FISIOTERAPI DULU, KINI DAN MASA DEPAN
3 MASA PERKEMBANGAN PRAKTIK FISIOTERAPI MASA MESIR MASA YUNANI MASA CINA MASA BARAT (1600-1900)
EPISTEMOLOGI Ilmu pengobatan (Fisioterapi) berangkat dari experience (pengalaman) yang kemudian dilakukan observasi dan kemudian di cari konklusi→ Hypocrates (BC) Objek materianya adalah Manusia Objek forma ( sudut pandang yang dipakai ) adalah gerak dan fungsi→ Movement Science
Dengan berlandas pada Epistemologi keilmuannya maka FT memandang bahwa kesehatan gerak dan fungsi adalah Hak Asasi Munculnya gangguan gerak dan fungsi akan mengganggu harkat dan martabat kemanusiaan
AKSIOLOGI Aksiologi Fisioterapi adalah Memulihkan, memelihara dan mengembangkan gerak dan fungsi manusia→ SEHAT,PRODUKTIF DAN BERPRESTASI Metode Ilmiah yang digunakan metode-metode yang dipakai oleh Fisioterapis baik itu berupa touch ( Penanagan Secara manual), excercise (peningkatan gerak), phisical agent (peralatan fisik, elektroterapeutis dan mekanis), functional excercise (pelatihan fungsional) dan Communication ( komunikasi).
MASA 1880-1913, the massage era Massage therapy berkembang di eropa (commonwealth) yangmenggunkan model Brithish yang berbasis pada ilmu anamtomi, physiology dan basics science yang diajarkan oleh dokter Massage dilakukan di hospital dan sering kali digabungkan dengan gymnastic dan electroterapi.
MASA 1914-1945 , THE PERIPERAL NEUROMUSCULOSCELETAL DISFUNCTION Era ini adalah era setelah perang dunia kedua, dima para FTS mulai banyak terlibat pada pemulihan para korban perang yang banyak mengalami problem ortopedik dan gangguan saraf tepi. Saat itu FT makin banyak terlibat dalam bidang ortopedi dan berkembanglah hidroterapi dan elektro terapi. Pendekatan pasif (Massage) baerubah menjadi aktif (excercise)
MASA 1946-1980 the Neurological era Masa ini mulai berkembang ketika penyakit gangguan CNS mulai banyak terjadi, kasus maraknya poliomyelitis menjadi perhatian setelah dieukannya vaksin. Para penderita harus survive dan banyak berdatangan ke FT Pendekatan Elektro terapi makin berkembang, munculnya PNF, MRP, NDT) Pada masa ini manual terapi juga menjadi dasar penting dalam praktik Fisioterapi baik di rumah sakit maupun prifat. (cyriax, Mitland<Mc Kenzie
1981- Sekarang, Movement Era Berkembangnya Manual terapi Proses Fisioterapi mualai diperkenalkan ( Examinatiaon< evaluation, diagnosis, prognosis, intervention dan re-examination and assesment of outcomes) dan menjadi standar dalam praktik Fisioterapi. Penekanan pada evidence based practice
ERA PERKEMBANGAN FT
The Nature of Physical Therapy Physical Therapy is providing services to people and populations to develop, maintain and restore maximum movement and functional ability throughout the lifespan. Physical therapy includes the provision of services in circumstances where movement and function are threatened by the process of ageing or that of injury or disease. Full and functional movement are at the heart of what it means to be healthy.
APA YANG DIKERJAKAN FISIOTERAPI Physical therapy is concerned with identifying and maximizing movement potential, within the spheres of promotion, prevention, treatment and rehabilitation. Physical therapy involves the interaction between physical therapist, patients or clients, families and care givers, in a process of assessing movement potential and in establishing agreed upon goals and objectives using knowledge and skills unique to physical therapists.
Kerangka kerja klinis dalam Pemeriksaan Fungsi
The International Classification of Function, Disability and Health (ICF) Struktur ICF adalah: Body Functions and Structure (impairment) Activities and Participation (disability/terkait dgn aktivitas spesifik dan aksi individual) International Classification of Functioning, Disability and Health, World Health Organization, May 22, 2001, (http://www.who.int/classification/icf)
Clinical Assessment Diagnosis sendiri tidak memprediksi: Kebutuhan pelayanan Tingkat perawatan Luaran Functional
Model Disabilitas Model Medik Memandang disabilitas sbg gambaran seseorang, akibat langsung dr penyalit yg membutuhkan bantuan penanganan medis. Memerlukan intervensi utk memperbaiki problem secara individual Model Sosial Memandang disabilitas sbg problem yg disebabkan sosial dan tidak merupakan gambaran individual. Memerlukan respon kebijakan akibat problem diakibatkan oleh tidak akomodatifnya lingkungan fisik.
Biopsychosocial Model Memandang disabilitas suatu interaksi antara gambaran seseorang dan gambaran seluruh konteks kehidupan dimana seseorang hidup. ICF berdasar model ini.
Function (Task Specific) Sakit / penyakit Fungsi Aktivitas / Partisipasi Impairment Faktor personal dan lingkungan
Definition of Impairment Body Functions: Fungsi fisiologis sistem tubuh Body Structures: anatomi bagian tubuh seperti organ dan anggota tubuh Impairments: problem pada body function atau structure yang menyimpang atau hilang secara nyata
Definition of Function Activity: the execution of a task or action by an individual Participation: involvement in a life situation Activity Limitations: difficulties and individual may have in executing activities Participation Restrictions: problems an individual may experience in involvement in life situations Environmental Factors make up the physical, social and attitudinal environment in which people live and conduct their lives.
CONTOH Body function Neuromusculoskeletal Environmental factors Physical plant Support Body structure Neuromuscular system Musculoskeletal system FUNCTIONAL TASK Activity & participation Mobility Self care Comunication
Kerangka kerja pemeriksaan untuk Teknologi bantuan Identivikasi Functional Limitation Identivikasi Impairments penyebab keterbatasan fungsi Kerjasama team untuk menentukan tingkat impairment nya. Kerjasama team untuk pembuatan teknologi alat bantu dlm mengatasi individual impairments.
Physical Impairments Tonus abnormal Kelemahan Otot Penurunan Range of Motion Penurunan Sensasi Penurunan Integritas kulit Pain
Diagnosis Problem mengikuti diagnosis medik: CVA ABI Progressive Neurologic Diseases: MS, PD, ALS Cerebral Palsy Spinal Cord Injury
Impairment and Function activity limitation Impairments Post-Stroke Hemiplegia Soft Tissue/ROM Trunk Control Balance Abnormal Tone Visual Language Cognitive Swallowing Functional Limitations Post-Stroke Penurunan kemampuan mobilitas di bed Penurunan kemampuan melakukan/mempertahankan posisi tegak Penurunan kemampuan transfer dan ambulasi Penurunan kemampuan melakukan ADLs
Function/Task Analysis Assessment: Dimulai dengan identivikasi hilangnya fungsi/task gerak specifik, kemudian menentukan impairments penyebab hilangnya fungsi. Treatment: Ditujukan impairment level limitations dan hilangnya fungs pada waktu bersamaan. Modifikasi lingkungan untuk memungkinkan melakukan tugas khusus (functional).
CLINICAL REASONING DAN ALGORITHM DALAM PROSES FISIOTERAPI
CLINICAL REASONING Clinical reasoning adalah proses cognitive atau proses berfikir yang digunakan dalam evaluasi dan pengelolaan pasien (Mark A Jone, 1992). Clinical reasoning adalah proses berfikir dan membuat keputusan klinis yang digunakan dalam praktek klinik. Menurut Higgs and Jones (1990), Clinical reasoning adalah proses dalam interaksi antara terapis dan pasien dan yang lain terkait (mis family atau penyelenggara pelayanan yg lain), membantu pasien memahami arti, goals, dan health management strategies based on clinical data, patient choices, and professional judgment and knowledge
Terminologi lain adalah "clinical decision making," "clinical problem solving," dan "clinical judgement" Awal studi dan model clinical reasoning dlm fisioterapi menjelaskan bahwa mirip dgn dokter dan dimanan yang utama concerned dgn “diagnosis.” Faktor umum yg menunjang hypothetico-deductive model of reasoning.
John, 1995
Andersen, Linde & Broberg, 2014
Functional impairment Participation Restriction Klien/Pasien Anatomic impairment Activitiy limitation Pathology Functional impairment Participation Restriction Keluhan gangguan fungsi Assessment Diagnosis HOAC 2 Evidence Analisis Strategi perencanaan Prosedur intervensi Evaluasi dan penilaian hasil
(International Classification of Functioning, Disability and Health) Lingkup kerja: ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health)