Sistem Perawatan Kelompok 3 CMMS Sistem Perawatan Kelompok 3
Pengertian CMMS Kebutuhan piranti lunak semakin dibutuhkan di setiap sektor, di sisi lain memilih pengembang piranti lunak di Indonesia belum ada bakuan yang harus di sepakat, sebagai bahan pemikiran para stakeholder, sehingga jaminan kualitas piranti lunak tidak dapat terprediksi untuk mempengaruhi bisnis mereka, untuk itu para pengembang atau organisasi piranti lunak perlu memikirkan penerapan CMM-SW untuk meningkatkan kualitas produksinya. Penerapan CMM-SW lebih kepada peningkatan kualitas produksi piranti lunak bukan hanya sebuah nilai prestise, dan CMM-SW yang bersifat mentoring. CMM-SW sudah dikembangkan sejak lebih dari 10 tahun yang dikeluarkan oleh SEI, untuk kultur dan budaya di Indonesia harus disesuaikan untuk itulah pemerintah perlu membuat CMM-SW Versi Indonesia, yang nantinya akan menjadi bakuan bagi pengembang piranti lunak.
Masalah Piranti Lunak Prinsip sebuah piranti lunak dkatakan good software apabila dapat secara utuh dan “sempurna” memenuhi kriteria spesifik dari organisasi atau perusahaan yang membutuhkannya. Ini yang dinamakan pemenuhan terhadap “user requirements”, ada beberapa yang dapat dijadikan criteria sebuah piranti lunak yang baik adalah : 1. Maintainability, mudah diperbaiki dan dikembangkan 2. Dependability, reliable, secure and safe tidak terganggu oleh system failure Eficiency, dalam penggunaan resource seperti memory dan processor Usability, appropriate interface dan adequate documentation
Capability Matury Model CMMS-SW, suatu metode mengevaluasi dan mengukur tingkat maturity dari proses pengembangan piranti lunak. Bila sebuah pengembangan piranti lunak menerapkan CMM-SW dalam pekerjaannya, diharapkan akan menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat mengontrol dan mengarahkan pada proses pengembangan piranti lunak. CMM-SW bila dilakukan dengan baik akan menjadi kultur internal dan meningkatkan manajemen yang baik. CMM-SW beroritentasi kepada peningkatan proses pada setiap levelnya. Karena pembangunan dan pemeliharaan piranti lunak bergantung pada proses, semakin prosesnya baik hasilpun akan lebih berkualitas.
Keuntungan-Keuntungan Penerapan CMMS Keuntungan-keuntungan yang ditawarkan dengan penerapan CMMS, adalah sebagai berikut: * Meningkatkan ketersediaan plant, dengan adanya pengurangan waktu tunggu akibat mode kegagalan peralatan produksi. * Memperkecil biaya operasional, dengan mengurangi waktu lembur, persediaan cadangan. * Memperpanjang umur asset, dengan merawatnya lebih efektif. * Mengurangi kebutuhan persediaan spare part, dengan mengidentifikasi bagian-bagian yang berkaitan dengan peralatan. * Meningkatkan kendali melalui jadwal dan dokumentasi perawatan preventif. * Mempermudah akses data dan membuat statistik perawatan dengan menggunakan penghasil laporan (report generator). * Dan salah satu keuntungan utama dari penerapan CMMS adalah untuk membantu dan mendukung pengguna untuk fokus pada praktik perawatan yang baik, dimana prosedur-prosedur akan diformalkan dan diorganisasikan untuk mencukupi kebutuhan sistem baru.
