Pencemaran air yang disebabkan oleh mikroorganisme

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Patologi Manusia Dasar
Advertisements

Disentri amoeba dan basiler
Yetti Wira Citerawati Sy
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Kelompok 2.
ENTEROBACTERIACEAE ( NON LACTOSE FERMENTATION )
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
KESEHATAN TENTANG DIARE.
.. SUSPEK TYPOID ...
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
DIARE (MENCRET).
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
Pengaruh Air Bersih yang tidak memenuhi syarat Kesehatan
Jangan Sepelekan Rasa Haus
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
Pendahuluan Lewat makanan dan Tifus-usus halus Airborne Minuman (faeco-oral Transmission route) Airborne Disease Tifus-usus halus Polio-saraf.
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
Mengidentifikasi dan menilai mutu pangan
Oleh Dr. Nugroho Susanto
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
SANITASI LINGKUNGAN OLEH : ISWADI, M.Pd.
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga
BAKTERI PENCEMAR MAKANAN
YONI MAI PUTRI IIB.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Fiskha Ayuningrum SMK PGRI 1 SENTOLO
Peranan Air Bagi Kehidupan PERTEMUAN IV Nayla Kamilia Fithri
Terapi Jus & Diet (7.10): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
Infeksi asal air.
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
From PSC with love.... Ridlo MemeL Widhi AB3 Anietah Apingx
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
FOOD POISONING Keracunan makanan oleh bakteri terjadi karena bakteri dalam makanan tersebut mengeluarkan enterotoksin, atau racun, sebagai produk sampingan.
MENCRET dr. Ni Made Nova Andari K.
Gusti imam maulana akbar
Demam Typhoid Oleh: Sarah Nurdiana ( ) Siti Octavia ( )
KECACINGAN.
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
MIKROBIOLOGI TERAPAN “MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN AIR”
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
Oleh : Melyana Dwi Haryani Dahlia Fatmawati
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
AIR YANG HYGIENIS  Oleh: ANI PUJIASTUTI.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
FARMAKOTERAPI DIARE AKUT Rustamaji
DIARE OLEH : dr. Ida Yulianti.  Nama: Armuni  Alamat: Jl. Sekumpul Gg. Penghulu No.19C RT. 3 Martapura Biodata.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

Pencemaran air yang disebabkan oleh mikroorganisme

B. PENCEMARAN AIR OLEH MIKROBA PATOGEN POKOK BAHASAN A. PENCEMARAN AIR B. PENCEMARAN AIR OLEH MIKROBA PATOGEN C. MIKROBA PATOGEN PENYEBAB PENCEMARAN AIR D. MIKROORGANISME INDIKATOR E. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEMARAN AIR AKIBAT DARI MIKROORGANISME PARASIT

A. PENCEMARAN AIR Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar,danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya. Pencemaran air atau polusi air merupakan  penyimpangan sifat-sifat air dari dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Sebagai contoh, meskipun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari polusi,air hujan selalu mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO2,O2 dan N2,serta bahan-bahan tersuspensi seperti debu dan partikel-partikel lainnya yang terbawa dari atmosfer. Air permukaan dan air sumur biasannya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg,Ca dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah. Air minum pun bukan merupakan air murni. Meskipun bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut, tetapi air minum mungkin masih mengandung komponen-komponen terlarut.

B. PENCEMARAN AIR OLEH MIKROBA PATOGEN Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bahaya atau resiko kesehatan uang berhubungan dengan pencemaran air secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya tidak langsung. Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia dapat terjadi akibat mengonsumsi air yang tercemar atau air yang berkualitas buruk, baik langsung diminum, melalui makanan dan dapat juga akibat dari pemakaian air yang tercemar untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci peralatan makan dan lain sebagainya. Bahaya bagi kesehatan masyarakat dapat pula diakibakan oleh berbagai dampak kegiatan industri dan pertanian. Sedangkan bahaya tak langsung dapat terjadi misalnya akibat dari mengonsumsi ikan, yang dimana ikan tersebut sudah tercemar atau mengandung zat-zat polutan berbahaya

Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya atau oleh zat kimia dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengairan olahan dari pabrik ke konsumen. Di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, sungai, danau, kolam, laut sering digunakan untuk beberapa keperluan sehari-hari, misalnya mandi, mencuci pakaian, mencuci alat makan dan makanan, bahkan untuk tempat pembuangan tinja, sehingga air tersebut menjadi tercemar berat oleh virus, bakteri patogen dan mikroorganisme parasit lainnya.

Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera,Shigella dysenteriae penyebab disenteri basiler, Salmonella typosa penyebab tifus dan S. paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis, dan Entamoeba histolytica penyebab disentri amuba. Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air perlu dilakukan control terhadap polusi air.

C. MIKROBA PATOGEN PENYEBAB PENCEMARAN AIR             Beberapa mikroba patogen biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik dan juga di dalam efluen dari unit pengolahan limbah. Mikroba yang menjadi agen penyebab pencemaran air adalah bakteri, virus. Bakteri Patogen Bakteri penyebab pencemaran air dan bersifat patogen antara lain sebagai berikut : 1. Salmonella Kingdom : Bacteria Philum : Proteobacteria Kelas : Gammaproteobacteria Ordo : Enterobacteria Famili : Enterobactericeae Genus : Salmonella Spesies : Salmonella typhi 1. Salmonella

Salmonella adalah enterobactericeae yang terdistribusi secara luas di dalam lingkungan dan meliputi lebih dari 2000 stereotipe. Salmonella merupakan bakteri patogen paling utama yang terdapat di air limbah yang dapat menyebabkan demam typus dan paratypus dan gastroenteristis (radang lambung / perut). Konsentrasi Salmonella di dalam air limbah berkisar dari beberapa sel samapi mencapai 8000 organisme per 100 ml air limbah. Diperkirakan bahwa hampir 0.1% penduduk mengeluarkan Salmonella di dalam tinja. Di Amerika Serikat Salmonellosis terutama disebabkan oleh kontaminasi pada makanan, tetapi pada kontaminasi air minum juga masih menjadi perhatian yang utama.

2. Shigella Shigella secara sepintas adalah agen disentri bacillus, yaitu suatu penyakit diare yang menyebabkan berak darah sebagai akibat dari peradangan dan pendarahan selaput dinding usus. Ada empat spesies shigella yang bersifat patogen, yaitu Shigella flexneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Keempat Shigella patogen tersebut dapat berpindah secara kontak langsung dengan penderita yang telah terinfeksi, dimana orang yang terinfeksi mengeluarkan Shigella didalam tinjanya.           Meskipun perpindahan  atau penularan Shigella melalui kontak antar orang adalah cara penularan yang utama, tetapi melalui air juga perlu diperhatikan. Contohnya, seperti yang terjadi di Florida, penggunaan air tanah mempunyai andil terhadap Shigellosis yang telah menginfeksi sekitar 1200 orang. Kerajaan: Bakteria Filum: Proteobakteria Kelas: Gamma Proteobakteria Ordo: Enterobakteriales Famili: Enterobakteriaceae Genus: Shigella dysenteriae

3. Vibrio Cholerae Vibrio cholerae adalah bakteri gram-negative yang berentuk batang melengkung. Bakteri ini dapat berpindah melalui air. Vibrio Cholerae mengeluarkan suatu enterotoksin yang menyebabkan diare, mulai dari ringan sampai hebat, muntah, dan kehilangan cairan tubuh secara cepat, dan menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Vibrio cholerae  sering muncul sebagai endemik di banyak wilayah Asia. Organisme patogen tersebut dapat menyebabkan pencemaran air dengan konsentrasi sebesar 10 – 10.000 organismpe per 100 ml air pada saat terjadi endemik. Ledakan endemik Kolera pernah terjadi di Peru dan Chilli yang diakibatkan mengonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi oleh air yang telah tercemar oleh Vibrio Cholerae. Kerajaan: Bacteria Filum: Proteobacteria Kelas: Gamma Proteobacteria Ordo: Vibrionales Famili: Vibrionaceae Genus: Vibrio Spesies: V. cholerae

Virus Air dan limbah dapat terkontaminasi oleh 140 jenis virus. Virus ini dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dan berkembang biak dalam saluran pencernaan dan kemudian dikeluarkan dalam jumlah yang besar melalui kotoran manusia yang terinfeksi.Virus-virus yang masuk ke dalam tubuh manusia kadangkala menyebabkan infeksi yang tidak terlihat, sehingga sulit untuk dideteksi. Virus ini penyebab penyakit yang bervariasi, mulai dari penyakit kulit, demam, infeksi pernafasan, penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan kelumpuhan. Virus-virus ini relatif sedikit di dalam air buangan, namun demikian sampel sebanyak 100-1000 liter harus dipekatkan untu mendeteksi keberadaan patogen ini.

