INDONESIA NEW Critical Illness

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Advertisements

Matrissya Hermita Biopsikologi UG
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
Peredaran darah manusia
TBC.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
Kelainan/Gangguan Pada SistemPeredaran Darah
Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik
PROSES PERNAPASAN OLEH : IDA RIANAWATY, S.Si. M.Pd. Ida Rianawaty.
Multiple Crisis Cover (MCC)
Penyakit dan kelainan sistem peredaran darah
Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes ANTIHIPERTENSI Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
Diagnosis dan Penilaian Kecacatan utk PAK
APA ITU KANKER ? Suatu pertumbuhan dari sel-sel tubuh /organ yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan untuk sel-sel tersebut.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
XI – IPA 1 Penyakit Peredaran Darah Bunga Aprini Iskandar
Perilaku Seksual dan Hubungannya dengan Kesehatan
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Rematik (Arthritis).
Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku
Emeralda Zakia Gunawan Fathia Ailani Regita Diandra XI IPA-2
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Kelainan pada sistem saraf
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
Penyakit Darah Disusun Oleh: Raihan Pradhika Rangkuti Rakha Fajar
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Bagus Rulianto Vicky Febrian
Sindrom Guillain–Barré
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Kelainan pada sistem darah
Diagnosis dan Penilaian Kecacatan utk PAK
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Askep klien VENTRIKEL SEPTAL DEFEK (VSD)
Drastya Amalia Nurul Ghina Qonita Kamila Anindita
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
TRAUMA ABDOMEN.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

INDONESIA NEW Critical Illness 10/16/2017 Allianz Life Indonesia “Reach out for a new horizon” INDONESIA NEW Critical Illness

CRITICAL ILLNESS Definisi Polis 38CRITICAL ILLNESS Definisi Kedokteran 38CRITICAL ILLNESS Q & A

Additional, Maksimal 100% UP. UP Maksimal Juvenile (1-17 th)per jiwa 10/16/2017 CRITICAL ILLNESS = CI PLUS Additional, Maksimal 100% UP. UP Maksimal Juvenile (1-17 th)per jiwa Rp. 500.000.000/USD 100.000 UP Maksimal Adult (18-64 th) per jiwa Rp. 2.000.000.000/USD 250.000 Periode eliminasi : 90 hari Coverage : 1 – 70 tahun

Maslahat dibayarkan 100% UP CI Plus tanpa mengurangi UP polis Dasar 10/16/2017 CRITICAL ILLNESS = CI PLUS MANFAAT : Maslahat dibayarkan 100% UP CI Plus tanpa mengurangi UP polis Dasar Setelah maslahat di bayarkan maka otomatis Pertanggungan Tambahan CI Plus berakhir.

Accelerated, Maksimal 100% UP. UP Maksimal Juvenile (1-17 th)per jiwa 10/16/2017 CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED Accelerated, Maksimal 100% UP. UP Maksimal Juvenile (1-17 th)per jiwa Rp. 500.000.000/USD 100.000 UP Maksimal Adult (18-64 th) per jiwa Rp. 2.000.000.000/USD 250.000 Periode eliminasi : 90 hari Coverage : 1 – 85 tahun

10/16/2017 CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED MANFAAT : Maslahat dibayarkan 100% UP CI Accelerated dengan mengurangi UP polis Dasar. Setelah maslahat di bayarkan maka otomatis Pertanggungan Tambahan CI Accelerated berakhir.

CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED 10/16/2017 CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED Tertanggung Berusia dibawah 5 tahun : Manfaat yang dibayarkan pada usia tertanggung terdiagnosa penyakit kritis : < 1 tahun : 20 % UP CI 2 tahun : 40 % UP CI 3 tahun : 60 % UP CI 4 tahun : 80 % UP CI > 5 tahun : 100 % UP CI

5 Aktifitas hidup sehari-hari 10/16/2017 5 Aktifitas hidup sehari-hari Mandi : kemampuan sendiri membersihkan tubuh. Berpakaian : kemampuan sendiri untuk mengenakan, melepas, mengencangkan, melonggarkan segala jenis pakaian. Meyuap : kemampuan sendiri untuk menyuap makanan yang sudah terhidang. Buang air : kemampuan sendiri untuk buang air di kamar kecil atau mampu menahan buang air. Beralih tempat : kemampuan diri memindahkan tubuh tanpa alat bantu.

