MENGAPA PERLU BER ETIKA ? ETIKA ORGANISASI MENGAPA PERLU BER ETIKA ? Ancaman krisis global aspek keamanan (senjata nuklir) aspek lingkungan (degradasi hebat kualitas lingkungan) aspek psikologis ( depresi, stres, kegelisahan) aspek kesehatan (ancaman kematian akibat penyakit, gaya hidup, kekurangan gizi) aspek ekonomi ( pengangguran, inflasi) asek sosial ( desintegrasi sosial, kekerasan, )
Etika perlu dikaji secara teoritis,( pemahaman ttg hakikat hidup manusia) dan praktis. (penerapan di dalam kehidupan se-hari2)
Schumacher : tingkatan di dalam alam semesta: Benda dapat dituliskan P Tumbuhan dapat dituliskan P+X Hewan dapat dituliskan P+X+Y Manusia dapat dituliskan P+X+Y+Z P = substansi, materi P dan X = unsur kehidupan P dan X dan Y = unsur kesadaran P dan X dan Y dan Z = unsur kesadaran transendental/spiritual
Konsepsi ttg manusia ( McDavid dan Harari) Psikoanalisis (homovalensi, mahluk yg digerakkan oleh keinginan2 terpendam) Behaviorisme (homo mechanicus, perilaku manusia dibentuk/ditentukan oleh lingkungan) Kognitif ( homosapiens, manusia dianggap tidak lagi bereaksi secara pasif thd lingkungannya) Humanisme( homo ludens, mns sbg pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya)
Steiner: Lapisan-lapisan energi yg ada pada manusia Lapisan fisik/materi : Badan fisik (phisical body, sama dgn semua benda mati, tumbuhan dan binatang Badan eterik , merupakan lapisan/unsur hidup , memgalamu siklus hidup, tumbuh, berkembang, dan mati (mns, tumb, binatang) Badan astral , memungkinkan sesuatu memiliki nafsu/passion, keinginan/desire, merasakan senang dan sakit (manusia dan binatang)
Lanj…. 4 . Lapisan EGO, memungkinkan timbulnya kesadaran AKU /myself dan diluar AKU, hanya dimiliki oleh manusia, binatang tdk memp, sdh terbentuk sepenuhnya pada diri manusia 5. Lapisan MANAS, baru terbentuk sebagian, lapisan BUDHI atau ATMA/ROH, berupa potensi yang dapat dikembangkan lbh lanjut
Pikiran/mental ( mind) Manusia sebagai pribadi utuh memiliki 3 lapisan /demensi (Agustian dan Kustara) yaitu: Fisik (physics) Pikiran/mental ( mind) Roh (spirit/soul)
Hakikat otak/brain dan kecerdasan/ intelligence Zohar dan Marshal menilai terdapat 3 cara berpikir, atau tiga kecerdasan yaitu: Proses berpikir seri (otak Intellectual Quotient-IQ) Berpikir asosiatif (otak Emotional Quetient-EQ) Berpikir menyatukan (otak Spiritual Quetient-SQ)
IQ = cara berpikir linear , logis dan tidak melibatkan perasaan EQ = berpikir asosiasi antar hal, misalnya nasi dgn rasa lapar, rumah dgn kenyamanan, wana merah dgn emosi dsb. Empati, kemampuan mengungkapkan, memahami perasaan, kemandirian. Interpersonal dan intrapersonal SQ = mengintegrasikan fungsi IQ da EQ sehingga dapat diperoleh suatu makna atau penyadaran diri, Kualitas hidup yg dilhami oleh visi dan nilai-nilai
IQ, EQ, dan SQ merupakan suatu kesatuan yg tak terpisahkan dgn SQ sbg FONDASI SPIRITUALITAS : Berhubungan dengan upaya pencarian makna kehidupan melalui hubungan langsung antara diri dengan TUHAN (kekuatan tak terbatas, potensi murni)
ETIKA Adalah cabang ilmu yg membahas tentang perilaku manusia, mengenai apa yg baik dan apa yg tidak baik dalam konteks hubungan manusia dgn Tuhan, manusia dgn mns lain, dan manusia dgn alam. Banyak yg keliru menafsirkan bahwa etika hanya menyentuh manusia dgn mns lainnya saja melalui proses penalaran ( logika, IQ) saja.
Dalam kajian etika disamping mencari konsep, teori dan penjelasan logis ttg apa yg baik dan tidak baik menyangkut perilaku mns, hendaknya hasil pemahaman tsb juga dpt dimanfaatkan untuk melakukan proses transformasi diri menuju tingkat-tingkat kematangan emosi dan kesadaran diri yg lebih tinggi, oleh krn itu kajian dan implementasi etika melibatkan ketiga kecerdasan secara terpadu , yaitu IQ, EQ dan SQ
SELAMAT BELAJAR