Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER PENYAKIT MENULAR TUBERKULOSIS PARU (TB)
Advertisements

POSYANDU.
DENVER II.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
TUMBUH KEMBANG ANAK FIVI MELVA DIANA,SKM,M.Biomed
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
Oleh : Colti Sistiarani, SKM., M.Kes STANDAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN.
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
DETEKSI DINI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK
OBSERVASI GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PEMANTAUAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas
DENVER II Deteksi Dini Dalam Perkembangan
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
ASUHAN BAYI BARU LAHIR dan NEONATUS di komunitas
Oleh : Amin Muhtada, SKM.M.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
IKATAN BIDAN INDONESIA CABANG KABUPATEN BANTUL
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
PENGKAJIAN PERKEMBANGAN MENGGUNAKAN
PERKEMBANGAN ANAK.
Konseling KTD
AKUPRESER DAN TUMBUH KEMBANG BALITA OLEH dr. Yuliarni. M.Kes
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
TUMBANG USIA BALITA DAN PRA SEKOLAH
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar 2017.
TUMBUH KEMBANG ANAK Isy Royhanaty.
Sebuah Catatan Singkat
DDST (Denver Development Screening Test)
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
DDST ( Denver Development Screening Test )
KOMUNIKASI PADA ANAK DAN KELUARGA
Apriyani Puji H, S.Kep.Ners
Assalamu’alaikum wr. wb
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
SDIDTK.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
Gangguan rentang Perkembangan
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA MELALUI SDIDTK
KADER KESEHATAN HIRYADI,M.Kep,Sp.Kom. PENGERTIAN L. A. Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK
PERKEMBANGAN ANAK. Ciri-ciri Perkembangan 1.Perkembangan melibatkan perubahan 2.Perkembangan awal menentukan tahap selanjutnya 3.Perkembangan mempunyai.
BIMBINGAN ANTISIPASI. Anticipatory Guidance  Bimbingan kepada orangtua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan.
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
Penilaian Tumbuh Kembang Bayi & Anak FKIK Unwar, Kamis 10 Desember 2015 Dr.dr.A.A.Oka Lely,Sp.A SMF Anak/ RSUD Sanjiwani Gianyar.
Dr Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK
Transcript presentasi:

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

Masalah Tumbuh Kembang anak akhir- akhir ini makin  Harapan orang tua : Kualitas anaknya baik Tuntutan masyarakat : “Mengatasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan sedini mungkin “ BAGAIMANA CARA ?

Meningkatkan kualitas Anak Pemantauan secara teratur dan berkala sejak dini DETEKSI DINI Mengoptimalkan stimulasi secara dini sesuai tahap perkembangan anak STIMULASI DINI Melakukan tindakan intervensi dini jika ada penyimpangan INTERVENSI DINI

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG Salah satu cara deteksi dini adalah dengan METODE SKRINING Skrining dapat dilakukan pada saat pemeriksaan rutin / anak berobat di RS atau praktek

KETERBATASAN KETRAMPILAN Dokter dan tenaga kesehatan lain : profesi yang paling mungkin melakukan skrining tumbuh kembang FAKTA : HANYA 15-30% dokter anak di USA melakukan skrining secara formal MENYITA WAKTU IMBALAN KURANG KETERBATASAN KETRAMPILAN ANAK TIDAK KOOPERATIF KONTROL TIDAK TERATUR KURANG YAKIN

Keterbatasan waktu dalam praktek : Mengabaikan pengetahuan tentang pertumbuhan perkembangan anak termasuk kelainan psikososial Perlu metode yang mudah dan cepat

DEPKES RI & IDAI 2005 Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini tumbuh Kembang anak (SDIDTK) edisi revisi Mudah dipahami, sederhana ,dapat dilakukan dengan cepat

Skrining perkembangan Deteksi dini Tumbuh Kembang Buku KIA Denver II Bayley Infant Neurodevelopmental Screener

SDIDTK Anak Meliputi Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan Deteksi dini penyimpangan perkembangan Deteksi dini penyimpangan emosional.