3 dari 5 kriteria Nyeri dada khas Perubahan ECG 1. Serangan jantung 10/16/2017 1. Serangan jantung 3 dari 5 kriteria Nyeri dada khas Perubahan ECG Nyeri yang menjalar dari bagian dada kiri atas ke punggung dan lengan kiri. Perubahan pada gelombang rekam jantung yang khas menunjukkan adanya kematian otot jantung dini (pic. Page 4,5,6)

1. Serangan jantung Peningkatan kadar Enzim Jantung Enzim adalah protein yang berkhasiat sebagai katalisator biologik, dan khas untuk reaksi tertentu. Enzim jantung yang meningkat karena reaksi kematian otot jantung adalah CK dan CK MB. Enzim ini akan meningkat pada 12 jam pertama serangan jantung dan setelah itu akan menurun ke nilai normal.

1. Serangan jantung Peningkatan Troponin LVEF (daya pompa) Jantung kiri Troponin = protein jantung. 2 jenis protein jantung yaitu “T” dan “I” < 50% selama 3 bulan atau lebih setelah serangan.

2. Stroke = CVA Serangan pembuluh darah otak berupa : Pecahnya pembuluh darah otak Penyumbatan pembuluh darah otak yang menyebabkan kematian jaringan otak. Gejala neurologis permanen : gejala sisa yang menetap pada struktur persyarafan dan pergerakan dan berlangsung > 24 jam.Defisit neurologis berlangsung minimal 6 (enam) mgg.

2. Stroke = CVA Pengecualian : TIA = tegang/kaku pembuluh darah di otak. Kerusakan otak karena infeksi, radang, luka atau kecelakaan Penyakit pembuluh darah mata dan saraf mata Gangguan system vestibuler

3. Operasi Jantung Koroner Operasi dengan membuka dinding dada, untuk melakukan operasi pada satu atau lebih pembuluh darah arteri jantung karena penyempitan atau sumbatan pembuluh arteri. Tidak termasuk Angioplasti (Cateterisasi), Laser karena kedua tindakan ini tidak membuka dinding dada.

4. Operasi Penggantian Katup Katup Bikuspid (kiri) Katup Trikuspid (Kanan) Katup Aorta Katup Pulmonal Dx/ Kateterisasi dan Echocardiogram Katup adalah pintu penghubung antara berbagai ruang dalam jantung.

5. Kanker Tumor Ganas : Pertumbuhan sel yang tidak terkendali Sel tumor menyebar dan invasi ke jaringan lain. Pengecualian : Lymphotic leukemia Semua Tumor Kulit (Selain Melanoma Maligna) Semua Tumor Jinak Kanker In Situ

5. Kanker Pengecualian : Kanker kelenjar prostat klasifikasi T1a atau T1b Papillary microcarinoma thyroid <1cm. Papillary microcarsinoma kantong kemih. Infeksi HIV Diagnosa pasti ditegakan dengan hasil pemeriksaan jaringan tumor (PA report) Diagnosa : Oncologist atau Pathologist

6. Gagal Ginjal Gagal Ginjal adalah Penurunan fungsi ginjal yang bersifat irreversible yang menahun dan tidak bisa dipulihkan kembali. Cuci darah Transplantasi ginjal Diagnosa dari hasil pemeriksaan darah.