2. Rotavirus Rotavirus termasuk dalam keluarga Reoviridae, ukuran 70 nm yang mengandung RNA double-stranded dikelilingi double-shelled capsid. Rotavirus adalah penyebab utama penyakit perut akut pada anak dibawah usia 2 tahun. Virus menyebar melalui fecal-oral, dapat pula melalui pernafasan. Pernah terjadi beberapa kasus wabah penyakit yang disebabkan oelh rotavirus yang mengotaminasi air buangan.

3.  Agen Tipe Norwalk Virus ini berukuran kecil, sekitar 27 nm, pertama kali ditemukan tahun 1968 di Norwalk, Ohio. Virus ini merupakan penyebab utama penyakit yang penularannya melalui air, dan dapat pula melalui makanan. Virus ini menyebabkan diare dan mual dan dapat menyerang usus halus. Virus Norwalk memegang peranan penting dalam penyebaran penyakit perut melalui air tercemar.

3.  Agen Tipe Norwalk .  Virus Hepatitis 2. Rotavirus

MIKROORGANISME INDIKATOR Mikroorganisme indikator adalah sekelompok mikroorganisme yang digunakan sebagai petunjuk kualitas air.  Mikroorganisme indikator telah digunakan untuk mendeteksi dan menghitung kontaminasi tinja di air, makanan, dan sampel lainnya.  Untuk digunakan sebagai mikroorganisme indikator, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi oleh mikroorganisme tersebut, kendati demikian, persyaratan ini tidak mutlak untuk dipenuhi seluruhnya, tergantung kondisi yang ada.

Mikroorganisme indikator dapat dibedakan menjadi indikator bakteri, indikator virus, dan indikator protozoa 1. Indikator Bakteri 2. Indikator Virus 3. Indikator Protozoa

1. Indikator Bakteri a. Koliform Koliform tidak termasuk dalam taksonomi bakteri namun hanya istilah untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme yang berada di air. Ciri-ciri bakteri koliform adalah gram negatif, berbentuk batang, merupakan anaerob fakultatif yang dapat memfermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan gas pada suhu 35 °C selama 24-48 jam. Memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom oksidase dan beta-galaktosidase. Koliform dapat ditemukan di saluran pencemaran hewan, tanah, atau secara alami pada sampel lingkungan.

b. Koliform tinja Digunakan untuk mendeteksi pencemaran tinja. Merupakan bakteri termotoleran yang dapat beradaptasi dengan cara stabilisasi protein pada suhu di saluran pencernaan. Koliform tinja dapat melakukan fermentasi dengan menghasilkan asam dan gas pada suhu 44.5 °C. Koliform tinja memiliki korelasi yang kuat dengan pencemaran tinja hewan berdarah panas. Untuk mendeteksi E.coli pada koliform tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzim MUG yang akan berpendar dengan sinar UV.

c. Streptococcus Tinja – Enterococcus Merupakan mikrobiota pada manusia dan hewan. Contoh Streptococcus pada manusia adalah S. faecalis dan S. faecium

d. Clostridium Merupakan mikrobiota pada hewan berdarah panas dan limbah. Sifatnya lebih stabil dibanding patogen dan memiliki spora sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi polusi yang terjadi di waktu lampau.

e. Bacteroides sp. dan Bifidobacteria sp. Banyak ditemukan di feses 100 kali dibanding yang lain. Kedua bakteri ini sulit dideteksi karena bersifat sangat anaerob dan dapat musnah bila terkena oksigen, sehingga untuk mendeteksi perlu kondisi yang sangat anaerob pula. Beberapa jenis Bacteroides spesifik pada manusia

2. Indikator Virus Terdapat empat kandidat mikroorganisme yang digunakan sebagai indikator virus. Kolifage, yaitu baktriofage yang menginfeksi E.coli dan bakteri koliform lainnya. Bakteri yang diinfeksi tidak memiliki fili sehingga virus menempel langsung pada dinding selnya. Sifatnya tidak spesifik pada feses dan deteksi bergantung pada inangnya. Contohnya adalah myoviridae, podoviridae, dan siphoviridae. Kolifage jantan, yaitu colifage yang menginfeksi E.coli jantan (yang memilliki strain F+) sehingga dapat menghasilkan fili dan penempelan terjadi melalui reseptor fili. Bersifat spesifik pada feses. Contohnya adalah leviviridae Fage Bacteroides fragilis, bersifat spesifik feses manusia. Namun konsentrasinya sangat rendah sehingga belum dapat ditunjukkan spesifitasnya Fage Salmonella, terdapat pada feses manusia dan hewan. Digunakan untuk mengindikasi banyaknya bakteri Salmonella, namun konsentrasinya juga terlalu rendah.

