Oleh : Novia Wahyu Wardhani

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Advertisements

KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
Pada Masa ini anak sangat aktif
DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran.
PENDAHULUAN Belajar dari Kenyataan …
Pengertian, Unsur, Fungsi
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
MEDIA bk WELCOME WELCOME OLEH: Lely Lutfiyah ( )
TANTANGAN DALAM HAL ETIKA DAN KEAMANAN
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
MASALAH PADA ANAK-ANAK DAN PENYELESAIANNYA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
SAINS – TEKNOLOGI - MASYARAKAT
Sosialisasi.
MASA REMAJA DEFINISI REMAJA PERKEMBANGAN REMAJA MASALAH YANG DIHADAPI REMAJA CARA MENGATASINYA PROFILPROFIL.
New Media: New technology, New Ideas or New Headaches
Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
URGENSI LITERASI DIGITAL BAGI PENDIDIK
IF 3280 Socio-Informatika & Profesionalisme: KONTEKS SOSIAL
VIENA RUSMIATI HASANAH
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
KEBUTUHAN REMAJA Kebutuhan Fisiologis (primer): makan, minum, instrahat, seksual, perlindungan diri, dll. Kebutuhan Psikologis (sekunder): kebutuhan untuk.
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal (3-6 tahun)
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Peran Orangtua dalam Kehidupan Anak Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pertemuan 16 Kemampuan komunikasi (II)
THEORIES OF COMMUNICATIONS MEDIA
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
KOMUNIKASI MASSA CYBER COMMUNICATION.
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
TEORI KOMUNIKASI MASSA
Literasi Media.
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
MODEL-MODEL EFEK MEDIA
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Praktik Pengasuhan Anak (PARENTING)
KOMUNIKASI PADA ANAK DAN KELUARGA
Salam Sejahtera Utk Kita Semua
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
LITERASI MEDIA&ANTISIPASI TERHADAP MASALAH SOSIAL
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
Gawai : Berkat atau Malapetaka?. GAWAI = GADGET Gawai (bahasa Inggris: gadget) adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis.
Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa
Teknologi dan Perubahan Organisasi
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Kelompok 5 Hasri Novidawati Purba Kristin Nanda Sitorus Marisa Monika Artauli Nainggolan.
MINAT DAN BAKAT.
DAMPAK GAME ONLINE BAGI PELAJAR (Irsyadinnas)
Transcript presentasi:

Oleh : Novia Wahyu Wardhani 13703261007 Ecology of the Mass Media review dari buku: Child,Family,School,Community Socialization and Support Roberta M. Berns University of California, Irvine Saddleback College Oleh : Novia Wahyu Wardhani 13703261007

Prolog Pada masa sejarah media yang digunakan untuk mewariskan budaya kepada generasi muda adalah tradisi lisan. Ketika mesin cetak ditemukan dan cerita dapat ditulis, sekarang pembaca yang harus beradaptasi untuk memahami pesan dalam dongeng itu. Terjadi revolusi ketika elektronik ditemukan dan televisi menjadi media untuk bercerita maka ini kemudian dijadikan bisnis.

PENGARUHNYA PADA PERKEMBANGAN ANAK MEDIA MASSA PENGERTIAN MEDIA MASSA dipengaruhi 3. MESOSYSTEM 2. MAKROSYSTEM JENIS MEDIA MASSA 1. CHRONOSYSTEM 1. SCREEN MEDIA 2. MEDIA CETAK PENGARUHNYA PADA PERKEMBANGAN ANAK 3. MEDIA AUDIO 4. MEDIA KOMPUTERISASI

Pengertian Media Massa "Media" mengacu pada jenis komunikasi. Media massa adalah pembentuk, dan penyebar budaya.

Media Massa Dipengaruhi oleh Chronosystem Makrosistem Mesosistem

1. Pengaruh Chronosystem pada Media Massa Pengaruh Media Massa pada Chronosistem melibatkan perubahan teknologi, konten, dan pegunaan interaktif. Melibatkan perubahan teknologi yang dimaksud adalah yang dahulunya hanya buku dan radio sekarang menjadi tv dan komputer.