7. Kelumpuhan Hilangnya fungsi : Kedua tangan atau Kedua kaki atau Satu lengan dan satu kaki Secara total dan tetap dan berlangsung secara terus menerus paling sedikit 6 (enam) minggu. Diagnosa ditegakkan oleh dokter ahli syaraf (neurolog)

8. Multiple Sclerosis Proses pengerasan pada syaraf diberbagai tempat yang menyebabkan berbagai gangguan/defisit neurologis (gangguan koordinasi dan fungsi sensor motorik)pada fungsi organ yang terjadi pengerasan syaraf tersebut. Menyerang lebih dari satu syaraf : syaraf mata, batang otak, sumsum tulang. Pengecualian SLE dan HIV

9. Transplantasi Organ Vital Tubuh a. Ginjal b. Paru-paru c. Hati d. Jantung e. Sumsum Tulang

10. Alzheimer Gangguan Otak degenerasi progresif. Atrofi otak Bercak pada otak Penurunan zat neurotransmitters Choline acetyltransferase. Kemunduran kemampuan intelektual atau tingkah laku yang tidak normal, penurunan fungsi mental dan sosial yang nyata. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang dan oleh dokter ahli syaraf Kecuali neurosis, psikosis, alkohol.

11. Koma Tanpa reaksi terhadap respon eksternal atau internal. Terus menerus ditunjang oleh respirator paling sedikit 96 jam Defisit neurologis permanen. Pengecualian : Koma karena alkohol atau penyalahgunaan obat .

12. Penyakit Parkinson Proses degenerasi fungsi sistem syaraf pusat secara perlahan tapi progresif. Akibat dari hilangnya zat warna (pigmen) yang mengandung sel neuron otak. Tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan. Parkinson idiopatik (tidak diketahui sebabnya).

Berpindah/bergerak tempat dari satu tempat ke tempat lain Makan 12. Penyakit Parkinson Ketidak mampuan melakukan 3 dari 5 aktivitas sehari-hari dengan atau tanpa bantuan : Mandi Berpakaian Berpindah/bergerak tempat dari satu tempat ke tempat lain Makan Toileting

13. Terminal Illness Stadium akhir Prognosa atau prediksi dokter harapan hidup < dari 12 bulan. Pengecualian : HIV

14. Penyakit Paru-paru Kronis/Tahap Akhir Tahap akhir penyakit paru-paru Memerlukan therapi O2 yang permanen Hasil tes fungsi paru( spirometri) : FEV1< 1 liter (Volume udara yang dikeluarkan dalam 1 detik). Analisa gas darah arteri : PaO2 <55 mmHg. Sesak Nafas pada saat istirahat

15. Penyakit Hati Kronis Penyakit hati tahap akhir yang ditandai : Kuning yang permanen pada kulit, dan mata. Ascites = cairan pada rongga perut diluar organ perut Encepalopathy Hepatis = kumpulan gejala neuropsikiatrik yang ditandai dengan adanya perubahan kesadaran dan kelainan neurologis yang menyertai kelainan hati. Pengecualian : Obat-obatan dan alkohol

16. Penyakit Motor Neuron Penyakit Degenerasi progresif pada serabut syaraf yang merupakan penhubung antara syaraf dan otot. Deficit neurologis yang permanen Diagnosa oleh dokter ahli syaraf.

17. Muscular Dystrophy Penyakit yang ditandai dengan mengecilnya/menyusutnya otot-otot dan kekakuan secara progresif. Diagnosa ditegakkan oleh dokter ahli syaraf. Ketidakmampuan melakukan 3 dari 5 aktivitas sehari-hari.

18. Anemia Aplastis Gagal berfungsinya sumsum tulang kronis dan persisten. Semua sel-sel darah(darah merah, darah putih, sel pembeku) berkurang. Salah satu perawatan di bawah ini : Transfusi darah Obat penstimulasi sumsum tulang Obat imunosupresif Transplantasi sumsum tulang

19. Operasi Pembuluh Aorta Operasi penggantian aorta berupa aneurisma, penyempitan, penyumbatan dengan membuka rongga perut atau dada. Aorta Thorakalis Aorta Abdominalis Pengecualian : Pembedahan yang minimal invasif atau teknik intra arterial

20. Hepatitis Fulminant Gagal hati dengan serangan yang akut. Pengecualian : Percobaan bunuh diri, keracunan, kelebihan dosis, obat terlarang,alkohol. Kriteria diagnosis yang harus ada : Tes fungsi hati yang memperlihatkan adanya penyakit parenchym hati yang masif, pengecilan hati secara cepat, icterus nyata. Portasystemic encephalopathy (gangguan pada system peredaran darah di hati dan otak).

