SARANA BERPIKIR ILMIAH
PENDAHULUAN Ciri Utama Manusia BERPIKIR AKAL
BERPIKIR ALAMIAH ILMIAH berdasarkan kebiasaan sehari-hari, dari pengaruh alam sekelilingnya berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat
SARANA ILMIAH Alat yg membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. ILMUWAN harus menguasai sarana berpikir ilmiah
Sarana Berpikir ilmiah Bahasa Logika Matematika Statistika
BAHASA
B A H A S A Alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah Alat berpikir dan komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain
Bahasa Pernyataan Pikiran/Perasaan Alat Komunikasi ? ? ?
Bahasa Bahasa Alami : Bahasa buatan Bahasa isyarat (UMUM – KHUSUS) Bahasa biasa (SIMBOL –MAKNA) Bahasa buatan Bahasa istilah Bahasa artifisial
Bahasa 3 fungsi bahasa : Ekspresif atau emotif Afektif atau praktis Simbolik dan logik
Bahasa BAHASA ALAMI Spontan Bersifat kebiasaan Intuitif Pernyataan secara langsung Kata dan makna satu kesatuan utuh atas dasar kebiasaan BAHASA BUATAN Berdasarkan pemikiran Sekehendak hati Diskursif (logis,luas arti) Pernyataan tak langsung Istilah dan konsep satu kesatuan yang relatif BAHASA ILMIAH
BAHASA ILMIAH Bahasa buatan diciptakan oleh para ahli dalam bidangnya menggunakan istilah-istilah atau lambang-lambang untuk mewakili pengertian-pengertian tertentu Kalimat deklaratif atau pernyataan yang dapat dinilai benar atau salah
Can you imagine If animals can talk Like human being???
Manusia Vs Binatang Batas Bahasaku adalah batas duniaku ( Witgenstein )
kemampuannya berbahasa Keunikan manusia terletak pada kemampuannya berbahasa Homo sapiens Animal symbolycum Dalam kegiatan berpikirnya Manusia menggunakan simbol
Manusia dapat berpikir secara baik, rumit dan abstrak Objek-objek yang faktual dapat ditransformasikan dalam simbol bahasa abstrak Transformasi ini membuat manusia dapat berpikir mengenai sesuatu objek tertentu meski secara faktual tidak berada di tempat dimana objek itu dipikirkan Simbol bahasa abstrak memungkinkan manusia untuk berpikir secara teratur dan sistematis
Transformasi objek faktual menjadi simbol abstrak diwujudkan lewat perbendaharaan kata-kata yang dirangkaikan oleh tata bahasa untuk mengekspresikan suatu jalan pikiran.
Tanpa kemampuan berbahasa kegiatan berikir sistematis dan teratur tidak mungkin dilakukan Tanpa kemampuan berbahasa manusia tak mungkin mengembangkan kebudayaannya Tanpa mempunyai bahasa hilanglah kemampuan meneruskan nilai-nilai budaya antar generasi
Bunyi Lambang “Sungai” “bukit” “awan” Perbendaharaan Kata-kata Akumulasi Pengalaman & pikiran Bahasa Terus berkembang Manusia terus berpikir dan belajar
Dengan bahasa Memungkinkan manusia untuk terus berpikir, meskipun objek yang dipikirkan tidak berada didekatnya Pikiran itu dapat dikomunikasikan Dapat hidup di dunia nyata, maupun simbolik, dan mampu memberi arti pada dunianya.
Komunikasi ilmiah Bertujuan untuk memberi informasi berupa pengetahuan Bersifat reproduktif, untuk mencegah mis-informasi Dalam komunikasi ilmiah, digunakan bahasa yang jelas dengan batasan/pengertian tertentu. dengan jalan pikir jelas.
Biasanya berupa pernyataan, dengan tata bahasa yang baik Hasil dari suatu pengetahuan, dikomunikasikan dalam bentuk karya ilmiah Biasanya berupa pernyataan, dengan tata bahasa yang baik Menghindari kecenderungan emosional dari bahasa Gaya penulisan ilmiah, penggunaan kata-kata dan tata bahasa yang baik harus dikuasai seorang ilmuwan agar dapat berkomunikasi dengan ilmuwan lain dengan baik
Beberapa kekurangan bahasa dalam lingkungan ilmiah Dalam lingkungan ilmiah ditekankan segi simbolik, tanpa kaitan emotif dan afektif. Tetapi perlu diingat bahwa bahasa verbal tetap mengandung ketiga aspek tersebut. Bahasa mempunyai beberapa kata yang mempunyai arti sama, atau sebaliknya. Hal ini menimbulkan kekacauan semantik. Dalam menjelaskan sesuatu se-eksak mungkin, sering malah mengurangi arti. Bahasa sering bersifat sirkular ( berputar-putar ) dalam menggunakan kata-kata terutama dalam memberikan definisi
LOGIKA
LOGIKA ILMU PENGETAHUAN TENTAG ASAS, ATURAN, HUKUM-HUKUM, SUSUNAN, ATAU BENTUK PIKIRAN MANUSIA YANG DAPAT MENGANTARKAN PIKIRAN PADA SUATU KEBENARAN MEMBAHAS PENALARAN SBG PROSES PENCARIAN KETERANGAN BARU (SIMPULAN
CIRI-CIRI PENALARAN PROSES BERPIKIR LOGIS, SELARAS, SHG MENGHASILKAN SIMPULAN YG TEPAT DAN VALID PROSES KEGIATAN BERPIKIR SECARA ANALISIS SHG MENGHASILKAN SIMPULAN YANG TEPAT DAN VALID
