Bioavailability enhancement studies of amoxicillin with Nigella Oleh : Erlinda Nila Sari 1041511059 Ganes Lutfi T 1041511074 Hanif Muslim 1041511075 Hogi Noni S 1041511077 Ken Harist H S 1041511090
Latar Belakang Amoxicillin adalah obat golongan antibiotik yang termasuk ke dalam kelompok penisilin semi sintetis yang pemakaianya dengan cara diminum (oral). Amoksisilin adalah antibiotik beta-laktam diklasifikasikan sebagai obat kelas III dengan permeabilitas yang rendah sesuai dengan Biopharmaceutics Sistem Klasifikasi. Nigella sativa Linn. Secara luas, di India digunakan sebagai bumbu, dimana dapat membantu dalam pengelolaan interaksi obat dan mempengaruhi ketersediaan hayati dalam usus.
BIOAVAILIBILITAS Ketersediaan hayati adalah persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat yang mencapai/tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.
BIOEKIVALEN Kesetaraan hayati adalah tidak adanya perbedaan signifikan dalam kecepatan dan jumlah bahan aktif atau senyawa aktif dari produk ekivalen farmasetik atau alternatif farmasetik yang tersedia di tempat kerja obat jika diberikan pada dosis molar yang sama di bawah kondisi yang sama dalam penelitian yang didisain dengan tepat.
Bahan dan Alat Bahan : Biji Jinten Hitam Amoxicillin Potassium dihydrogen ortofosfat Natrium hidroksida Asetonitril dan amonium asetat Diklorometana NaCl 0,9% PBS Hewan Uji : Tikus jantan dewasa albino galur wistar
Alat : Soxhlet Spuit Spektrofotometer UPLC-MS Tabung kaca pre-heparinized Sentrifugator
Ekstraksi Biji jinten hitam dibersihkan, dihaluskan dan diayak dengan ayakan 42 mesh Soxhletasi dilakukan 2 X dengan pelarut metanol dan heksana selama 6 jam Pelarut diuapkan Ekstrak
Pembedahan 15 ekor tikus dipuasakan 18 jam. Perut dibedah Potong usus dari ujung atas duodenum sampai ujung bawah ileum. Lalu dicuci dengan larutan NaCl 0,9% Diberikan beban kaca tetap dan diikat ke ujung segmen usus untuk membuat kantung usus kosong.
Kantung di tempatkan pada tabung organ bath yang mengandung 50 ml PBS In Vitro Kelompok 1 : diberi amoxicillin dosis 6mg/ml Kelompok 2 : diberi amoxicillin + ekstrak metanol 3mg Kelompok 3 : diberi amoxicillin + ekstrak metanol 6mg Kelompok 4 : diberi amoxicillin + ekstrak heksana 3mg Kelompok 5 : diberi amoxicillin + ekstrak heksana 6mg Kantung usus kosong diisi sesuai perlakuan dalam PBS (pH 7,4) dengan menggunakan jarum suntik. Dan tambahkan air sampai terendam, dipertahankan pada suhu 37 ± 0,5° C Kantung di tempatkan pada tabung organ bath yang mengandung 50 ml PBS Isi kompartemen cairan mukosa terus menerus dicampur dengan gelembung udara menggunakan aerator Pada interval yang telah ditentukan, ambil 5 ml sampel dari tabung organ dan diganti 5 ml dengan penyangga segar Konsentrasi obat yang dilalui permukaan usus dipantau dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 273 nm
In Vivo 12 ekor tikus dipuasakan 24 jam. Dibagi dalam 2 kelompok : Kelompok 1 : diberikan Amoxicillin dosis 25mg/Kg BB per oral Kelompok 2 : diberikan Amoxicillin dosis 25mg/Kg BB dan ekstrak jinten hitam dosis 25mg/Kg BB per oral Diambil darah melalui ekor tikus dalam tabung kaca pada interval waktu (0, 0.250,0.500, 0.750, 1, 1,5, 2, 4, 6 dan 8 jam) Sampel darah disentrifugasi selama 10 menit Analisis dengan ANOVA
Data In Vitro Waktu (menit) Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 15 7.39 9.56 14.35 15.85 20.62 30 9.05 12.65 21.21 17.34 22.55 45 10.52 14.39 28.61 23.12 29.54 60 13.91 20.22 35.75 28.49 39.51 75 15.13 21.43 44.28 33.64 48.15 90 17.53 23.65 51.88 38.47 58.32
Data In Vivo Waktu ( jam ) Kelompok 1 Kelompok 2 0.25 151.780 439.043 0.25 151.780 439.043 0.5 527.912 992.92 0.75 2152.613 3091.239 1 4138.251 5995.045 1,5 3140.012 4049.738 2 2049.160 2904.583 4 982.030 1604.674 6 241.818 558.281 8 51.342 123.015
Pembahasan Hasil yang diperoleh pada penelitian secara in vitro menunjukan hasil baik dengan metanol dan heksana ekstrak jintan hitam meningkatkan penyerapan amoksisilin secara signifikan dibandingkan dengan kontrol. Pada pembandingan ini juga diperoleh hasil heksana lebih signifikan daripada metanol. Pada in vivo menunjukan Cmax untuk amoksisilin yang diberikan secara oral tunggal dan kombinasi menunjukan bahwa meningkat sejalan dari 4138.251 -5.995,045.
Kesimpulan Hasil menunjukkan bahwa jinten hitam dapat menambah permeabilitas yang efisien untuk amoksisilin dan dapat diuji sebagai sistem penyerapan (bioavailabilitas) untuk meningkatkan penyerapan berbagai obat BCS III. Jinten hitam meningkatkan biovailabilitas amoxicillin karena adanya asam oleat.
TERIMA KASIH