Perbedaan Perawatan Terorganisasi dan Tidak Terorganisasi Beberapa perbedaan umum departemen perawatan yang terorganisasi (praktik manajemen perawatan yang baik) dan perawatan yang tidak terorganisasi (praktik manajemen perawatan yang buruk). Faktor-faktor Manajemen Perawatan yang dikelola dengan buruk * Perawatan sangat bergantung pada orang yang berkemampuan dan berspesialisasi * Tidak ada data yang disimpan dan banyak histori peralatan ada di dalam kepala perawat * Tidak mungkin untuk melakukan estimasi biaya perawatan * Tingkat perawatan yang tinggi berkaitan dengan waktu lembur tidak dapat dihindari * Perawatan dipandang sebagai suatu hal yang menakutkan bagi manajemen * Jam kerja perawatan untuk kerja yang tak terencana terjadi dalam jumlah yang cukup banyak
Faktor-faktor Manajemen Perawatan Perawatan yang dikelola dengan baik * Perawatan dikenal oleh manajemen sebagai suatu bagian penting dan terintegrasi dengan produksi * Perawatan berfokus pada pengadaan peralatan melalui peningkatan reliabilitas * Terdapat penekanan analisa dari alasan terjadinya mode kegagalan * Terdapat komitmen terhadap rencana kerja * Terdapat penekanan pada pelatihan * Terdapat program pengembangan kontinu * Operator bertanggung jawab pada perawatan peralatan mereka
Tahap Perkembangan Status Perawatan Pengembangan status perawatan terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) Reactive Maintenance, (3) Planned Maintenance, dan (3) Proactive Maintenance. Berikut ini adalah ciri-ciri perkembangan dari status perawatan, yang dimulai dari Reactive Maintenance sampai dengan Proactive Maintenance: 1. Reactive Maintenance * Perawatan yang tidak terkendali dalam jumlah yang banyak. * Inventori disimpan dalam jumlah banyak. * Operasi perawatan yang bersifat reaktif, menunggu terjadi masalah baru diperbaiki. * Penurunan moral tenaga kerja. * Rendahnya MTTR (Mean Time To Repair). * Rendahnya MTBF (Mean Time Between Failure). * Biaya perawatan mahal dan tidak dapat diprediksikan dan diukur.
2. Planned Maintenance * Penjadwalan kapasitas sumber daya, utilisasi sumber daya yang lebih baik, dan kebutuhan sumber daya yang lebih sedikit. * Pengurangan penyimpanan inventori. * Pengurangan jumlah perawatan yang tidak terkendali. * Moral tim yang lebih baik. * Rasio perencanaan dan penjadwalan kerja yang lebih baik. * Proses-proses bisnis telah didefinisikan dan terukur. * Pemahaman biaya langsung dan tidak langsung yang terjadi pada perawatan. * Peningkatan tingkat kepercayaan dari departemen operasional dan departemen perawatan. * Sadar akan pentingnya pengembangan proyek dan usaha secara berkelanjutan. 3. Proactive Maintenance * Optimalisasi sumber daya. * Optimalisasi penyimpanan inventori. * Mayoritas tugas perawatan berbasis pada kinerja atau kondisi, sedikit/tidak ada yang berbasis waktu. * Penekanan yang kuat pada reliabilitas rekayasa dan proses-proses pengembangan berkelanjutan yang lain. * Program software digunakan untuk membantu dalam pengaturan dan pengelolaan usaha perawatan. * Keterlibatan operasi secara penuh dalam proses perawatan (Total Productive Maintenance - TPM). * Rendahnya ketergantungan pada personel, kuatnya ketergantungan pada posisi, kuatnya dokumentasi dan aturan-aturan pelatihan terhadap keahlian yang dibutuhkan.
Sistem Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan Berbantuan Komputer • CMMS (Computerized Maintenance Management Systems) berupa software yang berisi semua aspek kehidupan organisasi.
PEDOMAN SELEKSI CMMS Transisi dari sistem manajemen pemeliharaan manual (atau menggantikan sistem yang sudah ada CMMS) untuk komputerisasi sistem manajemen pemeliharaan (CMMS) akan memerlukan investasi yang besar, baik dari segi modal dan waktu. Laba atas investasi (ROI) akan tergantung pada prosedur pemeliharaan yang efisien, kesesuaian paket perangkat lunak yang dipilih, efektifitas implementasi dan komitmen seluruh personel yang terlibat untuk sistem baru. Pemilihan dan pelaksanaan CMMS yang paling sukses dalam organisasi yang telah berkomitmen untuk jangka panjang strategi pemeliharaan, yang didasarkan pada praktek-praktek pemeliharaan yang efisien dan prosedur. Sebuah CMMS menyediakan alat yang efektif untuk mengintegrasikan strategi dan pemeliharaan yang baik untuk memimpin dan mengelola pemeliharaan sebagai bagian penting dari total operasi pemeliharaan dan manajemen.
Sistem CMMS Dalam sistem CMMS, banyak berbeda "Modul" dimanfaatkan untuk merencanakan, jadwal, melaksanakan, melacak dan mengontrol pemeliharaan peralatan, termasuk personil, inventaris dan pembelian manajemen. Setiap modul memiliki banyak fitur yang berbeda yang menentukan seberapa efisien sistem CMMS dimanfaatkan untuk manajemen pemeliharaan yang efektif. Tergantung pada persyaratan operasi dan pemeliharaan dari perusahaan, banyak fitur-fitur pada masing-masing modul tersebut harus dievaluasi secara hati-hati. Bagi kebanyakan organisasi, bidang utama fokus adalah keamanan sistem, integrasi sistem (dengan sistem yang sudah ada), kompatibilitas perangkat lunak, sistem database, permintaan kerja modul, modul perintah kerja, peralatan modul, modul personalia, modul pemeliharaan preventif, modul inventaris, modul pembelian dan pelaporan modul. Hampir semua aspek dari pekerjaan departemen pemeliharaan dapat dikelola oleh paket perangkat lunak terintegrasi modern. Ini dapat memiliki banyak pilihan, yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Banyak penawaran vendor perangkat lunak mereka secara modular. Perusahaan dapat memilih hanya orang-orang "Modul", yang cocok untuk organisasi mereka.
Kebutuhan CMMS Ada beberapa alasan tentang mengapa sebuah organisasi ingin untuk memilih dan menerapkan sistem CMMS. Namun, adalah sangat penting untuk secara jelas mendefinisikan mereka, sehingga tidak hanya alasan-alasan ini akan menjadi titik fokus selama proses seleksi, tetapi juga selama dan setelah pelaksanaan. Beberapa alasan untuk menerapkan CMMS adalah: o Meningkatkan keandalan dan ketersediaan peralatan o Meningkatkan kehidupan dengan efisien pemeliharaan peralatan o Setup pencegahan yang efisien dan / atau program Pemeliharaan prediktif o Setup yang efisien Reliability Centered Maintenance (RCM) program o Mengurangi persentase perintah kerja pemeliharaan korektif o Meningkatkan persentase perintah kerja perawatan pencegahan o Mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan produktivitas pemeliharaan o Memiliki kontrol atas persediaan yang lebih baik dan mengurangi biaya inventaris o Memiliki kontrol yang lebih baik jangka pendek dan jangka panjang jadwal pemeliharaan o Mampu untuk memprediksi dan mengelola anggaran pemeliharaan secara akurat
Modul Utama CMMS Ada banyak modul yang berbeda dalam sistem CMMS digunakan untuk biaya manajemen pemeliharaan yang efisien. Modul Utama dalam banyak sistem CMMS o Permintaan Pekerjaan Modul o Work Order Modul o Peralatan Modul o Personil Modul o Preventive Maintenance Modul o Inventory Module o Pembelian Modul o Pelaporan Modul
Modul opsional yang berbeda biasanya digunakan dalam banyak sistem CMMS adalah: o Analisa Modul o PDA Interface Module o Keamanan Modul o Penjadwalan Modul Vendor o Modul o Menerima Modul o Dokumen Module o Sejarah Modul o Garansi Modul o Web Browser Modul
Persyaratan CMMS Selain mengevaluasi banyak modul CMMS, beberapa dari persyaratan umum ini harus dievaluasi secara hati-hati seleksi CMMS. Ini adalah beberapa persyaratan umum yang harus dipertimbangkan dan dievaluasi untuk memilih komputer yang tepat sistem manajemen pemeliharaan (CMMS). Kebutuhan Hardware o Minimum Required o Fitur Sistem Operasi o Minimum Required o Fitur Database Systems o Microsoft Access o Microsoft SQL Server o Sistem Oracle o Setiap Other Systems Jumlah Pengguna o Stand Alone o Client / Server Interface dengan sistem lain o ERP Interface o PDA Interface o CAD Interface o Barcode Interface o Web Based Interface
Rincian Penting Lainnya o Multiple Site Kemampuan o Kemudahan Customization o Kemudahan Navigasi o Bahasa yang didukung o Currency Didukung o Multiple Database Dukungan o Keamanan Sistem o Regulatory Compliance o Implementasi Dukungan o Pelatihan disediakan o Dukungan dan Layanan o Tahun dalam Bisnis o Future Enhancements
MEX Mex adalah penyedia CMMS terkemuka di Australia. Mex diciptakan dengan tiga konsep. Kemudahan penggunaan. Berbasis Windows. Biaya rendah.
Manfaat Menggunakan MEX. Memahami masa lalu aset biaya peralatan kerja. Memudahkan mengelola pemeliharaan. Meningkatkan mamajement resiko. Mengurangi biaya aset peralatan. Mengurangi Down time. Meningkatkan Customer service level. Kontrol pemeliharaan penuh. Apa yang bisa Mex lakukan. Asset. Setiap item peralatan dan pekerjaan yang akan dilakukan harus di masukan dalam program MEX. Daftar Asset yang dimasukkan :
Aset deskripsi dan klarifikasi. Alamat fisik. Informasi pembelian. Jaminan. Penyusutan. Dimensi Fisik. Yang menggunakanya. Siapa atau apa departement yang mengerjakannya. Jangka waktu pengerjaan. Ketersediaan. Gambar dari asset. Gambar asset. User menentukan field. Asset register beerbentuk seperti diagram pohon, yang dapat dipecah sedalam yang di butuhkan.
Asset Wizard. Perangkat Wizard memungkinkan anda untuk membangun / melihat Asset Register, yang memudahkan anda untuk mengatur wilayah di pabrik anda.
Work Order. Catatan work order MEX adalah catatan tentang pekerjaan perawatan yang harus dilakukan. Ketikan Work Order dibuat semua informasi yang berhubungan dengan pekerjaan dicatat dalam kerja order. Setelah pekerjaan selesai dibuat laporan untuk pekerjaan yang dilakukan termasuk bahan yang digunakan, penggunaan tenaga kerja, biaya, Down time dan waktu perbaikan.
Inspeksi. Ini adalah persyaratan utama program pemeliharaan modern untuk melacauk inspeksi yang dilakukan pada asset. Contoh Inspeksi : Inspeksi bulanan pendingin udara ruangan. Inspeksi harian rangkaian produksi. Inspeksi bisa menggunakan scaner genggam, atau dengan menggunakan kertas inspeksi secara manual, atau kombinasi dari keduanya.
History. History work order adalah catatan tentang semua pekerjaan yang telah dilakukan pada asset dan dicatat dalam MEX. Readings. Readings adalah koleksi bacaan yang diambil dari jam meter, odometer, alat pengukuran tekanan atau yang lainnya. Pembacaan MEX dibagi dua jenis. Berdasarkan penggunaan readings Pemantauan kondisi readings.
Penjadwalan Resource. Mex dapat menjadwalkan program kerja untuk mengelola beban kerja.
Job Permintaan. Permintaan modul MEX degunakan bersama dengan work order, modul ini memungkinkan karyawan untuk meminta kepada departemen pemeliharaan pekerjaan yang harus dilakukan.
Laporan. Anda membuat laporan apapun untuk menampilkan hasil yang anda cari. Modul Toko. Hal ini untuk memungkinkan anda untuk melacak semua pembelian dan penggunaan suku cadangdan peralatan.