KIAT-KIAT MENULIS DI JURNAL ILMIAH Terakreditasi UIJ, 27 Juli 2016
BANYAK BERKALA ILMIAH Indonesia gagal terakreditasi karena memuat artikel yang seharusnya ditolak berdasarkan kriteria yang ada. Penyebab utamanya karena pencarian, pengidentifikasian, dan perumusan masalah penelitian atau penelaahannya tidak memenuhi persyaratan minimum, sehingga pendekatan pemecahannya juga tidak menjanjikan dihasilkannya simpulan yang bermakna untuk disumbangkan demi kemajuan ilmu dan teknologi.
Langkah Sebelum Menulis Artikel Ada prasyarat mutlak, yaitu ada hasil penelitian yang Sudah dirancang dan dilakukan dengan baik Dianalisis dengan baik dan benar Data telah disederhanakan dalam bentuk tabel atau grafik Sudah dikuasai dan dibahas Sudah menghasilkan simpulan Sudah menemukan implikasi
Tips Menyiapkan Artikel Jangan sekadar menambahkan Hasil, Pembahasan, dan Simpulan pada naskah proposal penelitian Jangan “membonsai” tesis/disertasi Mulailah dengan menulis Simpulan! “Benang merah” naskah yang disiapkan oleh penulis ialah dari Simpulan ke Tujuan penelitian Memahami sikap dan alur kerja mitra bestari (reviewer) “Benang merah” penelaahan naskah bagi mitra bestari ialah dari Tujuan (& state of the art) ke Simpulan Taati Petunjuk bagi Penulis (Guide for Authors)
Alur penelahaan oleh mitra bestari Tujuan penelitian Simpulan Metode Validitas Sumbangan pada ipteks Acuan standar, teruji Pendahuluan State of the art Hasil Acuan mutakhir Bukti temuan Pembahasan Judul Abstrak Pemaknaan temuan Sari, “jendela” Ringkas & “menjual” Acuan primer, mutakhir
menjelaskan isi artikel dengan cermat hindari singkatan dan jargon Judul jumlah kata < 12 menjelaskan isi artikel dengan cermat hindari singkatan dan jargon biasanya tidak mengandung kata kerja mudah dimengerti mengandung kata kunci
diperlukan untuk maksud korespondensi meningkatkan citra lembaga Alamat diperlukan untuk maksud korespondensi meningkatkan citra lembaga alamat lengkap dengan kode pos kelaziman sekarang menuliskan nomor telp/Hp/faks dan e-mail untuk mahasiswa pascasarjana, tuliskan nama perguruan tinggi tempat studi dan lembaga asal (jika ada)
Abstrak pendek ( maksimal 200 kata), sesuai dengan kebijakan berkala biasanya hanya 1 paragraf ditulis dengan kalimat baku dapat berdiri sendiri jika dipisahkan dari artikelnya unsur harus lengkap: tujuan penelitian, lingkup, metode ringkas, hasil utama termasuk fakta-fakta baru, kontribusi.
Informasi mencerminkan apa yang dibahas secara lengkap dalam tulisan Abstrak (lanjutan…) Informasi mencerminkan apa yang dibahas secara lengkap dalam tulisan Jangan mencantumkan tabel, ilustrasi, rujukan, singkatan dan akronim yang tidak dijelaskan Jangan memuat informasi atau simpulan yang tidak ada dalam naskah Temuan dikemukakan dengan fakta nyata
Abstrak ditulis dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) Abstrak (lanjutan…) Abstrak ditulis dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) Abstrak dalam bahasa Inggris, menjangkau pembaca lebih luas Supaya hemat kata, jangan mengulang judul dalam abstrak Abstrak bukan ‘Pengantar’
hipotesis (kalau ada) dinyatakan dengan jelas Pendahuluan berisi uraian masalah atau alasan penelitian, pernyataan logis yang mengarah ke hipotesis atau tema pokok hipotesis (kalau ada) dinyatakan dengan jelas cara pendekatan atau memecahkan masalah Tidak harus dalam bentuk kalimat tanya sering mengacu pustaka yang menjadi landasan atau alasan penelitian Paparkan hasil yang diharapkan
Pengacuan Pustaka Pustaka acuan mutakhir, relevan, dan asli (pustaka primer) Ulasan pustaka tidak terlalu panjang lebar Rujukan pustaka digabungkan dalam bagian Pendahuluan dan Pembahasan Pernyataan umum tidak memerlukan pustaka rujukan. Jangan mengutip kutipan (Yanti dalam Yanto...), cari acuan primer.