PERKEMBANGAN ANAK menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu Harus dipantau secara berkala Bayi/Anak dengan resiko tinggi perlu mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus, gemeli dll. Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai umur 6 tahun Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh depkes

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan : minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya dengar) mulai umur 3 bln : minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn

…Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan 3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai umur 3 tahun tiap 6 bulan. 4. Gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah mental emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler) dan Conners untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas

Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan) Cara menghitung usia anak : Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari 2001 03 02 Tanggal lahir 2000 10 15 Konversi bulan ke hari dan tahun ke bulan 2001-1= 2000 03 – 1 =02 02 +12=14 02+30=32 2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17 Umur sekarang 4 bulan 17 hari

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : Pengukuran Berat badan dan Tinggi badan Pengukuran Lingkar kepala

Z SCORE

Deteksi dini penyimpangan perkembangan terdiri dari : Pemeriksaan perkembangan anak dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Tes daya lihat (TDL) Tes daya dengar (TDD)

Deteksi dini penyimpangan mental emosional Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak usia 36-72 bulan Ceklis Autis Anak Pra Sekolah (Checklist for Autism in Toddlers =CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan ke atas

1. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan anaknya. Tujuan : untuk mengetahui apakah perkembangan bayi / anak normal atau ada penyimpangan Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24 bulan kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan. Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan usia bayi / anak

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (lanjt..) 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat Alat : 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak 2. Kertas, pensil, 3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis, 4. kerincingan, 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, 6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm

Jika anak datang belum mencapai usia pemeriksaan rutin, maka ibu diminta kembali kontrol pada usia terdekat dengan pemeriksaan rutin Jika ibu datang dengan masalah tumbuh kembang anak, sedangkan umur anak bukan umur skrining, maka lakukan skrining dengan menggunakan formulir KPSP usia terdekat – yang lebih muda.

Interpretasi KPSP Hitunglah jumlah jawaban Ya. Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S) Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis keterlambatan

Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai: a) Cara menghitung umur anak b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan umur anak c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudkannya.

Intervensi Bila perkembangan sesuai (S): Puji ibu, teruskan pola asuh anak Beri stimulasi sesering mungkin, tiap saat sesuai umur dan kemampuan anak Lakukan pemeriksaan / skrining rutin sesuai umur

Perkembangan meragukan (M) : Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap saat untuk mengejar ketertinggalannya Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain yang menyebabkan penyimpangan perkembangan Ulangi KPSP 2 minggu kemudian Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu kemudian. Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)

Perkembangan ada Penyimpangan (P): Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk memeriksa perkembangan anak lebih lanjut / penanganan Tim spesialistik

Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional Tujuan : Mendeteksi secara dini penyimpangan mental emosional pada anak pra sekolah Jadwal : setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan Alat : Kuesioner masalah Mental Emosional (KMME) 12 pertanyaan mengenai problem mental emosional anak umur 36-72 bulan

KMME Interpretasi : bila jawaban YA maka mengalami masalah mental emosional

KMME Intervensi Bila jawaban YA hanya satu : lakukan konseling Buku Pedoman Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Anak Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS (fasilitas tumbuh kembang anak) Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS memiliki fasilitas tumbuh kembang anak

Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah Tujuan : Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18-36 bulan. Jadwal : Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan autis. Alat ; yang digunakan adalah CHAT ( Checklist for Autism in’ Toddlers) 9 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak 5 perintah untuk anak

Intepretasi Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7,B2,B3 dan B4 Risiko rendah menderita autis : bila jawaban “ Tidak” pada pertanyaan A7 dan B4 Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “tidak” jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6; A8 – A9; B1-B5. Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1,2 dan 3.

Intervensi bila anak beresiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak.

Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Prasekolah Tujuan : Mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan atas. Jadwal : Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) Alat ; yang digunakan adalah formulir gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) 10 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak

Cara deteksi dini menggunakan formulir formulir GPPH Ajukan pertanyaan dengan lambat. Jelas, nyaring, satu per satu perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orang tua / pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH Keadaan yang ditanyakan/ diamati ada pada anak dimanapun anak berada , misal ketika dirumah., sekolah, pasar, toko, dll) ; setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku aak selama dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

Interpretasi Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai “ berikut ini dan jumlahka nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak Nulai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak Nulai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH

Intervensi Anak dengan kemampuan GPPH perlu dirujuk ke rumah sakit yang mem tetapi memiliki fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut Bila nanti total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu , jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dega anak ( orag tua, pengasuh, nenek, guru, dsb.

2. Tes Daya Dengar (TDD) Tujuan : Menemukan gangguan pendengaran sejak dini. Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang mengalami gangguan pendengaran. Jadwal Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas. Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya. Alat / sarana yang diperlukan adalah : Instrumen TDD menurut umur anak Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)

Cara melakukan TDD : Menghitung umur anak dalam bulan Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak Pada anak umur  24 bulan : semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh anak. Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan berurutan. Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak dapat melakukannya satu bulan terakhir. Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak tidak pernah, tidak tahu atau tidak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir,

Pada anak umur 24 bulan atau lebih Pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/ pengasuh untuk dikerjakan oleh anak. Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orang tua/pengasuh. Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan perintah orang tua/ pengasuh. Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah orang tua/ pengasuh.