3. Indikator Protozoa Sesungguhnya tidak ada indikator yang berlaku secara universal bagi parasit protozoa. Indikator bergantung pada sumber air yang dugunakan pada suatu daerah tertentu. Contoh yang telah diidentifikasi adalah indikasi menggunakan spora Clostridium dan bakteri aerob termostabil. Mikroorganisme yang menjadi indikator makanan merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat mengintroduksi organisme berbahaya dan menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun toksigen. Misalnya E. coli tipe I, koliform dan fekal streptococci digunakan sebagai indikator penanganan pangan secara tidak higienis, termasuk keberadaan patogen tertentu. Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada pangan dan air.

PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEMARAN AIR AKIBAT DARI MIKROORGANISME PARASIT Beberapa penyakit yang berhubungan dengan air yang tercemar oleh mikroorganisme parasit telah dikenal sejak lama. Pencemaran air oleh air limbah ataupun kotoran (tinja) manusia yang mengandung mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit, seperti virus, bakteri patogen dan sebagainya dapat menyebabkan wabah atau peledakan jumlah penderita penyakit di suatu wilayah dalam waktu yang relatif singkat.

Beberapa ciri khusus penyebaran penyakit-penyakit tersebut antara lain yakni proses penularan pada umumnya melalui mulut, terjadi di wilayah yang airnya tercemar, penderita pada umumnya terkonsentrasi pada suatu wilayah secara temporer,penderitanya tidak terbatas pada usia, ataupun jenis kelamin tertentu. Meskipun sulit untuk mendeteksi bakteri patogen di dalam air, tetapi dapat diperkirakan melalui pemeriksaan bakteri E.coli yang disebabkan oleh pencemaran tinja, dan waktu inkubasinya biasanya lebih panjang daripada keracunan makanan. Penyakit yang biasanya berhubungan dengan pencemaran air akibat mikroorganisme parasit antara lain adalah :

1. Disentri                                                Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah. Disentri adalah peradangan usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar. Buang air besar ini berulang-ulang yang menyebabkan penderita kehilangan banyak cairan dan darah. Penyebab umumnya adalah infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri amuba dan infeksi golongan Shigella yang menjadi penyebab disentri basiler. Penderita perlu segera mendapatkan perawatan medis, jika tidak dapat mengancam jiwa

Penyebab Penyakit: 1. Bakteri (Disentri basiler) Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella. Penyebabnya adalah bakteri Shigella dysenteriae. Waktu inkubasinya sekitar 1 – 7 hari, biasanya 4 sekitar kurang dari 4 hari. 2. Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun

Gejala yang Ditimbulkan : 1. Disentri Basiler § Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis,  pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja. § Panas tinggi (39,5 – 40,0 C), kelihatan toksik. § Muntah-muntah. § Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB. § Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).

2.  Disentri amoeba § Diare disertai darah dan lendir dalam tinja. § Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit daripada disentri basiler (≤10x/hari) § Sakit perut hebat (kolik) § Gejala konstitusional biasanya tidak ada (panas hanya ditemukan pada 1/3 kasus).

Pengobatan Pengobatan dengan antibiotika yang tepat akan mengurangi masa sakit dan menurunkan risiko komplikasi dan kematian. Pilihan utama untuk Shigelosis (menurut anjuran WHO) : Kotrimoksazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari. Dari hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat pemberian kotrimoksazol dibandingkan plasebo10. Alternatif yang dapat diberikan : Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis . Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis . Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM . Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis. Perbaikan seharusnya tampak dalam 2 hari, misalnya panas turun, sakit dan darah dalam tinja berkurang, frekuensi BAB berkurang, dan lain-lain. Bila dalam 2 hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan diganti dengan alternatif lain.

2. Demam Thipoid (Typhus) Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.  Di Indonesia, diperkirakan antara 800 – 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun. Sumber penularan yang utama adalah penderita itu sendiri atau karier, dan penularan dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteria yang ada di dalam tinja penderita yang akan mengontaminasi air, air minum, makanan, ataupun kontak langsung.

Penyebab Penyakit : Penyebabnya adalah bakteri jenis bacillus thypus yaitu Salmonella thyposa, dengan waktu inkubasi sekitar 1 sampai 3 minggu. Bakteri tersebut masuk melalui mulut dan menjangkiti lympha (getah bening) pada bagian bawah usus halus, kemudian masuk ke aliran darah dan akan terbawa ke organ-organ internal sehingga gejala muncul pada seluruh tubuh, misalnya seluruh badan lemas, pusing, hilang nafsu makan, dan timbul demam serta mengigil.

Gejala yang ditimbulkan : Secara garis besar, gejala yang ditimbulkan antara lain : Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati dan limpa, akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar). Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

Pengobatan Pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan. Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti demam dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain seperti ampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan Infus.

3. Kolera Kolera merupakan penyakit yang sudah langka   di negara-negara perindustrian dalam seratus tahun belakangan ini, tetapi penyakit ini masih sering terdapat di beberapa bagian dunia termasuk sub-benua India dan bagian benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara (sub-Sahara). Kolera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena bakteria Vibrio cholerae. Infeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi terkadang parah. Kurang lebih 1 dari setiap 20 penderita mengalami sakit yang berat dengan gejala diare yang sangat encer, muntah-muntah, dan kram di kaki. Bagi mereka ini, kehilangan cairan tubuh secara cepat ini dapat mengakibatkan dehidrasi dan shock atau reaksi fisiologik hebat terhadap trauma tubuh. Kalau tidak diatasi, kematian dapat terjadi dalam beberapa jam. Sumber utama penularan penyakit ini adalah air minum atau makanan yang tercemar (terkontaminasi) oleh kotoran atau muntahan penderita yang mengandung bakteri kholera ataupun tercemar oleh inang atau pembawa bakteri kholera.

Penyebab Penyakit a. Cholera Asiatica disebabkan oelh baksil Vibrio comma b. Cholera Eltor disebabkan oleh baksil Vibrio eltor  Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis Vibrio cholerae, dan waktu inkubasinya antar beberapa jam sampai dengan 5 hari. Bakteri ini masuk melalui mulut dan akan berkembang di dalam usus halus (small intestine), dan akan menghasilkan eksotoksin yang menyebabkan rasa mual.

Gejala yang ditimbulkan Pada penderita penyakit kolera gejala umum yang ditampakkan, antara lain ialah : 1. Diare yang encer dan berlipah tnpa didahului rasa mulas atau tenesmus. 2. Feses atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk 3. Feses yang menyerupai air cucian beras tersebut bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan putih. 4. Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak. 5. Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya. 6. Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat. 7. Banyaknya cairn yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tanda seperti : detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hipotensi, dan lain-lain dan apabila tidak segera menadapatkan penanganan pengganti cairan tubuh yang hilang maka dapat menyebabkan kematian.

Pengobatan Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.

Preventif (Pencegahan) Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan  prinsip sanitasi

5. Diare Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsanganbuang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Yang paling banyak terserang penyakit ini umumnya adalah anak-anak dan balita, dan bila keadaannya parah seringkali mengakibatkan dehidrasi, yang apabila tidak segera ditangani dapat berujung pada kematian. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ini berasal dari tinja dan masuk ke tubuh manusia melalui mulut, makanan, minuman atau melalui kontak perorangan. Seringkali organisme penyebab infeksi entrik tersebut diakibatkan oleh kondisi lingkungan rumah yang kotor dan tidak sehat. Hal terebut juga dikarenakan oleh pencucian tangan yang kurang bersih pada waktu buang kotoran, ataupun melalui lalat. Banyak juga kasus yang terjadi akibat mengonsumsi air yang telah tercemar oleh bakteri patogen penyebab diare tersebut.

Penyebab Penyakit Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam jiwa bila tanpa perawatan. Virus penyebab diare adalah Viral gastroenteritis atau yang dikenal sebagai stomatch virus (virus perut). Selain oleh virus, diare juga disebabkan oleh bakteri. Bakteri-bakteri tersebut antara lain adalah E.coli, Salmonella enteritidis, Compylobacter bacteria, Shigella, Giardo, Cryptosporidium.

Gejala yang ditimbulkan Gejala umum diare antara lain : a. Buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam b. Feses berbentuk encer atau cair c. Badan lemah dan lesu dan terkadang disertai muntah-muntah d. Rasa haus dan nafsu makan menurun

Pengobatan Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa. Cara membuat larutan gula garam Gula satu sendok teh penuh Garam ¼ sendok teh Air masak satu gelas Campur diaduk sampai larut

Cara membuat oralit Sediakan satu gelas (200 ml) air yang telah dimasak Masukkan satu bungkus oralit kedalam gelas Aduk sampai larut

Takaran pemberian oralit untuk penderita Diare Di bawah 1 tahun : 3 jam pertama 1.5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret Di bawah 5 tahun : 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret Anak di atas 5 tahun : 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret Anak diatas 12 tahun dan dewasa : 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret

Preventif (Pencegahan) Pencegahan diare merupakan salah satu upaya yang baik dilakukan untuk menghindari gejala diare secara efektif. Cuci tangan terutama saat ingin makan atau aktivitas lain merupakan upaya pencegahan diare agar virus tidak menyebar. Untuk pencegahan diare yang disebabkan oleh makanan yang tercemar dapat dilakukan beberapa cara, antara lain : Sajikan makanan dimasak atau dipanaskan. Jika belum diolah dinginkan makanan dalam kulkas. Membiarkan makanan pada suhu kamar dapat mendorong pertumbuhan bakteri sehingga dapat dilakukan pencegahan diare. Cuci permukaan alat atau perkakas untuk menghindari penyebaran kuman dari satu tempat ke tempat yang lain. Selalu memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang berusia di bawah enam bulan. Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet) dan menyediakan tempat sampah yang memadai. Memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan yang ada di rumah. Mengupayakan lingkungan rumah selalu menjadi lingkungan hidup yang sehat

Soal Menurut anda apa yang dimaksud dengan pencemaran air bagaimana cara pencegahan diare secara Preventif coba jelaskan Coba anda jelaskan cara membuat larutan gula garam Coba anda sebutkan ada berapa penyebab penyakit disentri dan jelaskan Apa yang dimaksud dengan Mikroorganisme indikator ?

1.coba jelaskan bagaimana cara pencegahan diare secara Preventif Cuci tangan terutama saat ingin makan atau aktivitas lain merupakan upaya pencegahan diare agar virus tidak menyebar Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet) dan menyediakan tempat sampah yang memadai. Memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan yang ada di rumah. Mengupayakan lingkungan rumah selalu menjadi lingkungan hidup yang sehat Benar semua 2. Coba anda jelaskan bagimana cara membuat larutan gula garam untuk pertolongan pertama pada orang yang terkena penyakit diare Cara membuat larutan gula garam Gula satu sendok teh penuh dan Garam ¼ sendok teh Air masak satu gelas a, b, c benar a, b, c salah

Jawaban no 1 yang dimaksud dengan pencemaran air Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya

Jawaban no 2 cara pencegahan diare secara Preventif Preventif (Pencegahan) Pencegahan diare merupakan salah satu upaya yang baik dilakukan untuk menghindari gejala diare secara efektif. Cuci tangan terutama saat ingin makan atau aktivitas lain merupakan upaya pencegahan diare agar virus tidak menyebar. Untuk pencegahan diare yang disebabkan oleh makanan yang tercemar dapat dilakukan beberapa cara, antara lain : Sajikan makanan dimasak atau dipanaskan. Jika belum diolah dinginkan makanan dalam kulkas. Membiarkan makanan pada suhu kamar dapat mendorong pertumbuhan bakteri sehingga dapat dilakukan pencegahan diare. Cuci permukaan alat atau perkakas untuk menghindari penyebaran kuman dari satu tempat ke tempat yang lain. Selalu memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang berusia di bawah enam bulan. Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet) dan menyediakan tempat sampah yang memadai. Memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan yang ada di rumah. Mengupayakan lingkungan rumah selalu menjadi lingkungan hidup yang sehat

Jawaban no 3 cara membuat larutan gula garam Gula satu sendok teh penuh Garam ¼ sendok teh Air masak satu gelas Campur diaduk sampai larut

Jawaban no 4 penyebab penyakit disentri 1. Bakteri (Disentri basiler) Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella. Penyebabnya adalah bakteri Shigella dysenteriae. Waktu inkubasinya sekitar 1 – 7 hari, biasanya 4 sekitar kurang dari 4 hari. 2. Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun

Jawaban no 5 Mikroorganisme indikator Mikroorganisme indikator adalah sekelompok mikroorganisme yang digunakan sebagai petunjuk kualitas air.  Mikroorganisme indikator telah digunakan untuk mendeteksi dan menghitung kontaminasi tinja di air, makanan, dan sampel lainnya