TINGKAT KEMATANGAN DAN TEKNIK PEMANENAN WAKTU PANEN KUALITAS BUAH PENENTUAN WAKTU PANEN (UMUR OPTIMAL) Derajat kematangan (maturity indeks) Berbeda untuk setiap komoditi
Beberapa Cara Penenentuan Umur Panen Subjektif atau Organoleptik perubahan warna kulit buah, perubahan tekstur (lunak daging buah) dan terbetuknya lapisan lilin pada permukaan kulit buah Objektif seperti umur buah (kemasakan fisiologis), peningkatan CO2, produksi etilen dan ratio gula/asam serta meningkatnya pigmen karetonoid.
Ada Empat Fase dalam Proses Pembuahan Fase Perkembangan Fase Pematangan Fase Pemasakan Fase Pelayuan
Perkembangan Masak Pelayuan Pertumbuhan Laju Respirasi Perkembangan Masak Pelayuan Matang Gambar 1. Pola Pertumbuhan Buah-buahan, Respirasi Klimakterik dan Non Klimakterik
Pola Respirasi pada buah-buahan ada 2 Pola respirasi klimakterik Pola respirasi non klimakterik Contoh buah klimakterik Non Klimakterik Pisang - Anggur Pepaya - Nenas Markisa - Jeruk Mangga - Strawberry Tomat - Asam Advokat Apel
PENENTUAN KEMASAKAN Kemasakan fisiologis Kemasakan komersial Kemasakan fisiologis adalah suatu tahap tertentu dalam kehidupan organ tanaman dan kemasakan komersial berkaitan dengan waktu panen yang berhubungan dengan penggunaan akhir tertentu yang dapat diterjemahkan kedalam persyaratan pasar
Kemasakan komersial adalah keadaan dari organ tanaman yang disyaratkan oleh pasar. Kemasakan komersial umumnya mempunyai hubungan yang kecil terhadap kemasakan fisiologis dan dapat berlangsung pada tahap manapun selama proses pengembangan.
Indeks Kematangan Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menentukan indeks kematangan adalah : Menentukan perubahan di dalam komoditi sepanjang perkembangannya Melihat beberapa sifat (ukuran, warna, kepadatan, dan sebagainya) yang berhubungan dengan stadia perkembangan komoditi. Melakukan percobaan penyimpanan dan uji organolpetik untuk menentukan nilai indeks kematangan yang dapat menggambarkan penerimaan kematangan minimum.
Indeks Kematangan Yang dapat Digunakan Untuk Beberapa Contoh Produk Holtikultura Jumlah hari saat pembungaan sampai panen. Perkembangan lapisan absisi Morfologi dan struktur permukaan Apel, mangga, dan pear Melon, semangka, dan apel Pembentukan kutikula pada anggur dan tomat. Pembentukan jaringan-jaringan pada melon. Pembentukan lilin pada sejumlah buah.
Ukuran besar Berat jenis Bentuk Soliditas/kepadatan Keseluruhan buah dan beberapa sayuran Ceri, semangka, dan kentang Lingkaran penuh pada pisang Perkembangan penuh punggung mangga Kekompakan dari brokoli dan bunga kol. Selada, kol, dan brusless sprout
Tekstur Firmness Tenderness Warna permukaan Warna internal dan struktur Faktor komposisi : Kandungan pati Kandungan gula Kandungan asam, ratio gula asam Kandungan jus Kadar tannin Konsentrasi etilen Internal Apel, pear Keseluruhan buah dan kebanyakan sayur Pembentukan bahan menyerupai jelly pada tomat. Warna daging buah kebanyakan buah-buahan Apel, pear, pisang Apel, pear, anggur Mangga, strawberry, delima, jeruk, papaya Melon Jeruk persimon, kurma, salak
Cara panen yang benar
Cara panen yang benar
Cara panen yang salah
Harvesting tools
Straight bladed hand shears for fruits and flowers: Thin curved blade for grapes and fruits
Clipper for citrus fruits: Cut and hold hand shears: Clipper for citrus fruits:
Pole mounted cut and hold picking shears:
Using a picking pole:
Canvas collection sack Hand woven collection bag Canvas collection sack
Cara Panen Pepaya
Alpukat Pemanenan biasanya dilakukan dengan galah yang terbuat dari aluminium, bambu atau jenis kayu yang ringin, sepanjang 10 sampai 20 kaki yang dilengkapi dengan kantong kain atau goni, yang rangka di dalamnya ditarik pada salah satu ujungnya menjadi suatu bentuk V dengan sisi dalam yang tajam. Pengambilan buah dengan pemotongan tanpa menimbulkan kerusakan merupakan pekerjaan yang lama dan menjemukan.
