Definisi teori,hipotesis,model,konstruk,hukum dan prinsip-prinsip Disajikan guna memenuhi tugas Mata kuliah : Teori Belajar Dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd Oleh : CASUTRI NIM : 0104511001 KURIKULUM dan TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNNES 2012
Definisi teori,hipotesis,model,konstruk,hukum dan prinsip-prinsip Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Menurut Labovitz dan Hagedorn Mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika. Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial.
Definisi Teori menurut Neuman Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.
Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.
Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah dilakukan pengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan menurut teori relativita umum tetapi belum pernah teramati di alam. Terdapat miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hukum.
HIPOTESIS Pengertian hipotesis Menurut Trealese (1960) Memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati. Good dan scates (1954) Menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Kerlinger (1973) Menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel. Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan “THESA” yang artinya “KEBENARAN” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesa dan berkembang menjadi hipotesis.Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran).
Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis. Peneliti mengumpulkan data-data data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul , peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni : 1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian). 2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda- tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung). Untuk mengetahui kedudukan hipotesis antara lain : 1. Perlu di uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel akibat. 2. Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak. ada 3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut. Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian. Menurut G.E.R brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi : 1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu 2. Penelitian tentang perbedaan 3. Penelitian hubungan.
Kegunaan hipotesis Kegunaan hipotesis antara lain : 1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. 2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. 3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. 4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
MODEL Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis. Definisi Model Model didefinisikan sebagai suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu yang disepakati dari suatu system yang nyata. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem yang nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik atau fokus perhatian dan dipermasalahkan.
Berbagai definisi model dikemukakan oleh para ahli antara lain: Ackoff, et all ( 1962 ) Mengatakan bahwa model dapat dipandang dari tiga jenis kata yaitu sebagai kata benda, kata sifat dan kata kerja. Sebagai kata benda, model berarti representasi atau gambaran, sebagai kata sifat model adalah ideal, contoh, teladan dan sebagai kata kerja model adalah memperagakan, mempertunjukkan. Dalam pemodelan, model akan dirancang sebagai suatu penggambaran operasi dari suatu sistem nyata secara ideal dengan tujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan hubungan-hubungan penting yang terkait.
Murty, et al (1990) Menyatakan bahwa model adalah suatu representasi yang memadai dari suatu sistem, dan dikatakan memadai jika telah sesuai dengan tujuan dalam pikiran peneliti. Gordon ( 1978 ) Mendefinisikan model sebagai suatu kerangka utama informasi sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut. Karena bertujuan untuk mempelajari suatu sistem maka model yang disusun tidaklah hanya satu model saja. Hal ini mengakibatkan satu sistem yang sama dengan berbagai model yang disusun akan memberikan analisis yang berbeda-beda.
Alasan pembuatan model Penelitian langsung pada sistem yang ada untuk memahami perilaku dalam berbagai kondisi memang mungkin dilakukan, tetapi pada kenyataannya sistem yang ada ternyata tidaklah sederhana sehingga untuk dapat melakukan penelitian langsung akan memakan biaya yang besar dan tidak praktis. Selain itu sesuai dengan definisi dan pengertian model, bahwa model merupakan representasi ideal suatu sistem untuk menjelaskan perilaku sistem tersebut. Selain itu model juga bermafaat secara akademik maupun secara manajerial. Secara akademik model dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena ataupun obyek-obyek. Model merupakan pengganti teori ataupun sebagai koreksi / klarifikasi terhadap teori yang sudah ada. Ditinjau secara manajerial model merupakan alat bantu dalam proses pengambilan keputusan, alat komunikasi, dan alat bantu dalam memecahkan masalah.
