Pendekatan Pilihan Rasional dan Strukturalisme Fitriani Sari Handayani Razak (12/ 339592/PSP/04414) Gloria M. P. Djurubassa (13/357467/PSP/04876) Hellatsani Widya Ramadhani (13/355368/PSP/04746)
Pilihan Rasional Inti dari teori pilihan rasional adalah “saat harus menghadapi beberapa jenis tindakan, orang biasanya akan melakukan apa yang dianggap memberikan hasil terbaik” (Elster 1998a: 22). preferensi, keyakinan, dan strategi feasible individu sebagai alasan dari tindakan yang mereka lakukan (Little, 1991: 39-67).
Varian mainstream rational choice: Individu memiliki semua kapasitas rasional, waktu, dan emosi yang tidak terikat, yang itu semua penting untuk memilih arah tindakan terbaik. Kesulitan: hasil dari tindakan bermacam-macam tergantung peristiwanya dan individu tidak tahu pasti hasil dari tindakannya.
Rasionalitas Terbatas Konsep pengambilan keputusan fokus pada rasionalitas individu (Simon, 1972) Desain menitikberatkan pada penemuan dan elaborasi pilihan. Dari banyak pilihan yang muncul disederhanakan dengan memperkecil jumlah alternatif, dengan begitu yang akan mengemuka adalah alternatif yang paling memungkinkan dan rasional untuk dijalankan
Perilaku Pemilih Seorang warga melakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang memenuhi atau memuaskan kepentingannya dengan cara menekan ongkos serendah mungkin dan mendapatkan hasil yang lebih besar Orang memilih calon ataupun partai politik tertentu karena hal ini dapat dipandang bahwa dengan memberikan suara dapat mengubah kehidupan ekonominya
Partisipasi politik: berpartisipasi untuk memilih merupakan upaya warga untuk mengeluarkan ongkos dalam mewujudkan kepentingan yang dapat dinikmatinya dari hasil pemilihan Pilihan Politik: Isu Simbolik atau Identitas dan Isu Teknis Evaluasi kinerja pemerintah Independensi Politik
Kritik Rasionalitas terbatas: Jika masih berbasiskan keyakinan dengan melihat konteks aktor di dalamnya, maka tidak bisa dikatakan rasional secara prosedural. Secara sosiologi, perilaku individu adalah akibat dari struktur sosial, bukan pilihan rasional individu itu sendiri. Psikolog: pilihan rasional menghilangkan altruisme, saat individu bertindak sesuai norma sosial maka ada kepentingan pribadi yang dikorbankan. Teori ini tidak menjelaskan motif yang menjadi preferensi individu. Kritik yang mencuat dari ilmu politik mainstream adalah menganggap model pilihan rasional licik dengan memakai variabel yang bermacam-macam sehingga preferensi tidak bisa diukur langsung
Strukturalisme Max Weber (1864-1920): pertukaran merupakan variable independen, tetapi makna “sistem-sistem normatif” menggantikannya sebagai landasan struktur politik. Mempertimbangkan politik dari sudut perubahan- perubahan pada organisasi ketertiban.
Fungsionalisme Struktural Dikembangkan tahun 1940-50an oleh Talcott Parsons dll, dipengaruhi oleh Durkheim, Weber, dan Pareto Berusaha memasukkan behavioralisme ke dalam suatu rencana aksi: timbal balik perilaku dan struktur
Struktur yang diidentifikasi Parsons: kebudayaan, sistem sosial, struktur kepribadian Variabel pola sebagai pertimbangan membuat keputusan: -Afektivitas atau netralitas afektif. -Orientasi diri atau partikularisme -Universalisme atau partikularisem -Askripsi atau prestasi -Kekhasan atau sifat menyebar
Fungsionalis Struktural Setiap masyarakat merupakan struktur unsur- unsur yang relative kukuh, mantap, dan terpadu Setiap unsur dalam sebuah masyarakat berfungsi memberikan sumbangan kepada pemeliharaannya sebagai suatu sistem Setiap struktur sosial yang berfungsi didasarkan pada konsensus terhadap nilai-nilai di kalangan para anggotanya
Perhatian politiknya: Strukturalisme merupakan analisa makro: menggunakan seluruh masyarakat sebagai satuan- satuannya Perhatian politiknya: bagaimana dan mengapa suatu sistem berubah menjadi yang lain? bagaimana sebuah sistem menyesuaikan diri dengan inovasi dan terus hidup dan bertahan?
Pendekatan pilihan rasional menekankan individu adalah otonom, strukturalisme menekankan individu adalah pembawa struktur sehingga tidak memiliki otonom. Althusser, strukturalis: individu berperilaku sesuai struktur, yang tidak terlihat dan tidak disadari. Claude Levi-Strauss: untuk menjelaskan perilaku individu dan masyarakat, harus ada aturan umum yang mempengaruhi.
Terima Kasih