URINE Oleh Mursalim.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI Sedang memuat… FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012.
Advertisements

Sistem Ekskresi l j a i n by : Beryl Sadewa.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem urinaria II.
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Sistem Ekskresi Manusia
Peredaran darah manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
FISIOLOGI SISTEM URINARIUS
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Nita Sri Wahyuningsih.
KELOMPOK 5.
Sistem Osmoregulasi Ikan
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK
PERJALANAN FILTRAT MENJADI URIN
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Biokimia Pengasaman Urin.
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
Sistem perkemihan Reflidia yuni putri
Pemeriksaan Faal Ginjal
Sistem Ekskresi (Urinary System )
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
SISTEM URINARIA
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN RAHMADIA B.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
SISTEM EKSKRESI PARU HATI KULIT GINJAL.
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
BAB 8 Sistem Ekskresi.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem Ekskresi Kelompok 2 Delis amala
SISTEM EKSKRESI BAB VIII EKSKRESI :
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
FISIOLOGI GINJAL.
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
Rijalul Fikri Sistem Urinaria.
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
URINARIA I Kelompok 2 Gupita Laksmi P. Humila Ainun N.
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA. OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA.
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
KELOMPOK 7 AHMAD YASIN ALFARIDH AISYAH JASMINE ATICHA WIZ PUTRI HASTI LUFTYANIE M INNA APRIANTINI ULFA.
APA ITU SISTEM PERKEMIHAN ????? KALIAN MUNGKIN ENGGAK SADAR... DAN TIDAK PEDULI DENGAN KEBERADAANNYA, BUT YOU KNOW ? DIA MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM.
Sistem Ekskresi Manusia
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
Sistem Ekskresi Manusia
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Transcript presentasi:

URINE Oleh Mursalim

Proses Pembentukan urin Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolisme dan mengatur komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama: filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus, dan sekresi tubulus

Filtrasi Glomerulus Pembentukan urin dimulai dengan proses filtrasi plasma pada glomerulus. Aliran darah ginjal atau Renal Blood Flow (RBF) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1.200 ml/menit. Bila hematokrit normal dianggap 45%, maka aliran plasma ginjal atau Renal Plasma Flow (RPF) sama dengan 660 ml/menit (0,55 x 1.200 = 660). Sekitar seperlima dari plasma atau 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman, yang dikenal dengan istilah Glomerular Filtration Rate (GFR) atau laju filtrasi glomerulus adalah jumlah filtrat yang terbentuk per menit. Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan Ultrafiltrasi glomerulus, karena filtrat primer mempunyai komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein

Tekanan-tekanan yang berperan dalam proses laju filtrasi glomerulus seluruhnya bersifat pasif, dan tidak membutuhkan energi metabolik untuk proses filtrasi tersebut. Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat dalam antara kapiler glomerulus dan Kapsula BowmanTekanan hidrostatik dalam darah kapiler glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowman serta tekanan osmotik koloid darah. Tekanan osmotik koloid pada hakekatnya adalah nol. Menurut Pitts tekanan kapiler glomerulus sekitar 50 mmHg, sedangkan tekanan intrakapsular sekitar 10 mmHg. Tekanan osmotik koloid darah besarnya sekitar 30 mmHg. Dengan demikian, tekanan filtrasi bersih dari glomerulus besarnya sekitar 10 mmHg.

Reabsorbsi dan Sekresi Tubulus Filtrat atau zat-zat yang difiltrasi ginjal dibagi dalam 3 kelas, yaitu (Suharyanto, 2009) : Elektrolit, yaitu: natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), bikarbonat (HCO3-), klorida (Cl), dan fosfat (HPO4-). Non elektrolit, yaitu: glukosa, asam amino, dan metabolit hasil metabolisme protein seperti urea, asam urat, dan kreatinin. Air.

Setelah filtrasi, langkah kedua dalam proses pembentukan urin adalah reabsorbsi selektif zat-zat yang sudah difiltrasi. Proses reabsorbsi dan sekresi berlangsung baik melalui mekanisme transport aktif maupun pasif. Transport aktif yaitu jika suatu zat di transport melawan suatu perbedaan elektrokimia, yaitu melawan perbedaan potensial listrik, potensial kimia, atau keduanya. Proses ini membutuhkan energi. Sedangkan transport pasif yaitu jika zat yang direabsorbsi atau disekresi bergerak mengikuti perbedaan elektrokimia yang ada. Selama proses perpindahan zat tersebut tidak dibutuhkan energi. Area nefron mereabsopsizat-zat

Glukosa dan asam amino direbsorbsi seluruhnya di sepanjang tubulus proksimal dengan mekanisme transport aktif Kalium dan asam urat hampir seluruhnya direabsorbsi secara aktif dan keduanya disekresi ke dalam tubulus distal. Sedikitnya 2 / 3 natrium yang difiltrasi akan direabsorbsi secara aktif dalam tubulus proksimal. Proses reabsorbsi natrium berlanjut dalam ansa henle, tubulus distal dan duktus kolektivus, sehingga kurang dari 1% dari beban yang difiltrasi akan diekskresikan dalam urin. Sebagian besar kalsium dan fosfat direabsorbsi dalam tubulus proksimal dengan cara transport aktif Air, klorida dan urea direabsorbsi dalam tubulus proksimal melalui transport pasif

Pengaturan Keseimbangan Air konsentrasi total solut cairan tubuh orang normal sangatkonstan meskipun fluktuasi asupan dan ekskresi air dan solut cukup besar. Kadar plasma dan cairan tubuh dapat dipertahankan dalam batas-batas yang sempit melalui pembentukan urin yang jauh lebih pekat (Augmentasi/pemekatan) atau lebih encer dibandingkan dengan plasma darimana urin dibentuk. Cairan yang banyak diminum menyebabkan cairan tubuh menjadi encer Sebaliknya, pada waktu tubuh kehilangan air dan asupan solut berlebihan menyebabkan cairan tubuh menjadi pekat, maka urin akan sangat pekat sehingga solute banyak terbuang dalam air. Air yang dipertahankan cenderung mengembalikan cairan tubuh kembali pada konsentrasi solut yang normal.

Konsentrasi Osmotik Konsentrasi osmotik (osmolalitas) menyatakan jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan. Jika solut ditambahkan kedalam air maka konsentrasi efektif (aktivitas) dari air relative menurun dibandingkan dengan air murni. Osmolalitas merupakan suatu konsentrasi dalam hitungan 1000 gram air. ADH (Anti Diuretic Hormone) membantu dalammempertahankan volume dan osmolalitas cairan ekstraseluler pada tingkat konstan dengan mengatur volume dan osmolalitas urin. Perubahan-perubahan volume plasma atau osmolalitas dari konstan yang ideal adalah 285 mOsmol.

2. Ureter Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot daripelvis ginjal yang merentang sampai kandung kemih. Setiap ureter panjangnya 25 - 30 cm atau 10 - 12 inchi dan berdiameter 4 – 6 mm. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan yaitu : Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa. Lapisan tengah adalah muskularis longitudinal kea rah dalam dan otot polos sirkular kea rah luar. Lapisan terdalam epitelium mukosa yang mensekresi selaput mukus pelindung Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltic intrinsik. Gelombang peristalsis mengeluarkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.

Kandung kemih Kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis. Kandung kemih mempunyai tiga muara, yaitu dua muara ureter dan satu muara uretra sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos yang disebut muskulus destrusor. Di dinding kandung kemih terdapat scratch reseptor yang akan bekerja memberikan stimulasi sensasi berkemih apabila volume kandung kemih telah mencapai ± 150 cc. Dua fungsi kandung kemih adalah (Suharyanto, 2009): Sebagai tempat penyimpanan urin sebelum meninggalkan tubuh Kandung kemih berfungsi mendorong urin keluar tubuh dengan dibantu uretra

Uretra Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih sampai ke luar tubuh. Panjangnya pada wanita 1,5 inci dan pada laki-laki sekitar 8 inci. Muara uretra keluar tubuh disebut meatus urinarius. Pada laki-laki, kelenjar prostat yng terletak tepat dibawah leher kandung kemih mengelilingi uretra di sebelah posterior dan lateral.

Uretra pada laki-laki terdiri dari : Uretra prostatia Uretra prostatia dikelilingi oleh kelenjar prostat. Urtra ini menerima dua duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus eferen dan duktus kelenjar vesikel semi-nalis, serta menjadi tempat muaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat. Uretra membranosa Uretra membranosa adalah bagian yang berdinding tipis dandikelilingi otot ragka sfingter uretra eksterna. Uretra kavernosa Uretra kavernosa merupakan bagian yang menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai orifisium uretra eksterna pada ujung penis

Sedimen Urin Lazimnya unsur-unsur sedimen dibagi atas 2 golongan : organik, yaitu yang berasal dari suatu organ atau jaringan dan non organik, tidak berasaldari suatu jaringan. Biasanya unsur organik lebih bermakna daripada yang non organik.