setiap langkah dijelaskan secara rinci Metode Penelitian setiap langkah dijelaskan secara rinci semua teknik/prosedur riil diuraikan Harus berkaitan dengan hasil Jangan membingungkan pembaca
Metode Penelitian (lanjutan…) uraian cukup terperinci (populasi – sampel – teknik analisis data). hindari bentuk kalimat perintah dalam menguraikan prosedur (jelaskan…uraikan…) Hindari :Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “kuantitatif” . Kuantitatif dan kualitatif adalah data.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Jangan ada: pengulangan data (sudah tercantum di pendahuluan diulang lagi di Pembahasan) data yang tidak berkait langsung dengan tujuan penelitian gambar yang tidak perlu atau tidak diacu kata-kata yang tidak perlu seperti: “Tabel 5 menunjukkan ...” hasil disajikan secara bersistem (lihat ‘tujuan penelitian’ atau hipotesis) hasil didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik jangan menarasikan angka dalam tabel atau ilustrasi, misalnya tabel 2.1 menunjujkan 30 % orang menolak keputusan….
Hasil Penelitian dan Pembahasan (lanjutan…) Menganalisis setiap tujuan penelitian yang hendak dicapai pembahasan berurut sesuai dengan urutan dalam tujuan semua hal yang dibahas sudah dijelaskan lebih dulu, tidak ada yang tiba-tiba muncul hindari perincian yang tidak perlu atau pengulangan dari bagian-bagian sebelumnya tafsirkan hasilnya dan sarankan implikasinya untuk apa.
Hasil penelitian dan Pembahasan (lanjutan…) Mencerminkan kecendekiaan penulis Argumentasi logis penulis Penulis membandingkan dengan pendapat atau hasil penelitian lain Mengaitkan antara hasil yang diperoleh dan konsep dasar dan atau hipotesis Terdapat implikasi hasil penelitian baik teoretis maupun penerapan Keterbatasan temuanperlu ditulis Pendapat penulis terkemas dalam paragraf yang baik
Simpulan Saran Saran terkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian Berisi generalisasi hasil penelitian Simpulan dituliskan secara kritis, Cermat, Logis dan jujur berdasarkan fakta yang diperoleh? Apakah generalisasi dibuat dengan hati-hati? Saran Saran terkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian Saran jangan terkesan mengada-ada. Lebih baik kemukakan implikasi
Ucapan Terima Kasih Disampaikan kepada pihak yang pantas: - kepada lembaga atau orang yang benar- benar membantu penelitian - kepada pemberi : dana, fasilitas, bahan, atau saran juga untuk pernyataan apabila artikel merupakan bagian dari tesis/disertasi
Daftar Pustaka/Referensi ada keragaman dalam penyusunan daftar pustaka (lihat aturan jurnal) perhatikan singkatan untuk nama jurnal: Phys. (= Physics), Biol. (= Biology), jik. (Jurnal Ilmu Komunikasi). jumlah pustaka tidak perlu banyak, yang penting adalah mutu pustaka acuan (primer, mutakhir, relevan) tulis nama dengan lengkap (nama belakang, nama depan) di Daftar Pustaka nama penerbit dan satu nama kota: Academic Press, New York.
Idealnya sebuah e-jurnal harusnya:submit secara daring,review secaradaring,Editorial Works secara daring.(setelah tahun2018 wajib???) •Jika tidak bisa menyediakan secara daring,dapat juga diproses manual,tetapi dokumen nya didaringkan diportal e-jurnal dengan dibantu Tim Pengelola Jurnal •Jika ada Penulis submit via e-mail,maka dengan dibantu TimPengeloladokumendisubmitkansecaradaring,danuserloginpassworddiberitahukankePenulis. •Jikabelumsemuaartikeldikelolasecaradaring,makabisadirintisbeberapaartikelyangdikelolasecaradaring. •JikaReviewermereviewsecaramanual(hardprint),makadokumenreviewbisadi-scandandiunggahsecaradaringdibantuTimPengelolae-jurnal.
Mari kita bersama-sama belajar MENGEMBANGKAN PENELITIAN dan PUBLIKASI guna meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi TERIMAKASIH
Sumber:Pengalaman penulis mengikuti TOT Penulisan Artikel Hasil Penelitian, Dikti, Surakarta,2013 Rifai, Mien, 2013, Penakaran Keilmiahan Substansi Naskah, Bahan ToT Penulisan Artikel Hasil Penelitian, Dikti, Surakarta. Saukah, Ali, 2013, Mengapa Rujukan Pustakan, Bahan ToT Penulisan Artikel Hasil Penelitian, Dikti, Surakarta. Suminar, 2013, Swasunting Naskah Artikel Jurnal, Bahan ToT Penulisan Artikel Hasil Penelitian, Dikti, Surakarta.