ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POKOK – POKOK PTUN & BERACARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
Advertisements

HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara
Di bagi ke dalam asas-asas fomal dan yang material.
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
KEBIJAKAN DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA DALAM HUKUM PIDANA
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
Peraturan Perundang-undangan dalam negara hukum
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Central & Local Government Finance Week 7 – Seminar 1 Revised : March 2013 Semester 2 Year 2012/2013 Sigit Pamungkas, SE., MCom Public Sector Accounting.
HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
KEWENANGAN PEMERINTAH
PERIHAL WEWENANG PEMERINTAH
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
PENGANTAR PENGERTIAN DASAR HUKUM TATA USAHA NEGARA DAN HUKUM PERADILAN TATA USAHA NEGARA Tata Usaha Negara menurut ketentuan pasal 1 ayat 7 UU No. 5 tahun.
PELATIHAN HUKUM KONTRAK KONSTRUKSI DEP PU Jakarta, 13 Maret 2009
Azaz – azaz Umum Pemerintahan Yang Baik
BAB 3 Disiplin itu Indah Pertemuan : 1.
KETERBUKAAN DAN KEADILAN
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (AUPB) DAN GOOD GOVERNANCE
Hukum Administrasi Disampaikan dalam DIKLATPIM TINGKAT III Angkatan XX Tahun 2006 Banjarbaru, 22 juni 2006 By : Ichsan Anwary S.H.,.M.H.
UU 30/2014 Administrasi Pemerintahan Drs. Yanuar Ahmad, MPA
Administrasi Pemerintahan di Daerah Hukum tentang Organisasi Administrasi Negara Hukum Administrasi Negara Semester 4
Peran Ombudsman RI dalam pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia (sesuai UU No. 37/2008 ttg Ombudsman RI dan UU No. 25/2009 ttg Pelayanan.
ASAS-ASAS DAN SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
Good Governance Dalam Penataan Kota Jakarta
Oleh Ridho Mubarak Piliang, SH.MH 2016
Asas Umum Pemerintahan yang Baik bahan ke-7
DASAR WEWENANG PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN YANG BAIK (AAUPB) FAKULTAS HUKUM UPN JATIM
HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
Bangsa Dan Negara (2) Pertemuan 04
ASAS-ASAS PEMERINTAHAN YANG BAIK
Peradilan TUN Para Pihak & Penyelesaian Sengketa TUN
TINDAKAN PEMERINTAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM PUBLIK
INSTRUMEN HAM INDONESIA
Pembagian Urusan & Penyelenggaraan Pemerintahan
Pencegahan Perkawinan
Peradilan TUN Para Pihak & Penyelesaian Sengketa TUN
hukum administrasi (negara)
Konsep Negara Hukum Demokratis (demokratischer Rechtstaat)
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH DR. Ni’matul Huda, SH, MHum
ASAS-ASAS PERUNDANG-UNDANGAN
SIKAP KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
HUKUM TATA NEGARA.
Pasal 53 UU No.9/Th 2004 : (1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan.
DAN PERADILAN NASIONAL
Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (I)
INSTRUMEN HAM INDONESIA
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik AAUPB
(Kordiv. Organisasi & SDM Panwaskab Karanganyar)
OTONOMI DAERAH by Dr. Ardiyan Saptawan
Farid B. Siswantoro, KPU DIY
ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Unggul Profesional Islami
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
KEBIJAKAN DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA DALAM HUKUM PIDANA
Pembagian Urusan & Penyelenggaraan Pemerintahan
PENINGKATAN KAPABILITAS INSPEKTUR UTAMA BPK-RI
PERADILAN Tata Usaha Negara
Asas Umum Pemerintahan yang Baik
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP APARATUR PEMERINTAH DAERAH DARI JERATAN PIDANA MELALUI PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 48 TAHUN 2016 Drs. TRI YUWONO, M.Si.
ASPEK KERUGIAN NEGARA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
MAL-ADMINISTRASI OLEH : Drs. H. HIPNI, M.Si Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi.
Transcript presentasi:

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

DEFINISI AAUPB AAUPB adalah pemerintahan yang tindakan-tindakan pemerintahannya yang berupa keputusan-keputusan tidak menjadi bulanan-bulanan di peradilan, khususnya di Peradilan Tata Usaha Negara, karena keputusan-keputusannya selalu digugat oleh orang/badan hukum perdata. AAUPB ini diatur dalam Undang-Undang No 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan

Istilah AAUPB Di Belanda dikenal dengan “Algemene Beginselen van Behoorllijke Bestuur” (ABBB) Di Inggris dikenal “The Principal of Natural Justice” Di Perancis “Les Principaux Generaux du Droit Coutumier Publique” Di Belgia “Aglemene Rechtsbeginselen” Di Jerman “Verfassung Sprinzipien” Di Indonesia “Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik”.

VAN DER BURG dan GJM. CARTIGNY memberikan definisi mengenai algemene beginselen van behoorlijk bestuur (abbb), adalah asas-asas hukum yang tidak tertulis yang harus diperhatikan oleh badan atau pejabat tata usaha Negara dalam melakukan tindakan hukum yang akan dinilai kemudian oleh Hakim Tata Usaha Negara. D. Van WIJK /WILLEM KONIJNENBELT menulis sebagai berikut: organ-organ pemerintahan – yang menerima wewenang untuk melakukan tindakan tertenu menjalankan tindakannya tidak hanya terkait pada peraturan perundang-undangan; hukum tertulis, disamping itu organ-oragan pemerintahan harus memperhatikan hukum tidak tertulis, yaitu asas-asas umum pemerintahan yang baik 

JBJM. Ten BERGE menyatakan bahwa, istilah asas-asas pemerintahan yang patut sebenarnya dimaksudkan sebagai peraturan hukum tidak tertulis pada pemerintahan yang berdasarkan hukum. Dan menyebutkan bahwa, kita menemukan abbb dalam dua varian, yaitu sebagai dasar penelitan bagi hakim dan sebagai norma pengarah bagi organ pemerintahan.