ASAS-ASAS LOGIKA PRINCIPIUM IDENTITATIS PRINCIPIUM CONTRADICTIONIS PRINCIPIUM EXCLUSI TERTII PRINCIPIUM RATIONIS SUFFICIENTIS
LOGIKA DEDUKTIF Silogisme INDUKTIF Pola Induksi Ilmiah Premis mayor Minor DEDUKTIF Silogisme Kesimpulan INDUKTIF Pola Induksi Ilmiah Simpulan Kausalitas
SILOGISME: LOGIKA DEDUKTIF Semua peneliti adalah orang jujur (Premis Mayor) Semua peserta program S3 adalah peneliti ( Premis Minor) Semua peserta program S3 adalah orang jujur (Kesimpulan)
LOGIKA INDUKTIF Pola induksi Ilmiah contoh: Tiap bulan november selalu turun hujan Namun tidak dapat dipastikan apakah dalam bulan November tahun ini juga akan turun hujan (hanya menggunakan premis)
Tahap Induksi Ilmiah Observasi dan eksperimen Hipotesis Ilmiah Verifikasi dan Pengukuran
INDUKSI PERSESUAIAN PERBEDAAN PERBEDAAN TDK LANGSUNG Kausalitas PERUBAHAN SEIRING SISA (RESIDU)
LOGIKA Ketepatan Penarikan Kesimpulan Premis Mayor Benar Premis Minor Absah
KEDUDUKAN LOGIKA Objek Kebenaran Mempertimbangkan Menguraikan Rasio/Akal Budi Mempertimbangkan Menguraikan Membandingkan menghubungkan Logika
PENGETAHUAN BENAR SALAH KESESATAN KETEPATAN Tidak Logis Berpikir logis TINDAKAN MANUSIA
MATEMATIKA
Matematika Sebagai Bahasa Pernyataan matematik jelas, Spesifik Informatif Tidak menimbulkan konotasi yang emosional
Sifat kuantitatif dari matematika Matematika = bahasa numerik, memungkinkan pengukuran secara kuantitatif. Daya prediktif dan kontrol dari Ilmu Ilmu memberi jawaban yang lebih eksak Matematika memungkinkan ilmu berkembang dari kualitatif ke kuantitatif
Matematika Sarana Berpikir Deduktif Berpikir deduktif : proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan pada premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan
MATEMATIKA Bahasa numerik Pernyataan logika Tahapan perkembangan : 1. Peradaban Mesir Kuno Para pendeta mengkaitkan aspek praktis matematika dengan aspek mistik dari keagamaan seperti usaha mengontrol alam
2. Peradaban Yunani Kuno -Pekerjaan kasar (pengukuran) dilakukan budak belian -Sangat memperhatikan aspek estetis dari Matematika 3. Peradaban Timur (Arab,India dan Cina) -Perkembangan ilmu hitung dan ilmu aljabar, transaksi pertukaran
Matematika menyampaikan informasi secara jelas,tepat dan singkat 4. Jaman Renaissance -Kalkulus diferensialkemajuan ilmu yang cepat abad 17 & Revolusi Industri abad 18 Matematika menyampaikan informasi secara jelas,tepat dan singkat Contoh : Rumus matematika Sebagai alat yang memungkinkan kebenaran ilmiah lewat berbagai disiplin keilmuan PostulatSistem matematika
Beberapa aliran dalam Filsafat Matematika Immanuel Kant Berpendapat MatematikaPengetahuan yang bersifat sintetik apriori, eksistensinya bergantung panca indera dan logistik, tidak memperhatikan dunia empiris Jan Bouwer Matematika adalah intuisionis David Hilbert Kaum formalisbanyak masalah logika yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan matematika
STATISTIKA
Teori galat,Teori distribusi Kenapa ada statistika? karena adanya keinginan untuk memperoleh sesuatu yang terbaik diantara banyak pilihan Bagaimana caranya? Cara sederhana dan hasilnya akurat Teori peluang awalnya atas dasar kepercayaan seseorang akan terjadi sesuatu kejadian Teori galat,Teori distribusi
Statistika & Cara Berfikir Induktif Ilmu? pengetahuan yang telah teruji kebenarannya (ilmiah) Pernyataan ilmiah? bersifat faktual & kosekuensi baik Diuji empiris (Pengumpulan data) Hipotesis penarikan kesimpulan (+) penarikan kesimpulan(-) sesuai fakta Tidak sesuai fakta
Hipotesis Penarikan kesimpulan Induktif berdasar statistika premis benar & prosedur sah kesimpulan belum tentu benar Deduktif berdasar matimatika premis benar & prosedur sah kesimpulan benar
Kesimpulan induktif penarikan kesimpulan banyak masalah statistika memberi solusi uji kuantitatif >>>> sampel >>>> ketelitian >> sampel >> ketelitan ketelitian dalam penarikan kesimpulan mendorong melakukan kegiatan ilmiah secara ekonomis
Tipe Statistika statistik teoritis didasar pada teori statistika (teori penarikan sampel, penaksiran, distribusi) statistik terapan didasar pada penerapan penggunaan teori statistika
Hubungan statistika & matematika matematika lebih dahulu ada dibanding statistika statistika secara hakiki sama kedudukannya dengan matematika keseimbangan antara matematika & statistika harus dijaga
TERIMA KASIH