakukan pengujian laboratorium freeze point dan temperatur ASTM 50% D+L terhadap tiap komponen yang hendak diblending. Plot terhadap chart untuk mendapatkan freeze point blending index dari tiap komponen.
METODE Hitung freeze point blending index rata-rata dan temperatur ASTM 50%D+L Gunakan chart untuk memperoleh blending freeze point dari hitungan pada step c.
10. BLENDING OCTANE NUMBER
Blending Octame Number (ON) adalah jumlah volume fraksi produk x ON tiap produk yang diblending.
Untuk itu dapat diprediksi dengan rumusan berikut : ON Blending = ON1 x X1 + ON2 x X2 + … + ONn x Xn Rumus di atas tidak dapat digunakan untuk blending antara CC Gaso dan CC Gaso dan antara SR. Tops dan / atau SR utane. Untuk itu dapat diprediksi dengan rumusan berikut :
RUMUS Untuk F1 Octane Number : Cat. Cracked Apprecn= 10 x (volume fraksi CC) x (Volume fraksi SRT + Volume fraksi SR Butane)
RUMUS Untuk F2 Octane Number : Appreciation = 4 x (volume fraksi CC) x (Volume fraksi SRT + Volume fraksi SR Butane
RUMUS Sehingga : ON blending = Untuk kasus di atas dimana Butane dalam blending berasal dari CC Gasoline tidak termasuk dalam rumusan Sehingga : ON blending = (ON1 x X1) + (ON2 x X2) + …… +(ONn x Xn) + CC Apprecn
RUMUS Terdapat beberapa komponen bila dicampur dengan satu komponen atau lebih menunjukkan bahwa hasil blending Octane Number tidak sesuai dengan rumusan di atas. Perbedaan ini dapat disebabkan terjadinya volume kontraksi atau terjadinya volume ekspansi. Namun kebenarannya harus diuji dengan berulang-ulang percobaan.
11. BLENDING COLOR
METODE ACUAN ASTMD-156 Standard Method for Saybolt Color of Petroleum Products (Saybolt Chromometer Method) ASTMD-1209 Standard Test Method for Color of Liquid Products (Pt-Co Scale Method)
METODE ACUAN ASTMD-1500 Standard Test Method for ASTM Color of Petroleum Products (ASTM Color Scale) IP-17 Standard Test Method for Colour Lovibond Tintometer of Petroleum Products
MAKSUD PENGUJIAN digunakan sebagai kontrol mutu produk dan salah satu karakteristik suatu produk bagi pengguna (konsumen). Warna merupakan petunjuk mutu produk dari hasil proses pengolahan bahan.
MAKSUD PENGUJIAN Terjadi perubahan warna mutu produk dari warna yang semestinya, maka dengan mudah dapat diketahui bahwa produk terkontaminasi. Terjadinya perubahan warna memberikan indikasi bahwa produk itu tidak memenuhi spesifikasinya.
TERMINOLOGI 1. Saybolt Color didefinisikan sebagai kejernihan mutu produk dalam suatu skala dari –16 (warna gelap / darked) sampai +10 (warna terang / lightest). Diklasifikasikan atas tiga nomor standar warna (number of color standards), yaitu No. 0,5; No.1; dan No.2
TERMINOLOGI 2. Colour Lovibond, IP-17 digunakan untuk menentukan warna dari semua produk minyak bumi baik yang diberi warna gelap maupun yang tidak, kecuali minyak hitam dan butimen Pengujian ini digunakan untuk produk-produk yang berupa padatan, yaitu yang pengujiannya dilakukan setelah dicairkan.
TERMINOLOGI 3. Color Saybolt, ASTMD-156 Metode ini digunakan untuk mengukur warna dari produk- produk cair minyak bumi, yaitu Avgas, Mogas, Avtur, Kerosine, Naphtha dan Petroleum Wax yang belum diberi warna.
RUMUSAN Tidak terdapat rumusan secara pasti cara yang plaing baik adalah dilakukan dengan cara coba-coba skala laboratorium (trial blend) dari komponen-komponen yang hendak diblending.
RUMUSAN Prediksi perhitungan blending secara kasar dapat digunakan graph skala blending warna (the graph of Color blending scale) Dengan menggunakan graph ini, prediksi warna hasil blending tidak jauh dari harga color yang sebenarnya.
COLOR (Lovibond / ASTM) COLOR BLENDING INDEX COLOR (Lovibond / ASTM) INDEX 0,5 0,40 0,75 1,00 1,25 1,10 1,50 1,75 2,00 1,65 2,50 3,00 3,50 2,90 4,00 3,60 4,50 5,00