Perkembangan Masa Dewasa: Psikososial & Kepribadian Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id
Stabilitas dan Perubahan Dari Masa Anak – Masa Dewasa TEMPERAMEN Anak 3-5 tahun dengan temperamen sulit (difficult child) memiliki penyesuaian buruk di masa dewasa muda (Chess&Thomas, 1987) Anak yang dikekang tahun cenderung kurang asertif (Wachs, 2000), terlambat memiliki relasi yang stabil dan mendapat pekerjaan fulltime (Asendorph, Denissen, & Van Aken, 2008), kecemasan sosial Anak 3 tahunan yang tabah cenderung memiliki kontrol emosi yang baik di masa dewasa (Block, 1993) KELEKATAN/ATTACHMENT Anak dengan secure attachment cenderung mampu membangun kelekatan aman dalam hubungan romantic (Steele, dkk, 1998)
Teori Kepribadian & Perkembangan Masa Dewasa Awal Masa Dewasa muda adalah waktu saat manusia mengembangkan hubungan yang akan berlanjut di kehidupan periode dewasa mereka Hubungan tsb berdasarkan persahabatan, cinta dan sexualitas Erikson: Intimacy (Keintiman) Vs Isolation (Isolasi). Keintiman merupakan proses menemukan diri sendiri sekaligus peleburan diri sendiri di dalam diri orang lain; keintiman juga membutuhkan komitmen terhadap orang lain. Menurut Erikson, jika seseorang gagal mengembangkan relasi yang intim di masa dewasa awal, maka ia akan mengalami isolasi.
Teori Kepribadian & Perkembangan Masa Dewasa Madya Erikson: Generativity Vs Stagnation Generativitas merujuk pada hasrat orang dewasa untuk mewariskan sesuatu dari diri mereka kepada generasi selanjutnya (Peterson, 2002). Melalui cara mewariskan ini, orang dewasa mencapai kepribadian. Bentuk generativitas: memiliki keturunan, hamil dan melahirkan anak (biologis), mengasuh & membimbing anak-anak (pengasuhan), mengembangkan ketrampilan yang bisa diteruskan pada orang lain (kerja), dan menciptakan / memperbarui / memelihara aspek budaya (budaya). Sebaliknya, stagnasi berkembang ketika individu merasa bahwa mereka tidak melakukan apa-apa bagi generasi berikutnya.
Adult Development versi Daniel Levinson: Stage-Crisis View http://www.unc.edu/~eajordan/Levinson1986.pdf Konsep tentang midlife-crisis
STRESS Beberapa penyebab stress antara lain: Hassles peristiwa yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari namun mudah untuk dihadapi Major life events peristiwa yang lebih berat untuk dihadapi dibandingkan hassles, missal kematian orang terdekat, kecelakaan, perang, bencana Dampak stress: depresi, kecemasan, pusing, kehilangan nafsu makan, backache. Dampak yang lebih berat adalah gangguan fisik Coping stress strategi dalam menghadapi stress. Kebanyakan dewasa muda menggunakan problem-focus sedangkan dewasa yang lebih senior menggunakan emotional-focus Poorly adjusted di dewasa awal lebih mudah untuk mengalami gangguan kesehatan di masa selanjutnya (Valiant, 1978)
Friendship Penting dalam setiap tahapan usia memberikan companionship (seseorang untuk berbagi aktivitas, memberikan support emosional saat sulit & memberikan sense of identity & history) Berdasarkan : mutual interest, values, pada generasi yg sama (validate each other’s belief & behavior) Wanita lbh punya persahabatan erat dibanding pria. sama seperti middle age. Perempuan cenderung memiliki banyak teman dekat dibandingkan laki-laki. Laki-laki lebih menyukai berbagi informasi, tidak begitu percaya pada teman (Rosenbluth & Steil, 1995).
APA YANG MENDUKUNG KETERTARIKAN ROMANTIS…? CONSENSUAL VALIDATION Cenderung tertarik jika ada kesamaan (misal nilai, sikap, gaya hidup) Kesamaan itu mensahkan/memvalidasi sikap dan nilai kita KETERTARIKAN FISIK Berperan di awal hubungan romantic (misal awal pernikahan) Keindahan fisik bersifat subjektif (cohort maupun budaya)
LOVE Teori Robert J.Sternberg (1985) : Triangular theory of love Cinta memiliki 3 elemen : Intimacy, Passion & Commitment Passion – daya tarik fisik dan seksual terhadap orang lain. Elemen emosi yang didasarkan pada dorongan dari dalam yang menerjemahkan rangsangan fisiologis ke dalam hasrat seksual. Intimacy – perasaan emosi yang melibatkan keterbukaan diri, yang mengarah pada hubungan, mengandung kehangatan, kedekatan, kepercayaan dan berbagi dalam sebuah relasi. Commitment – penilaian kognitif mengenai relasi dan intensi untuk mempertahankan relasi meskipun relasi itu menghadapi masalah dan keputusan untuk mencintai dan tinggal dengan orang yang dicintai.