21. Pulmonary Arterial Hypertension Primer Peningkatan tekanan darah pada arteri pulmonalis yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada pembuluh kapiler paru atau meningkatnya aliran darah paru atau meningkatnya resistensi pembuluh darah paru. Kalsifikasi NYHA kelas IV.

22. Meningitis Bakteri Meningitis Bakteri Meningitis bakteri yang menimbulkan peradangan selaput otak atau sumsum tulang belakang sehingga terjadinya ketidakmampuan neurologis minimal 6 minggu dimana diagnosanya harus dikonfirmasi oleh dokter ahli syaraf.

23. Tumor Otak Jinak Tumor Otak yang menimbulkan gejala-gejala khusus dari peningkatan tekanan di dalam tengkorak yaitu : pembengkakan saraf mata, gangguan mental, gangguan indra CT Scan, MRI, Dokter ahli Syaraf Pengecualian : Kista, Granuloma, kelainan bentuk arteri atau vena otak, hematoma, tumor kelenjar pituitary atau tulang punggung.

24. Radang Otak Radang dari otak yang berhubungan dengan infeksi virus yang menimbulkan komplikasi bermakna yang berlangsung paling sedikit selama 6 mgg, gangguan syaraf permanen/menetap (gangguan mental, emosi, penglihatan, pendengaran, berbicara, kelemahan atau kelumpuhan. Kecuali : HIV

Luka bakar derajat 3 : Merusak dan mengenai seluruh lapisan kulit. Minimal 20% dari luas permukaan tubuh tertanggung.

26. Poliomyelitis Virus polio Kelumpuhan dari otot anggota gerak atau otot pernafasan yang menyebabkan tidak dapat melakukan 3 dari 5 aktifitas hidup sehari-hari secara terus menerus selama minimal 3 (tiga) bulan.

27. Trauma Kepala Serius Kecelakaan(dari luar tubuh secara kasat mata) : Luka Defisit neurologi permanen yang timbul < dari 6 mgg sejak kecelakaan terjadi. Tidak mampu : 3 dari 5 Aktifitas hidup selama min. 6 bulan. Diagnosa : Ahli neurolog, MRI, CT Scan, teknik lain yang diakui. Pengecualian : Luka/Trauma pada Spinal cord, luka pada kepala sebab lain.

Berlangsung terus menerus minimal 1 (satu) bulan 28. Apallic Syndrome Kerusakan cortex otak secara menyeluruh dengan batang otak yang normal. Berlangsung terus menerus minimal 1 (satu) bulan Diagnosa : Ahli Neurolog

29. Penyakit Jantung Koroner Lain Yang Serius Penyempitan arteri koroner : 1 Arteri minimal 75% dan 2 Arteri minimal 60%(@60%) Diagnosa : Coronary Arteriography (Kateterisasi) Arteri coroner : LC, LAD, RC

30. Angioplasti dan Penatalaksanaan invasif lainnya untuk PJK Batasan pembayaran Manfaat : 10% dari Total UP CI atau maksimal tidak lebih Rp. 200 juta atau USD 50.000. Manfaat hanya 1 kali untuk penyakit ini Sisa manfaat yang ada untuk Rider CI :90% dari jumlah total UP CI.(Untuk penyakit ini hanya 1 kali klaim) Pengobatan(Setelah dilakukan) : Ballooning angioplasty. Intra Arterial kateter untuk therapi penyempitan minimal 60% dari satu atau lebih arteri koroner major.

30. Angioplasti dan Penatalaksanaan invasif lainnya untuk PJK Dibuktikan : Angiografic (Kateter) Semua therapi tersebut harus sesuai indikasi cardiologist. Arteri koroner major : LC, LAD, RC. Tindakan diagnostik dengan angioplasty dikecualikan. Maka Payor dan Waiver akan berlaku juga manfaatnya.

31. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) Penyakit autoimun,multisystemik Peningkatan auto-antibodi yang menyerang antigen tubuh. Cover : dibatasi pada jenis LES yang melibatkan ginjal (Class III s/d V Lupus Nefritis klasifikasi WHO). Pengecualian : LES jenis diskoid, jenis persendian dan jenis hematologi

31. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) Diagnosis : dokter spesialis Rheumatologi dan Imunologi. Klasifikasi WHO Lupus Nefritis : Class I : Minimal Change Lupus Glomerulonefritis Class II : Messangial Lupus Glomerulonefritis(GNF) Class III : Focal Segmental Proliferative Lupus GNF Class IV : Diffuse Proliferative Lupus GNF Class V : Membranous Lupus GNF

32. HIV didapat melalui Transfusi Darah dan pekerjaan. Terinfeksi melalui transfusi darah : Pengobatan Transfusi darah dilakukan di Indoensia setelah tanggal polis berlaku, tanggal perubahan polis, tanggal pemulihan polis yang mana yang terjadi paling akhir. Sumber infeksi dipastikan berasal dari lembaga yang menyelenggarakan transfusi dan asal darah tersebut dapat dilacak.

32. HIV didapat melalui Transfusi Darah dan pekerjaan. 4. Bukan penderita Thalasemia major atau Hemophilia. B. Infeksi dari Kecelakaan akibat dari pekerjaanya selama melaksanakan tanggung jawab profesi normal dengan bukti dan ketentuan perusahaan : Infeksi HIV yang timbul dikarenakan kecelakaan tersebut harus dalam waktu 30 hari sejak kecelakaan terjadi. Bukti bahwa kecelakaan adalah penyebab timbulnya infeksi HIV

32. HIV didapat melalui Transfusi Darah dan pekerjaan. 3. Bukti bahwa sero-conversion dari HIV negatif menjadi HIV Positif terjadi dalam waktu 180 hari setelah kecelakaan terjadi. Bukti ini dg tes antibodi HIV negatif dalam waktu 5 hari sejak tanggal kecelakaan. 4. Pengecualian : Kegiatan seksual dan penggunaan obat-obatan secara intravena. 5. Pekerjaan dimaksud adalah: Tenaga Medis, pelajar tenaga medis, perawat berijazah, teknisi laboratorium, dokter gigi, paramedik, bekerja di pusat kesehatan dan klinik (di Indonesia).

32. HIV didapat melalui Transfusi Darah dan pekerjaan. Manfaat ini tidak berlaku bila : Point A dan B telah dilakukan pengobatan medis untuk mengobati AIDS atau untuk mengobati dampak dari infeksi virus HIV. Atau penatalaksanaan untuk mencegah terjadinya AIDS. Pengobatan yang dimaksud untuk membuat HIV tidak aktif dan tidak menyebabkan infeksi.

33. Tuli (Hilangnya fungsi indra pendengaran) Tidak dapat disembuhkan dan Kehilangan total fungsi pendenganran pada kedua belah telinga. Akibat dari sakit atau kecelakaan. Diagnosa : Audiometri dan uji pendengaran oleh dokter THT.

34. Bisu (Kehilangan Kemampuan Bicara) Tidak dapat disembuhkan dan Kehilangan total kemampuan berbicara dan harus berlangsung secara terus menerus selama kurun waktu 12 (dua belas) bulan. Akibat dari penyakit atau kecelakaan dari Pita suara. Kecuali : Penyakit kejiwaan dan mental

Akibat dari penyakit atau kecelakaan. 35. Kebutaan Kehilangan daya penglihatan dari kedua mata yang total dan tidak dapat disembuhkan Akibat dari penyakit atau kecelakaan. Diagnosa : dokter Spesialis mata.