Pisang Batang dilukai dengan sabit atau parang sampai lewat separoh tebal batang. Tandan tidak akan jatuh ke tanah, tetapi tetap menggantung dan dengan demikian terhindar dari kerusakan. Tandan dipegang dan ibu tangkainya dipotong. Untuk memudahkan penanganan dibiarkan sekitar 30 cm dari tangkai pada tandan. Untuk pekerjan ini, sekurang-kurangnya harus dipekerjakan dua orang, yang satu memotong dan yang lain untuk menangkap tandan sewaktu akan jatuh. Tandan dibawa ke suatu temapat untuk pemisahan sisir-sisirnya.
Jeruk Pemanenan dapat dilakukan baik dengan merenggut atau memotong dari pohon. Perenggutan berlangsung lebih cepat dan kurang memacu terjadinya pembusukan ujung batang. Buah dipuntir sampai sudut tertentu dan direnggut ke bawah untuk melepaskannya. Kelopak buahnya tertinggal dipohon. Jeruk-jeruk manis dengan kulit yang mudah lepas (loose-skinned) mungkin mudah koyak bila direnggut dengan tangan. Bila dipotong, digunakan gunting kecil atau besar. Untuk ini yang paling sesuai ialah gunting pendek yang agak melengkung. Penelitian untuk merancang gunting yang paling baik untuk jeruk sedang dilakukan. Gagang buah dipotong sependek mungkin tanpa melukai buahnya sendiri. Gagang yang melekat pada buah dapat merupakan sumber kerusakan mekanik selama pengemasan dan pengiriman.
Mangga Karena lunaknya buah dan mudahnya menjadi busuk, pemetikan sejauh mungkin harus dilakukan dengan tangan. Buahnya dipuntir keras ke atas atau ke samping. Tangkai buah harus dipotong cukup pendek untuk menghindarkan tertusuknya buah-buah yang lain. Buah-buah yang terdapat pada cabang-cabang yang tinggi dipetik dengan galah yang dilengkapi dengan kait atau pisau pemotong. Kait atau pisaunya dikelilingi kantong kampas atau rajutan. Pemetik dapat memanjat pohon atu tetap berada di tanah. Bila sipemtik berada di pohon, buah-buahan yang telah dipetik dikumpulkan dalam keranjang atau ember. Bila sudah penuh, keranjang ditungkan ke tanah dengan tali. Pemungutan secara mekanik mungkin tidak dapat dilaksanakan pada pohon-pohon yang ada, mengingat tajuk pohon yang melebar luas
Papaya Buah pepaya dipungut dengan pemuntiran sampai tangkainya patah. Pada pohon-pohon katai, pekerjaan ini dapat dilakukan tanpa bantuan alat. Untuk pohon-pohon tinggi sering digunakan tangga. Galah jangan digunakan dalam pemanenan buah sebab mungkin menimbulkan terjadinya luka pada buah. Gagang buah harus dipotong pendek sebelum dikemas. Nenas Dengan menggunakan sarung tangan pemetik memegang mahkota buah dan membengkokkan menyamping ke bawah sampai gagangnya patah. Untuk keperluan ini dapat digunakan pisau tajam dengan membiarkan gagang sepanjang setengah inci pada buah. Untuk buah yang dipasarkan segar, mahkota pada ujung buah harus dibiarkan da harus dijaga jangan sampai daun-daunnya rusak. Mahkota berwarna hijau cerah menunjukkan bahwa buah baru saja dipanen.
Tomat. Buah dipetik dari tanaman dengan setengah putaran atau puntiran Tomat. Buah dipetik dari tanaman dengan setengah putaran atau puntiran. Bila buah sudah masak buah itu mudah sekali terpisah dari tanaman.