MARI KITA SIMAK PEMBAHASAN BERIKUT INI ANDA INGIN TAHU TENTANG ANEKA PRINSIP DAN PERSYARATAN TULISAN ILMIAH? MARI KITA SIMAK PEMBAHASAN BERIKUT INI
MARI DICERMATI ALUR PIKIR INI DAHULU
MATERI/SUBJECT MATTER DISTINCT AND CLEAR KONSEKUENSI LOGIS PENATAAN POLA PIKIR MEDIA MATERI/SUBJECT MATTER INDUKSI TATA BAHASA Eksplorasi Evaluasi: a. Asas Manfaat, b. Asas relevansi: 1) Kapa-sitas 2) Kapabelitas/ Kredibelitas 3) Refe-rensial 4) Emotif 3. Konklusi DEDUKSI TEKNIK PENULISAN KOMBINASI DISAJIKAN DALAM BENTUK KARANGAN DESKRIPSI, EKSPOSISI, DAN ATAU ARGUMENTASI
PRINSIP PENULISAN FAKTUALITAS INTELEKTUAL KONSISTENSI KONTINUITAS TRANSPARANSIF DINAMIS NETRALITAS
PRINSIP FAKTUALITAS Setiap pernyataan dalam tulisan ilmiah harus selalu diangkat dari data realis sesungguhnya. Oleh karena itu segala bentuk manipulasi data harus dihindarkan agar diperoleh tulisan yang memiliki kadar akurasi/ketepatan dan presisi yang tinggi (lihat/konfirmasi juga tentang persyaratan objektivitas)
PRINSIP INTELEKTUALITAS Pada prinsipnya, karangan ilmiah adalah media komunikasi antarpersonal yang bersifat rasional, komunikasi antara pikiran yang satu dengan pikiran lainnya. Oleh karena itu, gunakan pola-pola pikir tertentu dalam tulisan ilmiah sesuai dengan kompetensinya agar tulisan itu bersifat rasional-objektif, mapan, sistematik, terencana, dan akurat. Pembaca akan tertarik karena tulisan itu tidak disertari rekayasa subjektif dalam konteks kompetensi individual. Gunakan fakta dan analisislah secara proporsional, sehingga muncul kesan kecerdasan pada pikiran pembaca terhadap kualitas penulisnya
PRINSIP KONSISTENSI Setiap penggunaan pola pikir, elemen kebahasaan, teknis penulisan, serta penyajian materi harus dipaparkan secara ajeg, terencana, dan terstruktur dan sistematis dalam pola-pola baku yang diterapkan. Jangan sekali-kali menggunakan dua atau tiga pola sekaligus dalam satu bentuk penulisan
PRINSIP KONTINUITAS Setiap elemen dalam karangan ilmiah harus disusun secara berkesinambungan, sehingga antara bagian yang satu dengan yang lain harus memiliki cohesivity chain yang sangat kuat. Oleh karena itu, penulis harus betul-betul memperhatikan anatomi teks/organisasi karngan yang tidak berkesan putus-putus antara bagian yang satu dengan bagian lain. Bagian pendahuluan, kerangka teori, penyajian data, analisis, serta kesimpulan harus dalam kerangka organisasi karangan yang bersifat sinergis (lihat juga persyartan sistematik)
PRINSIP TRANSPARAN Tulisan ilmiah harus bersifat dinstinct and clear. Dalam arti bahwa segala sesuatu yang dipaparkan oleh penulis dapat diterima pembaca tanpa menimbulkan deviasi pemahaman apapun atau salah tangkap. Hal ini dapat dipenuhi melalui tulisan yang sistematis, metodis, dan objektif, sehingga tulisan itu mudah dipahami oleh pembaca (transparan). Syarat utma tulisan yang dimikian ini harus memenuhi standar/kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku
PRINSIP DINAMIS Agar diperoleh bahasa yang segar dan menarik, maka penulis harus mampu membuat ungkapan-ungkapan yang tidak terkesan monoton. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami, kata-kata trend meski bukan pop, kalimat-kalimat dan paragraf yang variatif. Gunakan juga tampilan visual dan tipografis yang menarik
PRINSIP NETRALITAS Penulis ilmiah harus bersifat jujur, tidak memihak, shg tidak disertai niat memanipulasi data utk kepentingan tertentu Tidak bersifat menggurui Tidak bersifat memaksa, apabila penulis menghendaki agar pembaca mengikuti jalan pikirannya, maka gunakan fakta realis, konkret dan jelas, terpakan teori dng tepat, analislah secara sistematis, dan gunakan evidensi utk pendukung argumentasi
PERSYARATAN PENULISAN ILMIAH SISTEMATIS METODIS OBJEKTIF
PERSAYARATAN SISTEMATIS Keteraturan dalam berbagai unsur/elemen penulisan ilmiah, di antaranya keteratusan pola pikir, pemilihan pokok masalah, bahasa yang digunakan, dan teknik penulisan yang diterapkan
PERSYARATAN METODIS Penyusunan organisasi karangan, pengumpulan data, analisis, penerapan pola pikir, penggunaan teori, dan lain-lain harus diatur dan disusun berdasarkan cara-cara tertentu, sesuai dengan pokok permasalahan/subject matter yang digarap
PERSYARATAN OBJEKTIF PENGGUNAAN CARA PANDANG SECARA PROPORSIONAL BERDASAKAN KARAKTER DATA/FAKTA YANG SESUNGGUHNYA TANPA DISERTAI KEINGINAN PENULIS UNTUK MENGUBAHNYA (SECARA SUBJEKTIF)
PENDAYAGUNAAN BAHASA BAHASA STANDAR/BAKU KETEPATAN KESESUAIAN NORMATIF MEMPERTIMBANGKAN PERIHAL PENYAMPAIAN PESAN (INFORMASI DAN ATAU GAGASAN) DAPAT DITERIMA KOMUNIKAN DENGAN TANPA MENIMBULKAN KESALAHPAHAMAN (MONOINTERPRETABEL) MEMPERTIMBANGKAN PERIHAL BGM BAHASA YG DIGUNAKAN ITU SESUAI DENGAN LINGK YG DIMASUKI (KONTEKSTUAL) NORMATIF KONTEKS/ETIKA BENAR BAIK BAHASA STANDAR/BAKU
TCC DAN IRGASAN MERUPAKAN ZAT ANTISEPTIK PEMBUNUH KUMAN YANG TERBUAT DARI SARI ALAMI TUMBUH-TUMBUHAN
TCC DAN IRGASAN—TERBUAT DARI SARI ALAMI TUMBUH-TUMBUHAN—MERUPAKAN ZAT ANTISPETIK PEMBUNUH KUMAN TCC DAN IRGASAN MERUPAKAN ZAT ANTISEPTIK PEMBUNUH KUMAN YANG TERBUAT DARI SARI ALAMI TUMBUH-TUMBUHAN
Terima kasih Sampai jumpa minggu depan Tanyakan selalu pada kami bila ada yang belum dipahami Selamat belajar