36. Skleroderma progresif Penyakit pembuluh darah kolagen sistemik. Menyebabkan terjadinya fibrosis menyeluruh secara progresif di Kulit, Pembuluh darah dan organ-organ tubuh yang lain. Diagnosa : Biopsi dan serologi. Harus sesuai proporsi sistemik yang berhubungan dengan jantung, paru dan ginjal.

36. Skleroderma progresif Pengecualian : Skleroderma lokal (Linear atau morphea) Eosinophilic Fascitis (Selaput jaringan lunak) Sindroma CREST

37. Penyakit Kista Medullary Penyakit ginjal progresif herediter. Karakteristik : Kista pada medulla, tubular atrofi (mengecil) dan intertitial fibrosis. Gejala : Anaemia, polyuria (banyak kencing), kehilangan zat sodium lewat ginjal dan menjadi gagal ginjal kronis. Diagnosis : Biopsi ginjal.

Kerusakan fungsi bilik ventrikel jantung 38. Cardiomyopathy Kerusakan fungsi bilik ventrikel jantung Disebabkan oleh berbagai penyebab dan meyebabkan ketidakmampuan fisik secara permanent (menetap) minimal Class III NewYork Association Classification of cardiac impairment.

38. Cardiomyopathy Class III : pasien nyaman dalam posisi istirahat tapi kemampuan aktivitas sehari-hari sangat terbatas dan ada gejala-gejala gagal jantung kongestif pada saat beraktifitas. Class IV : tidak mampu melakukan aktifitas apapun. Gejala-gejala gagal jantung kongestif timbul meskipun pada saat istirahat. Pengecualian : Cardiomyopathy krn penyalah gunaan alkohol.

39. Aneurisma pembuluh darah otak yg mensyaratkan pembedahan.

39. Aneurisma pembuluh darah otak yg mensyaratkan pembedahan. Pembedahan otak untuk memperbaiki pelebaran pembuluh darah a. cerebral. Diagnosa oleh dr. Ahli bedah syaraf dg standard pemeriksaan cerebral angiography dan indikasi untuk dilakukan operasi terbuka. Pengecualian : Infeksi dan mycotic aneurysma, craniotomi terbatas dan prosedure burr hole.

40. Terputusnya akar-akar syaraf Plexus brachialis

40. Terputusnya akar-akar syaraf Plexus brachialis Kehilangan fungsi sensorik yang menetap dan keseluruhan anggota gerak atas. Terputus 2 (dua) atau lebih akar syaraf plexus brachialis akibat kecelakaan atau luka. Diagnosa : dokter ahli syaraf dengan electrodiagnostic.

41. Stroke yang memerlukan operasi arteri carotid

41. Stroke yang memerlukan operasi arteri carotid Operasi A. Carotid untuk membuang timbunan plak pada stroke yang telah berlangsung lebih dari 6 bulan. Operasi sesuai indikasi oleh dr. ahli syaraf untuk mencegah berulangnya serangan ischemic cerebrovascular.

42. Operasi scoliosis idiopatik

42. Operasi scoliosis idiopatik Scoliosis adalah letak/posisi dari tulang belakang yang tidak normal dalam garis lurus.Posisi curva tulang belakang > 40 derajat sudut cobb. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) Operasi spinal untuk koreksi curvature/posisi tulang belakang agar kembali ke posisi garis lurus. Pengecualian : Kelainan bawaan(congenital) dan penyakit neuromuscular.

43. Pankreatitis menahun yg berulang

43. Pankreatitis menahun yg berulang Pankreatitis menahun yang berulang akibat kerusakan pankreas yang berat dan progresif. Kondisi ini disebabkan : 1. Pankreatitis berulang selama 2 tahun berturut-turut dan 2. Penumpukan calsium dari hasil pemeriksaan imaging dan 3. Gangguan penyerapan di usus (lemak berlebih) atau penyakit kencing manis.

