PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI BIO-ANTI RAYAP
LATAR BELAKANG Industri minyak jarak Limbah pengolahan minyak jarak Pemanfaatan limbah bungkil jarak Alternatif pengendalian rayap
TUJUAN Mengetahui potensi penggunaan ekstrak bungkil jarak dari limbah pengolahan industri minyak jarak sabagai bio-anti rayap alternatif pengendalian rayap tanah yang ramah lingkungan bila dibandingkan dengan bahan pengawetan kimia.
Luaran Limbah bungkil jarak pagar sebagai produk samping dari pengolahan minyak jarak pagar dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan rayap tanah khususnya Coptotermes curvignatus Holmgreen.
Metode Penelitian Waktu dan Tempat: Bulan Januari – Mei Laboratorium Kimia Hasil Hutan
Metode Penelitian (lanjutan)… Bahan : Limbah serbuk jarak 40-60 mesh aquades Aseton N-heksan Etil asetat etanol Alat : Wadah kaca Wadah plastik Corong besar Funnel separator Botol kaca Cawan Oven
Metode Penelitian (lanjutan)… Serbuk jarak 40-60 mesh perendaman aseton Evaporasi aseton ekstrak aseton pekat Fraksinasi dengan n-heksan Fraksinasi dengan etil asetat Fraksinasi dengan etanol Evaporasi n-heksan, etil asetat, etanol Pengovenan ekstrak
Metode Penelitian (lanjutan)… Penentuan Kadar Ekstrak Pembuatan Konsentrasi Larutan Ekstrak Pengujian sifat anti rayap Penentuan Mortalitas Rayap dan Kehilangan Berat Sampel Analisis Data
Perkembangan (Januari – Maret)
Agenda 14 Januari 2010 : Pengumuman PKM didanai 21 Januari 2010 : Konsultasi Perdana 11 Februari 2010 : Penyaringan serbuk jarak 12-17 Februari 2010 : Fraksinasi dan evaporasi larutan aseton 19-22 Februari 2010 : Konsultasi dan persiapan bertingkat 1-13 Maret 2010 : Fraksinasi n-heksan 15-27 Maret 2010 : Fraksinasi etil asetat 29 Maret- 5 April 2010 : Fraksinasi etanol 8-15 April 2010 : Evaporasi pelarut 17-20 April 2010 : Persiapan pengovenan ekstrak 20 April- 24 April : Pengovenan ekstrak 1 Mei 2010 : Pengumpanan rayap
HASIL
Tabel penentuan kadar ekstrak Pelarut Berat Cawan (gram) Berat cawan+ekstrak (gram) Berat cawan+ekstrak BKT (gram) Kadar ekstrak basah (gram) Kadar ekstrak kering (gram) Aseton 36,636 43,499 40,932 6,863 4,296 n-heksan 34,669 87,565 80,769 52,896 46,1 Etil asetat 51,537 68,888 59,361 17,351 7,824 etanol 34,696 82,408 36,164 47,712 1,468
HAMBATAN Lamanya waktu fraksinasi yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Agenda selanjutnya Perhitungan kehilangan berat selulose pad Analisis data Penyusunan laporan akhir
Penimbangan serbuk jarak Penyaringan serbuk jarak 1. Persiapan Bahan Baku Penimbangan serbuk jarak Penyaringan serbuk jarak Serbuk di masukkan wadah Serbuk yang telah diberi larutan aseton
Penyaringan serbuk rendaman aseton Ekstrak aseton yang diperoleh 2. Perolehan Ekstrak Aseton Penyaringan serbuk rendaman aseton Ekstrak aseton yang diperoleh Ekstrak aseton hasil evaporasi Evaporasi ekstrak aseton
3. Perolehan Ekstrak N-heksan Pengambilan ekstrak n-heksan fraksinasi dengan n-heksan Ekstrak n-heksan setelah dievaporasi Evaporasi ekstrak n-heksan
Ekstrak etil asetat setelah evaporasi 4. Perolehan Ekstrak Etil asetat Fraksinasi etil asetat Evaporasi etil asetat Ekstrak etil asetat setelah evaporasi
5. Perolehan Ekstrak Etanol Fraksinasi dengan etanol Evaporasi estrak etanol Ekstrak etanol setelah dioven
Selulose pad yang akan diumpankan pada rayap 6. Pengujian rayap Pembuatan konsentrasi ekstrak Penetesan ekstrak pada selulose pad Selulose pad yang akan diumpankan pada rayap
Penghitungan rayap Contoh uji rayap Peletakan contoh uji