Unsur-Unsur Organik : Unsur-unsur organik yang terdapat pada urin 1. sel epitel, adalah sel berinti satu yang ukurannya lebih besar dari leukosit. Sel epitel gepeng (skuamous) berasal dari uretra bagian distal. Sel - sel epitel yang berasal dari kandung kemih sering mempunyai tonjolan dan diberi nama sel transisional. Sel - sel yang berasal dari pelvis ginjal dan tubulus ginjal lebih bulat dan lebih kecil dari sel epitel skuameus dan tidak mempunyai arti jika jumlahnya sangat kecil. Jumlah sel epitel bulat bertambah banyak pada glomerulonephritis. Bertambahnya sel epitel menunjukkan kepada iritasi atau radang suatu permukaan selaput lendir dalamtraktus urogentalis.

2. Spermatozoa 3. Leukosit, sel yang seperti benda bulat yang berbutir halus yangjika > 5/LPB menunjukkan dalam keadaan abnormal. Adanyabanyak lekosit dalam sedimen urin menunjukkan radang purulent di suatubagian traktus urogenitalis (misalnya pielonefritis, sistitis, urethritis). 4. Eritrosit, adalah sel yang sering terlihat sebagian benda bulat yang mempunyai warna kehijau-hijauan. Keadaan abnormalbila ditemukan >1 eritrosit/LPB. Ditemukan eritrosit dalamurin menunjukkan radang atau trauma

5. Silinder Silinder hialin: silinder yang ujungnya membulat danmenunjukkan kepada kepada iritasi atau kelainan yang ringan. Silinder berbutir: halus menunjukkan arti sama sepertihialin sedangkan berbutir kasar mengarah kepada kelainanyang lebih serius. Silinder lilin: lebih lebar dari silinder hialin dan mempunyai kilauan seperti permukaan lilin. Didapat pada keadaan nephritis lanjut dan pada amyloidosis. Silinder eritrosit: permukaan silinder terlihat eritrositerotrosit. Silinder lekosit: permukaan silinder dilapisi oleh lekosit.

Silinder lemak : silinder yang mengandung butir-butirlemak Oval fat bodies, adalah sel epitel yang mengalami degenerasi lemak,berbentuk bulat. Benang lendir, didapat pada iritasi permukaan selaput lender traktus urogenitalis bagian distal. Silindroid, hampir serupa dengan silinder hialin tetapi salahsatu ujung menyempit menjadi halus seperti benang. Potongan-potongan jaringan, bila didapat berarti menunjukkan pada suatu hal yang serius dan memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut. Parasit - parasit, Trichomonas vaginalis atau Schistosomumhaematobium. Bakterti - bakteri, didapatkan bakteri menunjukkan suatu feksi dapat diperiksa lebih lanjut dengan pengecatan Gram

Unsur - unsur non organik meliputi bahan amorf dan Kristal – Kristal Ada beberapa macam kristal Kristal kalsium oksalat, adalah yang paling banyak menyebabkan batu saluran kemih (70-75%), batu terdiri dari kalsium oksalat, terjadi karena proses multifaktor, kongenitaldan gangguan metabolik sering sebagai faktor penyebab. Kristal asam urat, dibentuk hanya oleh asam urat. Diet dengan tinggi protein serta minuman beralkohol meningkatkan ekskresiasam urat sehingga pH air kemih menjadi rendah

Kristal kalsium fosfat, terjadi pada suasana air kemih yang alkali atau terinfeksi. Terjadi bersama dengan Ca Oxalat atau struvit. Kristal struvit (magnesium-amonium fosfat), disebabkankarena infeksi saluran kemih oleh bakteri yang memproduksi urease (Proteus, Provindentia, Klebsiella dan Psedomonas). Frekuensi 4-6%, batu struvit lebih sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki. Infeksi saluran kemih terjadi karena tingginya ammonium dan pH air kemih >7. Kristal sistin, terjadi pada saat kehamilan, disebabkan karena gangguan ginjal. Frekuensi kejadian 1-2%.