ANTRAKS Suharyo
Pendahuluan = Malignant pustule, malignant edema, charbon, Ragpicker disease, atau woolsorter disease Chabert menerangkan antrak lebih detil pd 1780 Antraks disebabkan oleh Bacillus Anthracis pada binatang (zoonosis) ternak &biantang buas yang dpt ditularkan ke manusia. Asal kata anthrax (bhs Yunani) yang berarti arang/karbon karena pada kulit penderita muncul luka yang berwarna hitam
Epidemiologi Serangan penyakit bersifat sporadis di Asia, Eropa, & Afrika Prevalensi di dunia diperkirakan 10 rb – 100 rb/th Di Amerika ada 400 kasus selama th 1945-1955, 80% penderita punya riwayat kontak dengan wol, bulu kambing Di Inggris, th 1965-1980 ada 145 kasus, 23 diantaranya tdk berhubungan dengan pekerjaan
Di Indonesia, pertama kali dilaporkan di kab Kolaka Sultenggara th 1832. th 1969, 36 meninggal setelah makan daging, 1970 4 eminggal KLB di Teluk betung th 1884, Buleleng (Bali) & Palembang Sumsel th 1985 denagn ribuan ternak babi mati, 11 org meninggal setelah makan daging babi Th 1990 di jateng (Semarang, Boyolali, & Demak) total kasus 48 org tanpa kematian Th 2000, KLB di Purwakarta Jabar dengan 32 kasus, th 2001 di Bogor dengan 22 penderita (CFR=9%) Saat ini sdh 11 provinsi tertular antraks, Jakarta, Jabar, jateng, NTB, NTT, Sumbar, Sulteng, Sultra, Papua. Total kasus 1992-2001 = 599 dg 10 meninggal.
Etiologi Penyebab: Bacillus anthracis Bakteri gram positif, tidak bisa bergerak, berkapsul, & mampu membentuk spora, Ukuran 1-2 mk x 5-10 mk, berbentj batang, ujung batang berbatas tegas, berderet seperti ruas bambu, Tumbuh optimal pd media agar bernutrisi/agar darah pd suhu 37 drjtC & pH 7-7,4 Bakteri mdh mati oleh antibiotik, disinfektan, atau antiseptik Kuman mati pd suh 54 drjtC slm 30 menit
Spora berbentuk oval, tdk terlihat dengan pewarnaan gram, tahan terhadap pnas & dingin Pd tanah kering, spora bertahan 60 th,terbentuk pada kondisi aerob & sedikit kalsium. Spora akan mati pda suhu 100 drjtC dlm waktu 10 menit, karbol 5% slm 40 hr, formalin 10% slm 4 jam, Hidrogen peroksida slm 1 jam.
Penularan Cara penularan ke manusia: Kontak dg kulit manusia yg lesi, lecet atau abrasi. Mengkonsumsi daging yang terkontaminasi Menghisap spora di tempat kerja yg berkaitan dg produk ternak Digigit serangga yg baru menggigit hewan infektif (jarang)
Spora hasil rekayasa genetik dpt dikirim lewat surat & produk pos lainnya. Spora berukuran 1-3 mk dapat melewati pori2 amplop kertas yg besarnya 10 mk. Spora akan berhamburan jika amplop digoyangkan/digerakkan & akan menempel di kulit/terhisap
Gejala & tanda Jumlah spora yg dpt menimbulkan manifestasi klinis sd 40.000 Masa inkubasi 7 hr rata-rata 2-5 hr Dibedakan antraks kulit, saluran pencernaan, paru, dan otak
Antraks Kulit tipe terbanyak (90%), gatal. Vesikel, pecah, lalu terbentuk ulkus yg tertup kerak hitam kering (eschar) Antraks Saluran Pencernaan sakit perut yg hebat, mual, muntah, & demam. CFR 25-75% Antraks Paru paling jarang, gejala tdk khas bisa batuk, lesu, lemah, & tanda bronkitis. CFR 75-90% Antraks Otak sangat jarang, komplikasi dari tipe lainnya
Pengobatan Pilihan utama: penisilin jika hioersensitif dpt diganti tetrasiklin, kloramfenikol, atau eritromisin Tipe kulit: penisilin prokain 2 x 1,2 juta unit/hari slm 5-7 hr secara intramuskuler, atau benzil penisilin 4 x 250.000 unit/hr melalui skin test dulu. Tipe sal. Pencernaan : tetrasiklin 1 gr/hr ditambah strepto 1-2 mg
Pencegahan Penyembelihan hewan hanya di RPH, selain itu hrs ada ijin Hewan dicurigai antraks tdk boleh dipotong Daging dicurigai antraks tdk boleh dikonsumsi Tdk boleh sembarangan memandikan org meninggal yg dicurigai antraks Dilarang memproduksi hasil ternak yang sakit/mati karena antraks Melapor ke puskesmas/dinas peternakan setempat Melakukan vaksiinasi antraks pd hewan.
Evaluasi Jelaskan etiologi antraks? Bagaimana cara penularan antraks? Sebutkan dan Jelaskan tipe-tipe antraks? Bagamana cara pencegahan antraks?