Lanjutan…. Melibatkan perubahan konten karena berdasarkan penelitian semakin lama bahasan mengenai kekerasan, seks, dan iklan semakin meningkat, cara lebih dispesifikkan berdasarkan usia, dan dalam berbagai bahasa. Melibatkan pegunaan interaktif disini maksudnya dengan adanya teknologi baru ini memungkinkan pemirsa dapat berpartisipasi dengan cara menelepon dan mengirim email yang berisikan pendapat mereka.

2. PENGARUH MACROSYSTEM PADA MEDIA MASSA Komunikasi masal di Amerika Serikat memiliki karakteristik kepemilikan pribadi dan berorientasi pada keuntungan perusahaan.

Lanjutan…. Pengaruh Media Massa pada Makrosistem meliputi dimensi politik, ekonomi, dan teknologi. Politik mencakup hukum-hukum yang mengatur pengoperasian media. Dikemukakan adanya 2 organisasi yaitu FCC, dan FTC yang mengurusi tentang media di AS. Ekonomi meliputi perusahaan yang menseponsori sebuah acara. Teknologi termasuk jenis media serta isinya.

3. Pengaruh Mesosystem pada layar Media Pengaruh Mesosystem di televisi dan film terdiri dari hubungan dengan masyarakat, sekolah, teman sebaya, dan keluarga. Hubungan dengan masyarakat-media The Public Broadcasting System (PBS) Kabel dan Satelit Televisi Perekam kaset dan Pemutar DVD Grup Kepentingan Umum

Lanjutan…. Hubungan sekolah-media Banyak guru menggunakan TV pendidikan sebagai bagian dari kurikulum mereka, dan jutaan anak usia sekolah menerima sebagian dari instruksi rutin mereka melalui televisi. Hubungan teman sebaya-media Meskipun penelitian menunjukkan bahwa orang tua dapat memediasi efek TV, menurut sebuah studi oleh Nathanson (2001),pengaruh orang tua mungkin berkurang ketika anak- anak mencapai usia remaja dan menghadapi tekanan dari teman sebaya.

Hubungan keluarga-media Orang tua harus melatih tanggung jawab utama mereka dalam mengatur dan mengawasi mereka kebiasaan menonton anak-anak. Sayangnya, beberapa studi (Huston & Wright, 1998; Perse, 2001; Roberts & Foehr, 2004) menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam melihat anak-anak jarang terjadi.

Anak-anak dan Screen Media: Televisi dan Film (Video, DVD) Kekhawatiran Terhadap Televisi Dan Film Ada Kekhawatiran Adakah Dampak Televisi Dan Film Terhadap Anak. Dampak pada aktivitas dan hubungan Ritual keluarga dan interaksi Televisi telah membuat interaksi menurun dan hubungan keluarga menjadi berkurang seperti menyentuh, memeluk, berbicara dan berbagi pengalaman. Aktivitas fisik Semakin banyak anak-anak melihat televisis maka semakin berkurang aktivitas anak.

Dampaknya terhadap kemampuan untuk membedakan antara realitas dan fantasi Anak yang suka melihat tv kadang tidak bisa membedakan antara realitas dan fantasi Persepsi realitas jatuh ke dalam dua kategori: faktualitas (Apakah itu terjadi di dunia nyata yang tanpa latihan, atau itu dibangun dan ditulis untuk TV?) Realisme sosial (Bagaimana penggambaran yang serupa di dalam TV untuk acara yang sebenarnya?)

Dampaknya pada imajinasi Beberapa orang percaya TV membuat imajinasi tunduk pada imitasi. Sebagai contoh, studi oleh Singer dan Singer (1990) menemukan bahwa anak- anak, usia 3 sampai 8 pada saat bermain mencerminkan referensi dari televisi seperti kartun, superhero, dan menunjukkan aksi-detektif dan mungkin menjadi agresif. Dampaknya pada prevalensi kekerasan Para NTVS (Center for Communication and Social Policy, 1998; Mediascope, 1997; Murray, 2007) menunjukkan bahwa konteks di mana sebagian besar kekerasan disajikan di TV menimbulkan risiko berikut untuk pemirsa: (1) belajar berperilaku keras, (2) menjadi peka terhadap kekerasan, dan (3) menjadi takut diserang.