KONSTRUK Konstruk (Construct) Istilah konsep kadang kala disebut juga konstruk (construct). Keduanya sebenarnya sama saja. Hanya kadang-kadang suka dibedakan, yaitu sebutan kontruk dikhususkan pada sesuatu yang bisa diukur-ukur (ditimbang, dihitung dsb). Dalam bahasan tentang penyusunan instrumen penelitian (baca: instrumen pengumpulan data dengan “teknik tes dan pengukuran”) suka ditemukan istilah validitas konstruk [construct validity, kesahihan (kebenaran) berlandas makna hakiki konstruk atau konsep]. Itu maksudnya yang “digambarkan” –dalam bentuk “definisi operasional” tentang konsep/konstruk itu benar atau tepat. “Construct validity refers to the degree to which inferences can legitimately be made from the operationalizations in your study to the theoretical constructs on which those operationalizations were based.” (Research Method Knowledge Base–online).
Ambil contoh konsep/konstruk “partisipasi masyarakat Ambil contoh konsep/konstruk “partisipasi masyarakat.” Apa makna hakliki partisipasi itu? Partisipasi masyarakat itu yang “take part” atau yang “involve.” Take part (asmbil bagian) artinya benar-benar melakukan peran tertentu (lihat definisi peran di bawah). Involve (terlibat) artinya terlibat, tetapi tidak pegang peranan. Jika orang tua murid ikut membicarakan bagaimana sekolah akan dikembangkan, ikut merencanakan program pengembangan sekolah, ikut melaksanakan program, ikut memonitor dan mengevaluasi program, itu namanya berperan serta (berpartisipasi).
Jika orang tua membantu menyumbang uang untuk mengembangkan sekolah, itu artinya orang tua terlibat dalam pengembangan sekolah, tapi tidak ikut berpartisipasi (take part). Dengan makna hakiki partisipasi seperti itu, maka jika yang tergali dalam (oleh) penelitian hanya keterlibatan (involvement) saja, itu artinya datanya tidak valid sesuai hakekat konstruknya. Jadi, dapat dikatakan pula bahwa “instrumen” untuk menggali data itu tidak memenuhi syarat validitas konstruk. Jadi, akhirnya, datanya “bias” (menyimpang dari yang sebenar-benarnya, alias salah, alias tidak sahih–shahih, bahasa Arab, artinya benar atau betul).
HUKUM DAN PRINSIP - PRINSIP Definisi hukum secara umum : himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya. ( R. Soeroso, SH. ) Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi hukum sebagai berikut : 1. peraturan dibuat oleh yang berwenang 2. tujuannya mengatur tata tertib kehidupamasyarakat 3. mempunyai ciri memerintah dan melarang 4. bersifat memaksa dan ditaati
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.
Gestalt Hukum –hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku pada proses pengamatan dapat ditransfer kepada hal belajar, maka untuk memahami proses belajar orang perlu memahami hukum-hukum yang menguasai proses pengamatan itu. Pada pengamatan itu menekankan perhatian pada bentuk yang terorganisasi (organized form) dan pola persepsi manusia . Pemahaman dan persepsi tentang hubungan-hubungan dalam kebulatan (entities) adalah sangat esensial dalam belajar. Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori medan ... prinsip organisasi yang terpenting yaitu: Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang.
Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure. Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (hukum –hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku pada proses pengamatan dapat ditransfer kepada hal belajar, maka untuk memahami proses belajar orang perlu memahami hukum-hukum yang menguasai proses pengamatan itu. Pada pengamatan itu menekankan perhatian pada bentuk yang terorganisasi (organized form) dan pola persepsi manusia . Pemahaman dan persepsi tentang hubungan-hubungan dalam kebulatan (entities) adalah sangat esensial dalam belajar.
Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori meda Psikologi Gestalt ini terkenal juga sebagai teori meda ... perkembangan kearah diferensiasi ynag lebih luas. Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi membei dorongan yang mengerakan seluruh organisme. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi. Belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahakan masalah.
REFERENSI Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem. Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid I. IPB Press. Bogor. 147 hal. Handoko. 1994. Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer untuk Pertanian. Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMIPA, IPB. 112 hal. Van Noordwijk, M. And B. Lusiana. 1999. WaNulCAS, a model of water, nutrient, and light capture in agroforestry systems. ICRAF-Southeast Asia.