Bentuk-bentuk Cinta Stenberg (1986) No. Tipe Keterangan Non Love Tanpa Cinta Tidak ada ketiga komponen cinta. Interaksi kasual sederhana Liking Menyukai Ada intimasi, tanpa gairah dan komitmen. Tidak ada kedekatan, pemahaman, dukungan emosi, afeksi, keterikatan, dan kehangatan. Infatuation Birahi Ada gairah, tanpa intimasi dan komitmen. Cinta pandangan pertama, ketertarikan fisik yang kuat. Berlangsung cepat. Empty Love Cinta Hampa Ada komitmen, tanpa intimasi dan gairah. Biasanya terjadi dalam hubungan jangka panjang dalam pernikahan perjodohan. Romanctic Love Cinta Romantis Ada intimasi dan gairah, tanpa komitmen. Terikat satu sama lain secara fisik dan emosi. Companionate Love Cinta Pasangan Setara Ada intimasi dan komitmen. Komitmen persahabatan, seringkali dalam pernikahan ketertarikan fisik berkurang, tetapi pasangan merasa dekat dan memutuskan tinggal bersama. Fatous Love Cinta Bodoh Ada gairah dan komitmen, tanpa intimasi. Pacaran angin puyuh, pasangan membuat komitmen berdasarkan gairah. Biasanya tidak lama walaupun awalnya bersungguh-sungguh. Consummate Love Cinta Sempurna Semua komponen gairah, intimasi, komitmen ada menjadi sebuah cinta yang “lengkap”.
KEGAGALAN CINTA Cinta yang tak berbalas pikiran obsesif, disfungsi seksual, ketidakmampuan bekerja, kesulitan membangun relasi baru, self-punish (Guerrero, Andersen, Afifi, 2011) Perubahan positif yang dialami oleh orang gagal dalam hubungan romantis https://www.researchgate.net/profile/Patricia_Frazier/publication/227716256_Ill_never_be_in_a_relationship_like_that_again_Personal_growth_following_romantic_relationship_breakups/links/553e25630cf2522f1835efb5.pdf
Gaya Hidup Orang Dewasa Hidup Sendiri (+) memiliki waktu untuk membuat keputusan ttg perjalanan hidupnya, mengembangkan sumber daya pribadi u/ memenuhi tujuan-tujuannya, kebebasan membuat keputusan secara otonom dan mengejar minatnya, memiliki peluang menjelajahi berbagai tempat / hal2 baru, privasi. LB: perbedaan keyakinan, tidak menemukan pasangan yang tepat, tidak ada tekanan sosial, ekonomi tidak stabil (Want & Morin, 2009), pilihan. Cohabitation Hidup bersama dan melakukan hubungan seksual meskipun tidak menikah. Sejumlah pasangan memandang kohabitasi bukan sbg pendahulu pernikahan namun sebagai gaya hidup (Wilson & Stuchbury, 2010). (-) ketidaksetujuan keluarga, ketegangan emosi dlm keluarga, bbrp kesulitan ttg hak mlilik bersama peningkatan resiko kekerasan Pernikahan (+) tercapainya kesehatan fisik, & mental yg lebih baik. Kehidupan lebih panjang (Waite, 2009 & Wilson& Smallwood, 2008), meminimkan resiko penyakit kronis (Dupre & Meadows, 2007) (-)/jika tidak bahagia : resiko sekarat dlm periode 10 thn tersebut (penelitian di awal & di 10 thn kemudian oleh Ikeda, dkk, 2007), resiko penyakit pada 1/3 pasangan yg diteliti, memperpendek masa hidup rata2 4 tahun (Gove, Style, & Hughes, 1990) Gay & Lesbian Menemukan keseimbangan antara cinta romantis, afeksi, otonomi, kesetaraan yang dapat diterima oleh keduanya (Kurdek, 2006) Penguat : penerimaan sosial, kerabat dekat yang suportif untuk melegalkan, misal pernikahan, hukum antidiskriminasi, (Neidorf & Morin, 2011) Beberapa negara melegalkan pernikahan sesama jenis ex. New Hampshire, Vermont, New York, Washington D.C.
KELUARGA Melestarikan Pernikahan: John Gottman, banyak meneliti tentang faktor-faktor dasar dalam pernikahan yang langgeng. https://www.gottman.com/ Menjadi Orang Tua: Pengasuhan menuntut sejumlah ketrampilan interpersonal dan keterlibatan emosional.Pola pengasuhan diturunkan dari generasi ke generasi. Trend pelatihan pengasuhan. Mengatasi Perceraian: Bercerai –6 jalur yang dihadapi seseorang setelah bercerai. Mavis Hetherington Pernikahan Kembali dan Menjadi Orang Tua Tiri: Keluarga tiri memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Keluarga tiri memiliki potensi menyediakan kehangatan, atmosfer perawatan sebagaimana keluarga lain serta memperbaiki status finansial.
HUBUNGAN ANTAR GENERASI Menurunnya kepuasan dalam pernikahan karena kepergian anak biasanya anak di masa remaja atau sudah berkeluarga Fenomena lain B2B (Back to Bedroom). Anak dewasa awal yang kembali ke rumah, tinggal bersama orang tuanya. Sandwich Generation tinggal bersama dengan kakek nenek