Pembelajaran observasional Belajar observasional. Belajar observasional didasarkan pada Albert Bandura, (1974; 1989) teori kognitif sosial, kita belajar dengan mengamati dan meniru perilaku. Perubahan sikap Dalam teori psikologi, sikap meliputi atribusi, aturan, dan penjelasan bahwa orang secara bertahap belajar dari pengamatan perilaku. Oleh karena itu, untuk setiap orang yang banyak menonton televisi, sikap akan dibangun atas dasar apa yang mereka lihat, dan sikap pada gilirannya memiliki efek pada perilaku mereka. Gairah Gairah meneliti teori perubahan fisiologis dalam tubuh dan selanjutnya emosi yang terjadi saat melihat episode kekerasan. Peningkatan perilaku agresif dihasilkan dari peningkatan gairah umum yang terjadi.

Dampaknya dari melihat iklan Dampak dari banyak melihat iklan adalah mudah terpengaruh Anak-anak adalah yang paling mudah terpengaruh namun ternyata remaja juga dapat dipengaruhi oleh iklan. Komersialisme tidak hanya menyerang rumah; itu hadir di sekolah serta (Jennings & Wartella, 2007). Dampaknya pada pelestarian nilai Menjadi perhatian di sini adalah bagaimana perilaku, nilai-nilai seksual, dan stereotip digambarkan di TV diinterpretasikan oleh anak- anak.

Perilaku Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang menonton perilaku altruistik (Kedermawanan, membantu, dan kerjasama) di televisi menjadi lebih altruistik sendiri (Comstock & Scharrer, 2006; Perse, 2001). Seksual Sebagian besar informasi remaja tentang seksualitas berasal dari TV (Lorch, 2007). Stereotip TV membuat pemirsa menjadi berfikiran atau memiliki sikap stereotip. Karena TV terkadang hanya representasi dari kelompok tertentu.

Dampaknya pada kemampuan kognitif Kemampuan membaca dan keterampilan komunikasi Anak-anak yang banyak melihat TV maka kemampuan membaca dan komunikasinya akan sedikit menurun. Namun televisi memiliki potensi untuk memotivasi membaca. Pengolahan informasi Media yang berbeda membutuhkan strategi pengolahan informasi yang berbeda juga. Setiap tingkatan usia anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengolah informasi. Prestasi akademik Pengaruh menonton TV pada prestasi akademik tergantung pada usia , konten , dan apakah orang dewasa hadir untuk bersama melihat dan berkomentar. Isi televisi menunjukkan dampak yang signifikan terhadap prestasi akademik (berdasarkan studi longitudinal).

Bagaiman Jika Ada Mediasi Pengaruh Layar Media Dan Hasil Sosialisasi Dalam kajian komprehensif dari semua bukti tentang efek televisi pada anak. Namun, sulit untuk menentukan efek televisi pada perilaku karena mediasi atau pengaruh lainnya.

Perhatian selektif Persepsi dan konsep dunia anak-anak tergantung pada aspek mana yang mendapatkan perhatian mereka. Keterlibatan seseorang yang telah dewasa Orangtua dapat memediasi menonton televisi dengan cara: Mengontrol jumlah jam paparan TV. Memeriksa peringkat dan evaluasi program. Melihat televisi dengan anak-anak mereka dan mendiskusikan program. Mengatur kegiatan keluarga selain menonton televisi.

Anak-anak dan Media Cetak: Buku dan Majalah Televisi dan radio membuat anak pasif Buku dan majalah membuat anak aktif Menurut Roberts dan Foehr (2004), penggunaan media cetak dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan orang tua-pendapatan lebih berarti lebih banyak sumber daya untuk bahan cetak, lebih besar pendidikan berarti nilai yang lebih tinggi ditempatkan pada buku dan membaca.

Peran media cetak yang dikenal untuk bermain dalam sosialisasi adalah untuk menyampaikan budaya ke generasi berikutnya.

Bagaimana Buku Dan Majalah Mempengaruhi Perkembangan Anak? Buku dan majalah mempengaruhi dalam 3 hal yaitu: Bahasa Pengembangan kognitif Pembangunan Psikososial

Kekhawatiran Tentang Anak-anak Dan Buku Dan Majalah Fantasi dan kenyataan: Dalam sebuah buku terdapat bias antara fantasi dan kenyataan Kekerasan: Cashdan (1999) mengeksplorasi bagaimana dongeng membantu anak-anak memproyeksikan perjuangan batin mereka sendiri dengan baik dan jahat ke pertempuran yang ditetapkan oleh karakter dalam cerita. Stereotip: dalam cerita anak biasanya terdapat stereotip seperti melanggengkan jenis kelamin, kelompok minoritas, dan kelompok usia.