Belinfante, asas- asas umum pemerintahan yang baik meliputi : Asas larangan bertindak sewenang-wenang. Asas larangan mencampur adukan wewenang. Asas kepastian hukum. Asas kesaksamaan. Asas persamaan. Veld dan Koeman, menurutnya AAUPB : Asas larangan mencampuradukan wewenang. Asas harapan-harapan yang ditumbuhkan. Asas kejujuran. Asas kecermatan. Asas pemberian dasar pertimbangan.

Menurut Kuntjoro Purbopranoto asas-asas umum pemerintahan yang baik, meliputi : 1. Asas Kepastian Hukum : Asas ini menghormati hak yang diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan, walaupun keputusan itu salah dan kesalahan tersebut dibuat oleh badan / pejabat yang membuat keputusan itu. 2. Asas Keseimbangan : Dalam asas ini dikehendaki adanya keseimbangan antara hukuman dan kelalaian seseorang. 3. Asas Kesamaan Dalam Mengambil Keputusan : Asas ini menghendaki agar badan / pejabat tata usaha negara harus mengambil tindakan yang sama ( tidak bertentangan ) dengan kasus-kasus yang faktanya sama. 4. Asas Bertindak Cermat : Asas ini menghendaki agar badan / pejabat tata usaha negara harus bertindak cermat atau hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. 5. Asas Motivasi Untuk Setiap Keputusan : Asas ini menghendaki bahwa keputusan harus didasari alasan / motivasi yang cukup. Motivasi itu harus adil dan jelas. 6. Asas Jangan Mencampuradukan Kewenangan : Tidak boleh menggunakan kewenangan itu untuk tujuan lain selain daripada tujuan yang telah ditetapkan untuk kewenangan itu. 7. Asas Permainan Yang Layak / Asas Perlakuan Yang Jujur : Warga masyarakat harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencari kebenaran.

8. Asas Menanggapi Penghargaan Yang Wajar : Tindakan-tindakan badan / pejabat itu harus menimbulkan harapan-harapan bagi para warga masyarakat. 9. Asas Meniadakan Akibat Suatu Keputusan Yang Batal : Asas ini menghendaki agar kedudukan seseorang dipulihkan kembali sebagai akibat dari keputusan yang batal. 10. Asas keadilan dan kewajaran : Asas ini menyatakan bahwa suatu tindakan yang tidak adil / tidak layak adalah terlarang dan apabila badan / pejabat tata usaha negara bertindak bertentangan dengan asas ini, maka tindakan itu dapat dibatalkan. 11. Asas Perlindungan Atas Pandangan Hidup / Cara Hidup : Setiap orang mempunyai hak atas kehidupan pribadinya dan pemerintah harus menghormati hak tersebut. 12. Asas kebijaksanaan : Dalam tugas mengabdi pada kepentingan umum, badan / pejabat itu tidak perlu menunggu instruksi tetapi langsung dapat bertindak dengan berpijak pada asas kebijaksanaan (spontan) 13. Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum : Kepentingan umum meliputi kepentingan nasional dalam nasional dalam arti kepentingan bangsa, negara, masyarakat. Kepentingan umum mengatasi kepentingan individu, golongan dan daerah.

Seiring dengan perjalan waktu dan perubahan politik Indonesia, asas-asas ini muncul dan dimuat dalam suatu undang-undang yaitu UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999 menyebutkan beberapa asas umum penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut: Asas kepastian hukum: asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang- undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara. Asas tertib penyelenggaraan negara: asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara. Asas kepentingan umum: asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara aspiratif, akomodatif dan selektif. Asas keterbukaan: asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara. Asas proporsionalitas: asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara. Asas profesionalitas: asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Asas akuntabilitas: asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian Asas-asas tersebut diakui dan diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam proses peradilan di PTUN, yakni setelah adanya UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN. Berdasarkan pasal 53 ayat (2) poin a disebutkan: “keputusan tata usaha negara yang digugat itu bertentangan dengan asas- asas umum pemerintahan yang baik”. Dan dalam penjelasannya disebutkan: “yang dimaksud dengan asas- asas umum pemerintahan yang baik adalah meliputi atas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas dan akuntabilitas, sebagai dimaksud dalam UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebes dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Disamping itu, dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, asas-asas umum pemerintahan yang baik tersebut dijadikan asas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana tercantum dalam Pasal 20 ayat (1) yang berbunyi: “penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada Asas Umum Penyelenggaraan Negara yang terdiri atas: asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, asas akuntabilitas, asas efisiensi dan asas efektivitas”. (terdapat tambahan dua azaz yaitu asas efisiensi dan asas efektivitas)

Kemudian terdapat UU No 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini meliputi asas: kepastian hukum; kemanfaatan; ketidakberpihakan; kecermatan; tidak menyalahgunakan kewenangan; keterbukaan; kepentingan umum; dan pelayanan yang baik.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

SEKIAN DAN TERIMA KASIH