Intepretasi Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran. Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/ balita atau status/catatan medik anak, jenis kelainan. Intervensi Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada . Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.

3. Tes Daya Lihat (TDL) Tujuan : Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat. Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi besar. Jadwal tes daya lihat : Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37 bulan) Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya. Alat/ sarana yang diperlukan adalah : Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik. Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk dipegang anak. Alat penunjuk.

Cara melakukan tes daya lihat : menggantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “E” Letakan kursi pemeriksa disamping poster “E” Mengajari anak menggunakan kartu “E” Beri pujian anak jika dapat melakukannya. Minta anak menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.

Cara melakukan tes daya lihat (lanj..) Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu mulai baris pertama sampai baris ke empat atau bari “E” terkecil yang masih dapat dilihat. Puji anak setiap kali dapat melakukannya Ulangi pemeriksaan pada mata satunya dengan cara yang sama. Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........

Interpretasi : Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris ketiga poster “E”, artinya tidak dapat mencocokan arah kartu “E” yang dipeganggnya dengan arah “E” pada baris ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.

Intervensi melakukan pemeriksaan ulang. Bila pemeriksaan berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke`Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri, atau keduanya).

Skenario kasus Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 20 januari 2013. Berat badan 4 kg, Panjang badan 55 cm. Lingkar kepala 40 cm. Ibu berkata bahwa bayinya sering kaget dengan suara keras. Petugas kesehatan memeriksa bayi nurlela, kedua tungkai dan lengan bergerak dengan mudah, bayi nurlela menangis aktif, menggerakkan kepala ke kanan dan kekiri. Petugas kesehatan bertanya dan ibu mengatakan bahwa bayinya dapat tersenyum bila diajak bermain dan sudah tengkurap dengan kepala terangkat tegak. Hitung usia bayi nurlela Bagaimana pertumbuhannya Bagaimana perkembangannya (KPSP) Interpretasi bayi nurlela Intervensi untuk bayi nurlela

TERIMA KASIH

Pertanyaan Apa Jenis skrining yang dilakukan pada bayi nurlela? Hitung usia bayi Nurlela Bagaimana pertumbuhan bayi Nurlela Bagaimana perkembangan bayi Nurlela Interpretasi bayi Nurlela Intervensi untuk bayi Nurlela

jawaban Jenis skrining/Deteksi dini Penyimpangan Tumbuh Kembang : Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : BB/PB Deteksi dini penyimpangan perkembangan: KPSP, TDD

Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan) Cara menghitung usia anak : Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari 2013 05 13 Tanggal lahir 01 20 Konversi bulan ke hari dan tahun ke bulan 2013-2013= 0 05 – 1 =04 13+30=43 04 -0 = 03 43-20=23 Umur sekarang 3 bulan 23 hari

KPSP Perkembangan bayi Nurlela sesuai dengan tahap perkembangannya TDD : Instrumen Tes Daya Dengar umur 0-6 bulan (tidak mengalami gangguan pendengaran)

Intervensi Puji kepada ibu bayi nurlela karena telah mengasuh anaknya Teruskan pola asuh bayi nurlela sesuai dengan tahap perkembangannya Beri stimulus perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin sesuai umur dan kesiapan anak Ikutkan bayi nurlela pada kegiatan penimbangan dan pelayana di posyandu secara teratur Lakukan pemeriksaan/skrining menggunakan KPSP setiap 3 bulan sampai usianya 1 tahun, dst

Skenario kasus Andi anak laki-laki umur 4 tahun.Berat badan 10 kg. Tinggi badan 78 cm, suhu badan 370C. Ibu datang hari ini karena Andi tidak bisa duduk tenang, andi seharian bermain dan tidak mengenal lelah, dan suka memukul teman-temannya dengan tiba-tiba. Petugas kesehatan memeriksa anak andi atas kecurigaannya bahwa anak andi tidak tenang

Jenis skrining /Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang

Jenis skrining/Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang BB/PB KPSP TDL KMME GPPH

Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas /GPPH (Abbreviated Conners Rating Scale)

Setelah petugas memberi nilai pada masing- masing jawaban sesuai dengan bobot nilai, anak andi mendapat nilai total 10 Bagaimana interpretasi untuk anak Andi?

Intervensi untuk anak Andi Bila nilai total kurang dari 13 tetapi ragu- ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian

Terimakasih

Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpanan (P), lakukan tindakan berikut : Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian)