Hal : 1 New Job Pendahuluan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Advertisements

Pentingnya menentukan kebutuhan pelatihan dalam layanan sektor untuk meningkatkan pemberian pelatihan dan pencapaian manfaat maksimal untuk laba atas investasi.
Satryo Soemantri Brodjonegoro Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Pengantar Manajemen Kompensasi
Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)
MARKET DRIVEN STRATEGY (MDS)
ETIKA PROFESI SESI 4 : KOMPETENSI DI BIDANG TEKNIK INFORMASI
Perubahan dan Perkembangan
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN MSDM Afriyadi Cahyadi, SE, MM
pelatihan, dan pengembangan SDM
PERLUNYA DIBERIKAN PD CALON KARY. YG BELUM B ’ PENGALAMAN 1. Lebih memotivasi diri sendiri, mengembangkan diri untuk bekerja kebih efektif & efisien 2.
Human Resource Management
JACK WELCH : THE GE WAYS FREDERIK MEYER ( ) NOVITA SUTIKNO ( ) NENDI MULYADI ( ) DESI NATALIA ( ) NATHANAEL KURNIAWAN ( )
Pertemuan 1 Charisma Ayu Pramuditha B.Tech Mgt, MHRM.
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK DAN MEREK
Please visit Developing Employees and Their Careers Pertemuan ke-10 Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN
PERKENALAN DOSEN DAN MAHASISWA
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
Management sumber daya manusia
PENILAIAN KEBUTUHAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Materi Kuliah 2: A. TANTANGAN-TANTANGAN MSDM
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
Universitas Gunadarma
Modul VIII MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA I
PENGANTAR MANAJEMEN SDM
BAB V STRATEGI BISNIS GLOBAL MNC, SISTEM INFORMASI GLOBAL
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
KELOMPOK 2 Gusti Randa Staning Putra Gusma Dwi Avianto
STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI)
Perubahan struktur dan kapasitas organisasi
Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
ISU STRATEGIS DALAM MENGELOLA TEKNOLOGI DAN INOVASI
Pengembangan Karyawan
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN PELANGGAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Dr. Mustika Lukman Arief, SE., MM.
RINGKASAN MANAJEMEN STRATEGIK & PERUBAHAN
Budaya Perusahaan yang Diarahkan oleh Pengetahuan
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PELATIHAN & PENGEMBANGAN
PENGANTAR MANAJEMEN BERBASIS PENGETAHUAN
Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
MSDM : Mencapai Keunggulan Bersaing
PERGESERAN PARADIGMA MSDM
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
Balance Scorecard OLEH KELOMPOK 10 Adinda Putra K ( )
Manajemen Sumber Daya Manusia
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAJER
MSDM Penting Karena: Masih banyak menempatkan orang tidak cocok dengan pekerjan Aspek Lini dan Staf dari Manajemen SDM Lingkungan SDM yang berubah: Keragaman.
Suatu Tinjauan Pemasaran
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
I. Pengertian dan Fungsi MSDM
VIII. Pelatihan dan Pengembangan
KEWIRAUSAHAAN DAN PERSPEKTIF PENGUSAHA USAHA KECIL
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Transcript presentasi:

Hal : 1 New Job Pendahuluan Materi ke 9 kuliah MSDM Training and Development Objectives: Setelah mempelajari bab ini, diharapkan anda mampu 1. Menjelaskan perbedaan training dan development. 2. Dapat menjelaskan alasan-alasan organisasi dan karyawan untuk melakukan training dan development. 3. Mendiskusikan alasan-alasan termasuk perlunya analisa dalam merancang program training dan development. 4. Menjelaskan pengaruh trend dalam bisnis global dan beragamnya tenaga kerja (TK) terkait dengan training dan development. 5. Mencocokkan pendekatan yang beragam untuk training dengan prinsip-prinsip penting pembelajaran/learning. 6. Mengevaluasi keefektifan program-program training dan development. Pendahuluan Menempatkan karyawan pada jabatan/pekerjaannya (yang baru) tidaklah menjamin mereka selanjutnya akan berhasil. Karyawan baru atau karyawan yang mendapat tugas atau jabatan baru seringkali belum merasa yakin mengenai peran dan tanggung-jawabnya. Sebagaimana digambarkan pada Figure/Gambar 1, tuntutan kerja dan kapabilitas karyawan haruslah seimbang, bila tuntutan kerja lebih berat ke kanan di banding kemampuan karyawan, maka program-program orientasi, pelatihan/training, dan pengembangan/divelopment diperlukan untuk menyeimbangkannya. Figure 1 The Balance between New Employee Capabilities and Job Demands New employee capabilities Orientation Training Job Demands Sekali karyawan telah dilatih dan mempunyai keahlian untuk pekerjaannya, mereka mungkin membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk menyiapkan mereka menerima tanggung-jawab di masa yang akan datang. Adanya kecenderungan makin beragamnya TK, organisasi yang makin flat dan meningkatnya persaingan global, http://www.mercubuana.ac.id

Hal : 3 High-Leverage Training Strategy Banyak perusahaan-perusahaan besar percaya bahwa berinvestasi dalam training dapat mendukung perusahaan mendapatkan keunggulan bersaing, karena training dapat:  Meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai budaya dan kompetitor (asing), yang sangat penting untuk keberhasilan di pasar dalam dan luar negeri.  Mendukung kepastian bahwa, karyawan memiliki keterampilan dasar untuk bekerja dengan teknologi baru seperti robot dan proses manufaktur yang terkomputerisasi.  Membantu karyawan memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk berkontribusi dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.  Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan inovasi, kreatifitas dan pengetahuan.  Memastikan keselamatan pekerja dengan memberikan cara-cara baru kepada karyawan untuk berkontribusi ke perusahaan bila terjadi perubahan pekerjaan, perubahan kepentingan atau keterampilan yang sudah out of date.  Mempersiapkan karyawan untuk menerima dan bekerja lebih efektif dengan satu sama lain. High-Leverage Training Strategy Secara umum, training terkait dengan upaya-upaya terencana perusahaan untuk memberikan pembelajaran kepada karyawan dalam hal kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan Kompetensi yang dimaksud termasuk : pengetahuan, keterampilan, atau perilaku yang sangat penting untuk keberhasilan kinerja pekerjaan. Tujuan training adalah agar karyawan menjadi ahli dalam hal kompetensi tersebut dan mampu menerapkannya dalam kegiatan-kegiatan pekerjaan mereka. Untuk mendapatkan keunggulan bersaing (a competitive advantage), perusahaan harus memandanag training secara lebih luas sebagai cara untuk menghasilkan “intellectual capital” atau kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual termasuk keterampilan-keterampilan dasar, advanced skills, memahami pelanggan atau sistem manufaktur, dan kreatifitas yang dapat memotivasi diri. Banyak perusahaan telah mengadopsi perspektif “broader focus” yang dikenal dengan istilah “high-leverage training” Praktek high-leverage training membantu perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pembelajaran terus menerus/berkelanjutan (continuous learning). Pembelajaran berkelanjutan menuntut karyawan untuk memahami keseluruhan sistem kerja, termasuk hubungan antara pekerjaan, unit-unit kerja dan perusahaan. http://www.mercubuana.ac.id

Training and Development Objectives Hal : 5 http://www.mercubuana.ac.id Needs Assessment Need Assessment mendiagnosa masalah-masalah sekarang ini dan tantangan- tantangan ke depan untuk dapat dijawab melalui pelatihan dan pengembangan. Sebagai contoh, tekanan persaingan atau suatu perubahan dalam strategi organisasi, jika kemungkinan terjadi downsizing dan restrukturisasi, maka karyawan-karyawan yang dipertahankan mungkin perlu untuk dilatih kemampuannya lebih luas lagi. Training and Development Objectives Sasaran-sasaran pelatihan dan pengembangan sebaiknya dalam bentuk sasaran yang spesifik, terukur, ada batas waktu, yang diberikan kepada trainer dan trainee (orang yang dilatih). Sehingga bisa digunakan untuk evaluasi keberhasilan,