Anak-anak dan Media Audio: Musik Populer Apa yang membuat musik populer dibandingkan dengan yang lain? itu adalah ekspresi dari budaya pemuda itu mengasingkan banyak orang dewasa itu menggambarkan nilai-nilai sosial saat ini

Anak-anak dan Media Komputerisasi: Interaktif dan Multimedia Interaktif dan multimedia adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi aktif, seperti komputer, video game, konsol, dan ponsel. Menurut Roberts dan Foehr (2008), jumlah total media yang digunakan oleh orang-orang muda (usia 8-18) setiap hari telah meningkat menjadi lebih dari delapan jam, tidak termasuk sekolah, dengan sebagianbesar peningkatan berasal dari video game dan komputer.

Menurut Brooks-Gunn dan Donahue (2008), implikasi bagi orang tua adalah kebutuhan untuk mendidik sendiri tentang teknologi media baru, untuk mengajarkan keterampilan literasi, dan untuk menetapkan batas. Implikasi bagi pendidik adalah kebutuhan untuk menggunakan teknologi media baru untuk membantu anak-anak belajar dengan memasukkan media elektronik ke dalam kurikulum untuk pengayaan, praktek keterampilan, dan penelitian independen.

Anak-anak, Komputer, dan Internet Internet adalah kumpulan informasi. Beberapa masalah dengan teknologi internet, selain kesesuaian isi di situs web tertentu, adalah: 1. masalah pembajakan atas mentransfer ilegal materi berhak cipta, 2. masalah privasi mengenai kemampuan untuk melacak pola penggunaan secara online dan mendapatkan akses ke data pribadi, 3. kapasitas untuk kembali ke informasi yang tidak sah, 4. virus dan worm yang dapat menghancurkan data di komputer, dan 5. junk mail yang tidak diminta, atau "spam.“

Lebih dari dua pertiga dari anak-anak AS memiliki akses komputer di rumah, dan di sekolah (Roberts & Foehr, 2008) Padahal banyak anak yang mengakses ke semua jenis informasi di Internet tanpa mengembangkan keterampilan berpikir kritis? Bagaimana dengan akses online ke informasi meniadakan nilai-nilai keluarga, seperti pornografi ? sekarang ini, dengan adanya software tertentu, orang tua dapat memblokir bagian dari Internet (pornografi) untuk melindungi anak mereka. Yang paling penting, orang tua harus memonitor aktivitas internet anak mereka, belajar teknologi, membatasi waktu online, dan mendiskusikan berbagai risiko ( AACAP, 2001; Rosen, 2007) .

Anak-anak dan Video / DVD Game Komputerisasi Dalam review penelitian tentang bermain video game, National Institute on Media dan Keluarga (2001) meringkas pengaruh positif dan negatif pada anak sebagai berikut:

Pengaruh Positif · Game memberikan pengenalan teknologi informasi Pengaruh Positif · Game memberikan pengenalan teknologi informasi. · Permainan dapat memberikan praktek dalam arah berikut. · Beberapa game memberikan latihan dalam pemecahan masalah dan logika. · Permainan dapat memberikan latihan dalam penggunaan motorik halus dan keterampilan spasial. · Game dapat memberikan kesempatan bagi orang dewasa dan anak untuk bermain bersama.

Pengaruh Negatif · Berlatih tindakan kekerasan dapat berkontribusi lebih banyak untuk perilaku agresif daripada pasif melihat kekerasan. · Permainan seringkali didasarkan pada petak agresi, kompetisi, dan stereotip. · Lebih sering game tidak memberikan peluang untuk berpikir independen atau kreativitas. · Game dapat membingungkan realitas dan fantasi. · Prestasi akademik mungkin berhubungan negatif dengan keseluruhan waktu yang dihabiskan bermain video atau permainan komputer.

Singkatnya, orang dewasa harus menjadi sadar terhadap teknologi yang tersedia, perangkat lunak, dangames yang penggunaannya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Mereka harus juga membatasi waktu yang dihabiskan untuk bermain game, dengan pekerjaan rumah dan tugas-tugas yang dilakukan terlebih dahulu. Selain itu, mereka harus mendiskusikan isi game dengan anak, menjelaskan perbedaan antara realitas dan fantasi (AACAP, 2006d).