44. Penyakit Kaki Gajah Kronis

44. Penyakit Kaki Gajah Kronis Menahun dengan karekteristik : Pembengkakan yg berat dan menetap mulai dari lengan dan kaki atau bagian tubuh lain yang diakibatkan oleh penyumbatan kelenjar limfe dan Infeksi microfilaria pada pemeriksaan lab. Pengecualian :Penyumbatan kelenjar limfe disebabkan oleh penyakit akibat : Hubungan seksual, kanker, luka, bekas luka operasi, radisi, gagal jantung, kelainan congenital.

45. Hilangnya kemandirian hidup Hilangnya kemandirian hidup dimana menyebabkan ketidakmampuan menetap (tidak dapat disembuhkan)untuk melakukan 3 dari 5 aktifitas hidup sehari-hari dengan atau tanpa alat pendukung lain yang terjadi selama 6 bulan berturut-turut. Diagnosa oleh dokter ahli.

46. Kematian Selaput Otot atau Jaringan (Gangrene) 75

46. Kematian selaput otot atau jaringan (gangrene) Kematian selaput otot atau jaringan (gangrene) dengan karekteristik sebagai berikut : Gejala klinis kematian dan memenuhi kriteria diagnostik kematian selaput otot atau jaringan dan Infeksi bakteri yang spesifik dan Kerusakan otot yang luas yang menyebabkan kehilangan yang total dan tetap yang mengenai bagian tubuh.

47. Rheumatoid Arthritis Berat Rheumatoid arthritis kronis sebagai akibat gangguan autoimun yang didiagnosa oleh dokter ahli Rheumatology dan Immunology. Karakteristik dari penyakit ini adalah harus memenuhi semua kriteria : - Berdasarkan diagnosa dari American College of Rheumatology, dan - Kerusakan dan kelainan bentuk paling sedikit 3 (tiga) dari sendi-sendi berikut ini : sendi tangan interphalangeal, sendi pergelangan tangan, siku, lutut, persendian pinggul, pergelangan kaki, tulang leher atau sendi kaki interphalangeal. Semua gejala 77

47. Rheumatoid Arthritis Berat yang timbul harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan klinis dan studi Imaging yang memperlihatkan adanya perubahan tersebut, dan - Ketidakmampuan fisik menyebabkan ketidakmampuan melakukan 3 (tiga) dari 5 (lima) aktifitas hidup sehari-hari tanpa bantuan orang lain secara terus menerus selama periode minimal 6 (enam) bulan. 78

48. Colitis Ulcerative Berat (Cronh’s disease) 79

48. Colitis Ulcerative Berat (Cronh’s disease) Penyakit yang ditandai dengan karakteristik memenuhi minimal 2 (dua) kriteria dari ketentuan di bawah ini : - Pengangkatan total usus besar ; - Pengangkatan sebagian atau beberapa bagian dari usus dengan beberapa kali pembedahan yang berbeda; - Ascending sclerosing cholangitis sebagai penyakit penyerta dengan penyakit ini; - Hepatitis aktif kronis autoimmune dan sirosis yang dibuktikan dengan pemeriksaan pathology. - Karsinoma in situ usus besar 80

49. Penyakit Kawasaki Yang Mengakibatkan Komplikasi Pada Jantung 81

49. Penyakit Kawasaki Yang Mengakibatkan Komplikasi Pada Jantung Komplikasi pada jantung berupa pelebaran/ aneurisma dari arteri coroner yang berlangsung secara terus menerus selama 6 (enam) bulan yang diakibatkan oleh penyakit kawasaki dan dibuktikan dengan pemeriksaan echocardiografi. Diagnosa dari penyakit ini ditegakkan oleh dokter ahli anak atau dokter ahli lain yang sesuai 82

Pengecualian : Percobaan bunuh diri/bunuh diri, AIDS Penyakit bawaan/congenital Diagnosa penyakit ditegakkan pertama kali sebelum atau dalam periode Eliminasi. Pertanggungan berakhir : Polis Dasar batal, surrender Mencapai usia 70 thn Ulang tahun polis untuk CI Plus. Mencapai usia 85 thn Ulang tahun polis untuk CI accelerated Manfaat ini telah dibayarkan.