PEMERINTAH KABUPAEN YAHUKIMO KANTOR DISTRIK SELA
PEMERINTAH KABUPAEN YAHUKIMO KANTOR SUB DINAS DISTRIK SELA
PEMERINTAH KABUPAEN YAHUKIMO KANTOR DISTRIK SELA
PEMERINTAH KABUPAEN YAHUKIMO KANTOR DISTRIK SELA
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN ADMINISTRASI PADA KANTOR DISTRIK SELA KABUPATEN YAHUKIMO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Guna Mencapai Gelar Sarjana Sosial Pada Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Oleh, LATIUS WAKLA NIM. 200911288 YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM CABANG KABUPATEN JAYAWIJAYA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) AMAL ILMIAH YAPIS WAMENA 2016
PENELITIAN INI DILATAR BELAKANGI OLEH ADA BEBERAPA BAGIAN YANG SANGAT PENTING DIANTARANYA ADALAH : Batasan Masalah Masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti (Husuini dan Purnomo, 2006:23). Batasan masalah dalam penulisan ilmiah ini, penulis membatasi pada Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Administrasi pada Kantor Distrik Sela Kabupaten Yahukimo. - Tujuan Tujuan Penelitian Sesuai permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Administrasi Pada Kantor Distrik Sela Kabupaten Yahukimo.
- Sampel Menurut Sugiyono, (2007:73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Lebih lanjut Sugiyono, (2006:96) mengemukakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan demikian, dianggap representatif dari sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 4 orang.
- Teknik Pengumpulan Data Pembahasan tentang teknik pengumpulan data akan menitikberatkan pada ketiga komponen, yaitu: (1) studi kepustakaan, (2) observasi, (3) kuisioner. Ketiga komponen tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, adalah sebagai berikut : Studi Kepustakaan Pengertian studi kepustakaan, menurut Kartono, (1997:67) “ Suatu studi yang dilakukan dengan membaca, mendominasi buku-buku, encyclopedia, referensi majalah-majalah, dokumen, jurnal dan lain-lain”. Dari pandangan tersebut disimpulkan bahwa studi kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data melalui literatur yang bersumber dari buku-buku hasil penelitian terdahulu yang masih relevansi dengan permasalahan yang dibahas. Pengamatan (Observasi) Teknik observasi (pengamatan) adalah cara pengumpulan dan memperoleh data dengan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan tepat, terutama gejala-gejala yang dilihat dalam kaca penelitian. Kuisioner Kuisioner adalah seperangkat pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dengan alternatif jawaban yang tersedia, kemudian para responden hanya mengisi atau jawab sejumlah alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan apa yang diketahuinya.
- Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang digunakan adalah analisa kuantitatif, melalui tabel-tabel distribusi frekuensi untuk melihat keterkaitan antara suatu variabel. Untuk mencari nilai presentase digunakan rumus : F P = x 100% n Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi Jawaban Responden n = Jumlah sampel 100% = Konstanta
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Sukmadinata (2006:72) menjelaskan Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dalam menggunakan teknik deskriptif memberi predikat pada setiap variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pemberian predikat diukur dengan menggunakan persentase kemudian diinterprestasikan dengan kata-kata atau kalimat. Adapun predikat tersebut dengan kategori-kategorinya yaitu : Kategori baik ( 76 – 100%) Kategori cukup (56 – 75%) Kategori kurang ( 40 – 55%) Kategori kurang sekali ( kurang dari 40%)
Pelaksanaan administrasi - Hasil Berdasarkan hasil penilaian terhadap keempat indikator tersebut, maka penilaian terhadap variable sumber daya manusia, Tanggungjawab, komunikasi dan motivasi disajikan pada tabel berikut : Tabel 5.21 Persentase nilai rata-rata variabel Pelaksanaan administrasi No. Indikator Persentase (%) a b c d 1. Sumber daya manusia 25% 37.5% 12.5% 2. Tanggungjawab 37,5% 12,5% 3. Motivasi 25 4. Komunikasi 18,75 31,25% Rata-rata (%) 23,44 26,57 34,37 15,62 Sumber : Data Primer Olahan, 2016
Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat diperoleh data untuk indikator sumber daya manusia responden yang menjawab sangat baik adalah sebesar 23,44%, responden yang menjawab baik sebesar 26,57%, responden yang menjawab cukup 34,37% dan responden yang menjawab kurang adalah 15,62%, sehingga dapat diketahui sumber daya manusia masuk dalam kategori kurang sekali. Keadaan ini memberikan arti bahwa pelaksanaan administrasi dikatakan sangat kurang sekali sehingga diharapkan para pegawai perlu meningktkan sumber daya manusia yang berkualitas atau keahlian dalam bidang administrasi untuk mencapai hasil yang lebih baik di hari-hari yang akan datang.
Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan penelitian maka peneliti dapat menyimpulkan variabel faktor-faktor penghambat pelaksanaan administrasi dengan indikator sumber daya manusia, tanggungjawab, motivasi dan komunikasi adalah sebesar 23,44% berarti pada kategori kurang sekali yang kurang dari 40% di Kantor Distrik Sela Kabupaten Yahukimo.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH